Rabu, 03 Februari 2016

UJIAN SEKOLAH PRAKTIK IPA SMK



PROPOSAL  UJIAN SEKOLAH  PRAKTIK
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
SMK PGRI 2  SURAKARTA


MATA DIKLAT               : ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM KEAHLIAN   : Semua Program (AP, AK)
HARI/TANGGAL             : ..............................
WAKTU                             : 90 menit (............... - ................)


Standar Kompetensi             : Memahami Polusi dan Dampaknya Terhadap Manusia dan Lingkungan
Kode Kompetensi                  : B.4
Kompetensi Dasar                 : Mendeskripsikan cara-cara menangani limbah
Indikator Kompetensi            : Mengukur kadar zat padat terlarut dalam dua jenis (merek) air minum yang berbeda dengan menggunakan elektrolisa air dan TDS meter.

Tujuan :
  1. Peserta Uji dapat menggunakan alat ukur TDS meter dengan benar.
  2. Peserta Uji dapat menggunakan alat elektrolisa air dengan benar.
  3. Peserta Uji dapat mengapresiasi kualitas beberapa merek  air minum mineral dengan mengukur jumlah zat padat terlarut (TDS) dan warna endapan/gumpalan dengan benar.

Zat Padat Terlarut (TDS)
Zat padat terlarut (Total Dissolved Solid) jumlah total ion yang  meliputi mineral, garam atau logam yang terlarut didalam air.  Adanya TDS mengindikasikan bahwa air sudah tidak murni lagi. Namun TDS tidak selalu berkorelasi dengan tingkat potensi zat bahaya air bagi peruntukannya. Bagi manusia, nilai TDS air minum yang rendah memudahkan  penyerapan air oleh sel. Bila nilai TDS dalam air minum tinggi kemungkinan besar mengandung kontaminan yang berbahaya, dan dapat menghalangi penyerapan air oleh sel.
Kadar TDS dapat diukur dan diketahui secara kuntitatif dengan mudah bila menggunakan TDS meter digital.  Pengukuran TDS meter berdasarkan konduktivitas dalam satuan ppm (part per million), atau milligram per liter (mg/L). Alat ini telah dikalibrasikan dengan larutan NaCl 342 ppm.

Elektrolisa air

Secara teori elektrolisa air adalah peristiwa penguraian senyawa air (H2O) menjadi oksigen (O2) dan hidrogen gas (H2) dengan menggunakan arus listrik yang melalui air tersebut. Pada katode, dua molekul air bereaksi dengan menangkap dua elektron, tereduksi menjadi gas H2 dan ion hidrokida (OH-). Sementara itu pada anode, dua molekul air lain terurai menjadi gas oksigen (O2), melepaskan 4 ion H+ serta mengalirkan elektron ke katode. (Ion H+ dan OH- bisa mengalami netralisasi sehingga terbentuk kembali beberapa molekul air).
Alat elektrolisa air yaitu alat untuk memunculkan partikel kandungan logam (unsur terlarut) yang terdapat di air dan tidak tampak oleh mata. Dengan bantuan elektroda positif dan negatif kandungan logam dalam air (minum) dipecah menjadi ion positif dan ion negative. Ion oksigen akan bereaksi (meng-oksidasi) kandungan logam yang terlarut dalam air sehingga berubahhasilkan gumpalan (koagulan) dan menimbulkan warna khusus.  Sehingga dengan bantuan alat ini, air yang semula tampak bening bisa berubah warna menjadi jingga, hitam, hijau dll tergantung tingkat kandungan logam yang terlarut dalam air tersebut.
Pada saat elektrolisa berlangsung, air di dalam gelas menjadi panas, dan warna dalam air akan berubah (tergantung kandungan logam di dalamnya). Warna hitam menunjukkan kandungan mineral mangan (Mg), merah/kuning untuk besi (Fe), putih untuk aluminium (Al), hijau kehitaman untuk tembaga (Cu), timah (Sn) dan merkuri Hg), biru untuk senyawa fosfor (P) organik.

 Pelaksanaan Percobaan

A. Bahan:
  1. Air minum mineral  merk A (kode A)                     = 1000 ml (1 liter)
  2. Air  minum  mineral merk B (kode B)                    = 1000 ml (1 liter)

B. Alat:
  1. Gelas beker /Gelas Kaca bening                             =  6 buah (belum punya).
  2. TDS meter                                                               =  3 buah (belum punya).
  3. Elektroliser air                                                         =  3 set (belum punya).
  4. Kain Lap/ Tissue                                                     =  1 box (250 sheet) (belum ada).

C. Cara Kerja :
Penggunaan TDS meter
  1. Isikan air yang akan diuji ke dalam gelas (ukur) sampai ¾ penuh.
  2. Cara menggunakan TDS meter
a.       Buka tutup pelindung TDS meter.
b.      Tekan tombol ON/OFF pada posisi ON.
c.       Celupkan ujung bawah TDS meter ke dalam larutan sampai batas maksimum (5 cm). jangan mencelupkan lebih dari batas ini karena kompartemen alat akan bisa kemasukan cairan sehingga bisa merusakkan fungsinya.
d.      Goyangkan dengan pelan untuk menghilangkan gelembung udara yang mungkin ada.
e.       Tunggu sesaat sehingga tampilan angka pembacaan stabil selama 10 detik, tekan tombol HOLD , angkat dari cairan agar bisa membaca digit angka secara dekat dan jelas.
f.       Jika dalam digit angka terdapat tampilan x10, berarti angka yang muncul sebagai hasil pengukuran harus dikalikan 10.
g.      Setelah pemakaian, goyangkan TDS meter untuk membersihkan sisa larutan pada ujung bawah alat.
  1. Catat hasil pengukurannya sesuai kode larutan yang telah disiapkan.
  2. Ulangi pengukuran TDS untuk seluruh larutan yang ada.
  3. Berdasarkan angka hasil pengukuran TDS, buatlah tabel hasil pengukurannya.

Elektrolisa Air
1.      Letakkan dua gelas yang berisi air yang telah diukur TDSnya secara berdekatan.
2.      Pastikan batang/stik elektroda dalam kondisi bersih, jika kotor harus dibersihkan/dilap terlebih dahulu.
3.      Pasang semua stik/batangan logam elektroda pada alat elektrolisa dengan benar.
4.      Taruh alat elektrolisa dengan posisi stik/batangan elektroda tercelup dalam air. Usahakan jangan sampai boks elektroda tidak tercelup air.
5.      Pasang kabel daya pada elektroliser ke stop kontak listrik dengan benar.
6.      Tekan tombol pada posisi on dan perhatikan/amati dan catat perubahan yang terjadi pada air dalam gelas tersebut.
7.      Biarkan sekitar 3-5 menit, setelah itu matikan tombol pada posisi off.
8.      Cabut kabel daya dari stop kontak, baru angkat elektroliser dari gelas.
9.      Biarkan batang/stik elektroda mendingin, lepaskan dari boks elektroliser lalu bersihkan menggunakan tissu atau kain lap.

D. Pertanyaan
1.      Apa fungsi TDS meter ? gambar dan sebutkan bagian-bagiannya!
2.      Apa fungsi elektroliser ? gambar dan sebutkan bagian-bagiannya!
3.      Apakah yang dimaksud dengan Total Dilute Solid dalam air yang Anda uji?
4.      Dari hasil kedua pengukuran pada kedua jenis air, bandingkan kondisi masing-masing! (besar kecilnya angka TDS, jumlah dan warna endapan/gumpalannya)

E. Aspek Penilaian:
1)      Sikap Individu
2)      Ketrampilan Proses                                     
3)      Penampilan hasil proses                              
4)      Kualitas jawaban pertanyaan.                     
F. Format Penilaian
Format penilaian terlampir.
G. Rencana Anggaran
  1. Biaya yang dibutuhkan           : Rp 500.000,- (lima ratus  ribu rupiah), dua kelas.
  2. Sumber biaya                          : Peserta Uji melalui sekolah.

Surakarta, 25 Januari 2016
Mengetahui
Kepala Sekolah                                                                       Guru IPA



Drs. Suwarno, M.M.                                                             Ir. Purwo Sutanto

Sabtu, 08 Agustus 2015

PERANGKAT PEMBELAJARAN

Bagi para guru yang membutuhkan perangkat pembelajaran (Silabus, RPP dan PROMES) KTSP dan K13  SD, SMP, SMA/SMK (mapel wajib) dalam bentuk file PDF bisa pesan via SMS ke 08122981921.... harga dan beaya kirim hanya Rp50.000,- per mapel per semester per kelas.. pengiriman via email...

