LEMBAR BELAJAR SISWA 9
POLUTAN DAN POLUSI
Pengertian Polusi dan Polutan
Polusi yaitu masuknya atau dimasukkannya makhluk hidup,
zat energi, dan atau komponen lain ke dalam lingkungan, atau berubahnya tatanan
lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas
lingkungan turun sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi
kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukannya
(Undang-undang Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup No. 4 Tahun 1982).
Jadi, polusi artinya pencemaran, bisa pencemaran
udara, suara, air, lingkungan dll. Sedangkan polutan itu bahan yang menyebabkan
terjadinya pencemaran lingkungan, contohnya asap, sampah, bahan berbahaya, dll.
Polutan adalah Zat atau bahan yang dapat mengakibatkan
pencemaran terhadap lingkungan baik (Pencemaran Udara, Tanah, Air, dsb).
Syarat-syarat suatu zat disebut polutan bila keberadaannya dapat menyebabkan
kerugian terhadap makhluk hidup. Contohnya, karbon dioksida dengan kadar 0,033%
di udara berfaedah bagi tumbuhan, tetapi bila lebih tinggi dari 0,033% dapat
rnemberikan efek merusak.
Suatu zat dapat disebut polutan apabila:
1. Jumlahnya melebihi jumlah normal
2. Berada pada waktu yang tidak tepat
3. Berada pada tempat yang tidak tepat
Sifat-sifat polutan ada 2, yaitu:
1. Merusak untuk sementara, tetapi bila telah
bereaksi dengan zat lingkungan tidak merusak lagi.
2. Merusak dalam jangka waktu lama. Contohnya Pb
tidak merusak bila konsentrasinya rendah. Akan tetapi dalam jangka waktu yang
lama, Pb dapat terakumulasi dalam tubuh sampai tingkat yang merusak.
Menurut Undang Undang No. 23 Tahun 1997, lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lain. Dalam lingkungan hidup terdapat ekosistem, yaitu tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup.
Macam-Macam Polutan
1. Karbon
Monoksida (CO): Asap kendaraan
bermotor merupakan sumber seluruh karbon monoksida yang banyak dikeluarkan di
daerah perkotaan. Karena itu, penurunan kadar karbon monoksida dengan mengubah
karbon monoksida menjadi karbon dioksida. Karbon monoksida sangat berbahaya
terutama pada wanita hamil. Karena dapat mengakibatkan kecilnya berat badan
janin, meningkatnya kematian bayi dan kerusakan otak.
2. Nitrogen
Oksida: Nitrogen Oksida yang
terjadi ketika panas pembakaran menyebabkan bersatunya oksigen dan nitrogen
yang terdapat di udara memberikan berbagai ancaman bahaya. Zat nitrogen oksida
ini sendiri menyebabkan kerusakan paru-paru. Setelah bereaksi di atmosfer, zat
ini membentuk partikel-partikel nitrat amat halus yang menembus bagian terdalam
paru-paru. Partikel-partikel nitrat ini pula, jika bergabung dengan air baik
air di paru-paru atau uap air di awan akan membentuk asam. Akhirnya zat-zat
oksida ini bereaksi dengan asap bensin yang tidak terbakar dan zat-zat
hidrokarbon lain di sinar matahari dan membentuk ozon rendah atau “smog” kabut
berwarna coklat kemerahan yang menyelimuti sebagian besar kota di dunia.
3. Emisi
Sulfur Dioksida: Emisi Sulfur
Dioksida timbul dari pembakaran bahan bakar fosil yang mengandung sulfur
terutama batubara yang digunakan untuk pembangkit tenaga listrik atau pemanasan
rumah tangga? Gas yang berbau tajam tapi tak bewarna ini dapat menimbulkan
serangan asma dan, karena gas ini menetap di udara, bereaksi dan membentuk
partikel-partikel halus dan zat asam.