Kamis, 09 April 2015

Kamis, 29 Mei 2014

Selasa, 29 Oktober 2013

Bahan Ajar IPA SMK SEMESTER GENAP

Bagi yang membutuhkan materi pembelajaran IPA SMK Kurikulum KTSP semester genap silahkan unduh di link berikut ini:
Kelas X B
KELAS XI B
Kelas XII B

IPA SMK KL XII A (BAB II. INTERAKSI KOMPONEN EKOSISTEM)


Standar Kompetensi : Memahami komponen ekosistem serta peranan manusia dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan AMDAL.
Kompetensi Dasar: Mengidentifikasi Komponen Ekosistem

Tujuan Pembelajaran:
Setelah menyelesaikan kegiatan pembelajaran ini, siswa diharapkan bisa :
1.      Mengidentifikasi jaring-jaring makanan dalam ekosistem berdasarkan rantai makanan.
2.      Mengatasi masalah lingkungan dengan menggunakan konsep rantai makanan
3.      Mengidentifikasi interaksi antar komponen biotik dalam bentuk mutualisme, komensalisme, dan parasitisme melalui kegiatan penelitian di lapangan.
4.      Menjelaskan peran komponen biotik dan abiotik dijelaskan berdasarkan data hasil praktikum.

BAB II. INTERAKSI KOMPONEN EKOSISTEM

A. Interaksi Antar Biotik
Dalam ekosistem, ada interaksi antar komponen biotik, maupun interaksi abiotik-biotik. Interaksi antar faktor biotik dapat terjadi dalam berbagai sifat yaitu;
a.      Netralitas, yaitu hubungan antara  individu dari populasi yang berbeda  yang tidak saling  terpengaruh. Misalnya  hidup bersama antara rusa dan jenis kera di hutan-hutan Kalimantan atau unggas dan kerbau di padang gembala, yang hidup rukun.
b.      Kompetisi, yaitu  dua individu atau spesies berebut sumber daya terbatas seperti pakan, air, ruang untuk sarang, pasangan, dll. Kompetisi dapat terjadi antarindividu dari spesies yang sama, yaitu kompetisi intraspesifik. Misalnya kompetisi dua ekor kucing jantan dalam merebutkan seokor kucing betina. Kompetisi juga terjadi antarindividu dari dua spesies yang berbeda, yaitu kompetisi interspesifik. Contohnya kuda dengan sapi di padang rumput ketika merebutkan makanan.
c.       Simbiosis, yaitu merupakan cara hidup bersama antara dua jenis makhluk hidup yang berbeda yang bersifat langsung dan erat. Simbiosis berdasar sifatnya membentuk tiga model yaitu :
                            1).      Simbiosis mutualisme (saling menguntungkan), misalnya antara kerbau dengan burung jalak pemakan kutu, ganggang biru atau ganggang hijau dengan jamur yang membentuk lumut kerak, serta lebah madu dengan bunga.
                            2).      Simbiosis komersialisme (salah satu diuntungkan tetapi yang lain tidak dirugikan) misalnya anggrek  dengan pohon inang, ikan remora dengan hiu, serta paku tanduk rusa dengan pohon  inang.
                            3).      Simbiosis parasitisme (satu untung dan satu dirugikan), misalnya benalu dengan pohon inang, tali putri dengan tanaman pagar, dan cacing  pita dengan manusia.

d.      Alelopat, yaitu interaksi antara organisme yang mana keberadaan satu organisme dapat menghambat pertumbuhan atau perkembangan organisme lainnya melalui pelepasan racun. Misalnya beberapa jenis fungi dapat mengahasilkan antibiotik yang mampu menghambat pertumbuhan bakteri. Contoh lain adalah tanaman pinus yang mampu menghasilkan zat yang mampu meningkatkan keasaman tanah di sekitarnya, sehingga tanaman yang tidak tahan asam tidak dapat tumbuh.
e.       Predatorisme dan Parasitisme. Pada tipe interaksi ini salah satu spesies menjadi lawan spesies interaksinya. Proses ini adalah fundamental bagi rantai pakan di atas jenjang autotropik di mana tidak ada beda antara herbivora pemakan vegetasi atau pemakan lawan. Letak perbedaan predasi dan parasitisasi adalah bahwa pada yang pertama yaitu predator ukurannya lebih besar dari mangsanya dan proses mangsa terjadi di luar (eksternal), pada parasitisasi mangsa lebih besar dan pemangsaan terjadi dalam tubuh  pangsa (internal). Misalnya hubungan antara katak dengan ular, tikus dengan burung hantu, atau burung dengan belalang, serta kelompok herbivora dengan kelompok karnivora.
Sifat-sifat interaksi di atas, khususnya yang  bersifat predatorisme dan parasitisme membentuk pola tertentu, yaitu pola makan dan dimakan yang disebut rantai makanan (food chain). Perluasan rantai makanan membentuk jaring-jaring makanan (food web)

a. Rantai makanan
Rantai makanan adalah peristiwa makan dan dimakan dengan urutan dan arah tertentu. Dalam rantai makanan  yang ditunjukkan oleh gambar di bawah ini, rumput berperan sebagai produsen, belalang berperan sebagai konsumen I karena memakan produsen, tikus sebagai konsumen II, ular  berperan sebagai konsumen III karena memakan konsumen II, elang berperan sebagai konsumen IV  karena memakan Konsumen III. Dapatkah kiranya elang menjadi konsumen tingkat III, bagaimana caranya?
Dalam ekosistem air yang berperan sebagai produsen adalah fitoplankton, yaitu tumbuhan kecil yang melayang-layang dalam air, yang berperan sebagai konsumen I adalah zooplankton, yaitu hewan-hewan kecil yang melayang-layang dalam air, konsumen-konsumen berikutnya adalah hewan-hewan air yang lain.

b. Jaring-jaring makanan
Di dalam ekosistem alami, satu rantai makanan yang sederhana jarang sekali terjadi, karena hanya sedikit konsumen yang memakan satu jenis organisme. umumnya di dalam suatu ekosistem membentuk suatu hubungan makan dan dimakan yang kompleks. Satu jenis produsen bisa dimakan oleh banyak jenis konsumen primer, dan seterusnya. Hubungan makan dan dimakan yang kompleks tersebut daling bercabang dan berkaitan sehingga membentuk jaring-jaring makanan (food web).


Gambar rantai makanan dan jaring-jaring makanan dalam ekosistem perairan (laut)

Tugas: Mengamati jaring-jaring makanan
Tujuan : mempelajari adanya jaring-jaring makanan dalam suatu ekosistem
Carilah suatu tempat yang memenuhi syarat sebagai sebuah ekosistem.
Lakukan pengamatan di tempat tersebut perihal komponen biotik yang ada.
Buatlah skema jaring-jaring makanan yang terjadi di tempat itu.
Buat dan lengkapi daftar seperti di bawah ini!

Nama Organisme
Peran dalam tingkat tropik
Organisme yang dimakan
Organisme yang memakan

























Pertanyaan:
1. Ekosistem apa yang telah kamu amati, sebutkan ciri-cirinya!
2. Ada berapa rantai makanan yang bisa terbentuk dari jaring-jaring makanan tersebut?
3. Adakah organisme yang dimakan lebih dari satu organisme pemakan? Sebutkan apa itu?
4. Mengapa dalam jaring-jaring makanan terdapat organisme yang memakan lebih dari satu jenis makanan?

Ulangan Harian 2.1
Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar!
1. Interaksi antar komponen ekosistem pada dasarnya ada dua yaitu .... dan .....
2. Interaksi antara  individu dari populasi yang berbeda  yang tidak saling  terpengaruh disebut.....
3. Interaksi dua individu atau spesies berebut sumber daya terbatas disebut......
4. Cara hidup bersama antara dua jenis makhluk hidup yang berbeda yang bersifat langsung dan erat disebut ......
5. Interaksi antara organisme yang mana keberadaan satu organisme dapat menghambat pertumbuhan atau perkembangan organisme lainnya disebut .....
6. Interaksi dua spesies yang berbeda di mana salah satu spesies berada di tubuh  lawan spesies interaksinya disebut ........
7. Urutan makan dan dimakan dalam suatu ekosistem atau komunitas di mana setiap individu memiliki satu jenis makanan disebut.....
8. Urutan makan dan dimakan dalam suatu ekosistem atau komunitas di mana setiap individu memiliki jenis makanan lebih dari satu disebut.....
9. Perbedaan antara rantai makanan dan jaring-jaring makanan terletak pada ......
10. Posisi tertinggi pada jaring-jaring makanan ditempati oleh jenis/golongan......

B. Interaksi Abiotik-Biotik
Interaksi komponen ekosistem juga terjadi antara komponen abiotik-biotik. Interaksi inilah yang menyebabkan ekosistem menjadi mampu bertahan, dan terus bertahan. Karena melalui  interkasi inilah terjadi titik temu aliran materi dan energi sehingga membentuk siklus. Di sinilah kita akan mengetahui bahwa antara komponen biotik dalam ekosistem sangat dipengaruhi oleh komponen abiotik.
Komponen abiotik suatu ekosistem pada dasarnya terbagi atas tanah/air, dan iklim. Tanah dan air mengandung  campuran zat  makanan anorgank dan organik. Batuan yang menjadi bagian dan bahan dasar terbentuknya tanah memberi saham pada sifat tanah. Iklim termasuk variabel-variabelnya seperti cahaya, suhu, air merupakan faktor penting sebagai penentu tipe-tipe organisme yang dapat tumbuh hidup dalam ekosistem tertentu. Dalam ekosistem akuatik (perairan) salinitas merupakan variabel utama lainnya.
Kehidupan organisme yang berada di darat dan di perairan tidak lepas dari pengaruh komponen abiotik yang menyusun ekosistem, karena setiap jenis organisme di bumi membutuhkan lingkungan yang sesuai, yang disebut habitat. Kondisi lingkungan yang dibutuhkan  ini dapat berbeda pada jenis organisme yang berbeda. Ada organisme yang membutuhkan cahaya langsung untuk kehidupannya, tetapi ada juga yang hanya bisa bertahan hidup bila tidak terkena cahaya langsung.
Kemampuan hidup organisme pada kondisi lingkungan tertentu disebut rentang toleransi. Setiap individu, dan populasi dalam ekosistem mempunyai rentang toleransi yang berbeda terhadap variasi kondisi lingkungan. Faktor yang menentukan rentang toleransi individu atau populasi disebut faktor pembatas. Pada  kenyataanya organisme mempunyai faktor pembatas dari komponen abiotik, misalnya air,  pH tanah, oksigen, cahaya, dan lain-lain.

1. Siklus Energi
Perpindahan energi atau zat makanan dari komponen biotik yang satu ke komponen biotik yang lain terjadi melalui peristiwa makan dan dimakan. Dalam ekosistem peristiwa makan dan dimakan di antara komponen biotik membentuk rantai makanan dan jaring-jaring makanan. Apabila interaksi antar faktor biotik kita sambungkan dengan faktor abiotik dapat disederhakanan menjadi siklus seperti berikut ini.




Arus energi dan daur hara (materi) dalam ekosistem

Pada hukum ketetapan  energi menyatakan bahwa energi tidak bisa dibuat dan tidak dapat dimusnahkan, hanya dapat disimpan, dilepaskan atau berpindah dari suatu tempat ke tempat yang lainnya. Energi memasuki komponen biotik suatu ekosistem melalui produsen. Kecepatan penyimpanan energi oleh produsen dalam bentuk senyawa organik yang dapat digunakan sebagai bahan makanan disebut produksi primer, sedangkan produksi sebagai hasil organisme heterotrofik  disebut produksi sekunder.
Para ahli ekologi mengkategorikan elemen-elemen yang membentuk atau yang memberi efek pada sebuah ekosistem menjadi 6 bagian utama berdasarkan para aliran energi dan nutrien yang mengalir pada sistem, yaitu: 
1. Matahari 
2. Bahan-bahan abiotik 
3. Produsen 
4. Konsumen Pertama 
5. Konsumen Kedua 
6. Pengurai
      Sebuah ekosistem yang sederhana dapat digambarkan seperti berikut.
 Matahari menyediakan energi yang hampir dibutuhkan semua produsen untuk membuat makanan. Produsen terdiri dari tanaman-tanaman hijau seperti rumput dan pohon yang membuat makanan melalui proses fotosintesis. Tanaman juga membutuhkan bahan-bahan abiotik seperti air dan pospor untuk tumbuh. Yang termasuk konsumen pertama diantaranya tikus, kelinci, belalang dan binatang pemakan tumbuhan lainnya. Ular, Macan dan konsumen kedua lainnya atau yang biasa disebut dengan predator adalah pemakan binatang. Pengurai (dekomposer) seperti jamur dan bakteri, menghancurkan tanaman dan binatang yang telah mati menjadi nutrien-nutrien sederhana. Nutrien-nutrien tersebut kembali ke dalam tanah dan digunakan kembali oleh tanaman-tanaman.
Energi yang berpindah melalui sebuah ekosistem berada dalam sebuah urutan transformasi. Pertama produsen merubah sinar matahari menjadi energi kimia yang disimpan di dalam protoplasma (sel-sel tumbuhan) di dalam tanaman. Selanjutnya konsumen pertama memakan tanaman, merubah energi menjadi bentuk energi kimia yang berbeda yang disimpan di dalam sel-sel tubuh. Energi ini berubah kembali ketika konsumen kedua makan konsumen pertama.
Sebagian besar organisme memiliki efisiensi ekologi yang rendah. Ini berarti mereka hanya dapat merubah sedikit bagian dari energi yang tersedia bagi mereka untuk disimpan menjadi energi kimia. Contohnya tanaman-tanaman hijau hanya dapat merubah sekitar 0,1 hingga 1 % tenaga matahari yang mencapainya ke dalam protoplasma. Sebagian besar energi yang tertangkap di bakar untuk pertumbuhan tanaman dan lepas ke dalam lingkungan sebagai panas. Begitu juga herbivora atau binatang pemakan tumbuhan dan karnivora binatang pemakan daging merubah energi ke dalam sel-sel tubuh hanya sekitar 10 hingga 20 % dari energi yang dihasilkan oleh makanan yang mereka makan.
Karena begitu banyaknya energi yang lepas sebagai panas pada setiap perpindahan pada rantai makanan, membentuk sebuah piramida energi. Piramida energi menggambarkan produktivitas energi suatu tingkat tropik dalam ekosistem tertentu. Tanaman sebagai produsen menempati bagian dasar piramid, herbivora (konsumen pertama) membentuk bagian berikutnya, dan karnivora (komsumen kedua) membentuk puncak piramida. Piramida tersebut mencerminkan kenyataan bahwa banyak energi yang melewati tanaman dibandingkan dengan herbivora, dan lebih banyak yang melalui herbivora dibandingkan dengan karnivora.
Di dalam ekosistem, piramida energi tersebut menghasilkan sebuah piramida biomasa (berat). Ini berarti bahwa berat total dari tanaman-tanaman adalah lebih besar dibandingkan dengan berat total herbivora maupun berat total karnivora.
Ahli-ahli ekologi mengumpulkan informasi pada sebuah piramida biomasa pada Isle Royale. Mereka meneliti hubungan piramida di antara tanaman, rusa dan serigala. Dalam sebuah penelitian mereka menemukan bahwa diperlukan tanaman seberat 346 kg untuk makanan rusa seberat 27 kg. Rusa seberat inilah yang diperlukan untuk makanan serigala seberat 0,45 kg.

2. Siklus Materi
Semua yang ada di bumi baik makluk hidup maupun benda mati tersusun oleh materi. Materi ini tersusun oleh antara lain: karbon (C), Oksigen (O), Nitrogen (N), Hidrogen (H), Belerang atau sulfur (S) dan Fosfor (P). Unsur-unsur kimia tersebut dimanfaatkan oleh produsen untuk membentuk bahan organik dengan bantuan energi matahari atau energi yang berasal dari reaksi kimia. Bahan organik yang dihasilkan adalah sumber bagi organisme.
Proses makan atau dimakan pada rantai makanan mengakibatkan aliran materi dari mata rantai yang lain. Walaupun makluk dalam satu rantai makanan mati, aliran materi masih tetap berlangsung terus. Karena mahluk hidup yang mati tadi diuraikan oleh dekomposer yang ahkirnya akan masuk lagi ke rantai makanan. Begitu selanjutnya terus-menerus sehingga membentuk suatu aliran energi dan daur materi.
Biogeokimia merupakan pertukaran atau perubahan yang terus menerus, antara komponen biosfer yang hidup dengan tak hidup. Dalam suatu ekosistem, materi pada setiap tingkatan trofik tak hilang. Materi berupa unsur-unsur penyusun bahan organik di daur ulang. Unsur-unsur tersebut masuk ke dalam komponen biotik melalui udara, tanah, dan air.
Daur ulang materi tersebut melibatkan mahluk hidup dan batuan (geofisik) sehingga disebut daur biogeokimia. Fungsi daur biogeokimia adalah sebagai siklus materi yang melibatkan semua unsur kimia yang sudah terpakai oleh semua yang ada di bumi baik komponen biotik maupun abiotik, sehingga kelangsungan hidup di bumi tetap terjaga.

Gambar Daur Biogeokimia

a. Daur Nitrogen. Unsur nitrogen (N) merupakan salah satu  unsur yang mutlak diperlukan makhluk  hidup. Nitrogen merupakan salah satu penyusun asam amino dan protein. Selain itu udara kita mengandung sekitar 78-79% nitrogen. Di alam bebas jarang ditemukan nitrogen dalam bentuk senyawa karena nitrogen termasuk unsur yang relatif sukar bereaksi.
Jarang organisme yang dapat mengambil nitrogen (fiksasi) langsung dari udara, kecuali beberapa jenis bakteri dan ganggang hijau-biru yang bersimbiosis dengan tumbuhan tinggi tertentu. Di dalam  tanah yang subur juga mengandung nitrogen. Senyawa nitrogen yang tersedia untuk tumbuhan adalah ion-ion garam nitrat. Bila zat ini terus menerus diserap oleh tumbuhan,maka kadarnya di dalam tanah akan menurun (tanah menjadi tandus). Untuk menghindari ini, dalam budidaya tanaman diperlukan langkah pemupukan,  baik menggunakan pupuk alami atau pupuk kimia buatan (Urea, NKP, ZA).
Setelah senyawa nitrogen diserap tumbuhan, senyawa tersebut  akan disintesis menjadi asam amino, dan selanjutnya diubah menjadi  protein nabati. Bila tumbuhan dimakan oleh hewan atau manusia, senyawa nitrogen  akan masuk ke dalam tubuh  hewan atau manusia dan akan diubah mnejadi protein hewani. Bila tumbuhan, hewan dan organisme lain mati, tubuhnya akan mengalami pembusukan. Senyawa N akan terurai, sebagian akan kembali ke udara dalam bentuk N2 dan sebagian akan menjagi gas NH3. Dengan bantuan bakteri Nitrosomonas, Nitrosococcus dan Nitrobacter, amonia akan diubah menjadi senyawa nitrat melalui proses nitrifikasi.
Proses pembongkaran protein hingga terbentuknya nitrat merupakan peristiwa oksidasi, sehingga dibutuhkan oksigen bebas. Di dalam tanah yang kaya senyawa nitrat tetapi lingkungannya kurang oksigen akan hidup dan berkembang bakteri anaerob. Bakteri ini akan mengubah senyawa nitrat menjadi nitrit, dan selanjutnya mengubah menjadi amonia atau NH3. Peristiwa ini disebut denitrifikasi.