4. Benda
Partikulat: Benda Partikulat
sering disebut sebagai asap atau jelaga. benda-benda partikulat ini merupakan
pencemar udara yang paling kentara. Sebagian benda partikulat keluar dari
cerobong pabrik sebagai asap hitam tebal, tetapi yang paling berbahaya adalah
“partikel-partikel halus” butiran-butiran yang begitu kecil sehingga dapat
menembus bagian terdalam paru-paru. Sebagian besar partikel halus ini terbentuk
dengan polutan lain, terutama sulfur dioksida dan oksida nitrogen, dan secara
kimiawi berubah dan membentuk zat-zat nitrat dan sulfat. Partikel yang dapat masuk dalam saluran pernapasan adalah partikel
yang berukuran 10 mikrometer (PM10). Partikel dapat berupa sebagai berikut :
a.
Aerosol (partikel) yang
terhambur dan melayang di udara.
b.
Fog (kabut) yang merupakan aerosol berupa butiran air di udara.
c.
Dust (debu) atau aerosol yang berupa butiran padat yang melayang di
udara karena tiupan angina.
d.
Smoke (asap) yang merupakan aerosol campuran antara butiran padat
dan cair yang melayang di udara.
e.
Mist (mirip kabut), berupa butiran zat cair, terhambur, dan melayang
di udara.
f.
Plume, asap dari cerobong pabrik.
g.
Smog, campuran smoke dan fog.
h. Fume, aerosol dari kondensasi uap logam.
5. Hidrokarbon
(HC): Hidrokarbon sebagai senyawa
organik yang mudah menguap (“volatile organik
compounds/VOC”), dan juga sebagai gas organik reaktif (“reactive organik gases/ROG”). Hidrokarbon merupakan uap bensin
yang tidak terbakar dan produk samping dari pembakaran tak sempurna.
Jenis-jenis hidrokarbon lain, yang sebagian menyebabkan leukemia, kanker, atau
penyakit-penyakit serius lain, berbentuk cairan untuk cuci-kering pakaian
sampai zat penghilang lemak untuk industri.
6. Ozon(Asap
Kabut Fotokimiawi): Ozon terdiri
dari beratus-ratus zat kimiawi yang terdapat dalam asap kabut, terbentuk ketika
hidrokarbon pekat di perkotaan bereaksi dengan oksida nitrogen. Ozon merupakan
zat oksidan yang begitu kuat (selain klor) sehingga beberapa kota
menggunakannya sebagai disinfektan pasokan air minum.
7. Timah(Pb): Logam berwarna kelabu keperakan yang amat beracun
dalam setiap bentuknya ini merupakan ancaman yang amat berbahaya bagi anak di
bawah usia 6 tahun, yang biasanya mereka telan dalam bentuk serpihan cat pada
dinding rumah. Logam berat ini merusak kecerdasan, menghambat pertumbuhan,
mengurangi kemampuan untuk mendengar dan memahami bahasa, dan menghilangkan
konsentrasi. Bahkan pajanan dengan tingkat yang amat rendah sekalipun tampaknya
selalu diasosiasikan dengan rendahnya kecerdasan. Karena sumber utama timah
adalah asap kendaraan berbahan bakar bensin yang mengandung timah, maka polutan
ini dapat ditemui di mana ada mobil, truk, dan bus.
8. Karbon Dioksida (CO2): Gas yang terbentuk ketika bahan bakar yang kaya akan kandungan karbon ini, seperti batu bara atau minyak, terbakar adalah pencemar udara tak berwarna dan tak berasa, dan merupakan salah satu jenis gas “rumah kaca”. Disebut demikian karena gas-gas ini memerangkap panas bumi seperti jendela-jendela kaca di sebuah rumah kaca.
Macam-Macam Pencemaran Lingkungan
1. Pencemaran Air
Pencemaran air
adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau,
sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau, sungai, lautan
dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan manusia dan
merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain mengalirkan air juga
mengalirkan sedimen dan polutan. Berbagai macam fungsinya sangat membantu
kehidupan manusia. Pemanfaatan terbesar danau, sungai, lautan dan air tanah
adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum, sebagai saluran
pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya berpotensi sebagai objek
wisata.
Di dalam tata kehidupan manusia, air banyak memegang peranan penting antara lain untuk minum, memasak, mencuci dan mandi. Di samping itu air juga banyak diperlukan untuk mengairi sawah, ladang, industri, dan masih banyak lagi.
Sumber Pencemaran Air
Ada berbagai jenis sumber pencemaran air diantaranya seperti sampah yang
berasal dari masyarakat baik itu dari limbah rumah tangga maupun dari limbah
pertanian dalam skala kecil maupun dalam skala besar. Saat ini tercatat ada
beberapa jenis polutan yang mampu membuat pencemaran air diantaranya adalah
sumber bahan yang mengandung bibit penyakit, limbah yang membutuhkan oksigen
tinggi serta waktu yang lama untuk terurai, bahan yang tidak sedimen serta
bahan yang mengandung radioaktif panas tinggi. semua bahan tersebut memiliki
dampak yang tidak baik dan berbahaya bagi kesehatan manusia.
Berikut ini adalah beberapa sumber pencemaran air:
a. Limbah industri biasanya
dari pabrik
b. Limbah pertanian
c.
Limbah rumah tangga
Mengapa berbagai sumber pencemaran air ini berbahaya? Hal ini disebabkan ketika ada berbagai polutan atau limbah yang masuk ke dalam air maka bakteri pembusuk harus bekerja lebih keras dan membutuhkan oksigen lebih banyak sehingga kandungan oksigen di dalam air dapat berkurang drastis dan membuat makhluk hidup di sekitarnya menjadi kekurangan oksigen dan bisa menimbulkan berbagai jenis penyakit serta berujung pada kematian. Selain dampak tersebut jika berbagai limbah terus dibuang ke dalam air maka bisa menyumbat aliran air itu sendiri sehingga dapat menjadi penyebab banjir pada musim hujan.
1. Pencemaran dari Pertanian
Limbah dari pertanian yang masuk ke dalam air sebenarnya tidak berbahaya bagi keberlangsungan ekosistem air namun karena saat ini banyak petani menggunakan pupuk kimia dan juga pestisida dalam jumlah banyak maka mampu mengakibatkan kerusakan pada ekosistem yang ada. Hal ini akan lebih parah jika pestisida yang digunakan adalah jenis dari herbisida dan insektisida.
2. Pencemaran dari Peternakan dan Perikanan
Air
dapat mengalami pencemaran dari kegiatan peternakan dan perikanan jika tidak
dilakukan pembuangan yang benar pada kotoran hewan dan juga sampah lainnya. ada
beberapa hal yang bisa dilihat untuk melihat ciri-ciri dari terjadinya
pencemaran oleh peternakan dan perikanan ini antara lain adalah sebagai
berikut:
Adanya kotoran hewan dalam jumlah besar pada perairan yang membuat air terkontaminasi oleh berbagai virus dan bakteri dari kotoran tersebut dan terjadinya perubahan warna dan rasa di dalam air tersebut sehingga membuat air sangat mudah menyebabkan penyakit bagi siapa saja yang mengkonsumsi.
3. Pencemaran dari Industri
Para
pelaku industri sangat rawan menghasilkan berbagai jenis limbah yang dapat
mencemari air. Ini biasanya dilakukan oleh mereka para pelaku bisnis industri
yang kurang memahami adanya pencemaran ini atau hanya sekedar untuk menekan
biaya pengolahan limbahnya saja. berikut ini beberapa jenis industri yang mampu
mencemari air dari hasil industrinya:
1.
Industri produk makanan
2.
Indukstri produk tekstil
3.
Industri pulp dan kertas
4.
Industri bahan kimia
5.
Industri penyamakan kulit
6. Industri electroplating
4. Pencemaran dari Aktivitas Perkotaan
Daerah perkotaan menjadi salah satu tempat yang rawan terjadi pencemaran air. Hal ini tidak jauh dari jumlah populasi penduduk yang kian pesat sedangkan lahan tetap sehingga menyebabkan munculnya berbagai pemukiman padat penduduk dengan sanitasi yang tidak memadai. Pencemaran air di perkotaan juga bisa disebabkan karena hasil dari pabrik, limbah rumah tangga, kotoran manusia, limbah cair dan lainnya.
Jenis Pencemaran Air
Ada
beberapa jenis pencemaran menurut ahli sebagai berikut:
1.