Gambar Daur Nitrogen

b. Daur Karbon dan Oksigen. Karbon dan oksigen merupakan unsur  penyusun semua senyawa organik. Sumber karbon di udara bebas adalah karbondioksida (CO2), Di samping itu ada sumber karbon yang berasal dari batubara, minyak bumi, batu kapur, dan gas alam. Sedangkan sumber oksigen adalah sebagai gas yang bebas di udara dan di air laut. Oksigen merupakan hasil samping proses fotosintesis. Oleh organisme, oksigen diperlukan untuk pernapasan atau respirasi. Dari proses pernapasan ini dikeluarkan gas karbondioksida. Aliran karbon dan oksigen ke dalam ekosistem paling awal dimulai  proses fotosintesis oleh produsen. 
Awalnya karbon dioksida diserap oleh tumbuhan melalui fotosintetis dijadikan glukosa. Lalu disusun menjadi amilum, kemudian diubah menjadi senyawa gula yang lain, lemak, protein, dan vitamin. Pada proses pernapasan tumbuhan, dihasilkan lagi karbondioksida dan oksigen.
Daur oksigen juga sama. Hewan makan tumbuhan dapat karbon lalu setelah berjalannya waktu tubuh hewan dan tumbuhan mati dan diuraikan menjadi karbon dioksida, air, dan mineral. Karbon tadi dilepaskan ke udara dan seterusnya. Dari kedua unsur tadi yang paling panjang daurnya adalah karbon.

Gambar Daur Karbon dan Oksigen
c. Daur Sulfur.  Sulfur atau belerang merupakan salah satu unsur penyusun protein juga. Di alam sulfur banyak terdapat di kerak bumi. Jalur sulfur diawali dari tumbuhan, dalam bentuk senyawa sulfat (SO4= ).  Kemudian tumbuhan tersebut dimakan hewan sehingga sulfur berpindah ke hewan. Lalu hewan dan tumbuhan mati diuraikan menjadi gas H2S atau menjadi sulfat lagi.
Secara alami, belerang terkandung dalam tanah dalam bentuk mineral tanah. Di atmosfer sulfur berbentuk gas SO2.  Gas ini banyak berasal dari gunung berapi serta hasil pembakaran bahan bakar fosil, seperti batubara dan minyak. Peningkatan gas sulfur dioksida di udara menjadi indikasi adanya pencemaran udara yang memicu adanya hujan asam yang disertai dampak ikutan lainnya.

Gambar Daur Belerang  (Sulfur)

d. Daur Air.  Sebagian besar zat penyusun tubuh makhluk  hidup adalah air. Air sangat penting karena fungsinya sebagai pelarut kation dan anion, pengatur suhu tubuh, pengatur tekanan osmotik sel, dan bahan baku fotosintetis. Di samping sebagai pelarut dalam tubuhnya air juga merupakan zat yang berfungsi untuk pengangkutan dan menjaga stabilitas tubuh. Di alam daur air sebagai berikut.
Tempat yang terkena enegi matahari (air laut, dll) airnya akan menguap termasuk pada tumbuhan dan hewan. Akibat tiupan angin, awan menuju permukaan daratan. Pengaruh suhu yang rendah mengakibatkan terjadinya kondensasi uap air menjadi titik-titik air hujan. Hujan turun di permukaan bumi sebagian meresap ke dalam tanah, sebagian dimanfaatkan oleh hewan dan tumbuhan (yang tidak diserap akan menjadi mata air) sebagian lagi mengalir ke sungai-sungai sampai laut. Setelah dimanfaatkan manusia, hewan ,dan tumbuhan dikeluarkan lagi dan menguap. Dan air yang ada di dalam tanah mengalir sampai laut semuanya berlanjut terus.
Dengan terjadinya daur air, maka keseimbangan air di alam akan terjaga. Namun demikian, adanya perusakan lingkungan  serta terjadinya pencemaran air oleh proses industrialisasi dan perusakan hutan akan sangat membahayakan umat manusia dan makhluk  hidup lainnya, karena akan mengancam ketersediaan air bagi kehidupan.


Gambar  daur air

e. Daur  Posfor. Secara alami posfor dijumpai sebagai posfat (PO4=, HPO4=, H2PO4) yang berbentuk larutan ion-ion posfat anorganik, larutan posfat organik, posfat partikulat (posfat tidak larut) atau posfat mineral dalam batuan atau sedimen. Posfor merupakan bahan pembentuk tulang pada hewan. Semua makhluk memerlukan sebagai pembentuk DNA, RNA, protein, energi (ATP), dan senyawa organik lainnya. Daur posfor lebih sederhana dari pada daur lainnya karena tidak melibatkan atmosfer.
Seperti juga semua nutrisi dengan sedimen sebagai cadangannya, sumber posfat utama adalah batuan kristal yang dilapukkan dan hanyut oleh erosi, tersedia bagi organisme hidup sebagai ion posfat, memasuki tumbuhan. Di tanah mengandung posfat anorganik yang dapat diserap oleh tumbuhan. Kemudian tumbuhan dimakan oleh konsumen sehingga posfor berpindah ke hewan. Tumbuhan dan hewan mati, feses, dan urinnya akan terurai menjadi posfat organik. Oleh bakteri posfat tersebut diubah menjadi posfat anorganik yang dapat diserap tumbuhan.
Jalur yang dilalui posfor serupa dengan jalur nitrogen dan belerang yang terutama diendapkan sebagai feses. Hanya melalui kebakaran  hutan dan padang rumput posfat terlepas ke atmosfer. Siklus posfor  bersifat fase sedimen  itu prosesnya lambat ditambah posfat yang tidak larut  dalam air hingga kenyataan itu seringkali  terjadi kekurangan posfor sebagai elemen vital bagi pertumbuhan tanaman.
Di alam ekosistem-ekosistem yang tidak terganggu jumlah posfor adalah tetap, tetapi ketika sebuah ekosistem terganggu terutama oleh aktifitas manusia, posfor seringkali bocor keluar. Hal ini akan mengurangi kemampuan ekosistem untuk mendukung kehidupan tanaman. Salah satu contoh adalah ketika manusia merubah hutan menjadi lahan pertanian. Dengan tidak adanya hutan yang melindungi maka posfor hanyut bersama tanah dan tersapu ke dalam sungai atau danau. Hal ini menyuburkan perairan, sehingga tanaman air seperti enceng gondok, akan tumbuh dengan subur. Pada akhirnya posfor terjebak di dalam endapan lumpur di dasar danau atau lautan.

Skema Daur posfor

Tugas: Kelompok
Perairan yang tenang seperti rawa atau danau, seringkali ditumbuhi enceng gondok yang tumbuh dengan sangat subur. Kondisi ini  sebagai salah satu indikator bahwa di perairan tersebut terdapat akumulasi mineral posfat yang sangat tinggi. Celakanya daerah perairan yang tertutupi oleh enceng gondok menjadi tempat yang sulit untuk ditemukan ikan dan hewan air lainya. mengapa demikian? bagaimana cara mengatasinya?
Coba buat diskusi kelas untuk mencari solusi terbaik atas masalah tersebut, yaitu suburnya enceng gondok dan agar perairan mencadi surga bagi ikan dan hewan air lainnya! Untuk memudahkan anda silahkan gunakan fasilitas browsing internet dengan menggunakan kata kunci eutrofikasi.


Ulangan Harian 2.2
Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar!
1. Kumpulan komponen abiotik dalam ekosistem berperan sebagai .......biotik
2. Faktor yang menentukan rentang toleransi individu atau populasi terhadap kondisi lingkungan disebut......
3. Interaksi antara komponen abiotik-biotik membentuk.......
4. Dalam mata rantai siklus energi, sebagai titik awal dimulai dari komponen.....
5. Faktor-faktor abiotik yang dibutuhkan oleh produsen atau tumbuhan sering disebut.....
6. Titik akhir dalam siklus materi dan energi ditempati oleh kelompok.....
7. Dalam pengubahan materi dan energi dari taraf tropik satu ke tarap trofik berikutnya selalu mengalami ....... sehingga membentuk piramida
8. Dalam siklus nitrogen,  tumbuhan memanfaatkan senyawa nitrogen dalam bentuk...... untuk membentuk/disintesa menjadi........... 
9. Salah satu siklus yang berperan dalam menyediakan udara bersih adalah siklus.....
10. Siklus materi yang paling mampu menghidupkan bumi adalah siklus.....