Pencemaran Mikroorganisme Air
Bukan
hanya limbah yang dapat dilihat oleh kasat mata saja yang mampu mencemari air
namun juga beberapa mikoorganisme yang tidak kasat mata. Beberapa
mikroorganisme seperti virus, bakteri, kuman, protozoa dan parasit kerap kali
juga mampu membuat pencemaran pada air. Berbagai mikroorganisme tersebut
terdapat di dalam air sebagai hasil dari buangan limbah padat lainnya seperti
limbah rumah tangga, limbah pertanian, limbah rumah sakit, limbah industri dan
limbah lainnya. adanya berbagai kuman di dalam air ini sangat berbahaya bagi
orang yang menggunakan air tersebut karena sangat rawan menyebabkan berbagai
jenis penyakit. Adapun berbagai jenis penyakit yang disebabkan oleh pencemaran
air tersebut diantaranya adalah tifus, kolera dan juga disentri.
2.
Pencemaran dari Bahan Arnorganik Nutrisi Tanaman
Saat
ini para pelaku pertanian sudah banyak menggunakan pupuk berbahan kimia sebagai
pengusir hama dan penyubur tanaman. Hal ini sudah dilakukan sejak lama dan oleh
banyak petani. Memang penggunaan pupuk kimia ini mampu meningkatkan jumlah
hasil panen dari pertanian tersebut namun disisi lain ada dampak negatifnya
yaitu dapat mencemari air di sungai, danau hingga laut dengan menggunakan zat
fosfat yang ada di dalam pupuk tersebut. Hal ini jika dilakukan secara
terus-menerus maka akan semakin banyak pihak yang mengalami kerugian terutama
bagi mereka yang tidak mengerti asal-usul dari pencemaran tersebut. Oleh karena
itu sebaiknya anda untuk mempertimbangkan penggunaan pupuk kimia dan pestisida
supaya lebih bijak lagi.
3.
Pencemar Bahan Kimia Anorganik
Adanya
berbagai baha kimia organik di dalam air dapat membuat rasa dari air tersebut
berubah dan sangat disarankan untuk tidak dikonsumsi. Bahan kimia anorganik
tersebut misalnya saja logam, garam dan asam. Biasanya ikan yang berada pada
air yang mengandung zat tersebut akan mati dan bukan hanya ikan saja namun juga
mandeknya pertumbuhan dari berbagai jenis tumbuhan yang dilalui oleh air
tersebut. Ini tentunya tidak baik bagi kelangsungan kehidupan kita.
4.
Pencemar Bahan Kimia Organik
Bahan kimia organik yang sering digunakan oleh banyak orang misalnya saja deterjen, minyak, pestisida, larutan pembersih dan pestisida jika terlarut dalam air juga bisa menyebabkan kematian pada ikan yang hidup di air tersebut. Setidaknya terdapat sekitar 700 jenis bahan kimia organik yang terdapat di dalam permukaan air dan jika terus dikonsumsi tanpa ada pemasakan yang benar akan menimbulkan berbagai jenis penyakit misalnya saja ginjal, berbagai jenis kanker dan juga menyebabkan cacat pada kelahiran.
2. Pencemaran Tanah
Tanah merupakan bagian penting dalam kehidupan ini karena
sangat menunjang kehidupan manusia serta makhluk hidup lainnya di muka bumi
ini. tanah merupakan tempat tinggal bagi banyak spesies makhluk hidup baik itu
manusia, tumbuhan dan hewan. Mungkin bisa anda bayangkan jika di dunia ini
tidak ada tanah? Maka pastinya tidak akan terjadi kehidupan bukan? Oleh karena
itu adalah hal yang sangat penting untuk tetap menjaga kelestarian tanah dan
jangan sampai mencemarinya dengan berbagai hal yang merusak tanah. Seiring
dengan berjalannya waktu, semakin banyak industri pabrik membuat banyak limbah
kimia yang dibuang begitu saja ke dalam air dan tanah tanpa memandang bagaimana
dampak yang akan timbul dari kegiatan tersebut.