C. Peranan Komponen Biotik dan Abiotik dalam Kehidupan.
Sebagaimana  asas penting dalam ekologi, yaitu: di manapun suatu organisme ada, tidak akan dapat hidup mandiri, untuk hidupnya suatu organisme memerlukan organisme lain atau lingkungannya. Lingkungan diperlukan organisme untuk makan, lindungan, pertumbuhan, kembangbiak, dll.
Ekosistem merupakan suatu interaksi yang kompleks dan memiliki penyusun yang beragam. Di bumi ada bermacam-macam ekosistem. Dilihat dari susunan dan fungsinya, suatu ekosistem tersusun atas komponen sebagai berikut.
a. Komponen autotrof. (Auto = sendiri dan trophikos = menyediakan makan). Autotrof adalah organisme yang mampu menyediakan/mensintesis makanan sendiri yang berupa bahan organik dari bahan anorganik dengan bantuan energi seperti matahari dan kimia. Komponen autotrof berfungsi sebagai produsen, contohnya tumbuh-tumbuhan hijau.
b. Komponen heterotrof. (Heteros = berbeda, trophikos = makanan). Heterotrof merupakan organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik sebagai makanannya (konsumen) dan bahan tersebut disediakan oleh organisme lain. Yang tergolong heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba.
c. Bahan tak hidup (abiotik). Bahan tak hidup yaitu komponen fisik dan kimia yang terdiri dari tanah, air, udara, sinar matahari. Bahan tak hidup merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup (habitat).
d. Pengurai (dekomposer). Pengurai adalah organisme heterotrof yang menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati atau bahan organik kompleks. Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Termasuk pengurai ini adalah bakteri dan jamur. Dalam hal ini, pengurai sebagai komponen  pembersih alami  terhadap sampah dan limbah.

1. Produsen.
Tumbuhan dan komponen autotrof lainnya seperti alga, dan pitoplankton yang berada di perairan, mampu menghasilkan makanan untuk dirinya sendiri dan juga bagi konsumen, melalui peristiwa fotosintesis. Fotosintesis adalah suatu proses biokimia yang dilakukan tumbuhan, alga, dan beberapa jenis bakteri untuk memproduksi energi terpakai (nutrisi) dengan memanfaatkan energi cahaya.

a. Fotosintesis pada tumbuhan
Tumbuhan menangkap cahaya menggunakan pigmen yang disebut klorofil. Pigmen inilah yang memberi warna hijau pada tumbuhan. Klorofil terdapat dalam organel yang disebut kloroplas. Klorofil menyerap cahaya yang akan digunakan dalam fotosintesis. Meskipun seluruh bagian tubuh tumbuhan yang berwarna hijau mengandung kloroplas, namun sebagian besar energi dihasilkan di daun. Di dalam daun terdapat lapisan sel yang disebut mesofil yang mengandung setengah juta kloroplas setiap milimeter perseginya. Cahaya akan melewati lapisan epidermis tanpa warna dan yang transparan, menuju mesofil, tempat terjadinya sebagian besar proses fotosintesis. Permukaan daun biasanya dilapisi oleh kutikula dari lilin yang bersifat anti air untuk mencegah terjadinya penyerapan sinar matahari ataupun penguapan air yang berlebihan.

 

b. Fotosintesis pada alga dan bakteri

Alga terdiri dari alga multiseluler seperti ganggang hingga alga mikroskopik yang hanya terdiri dari satu sel. Meskipun alga tidak memiliki struktur sekompleks tumbuhan darat, fotosintesis pada keduanya terjadi dengan cara yang sama. Hanya saja karena alga memiliki berbagai jenis pigmen dalam kloroplasnya, maka panjang gelombang cahaya yang diserapnya pun lebih bervariasi. Semua alga menghasilkan oksigen dan kebanyakan bersifat autotrof. Hanya sebagian kecil saja yang bersifat heterotrof.

Secara sederhana reaksi yang terjadi pada proses fotosintesis adalah sebagai berikut :
6 CO2 + 6 H2O + Sinar matahari    C6H12O6 (karbohidrat atau gula)  + 6 O2

Glukosa dapat digunakan untuk membentuk senyawa organik lain seperti selulosa dan dapat pula digunakan sebagai bahan bakar. Proses ini berlangsung melalui respirasi seluler yang terjadi baik pada hewan maupun tumbuhan. Secara umum reaksi yang terjadi pada respirasi seluler berkebalikan dengan persamaan di atas. Pada respirasi, gula (glukosa) dan senyawa lain akan bereaksi dengan oksigen untuk menghasilkan karbon dioksida, air, dan energi kimia.
Secara sederhana reaksi respirasi adalah sebagai berikut :
C6H12O6 (karbohidrat atau gula)  + 6 O2  6CO2 + 6 H2O + energi 

Hampir semua makhluk hidup bergantung dari energi yang dihasilkan dalam fotosintesis. Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting bagi kehidupan di bumi. Fotosintesis selain mengambil karbondioksida di udara, juga berjasa menghasilkan sebagian besar oksigen yang terdapat di atmosfer bumi. Sedangkan oksigen sangat dibutuhkan untuk respirasi hewan maupun manusia. Bahkan kadar oksigen di udara digunakan sebagai indikator kualitas udara. Udara yang berkuatitas baik bila kandungan oksigennya sekitar 21% . Di jaman yang sudah demikian kotornya udara ini, betapa pentingnya oksigen yang dihasilkan dari proses fotosintesis. Yang berarti juga betapa pentingnya komponen produsen dalam membersihkan udara ini.

 

c. Faktor penentu laju fotosintesis

Berikut adalah beberapa faktor utama yang menentukan laju fotosintesis:
  1. Intensitas cahaya. Laju fotosintesis maksimum ketika banyak cahaya.
  2. Konsentrasi karbon dioksida. Semakin banyak karbon dioksida di udara, makin banyak jumlah bahan yang dapt digunakan tumbuhan untuk melangsungkan fotosintesis.
  3. Suhu. Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat bekerja pada suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintensis meningkat seiring dengan meningkatnya suhu hingga batas toleransi enzim.
  4. Kadar air. Kekurangan air atau kekeringan menyebabkan stomata menutup, menghambat penyerapan karbon dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis.
  5. Kadar fotosintat (hasil fotosintesis). Jika kadar fotosintat berkurang, laju fotosintesis akan naik. Bila kadar fotosintat bertambah atau bahkan sampai jenuh, laju fotosintesis akan berkurang.
  6. Tahap pertumbuhan. Penelitian menunjukkan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada tumbuhan yang sedang berkecambah ketimbang tumbuhan dewasa. Hal ini mungkin dikarenakan tumbuhan berkecambah memerlukan lebih banyak energi dan makanan untuk tumbuh.
Faktor penentu fotosintesis terdiri dari komponen abiotik, dengan demikian jelas bahwa betapa besarnya andil komponen abiotik dalam menyediakan bahan makanan hewan dan manusia (konsumen), dan juga dalam menghasilkan udara segar sekaligus membersihkan polutan di udara.
 
d. Karbondioksida
Karbon dioksida dihasilkan oleh semua hewan, tumbuh-tumbuhan, fungi, dan mikroorganisme pada proses respirasi dan digunakan oleh tumbuhan pada proses fotosintesis. Oleh karena itu, karbon dioksida merupakan komponen penting dalam fotosintesis dan siklus karbon. Karbon dioksida juga dihasilkan dari hasil samping pembakaran bahan bakar fosil. Karbon dioksida anorganik dikeluarkan dari gunung berapi dan proses geotermal lainnya seperti pada mata air panas.
Karbon dioksida di atmosfer bumi dianggap sebagai gas kelumit dengan konsentrasi sekitar 385 ppm berdasarkan volume dan 582 ppm berdasarkan massa. Di wilayah perkotaan, konsentrasi karbon dioksida secara umum lebih tinggi, sedangkan di ruangan tertutup, dapat mencapai 10 kali lebih besar dari konsentrasi di atmosfer terbuka. Peningkatan tahunan CO2 atmosfer: Rata-rata peningkatan tahunan pada tahun 1960-an adalah 37% dari rata-rata peningkatan tahunan tahun 2000-2007.
Oleh karena aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil dan penggundulan hutan, konsentrasi karbon dioksida di atmosfer telah meningkat sekitar 35% sejak dimulainya revolusi industri. Menurut perkiraan paling canggih, gunung berapi melepaskan sekitar 130-230 juta ton CO2 ke atmosfer setiap tahun. Karbon dioksida juga dihasilkan oleh mata air panas, seperti yang terdapat di situs Bossoleto dekat Terme Rapolano di Toscana, Italia. Di sini, di daerah depresi yang berbentuk mangkuk dengan diameter kira-kira 100 m, konsentrasi CO2 setempat meningkat sampai dengan lebih dari 75% dalam semalam, cukup untuk membunuh serangga-serangga dan hewan yang kecil, namun menghangat dengan cepat ketika cahaya matahari memancar dan berbaur secara konveksi semasa pagi hari.
Terdapat sekitar 50 kali lebih banyak karbon yang terlarut di dalam samudera dalam bentuk CO2 dan hidrasi CO2 daripada yang terdapat di atmosfer. Samudera berperan sebagai buangan karbon raksasa dan telah menyerap sekitar sepertiga dari emisi CO2 yang dihasilkan manusia." Secara umum, kelarutan akan berkurang ketika temperatur air bertambah. Oleh karena itu, karbon dioksida akan dilepaskan dari air samudera ke atmosfer ketika temperatur samudera meningkat.
Kebanyakan CO2 yang berada di samudera berbentuk asam karbonat. Sebagian dikonsumsi oleh organisme air sewaktu fotosintesis dan sebagain kecil lainnya tenggelam dan meninggalkan siklus karbon. Terdapat kekhawatiran meningkatnya konsentrasi CO2 di udara akan meningkatkan keasaman air laut, sehiggga akan menimbulkan efek-efek yang merugikan terhadap organisme-organisme yang hidup di air.