Pencemaran tanah merupakan keadaan dimana adanya berbagai
bahan substansi kimia yang masuk ke dalam lapisan
tanah sehingga mengubah struktur dan lingkungan di dalam tanah. Sumber
utama dari adanya pencemaran tanah ini adalah adanya kebocoran limbah kimia
yang biasanya ada di pabrik baik itu bahan kimia organik maupun yang kimia
tulen. Biasanya di dalam pabrik tempat pembuangan limbah kimia ini terdapat di
dalam bunker yang terdapat di dalam tanah sehingga sangat rawan terjadi
kebocoran. Jika bunker tersebut sudah bocor maka selanjutnya yang terjadi
adalah masuknya berbagai zat kimia tersebut ke dalam tanah dan merusak struktur
tanah itu sendiri.
Penyebab Pencemaran Tanah
Sebagian besar pencemaran tanah dikarenakan adanya kebocoran
bahan kimia baik itu yang dilakukan secara sengaja maupun tidak sengaja baik
dalam skala besar ataupun skala kecil. Penggunaan pestisida pada lahan
pertanian, masuknya bahan kimia yang terdapat di dalam air ke dalam permukaan
tanah, adanya kecelakaan kendaraan pengangkut minyak yang masuk ke dalam tanah
juga mampu menimbulkan pencemaran tanah. Ketika bahan kimia sudah ada di dalam
tanah maka bahan kimia tersebut dapat larut ke dalam air, terbawa air hujan dan
juga mampu menguap ke dalam udara sehingga efeknya akan menjadi efek domino
dimana yang berbahaya bukan hanya pada tanah saja melainkan juga di dalam air
dan udara.
Limbah sebagai penyebab pencemaran tanah merupakan hasil
buangan baik dari limbah industri domestik maupun rumah tangga. Limbah ini
seringkali juga disebut sebagai sampah dan kehadirannya tidak dipedulikan lagi
oleh orang dan lingkungan. Secara kandungan zat di dalamnya limbah tergolong
dari dua jenis yaitu bahan kimia organik dan anorganik. Adanya penumpukan
limbah ini di dalam tanah akan mampu membuat dampk negatif pada lingkungan dan
kesehatan manusia serta makhluk hidup lainnya. karena bahayanya inilah oleh
karena itu sangatlah penting untuk membuat penanggulangan terhadap bahayanya.
Limbah industri yang mampu menyebabkan pencemaran tanah
biasanya berasal dari pabrik, manufaktur, industri kecil, industri besar dan
industri perumahan. Limbah yang dihasilkan ini bisa berupa limbah cair dan juga
limbah padat. Adapun penjelasan lebih detailnya adalah sebagai berikut ini:
1.
Limbah Padat – Limbah industri yang padat merupakan limbah buangan dari hasil
industri pabrik berupa padatan, bubur, atau lumpur yang berasal dari hasil pengolahan
pabrik tersebut. Misalnya saja limbah dari pabrik gula, kertas, rayon, pulp,
pengawet buah, ikan, daging, plywood dan lainnya.
2.
Limbah Cair – Sedangkan limbah cair adalah hasil pembuangan dari industri yang
berbentuk cair. Contoh limbah cair ini adalah seperti sisa dari pengolahan
limbah industri kimia dan logam. Limbah dalam bentuk cair ini sangat berbahaya
terutama jika mengandung berbagai bahan kimia yang berpotensi menganggu
kesehatan manusia.
3.
Limbah anorganik
– Limbah anorganik ini merupakan jenis
limbah yang tidak mampu mengalami penguraian yang dilakukan oleh mikroorganisme
lainnya seperti jamur dan bakteri. Contoh dari limbah anorganik ini misalnya
adalah limbah kantong plastic, kaleng bekas, botol minuman, bekas botol air
mineral dan lainnya. limbah anorganik ini memerlukan tindakan pembuangan yang
harus diatur sedemikian rupa supaya tidak membuat kerugian pada tanah dan juga
makhluk hidup lainnya karena tanah menjadi tercemar oleh adanya limbah ini.
4.