e. Peranan Biologis Karbondioksida
Karbon dioksida adalah hasil akhir dari organisme yang mendapatkan energi dari penguraian gula, lemak, dan asam amino dengan oksigen sebagai bagian dari metabolisme dalam proses yang dikenal sebagai respirasi sel. Hal ini meliputi semua tumbuhan, hewan, kebanyakan jamur, dan beberapa bakteri. Pada hewan tingkat tinggi, karbon dioksida mengalir di darah dari jaringan tubuh ke paru-paru untuk dikeluarkan. Pada tumbuh-tumbuhan, karbon dioksida diserap dari atmosfer sewaktu fotosintesis.
Tumbuh-tumbuhan mengurangi kadar karbon dioksida di atomosfer dengan melakukan fotosintesis, disebut juga sebagai asimilasi karbon, yang menggunakan energi cahaya untuk memproduksi materi organik dengan mengkombinasi karbon dioksida dengan air. Oksigen bebas dilepaskan sebagai gas dari penguraian molekul air, sedangkan hidrogen dipisahkan menjadi proton dan elektron, dan digunakan untuk menghasilkan energi kimia melaui fotofosporilasi. Energi ini diperlukan untuk fiksasi karbon dioksida pada siklus Kalvin untuk membentuk gula. Gula ini kemudian digunakan untuk pertumbuhan tumbuhan melalui repirasi
Tumbuh-tumbuhan juga mengeluarkan CO2 selama pernafasan, sehingga tumbuhan yang berada pada tahap pertumbuhan sajalah yang merupakan penyerap bersih CO2. Sebagai contoh, hutan tumbuh akan menyerap berton-ton CO2 setiap tahunnya, namun hutan matang akan menghasilkan CO2 dari pernafasan dan dekomposisi sel-sel mati sebanyak yang dia gunakan untuk biosintesis tumbuhan. Walaupun demikian, hutan matang jugalah penting sebagai buangan karbon, membantu menjaga keseimbangan atmosfer bumi. Selain itu, fitoplankton juga menyerap CO2 yang larut di air laut, sehingga mempromosikan penyerapan CO2 dari atmosfer.
f. Toksisitas Karbondioksida
Kandungan karbon dioksida di udara segar bervariasi antara 0,03% (300ppm) sampai dengan 0,06% (600 ppm) bergantung pada lokasi. Menurut Otoritas Keselamatan Maritim Australia, "Paparan berkepanjangan terhadap konsentrasi karbon dioksida yang sedang dapat menyebabkan asidosis dan efek-efek merugikan pada metabolisme kalsium posforus yang menyebabkan peningkatan endapan kalsium pada jaringan lunak. Karbon dioksida beracun kepada jantung dan menyebabkan menurunnya gaya kontraktil. Pada konsentrasi tiga persen berdasarkan volume di udara, ia bersifat narkotik ringan dan menyebabkan peningkatan tekanan darah dan denyut nadi, dan menyebabkan penurunan daya dengar. Pada konsentrasi sekitar lima persen berdasarkan volume, ia menyebabkan stimulasi pusat pernafasan, pusing-pusing, kebingungan, dan kesulitan pernafasan yang diikuti sakit kepala dan sesak nafas. Pada konsentrasi delapan persen, ia menyebabkan sakit kepala, keringatan, penglihatan buram, tremor, dan kehilangan kesadaran setelah paparan selama lima sampai sepuluh menit."
Oleh karena bahaya kesehatan yang diasosiasikan dengan paparan karbon dioksida, Administrasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja Amerika Serikat menyatakan bahwa paparan rata-rata untuk orang dewasa yang sehat selama waktu kerja 8 jam sehari tidak boleh melebihi 5.000 ppm (0,5%). Batas aman maksimum untuk balita, anak-anak, orang tua, dan individu dengan masalah kesehatan kardiopulmonari (jatung dan paru-paru) secara signifikan lebih kecil. Untuk paparan dalam jangka waktu pendek (di bawah 10 menit), batasan dari Institut Nasional untuk Kesehatan dan Keamanan Kerja Amerika Serikat (NIOSH) adalah 30.000 ppm (3%). NIOSH juga menyatakan bahwa konsentrasi karbon dioksida yang melebihi 4% adalah langsung berbahaya bagi keselamatan jiwa dan kesehatan.
Gambaran-gambaran ini berlaku untuk karbon dioksida murni. Dalam ruangan tertutup yang dipenuhi orang, konsentrasi karbondioksida akan mencapai tingkat yang lebih tinggi daripada konsentrasi di udara bebas. Konsentrasi yang lebih besar dari 1.000 ppm akan menyebabkan ketidaknyamanan terhadap 20% penghuni dan ketidaknyamanan ini akan meningkat seiring dengan meningkatnya konsentrasi CO2. Ketidaknyamanan ini diakibatkan oleh gas-gas yang dikeluarkan sewaktu pernafasan dan keringatan manusia, bukan oleh CO2. Pada konsentrasi 2.000 ppm, mayoritas penghuni akan merasakan ketidaknyamanan yang signifikan dan banyak yang akan mual-mual dan sakit kepala. Konsentrasi CO2 antara 300 ppm sampai dengan 2.500 ppm digunakan sebagai indikator kualitas udara dalam ruangan.

2. Dekomposer
Salah satu pemanfaatan mikroorganisme dalam penanganan limbah organik adalah dengan mikroorganisme yang telah direkayasa dapat digunakan sebagai organisme pembersih (biocliner) jensi-jenis polutan (limbah) yang dimungkinkan dapat dihasilkan bahan-bahan yang lebih ekonomis. Penguraian limbah yang mengandung pencemar organik dilakukan bersama-sama oleh bakteri aerob dan anaerob. Bakteri pengurai (dekomposer) memerlukan oksigen, nitrogen, dan posfor untuk melakukan kegiatannya. Bahan-bahan tersebut diambilnya dari lingkungan dan bahan mentah yang mengandung unsur-unsur tersebut dalam berbagai bentuk persenyawaan seperti amonium, nitrat, dan posfat.

a. Pengolahan Aerob
Dengan jumlah oksigen yang cukup dari udara dan proses fotosintesis algae, maka proses penguraian bahan-bahan organik seperti protein, karbohidrat dan lemak dapat berlangsung dengan sempurna melalui pengolahan secara aerob. Penguraian masing-masing senyawa organik ini diuraikan sebagai berikut.
Secara umum proses pengolahan senyawa organik secara aerob melalui tiga tahap yaitu:
1) Tahap pertama. Tenyawa organik kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana oleh bakteri hidrolitik. Bakteri hidrolitik ini bekerja pada suhu antara 30-40oC untuk kelompok meshopilik dan antara 50-60oC untuk kelompok termophilik. Tahap pertama ini berlangsung pada pH optimum antara 6 dan 7.
2) Tahap kedua. Pengubahan senyawa sederhana menjadi asam organik (asidogenesis) yang mudah menguap seperti asam asetat, asam butirat, asam propionat (dari proses penguraian lemak), asam glukonat (dari proses penguraian karbohidrat) dan asam amino dari protein. Proses ini dilakukan oleh bakteri-bakteri seperti Pseudomonas, Flavobacterium, Alkaligenes, Escheria, dan Aerobecter.
3) Tahap ketiga. Penguraian asam organik menjadi karbondioksida, air, nitrat dan posfat.

b. Pengolahan Anaerob
Selain pengolahan limbah secara aerob, terjadi pula proses pengolahan bahan-bahan organik secara anaerob. Pada proses ini, mengubah bahan buangan yang berupa zat organik (protein, karbohidrat, dan lemak) menjadi metana, karbondioksida, serta bahan lain yang belum stabil. Di mana proses yang terjadi tanpa atau sedikit menggunakan oksigen. Pada prinsipnya proses yang terjadi adalah mengubah bahan organik dalam limbah menjadi CH4, CO2,  H2S, NH3, NO2- tanpa adanya oksigen. Pertama zat organik diubah menjadi asam organik dan alkohol yang mudah menguap. Kedua melanjutkan perombakan senyawa asam organik menjadi metana.
Proses pengolahan secara anaerobik ini umumnya menghasilkan gas-gas yang tidak stabil dan menimbulkan bau busuk. Salah satu upaya untuk memanfaatkan gas-gas yang dihasilkan agar bernilai ekonomis adalah proses pengolahan untuk menghasilkan biogas.
Proses degradasi limbah pertanian, kotoran hewan, dan manusia atau campurannya yang dicampur dengan air dan ditempatkan dalam tempat yang tertutup sehingga dalam kondisi anaerob akan membentuk biogas. Keadaan anaerob ini dapat terjadi secara alami. Untuk mendapatkan kondisi anaerob yang lebih baik dengan hasil biogas yang lebih banyak, perlu dilakukan secara buatan yaitu dalam suatu digester atau unit pencerna biogas.
Secara garis besar reaksi kimia proses dekomposisi anaerobik pembentukan biogas dengan komposisi utamanya adalah gas metana dapat dibagi menjadi tiga tahap proses yaitu:
1) Tahap pertama. Reduksi senyawa organik yang kompleks menjadi senyawa yang lebih sederhana oleh bakteri hidrolitik. Bakteri hidrolitik ini bekerja pada suhu antara 30-400C untuk kelompok meshopilik dan antara 50-600C untuk kelompok termophilik. Tahap pertama ini berlangsung pada pH optimum antara 6 dan 7. . 
2) Tahap kedua. Pengubahan senyawa sederhana menjadi asam organik yang mudah menguap seperti asam asetat, asam butirat, asam propionat dan lain-lain. Dengan terbentuknya asam organik maka pH akan terus menurun namun pada waktu yang bersamaan akan terbentuk buffer yang akan menetralisisr pH. Pembentukan asam dari senyawa-senyawa organik sederhana (monmer) dilakukan oleh bakteri-bakteri penghasil asam yang terdiri dari sub divisi acids/farming bacteria dan acetogenic bacteria. Asam propionat dan butirat diuraikan oleh acetogenik bacteria menjadi asam asetat.
3) Tahap metanogenik. Merupakan tahap dominasi perkembangan sel mikroorganisme dengan spesies tertentu yang menghasilkan metana. Pada tahap ini terjadi konversi asam organik menjadi metana, karbon dioksida, dan gas-gas lain seperti hidrogen sulfida, hidrogen dan nitrogen. Pembentukan metana dilakukan oleh bakteri penghasil metana yang terdiri dari sub divisi acetocalstic methane bacteria yang menguraikan asam asetat menjadi metana dan karbon dioksida. Karbon dioksida dan hidrogen yang terbentuk dari reaksi penguraian di atas, disintesa oleh bakteri pembentuk metana menjadi metana dan air. Proses pembentukan asam dan gas metana dari suatu senyawa organik sederhana melibatkan banyak reaksi percabangan.

Tugas: Individu
Tujuan : mengetahui peranan faktor sinar matahari terhadap tumbuh-tumbuhan (produsen).
Siapkan dua buah  pot tanaman yang berisi  tanaman yang berjenis, berumur dan berukuran sama. Salah satu pot, beri tanda (A) di taruh pada ruang yang tidak bakal terkena sinar matahari selama 24 jam per hari. Biarkan selama sekitar 30 hari. Pot yang lain, beri tanda (B) di taruh di tempat yang masih terkena sinar matahari, meskipun tidak seharian penuh. rawat kedua pot dengan perlakuan yang sama selama 30 hari ( misalnya penyiraman, dan pemupukan ). Amati tiap 3 atau 5 hari sekali, catat perubahan yang terjadi pada tanaman di kedua pot tadi. Faktor yang diamati meliputi warna daun dan kesuburan. Setelah 30 hari adakah perbedaan yang nyata atas tampilan kedua tanaman tadi? Tuangkan pengamatan anda dalam tabel seperti di bawah ini.

Hari Pengamatan
Kondisi Tanaman (warna daun, kesuburan)
Pot A
Pot B
0


5


10


15


20


25


30



 Ulangan Harian 2.3
Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar!
1. Dalam ekosistem terdapat interaksi antara empat komponen yaitu komponen.....
2. Faktor produsen mampu mengubah sumber materi dan energi yang tersedia menjadi energi ..... melalui proses......
3. Peristiwa fotosintesis terjadi pada siang hari sehingga udara akan banyak kekurangan komponen...... dan banyak mendapatkan komponen.....
4. Jika kita banyak memangkas dahan dan daun pada tanaman berarti laju fotosintesis akan ........
5. Reaksi kimia yang terjadi pada proses fotosintesis adalah ......
6. Reaksi kimia yang terjadi pada proses respirasi adalah ......
7. Zat yang dihasilkan dalam proses fotosintesis disebut  ......
8. Dalam ekologi, ternyata tumbuhan selain sebagai penyedia makanan bagi herbivora juga berperan sebagai penyedia ...... yang dibutuhkan dalam respirasi semua jenis makhluk hidup
9. Meskipun karbondioksida sangat dibutuhkan oleh tumbuhan, tetapi ternyata unsur tersebut membahayakan bagi kesehatan manusia karena dapat menyebabkan keracunan yang disebut ......
10. Proses penguraian bahan organik dapat melalui proses tanpa membutuhkan kehadiran oksigen. Proses ini disebut........

EVALUASI KOMPETENSI 2
A. Pilihlah satu jawaban yang  paling tepat dengan melingkari huruf A, B, C, D, atau E pada jawaban yang benar !