Limbah organik – Untuk jenis limbah organik merupakan limbah yang lebih ramah
dibandingkan dengan limbah anorganik. Hal ini terjadi karena limbah organik
mampu diuraikan kembali oleh mikroorganisme di dalam tanah sehingga tidak
begitu berbahaya bagi tanah itu sendiri. Jenis limbah ini misalnya saja tinja
atau feses, oli, cat, sampah rumah tangga yang dari tumbuhan. Meskipun limbah
atau sampah organik ini tidak begitu berbahaya namun perlu diingat bahwa jika
terlalu banyak sampah organik di dalam tanah maka penguraiannya pun akan
semakin lama dan hal ini membuat pertumbuhan berbagai tanaman di dalamnya
menjadi lebih lambat dan hal ini tidak baik begitu lingkungan.
5.
Limbah industri – Limbah industri ini bisa berasal dari limbah indsutri kecil dari
perumahan atau limbah industri besar berskala pabrik. Limbah ini bisa juga
berasal dari dunia usaha hotel, rumah makan, pasar, perdagangan, tempat wisata,
instansi pemerintah dan swasta, dan lainnya. limbah yang dihasilkan bisa berupa
limbah padat maupun cair dan organik maupun anorganik.
6. Limbah pertanian – Limbah dari hasil pertanian ini juga mampu menyebabkan pencemaran tanah. misalnya saja adalah dengan penggunaan pupuk atau pestisida pada pertanian sehingga menyebabkan tanah menjadi tercemar. Jika penggunaan pestisida dan pupuk ini sudah melebihi batas wajarnya maka akan menyebabkan hal yang tidak diinginkan termasuk rusaknya hasil tanaman dan juga hasil tanaman yang tidak optimal lagi.
3. Pencemaran Udara
Pengertian
pencemaran udara adalah suatu kondisi di mana substansi biologi, fisik, dan
kimia di lapisan atmosfer bumi yang jumlahnya dapat membahayakan bagi kondisi
tubuh makhluk hidup. Adapun pengertian lain yaitu peristiwa masuknya atau
tercampurnya unsur-unsur berbahaya ke dalam lapisan udara yang dapat
mengakibatkan menurunnya kualitas udara di lingkungan.
Pengertian
pencemaran udara menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI nomor 1407 tahun 2002
mengenai Pedoman Pengendalian Dampak Pencemaran Udara, Pencemaran udara adalah
penurunan mutu udara sampai ke tingkat tertentu yang menyebabkan udara ambien
tidak dapat memenuhi fungsinya diakibatkan oleh masuknya atau dimasukkannya
zat, energi, dari komponen lain ke dalam udara ambien oleh kegiatan manusia.
Definisi pencemaran
udara menurut Parker, pencemaran udara adalah perubahan atmosfer oleh karena
masuknya bahan kontaminan alami atau buatan ke dalam atmosfer.
Menurut Chambers,
definisi pencemaran udara adalah bertambahnya bahan atau substrat fisik atau
kimia ke dalam lingkungan udara normal yang mencapai jumlah tertentu, sehingga
dapat dideteksi oleh manusia sehingga dapat memberikan efek pada manusia,
vegetasi, binatang, dan material.
Pencemaran udara
menurut Corman adalah terdapat bahan kontaminan di atmosfer karena perbuatan
manusia. Hal ini untuk membedakan dengan pencemaran udara di tempat kerja dan pencemaran
udara secara alamiah.
Pencemaran udara
biasanya terjadi di daerah padat industri dan kota-kota besar yang menghasilkan
gas-gas berbahaya yang dapat mengganggu kesehatan makhluk hidup.
Bahan
Pencemar Udara (Polutan)
Polutan merupakan
suatu bahan atau zat yang memiliki kadar melebihi ambang batas pada waktu yang
tidak tepat, sehingga menjadi bahan pencemar lingkungan.
Terdapat beberapa polutan yang dapat menjadi penyebab pencemaran udara, antara lain: karbon monoksida, oksigen nitrogen, oksida sulfur, CFC, hidrokarbon, dan radikal bebas.
1.
Pencemar Udara Berbentuk Gas
Beberapa gas dengan jumlah melebihi batas
toleransi lingkungan, dan masuk ke lingkungan udara, dapat mengganggu kehidupan
makhluk hidup.Pencemar udara yang berbentuk gas adalah karbon monoksida,
senyawa belerang (SO2 dan H2S), seyawa nitrogen (NO2),
dan chloroflourocarbon (CFC).
a.