1. Cara hidup saling menguntungkan antara bakteri dan tumbuhan polong-polongan disebut ......
A. Setengah parasitis                                         D. Parasitis
B. Epifitis                                                           E. Saprofitis
C. Simbiose mutualistis
2. Hidup bersama antara dua organisme untuk keuntungan bersama disebut simbiosis. Contoh hidup yang demikian itu diperlihatkan oleh pasangan berikut, kecuali........
A.  Sejenis benalu dengan tanaman teh             D. Semut dengan kutu
B. Rayap dengan flagelata di ususnya               E. Kumang dengan hydra di cangkangnya
C.  Cacing hati dengan siput
3. Dalam suatu ekosistem kolam terdapat (1) ikan karnivor, (2) bakteri pengurai, (3) fitoplanton, (4) ikan herbivor, (5) zat-zat anorganik. Dari komponen ekosistem tersebut dapat disusun suatu mata rantai makanan yang susunannya..........
A. (3), (4), (5), (1), (2)                                        D. (3), (4), (1), (5), (2)
B. (2), (5), (3), (4), (1)                                        E. (5), (3), (4), (1), (2)
C. (5), (3), (4), (2), (1)
4. Kalau terjadi pencemaran insektisida pada ekosistem air tawar, dalam beberapa tahun kadar bahan itu yang paling tinggi akan didapatkan dalam ....
A.  Air                                                                D.Tubuh hewan-hewan karivor
B. Tumbuhan air                                                  E. Tubuh hewan-hewan herbivor
C.  Tubuh serangga air
5. Pada suatu daerah terdapat kelompok organisme, (1) burung hantu, (2) ular, (3) belalang dan kupu-kupu, (4) rumput-rumputan, (5) bakteri saprofit. Urut-urutan perpindahan energi dapat dituliskan sebagai berikut:
 A. 1-2-4-5-3                                                      D. 5-4-3-2-1
 B. 1-4-2-3-5                                                      E.  5-4-1-2
 C. 4-3-2-1-5
6. Proses nitrifikasi memerlukan bantuan bakteri....
 A. Rhizobium dan Nitrosomonas                      D. Nitrosomonas dan Nitrobacter
 B. Nitrobacter dan Rhizobium                          E. Nitrobacter dan Azotobacter
 C. Azotobacter dan Nitrosomonas.
7. Perpindahan energi dan materi dari organisme yang satu ke organisme yang lain secara satu arah melalui proses memakan dan dimakan disebut....
A. Rantai makanan                                            D. Jaring-jaring makanan
B. Produktivitas ekosistem                                E. Piramida makanan
C. Aliran energi
8. Bila dalam suatu ekosistem kolam terdapat (1) diatome, (2) ikan lele, (3) udang kecil, (4) bangau, maka urutan rantai makanan pada kolam tersebut adalah
A. 1-2-3-4                                                          D. 2-4-3-1
B. 1-3-2-4                                                           E. 3-2-4-1
C. 2-3-4-1
9. Pada suatu ekosistem terdapat komponen biotik sebagai berikut : (1) burung bangau, (2) ular sawah, (3) belalang, (4) katak, (5) rumput. Bila terjadi proses makan dan dimakan, maka urutan aliran materi yang benar adalah ....
A. 1-2-3-4-5                                                       D. 5-3-4-2-1
B. 2-3-4-5-1                                                       E. 5-4-3-2-1
C. 3-4-2-1-5
10. Yang menjadi dasar piramida makanan adalah komponen.....
A. Pepohonan, sayuran, dan rerumputan           D. Mikroorganisme dan sayuran
B. rusa, tupai, dan kelinci                                  E.  Pepohonan, rusa, dan tupai
C. mikroorganisme, sayuran, dan rerumputan.
11. Nisia singa adalah sebagai komponen.......
A. primer dan sekunder                                     D. Sekunder dan tersier
B. primer dan tersier                                          E.  Sekunder dan kuarterner
C. tertier dan kuarter
12. Untuk memberikan gambaran yang jelas tentang hubungan antarorganisme pada masing-masing taraf trofi maka lebih tepat digunakan piramida....
 A. biomasa dan piramida energi                       D. Ekologi dan piramida energi
 B. jumlah dan piramida energi                          E. Jumlah dan piramida biomasa
 C. jumlah dan ekologi
13. Kelemahan memakai piramida jumlah untuk memberikan gambaran hubungan antara organisme dalam ekosistem adalah .......
A. saling menghitung jumlah organisme dalam suatu ekositem.
B. Organisme yang menghuni suatu daerah tidak tetap.
C. gambaran yang diperoleh  tidak berlaku umum.
D. piramida jumlah bentuknya tidak jelas.
E. Piramida jumlah memberikan gambaran terlalu rinci.
14. Jumlah total energi kimia yang berupa bahan organik yang dibentuk oleh tumbuhan per satuan luas, per satuan waktu disebut.......
A. Produktivitas primer                                     D. Produktivitas kotor
B. Produksi primer                                             E. Produktivitas primer bersih
C. Produktivitas sekunder
15. Produksi sekunder dihasilkan oleh
A. Semua herbivora                                           D. Semua karnivora saja
B. Semua organisme heterotrof                          E. Produsen dan konsumen
C. Herbivora dan produsen
16. Energi produktivitas primer sesampai di dalam tubuh heterotrop akan mengalami perubahan menjadi...
 A. Reproduksi, tumbuh, dan ekskreta              D. Ekskreta, pertumbuhan, egesta, dan respirasi.
 B. respirasi, tumbuh, dan reproduksi                E. Reproduksi, egesta, tumbuh, dan respirasi.
 C. disimpan, tumbuh, respirasi,dan ekskreta
17. Di antara pernyatan berikut ini yang benar adalah ....
 A. nitrifikasi menguntungkan tumbuhan            D. Denitrifikasi menguntungkan tumbuhan
 B. nitritasi menghambat pertumbuhan              E.  Denitrifikasi meningkatkan kesuburan tanah
 C. nitrifikasi menurunkan kadar nitrat
18. Apabila salah satu jenis tumbuhan di dalam hutan dimusnahkan maka....
A. Ekosistem hutan tersebut akan stabil.
B. Hanya tumbuhan itu saja yang akan musnah.
C. Akan diikuti dengan terganggunya populasi yang lainnya.
D. Tidak akan ada spesies hewan yang akan ikut musnah.
E.  Hanya populasi tumbuhan saja yang akan musnah.
19. Bentuk interaksi antara tanaman padi dengan burung pipit adalah .....
A. Parasitisme, karena bila padi mati burung pipit akan mati.
B. predasi, karena matinya  burung pipit akan meningkatkan pertumbuhan padi.
C. Komensalisme, karena burung pipit untung, sedang padi tidak rugi.
D. kompetisi karena burung pipit dan padi menempati habitat sama
E. predasi, karena burung pipit memakan biji padi.
20. Burung bangau sulit ditemukan di daerah persawahan di Indonesia, keadaan ini disebabkan....
A. Adanya perubahan ekosistem
B. Terjadinya perubahan dalam ekosistem
C.  Hilangnya satu mata rantai makanan.
D.  Meningkatnya jumlah populasi predator
E.  Menurunnya kemampuan untuk berkembang biak burung tersebut.
21. Individu yang bertindak sebagai produsen dalam ekosistem adalah yang bersifat.....
A.  Obligat heterotrof                                         D. Simbiosis mutualisme
 B. Fotoautotrof                                                 E. Fotoheterotrof
 C. Fotoorganotrof
22. Daerah di mana suatu organisme dapat hidup menyesuaikan diri, sehingga ia dapat hidup dan mengembangkan diri disebut
A.  Ekosistem                                                     D. Bioma
B.  Nisia                                                             E. Populasi
C. Habitat
23. Pada ekosistem yang komponen-komponen biotiknya berada dalam keadaan seimbang, maka akan ditemukan komponen-komponen.......
A.  Konsumen-produsen-detritivora, dan cahaya matahari      
B.  Mineral-produsen-konsumen-dekomposer
C.  Pengurai-mineral-tanah-tumbuhan
D.  Tanah-air-tumbuhan-hewan.
          E.  Produsen-konsumen-detritivora-dekomposer
24. Perubahan populasi di dalam biosfer ditentukan oleh.....
A.  migrasi dan natalitas                                    D. Migrasi dan mortalitas
B.  migrasi, urbanisasi, dan natalitas                  E. Natalitas dan mortalitas
C.  mortalitas, natalitas, dan migrasi
25. Interaksi simbiosis ditunjukkan interaksi antara populasi berikut, kecuali........
A.  bunga-lebah                                                D. Burung pemakan kutu-kerbau
B.  benalu-mangga                                             E. Remora dan ikan hiu
C.  Remora dan penyu
26. Bercocok tanam dengan sistem tumpang sari adalah merupakan penerapan konsep interaksi antar...
A. individu sejenis                                             D. Populasi dalam komunitas
B. Individu dalam populasi                                 E. Individu dengan nisia sama
C. Populasi yang habitatnya berbeda
27. Dua populasi berbeda yang menempati habitat sama tidak akan terjadi kompetisi apabila.....
A. kebutuhan hidupnya sama                              D. Aktivitas hidupnya sama
B. nisianya sama                                                 E. Kebutuhan makannya berbeda
C. menempati tingkat trofi yang sama.
28. Apabila populasi ular berkurang, maka akan mempengaruhi peningkatan populasi ......
A. belalang                                                         D. elang
B. tikus                                                               E. kancil
C. padi
29. Perhatikan rantai makanan  berikut ini. Rumput → belalang → ayam → ular → elang. Dari rantai makanan tersebut yang memiliki bioenergi terbesar yaitu ....
A. belalang                                                         D. elang
B. rumput                                                           E. ular
C. ayam
30. Kecepatan rumput dalam menyimpan dan mengubah energi cahaya matahari menjadi molekul organik disebut .....
A. produsen                                                       D. produktivitas sekunder
B. produksi makanan                                         E. fotosintesis
C. produktivitas primer
31. Efek rumah kaca dapat terjadi karena peningkatan jumlah gas.....
A. oksigen                                                          D. karbon dioksida
B. nitrogen                                                         E. amonia
C. karbon monoksida
32. Unsur nitrogen dapat dikembalikan ke atmosfer alam melalui proses....
A. fiksasi nitrogen                                              D. amonifikasi
B. nitrifikasi                                                       E. asimilasi
C. denitrifikasi
33. Bakteri Nitrosomonas dapat mengubah amonium menjadi.....
A. nitrogen                                                         D. amonia
B. nitrit                                                               E. lipid
C. nitrat
34. Gas dihasilkan dari proses pembusukan organisme mati, umumnya berbau busuk karena mengandung...
A. fospat                                                           D. oksigen
B. sulfur                                                             E. amonia
C. karbon
35. Bakteri Nitrobakters dapat mengubah nitrit menjadi.....
A. nitrogen                                                         D. amonia
B. amonium                                                        E. lipid
C. nitrat
36. Unsur yang tidak memiliki bentuk gas adalah  .........
A. fospat                                                            D. oksigen
B. sulfur                                                             E. nitrogen
C. karbon
37. Tumbuhan menggunakan unsur fospor di alam dalam bentuk .........
A. fospor oksida                                                D. fospat
B. asam fospit                                                    E.  sulfida
C. fospor murni
38. Sulfur merupakan unsur yang menyusun .........
A. karbohidrat                                                    D. fospolipid
B. protein                                                           E. air
C. lipid
39. Tumbuhan  dan ganggang yang hidup di air menggunakan sulfur dalam bentuk .........
A. S                                                                    D. H2S
B. SO2                                                                E. H2SO4
C. SO4-2
40. Komponen biotik yang mempunyai daya perusak tinggi terhadap keseimbangan lingkungan  adalah .....
A. hewan karnivora                                            D. herbivora
B. produsen                                                        E.  Manusia
C.  pengurai

B. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar!
1. Reaksi kimia yang terjadi pada proses respirasi adalah ......
2. Proses penguraian bahan organik dapat melalui proses dengan membutuhkan kehadiran oksigen. Proses ini disebut........
3. Peristiwa fotosintesis terjadi pada siang hari sehingga udara akan banyak kekurangan komponen...... dan banyak mendapatkan komponen.....
4. Cara hidup bersama antara dua jenis makhluk hidup yang berbeda yang bersifat langsung dan erat disebut ......
5. Urutan makan dan dimakan dalam suatu ekosistem atau komunitas di mana setiap individu memiliki jenis makanan lebih dari satu disebut.....
6. Interaksi antara  individu dari populasi yang berbeda  yang tidak saling  terpengaruh disebut.....
7. Faktor yang menentukan rentang toleransi individu atau populasi terhadap kondisi lingkungan disebut......
8. Dalam siklus nitrogen,  tumbuhan memanfaatkan senyawa nitrogen dalam bentuk...... untuk membentuk/disintesa menjadi........... 
9. Siklus materi yang tidak melibatkan atmosfer bumi adalah siklus.....
10. Dalam pengubahan materi dan energi dari taraf tropik satu ke tarap trofik berikutnya selalu mengalami ....... sehingga membentuk piramida