Kadar CO2
yang terlampau tinggi di udara dapat menyebabkan suhu udara di permukaan bumi
meningkat dan dapat mengganggu sistem pernapasan.
b.
Kadar gas CO
lebih dari 100 ppm di dalam darah dapat merusak sistem saraf dan dapat
menimbulkan kematian.
c.
Gas SO2
dan H2S dapat bergabung dengan partikel air dan menyebabkan hujan
asam.
d. Keracunan NO2 dapat menyebabkan gangguan sistem pernapasan, kelumpuhan, dan kematian.Sementara itu, CFC dapat menyebabkan rusaknya lapian ozon di atmosfer.
2.
Pencemar Udara Berbentuk Partikel Cair atau Padat
Partikel yang
mencemari udara terdapat dalam bentuk cair atau padat. Partikel dalam bentuk
cair berupa titik-titik air atau kabut. Kabut dapat menyebabkan sesak napas
jika terhiap ke dalam paru-paru.
Partikel dalam
bentuk padat dapat berupa debu atau abu vulkanik. Selain itu, dapat juga
berasal dari makhluk hidup, misalnya bakteri, spora, virus, serbuk sari, atau
serangga-serangga yang telah mati. Partikel-partikel tersebut merupakan sumber
penyakit yang dapat mengganggu kesehatan manusia.
Partikel yang mencemari
udara dapat berasal dari pembakaran bensin. Bensin yang digunakan dalam
kendaraan bermotor biasanya dicampur dengan senyawa timbal agar pembakarannya
cepat mesin berjalan lebih sempurna. Timbal akan bereaki dengan klor dan brom
membentuk partikel PbClBr. Partikel tersebut akan dihamburkan oleh kendaraan
melalui knalpot ke udara sehingga akan mencemari udara.
1). Karbon Monoksida
Karbon monoksida (CO) merupakan suatu gas beracun
yang dilepaskan setiap kali bahan bakar atau bahan lainnya dibakar. CO juga
bisa berasal dari lingkungan yang tidak terawat dan sampah yang tidak dibuang
dengan benar.
2). Oksigen Nitrogen
Pada suhu kamar, kecil kemungkinan nitrogen dan
oksigen bereaksi, namun pada suhu yang lebih tinggi kedua zat tersebut dapat
bereaksi membentuk NO dalam jumlah yang banyak, sehingga akan mengakibatkan
terjadinya pencemaran udara.
3). Oksida Sulfur
Sulfur Oksida merupakan suatu gas yang mudah
menjadi asam, hal ini menyebabkan terjadinya gangguan pada sistem pernafasan
jika tercemar.
4). CFC
Gas Kloro Fluoro Karbon (CFC) merupakan gas yang
sering ditemukan dalam kegiatan sehari-hari misalnya AC, parfum berwujud aerosol,
hair spray, dan lain-lain. Gas CFC berbahaya karena dapat membentuk lubang
ozon, sehingga sinar matahari dapat langsung menembus dan masuk ke bumi. Hal
ini bisa mengakibatkan terjadinya mutasi genetik, kanker kulit, serta matinya
mikroorganisme dan ganggang.
5). Radikal Bebas
Radikal bebas
merupakan molekul yang kehilangan satu elektron pasangannya. Radikal bebas
dapat disebabkan oleh hasil metabolisme tubuh juga faktor lain seperti asap
rokok dan polutan lain.
Radikal merupakan
komponen yang terbawa di udara yang bersifat karsinogen atau pembawa kanker. Seperti
yang kita ketahui, kanker merupakan salah satu dari penyakit kronis. Paparan
radikal bebas sangat sulit untuk dihindari, pasalnya paparan ini dapat langsung
mengenai kulit dan menyebabkan infeksi. Oleh karena itu, untuk menangkal
radikal bebas diperlukan zat anti toksik seperti antioksidan yang dapat
mencegah masuknya radikal bebas ke dalam tubuh.
6). Hidrokarbon
Hidrokarbon di udara
bisa membentuk reaksi yang kompleks, sehingga menghasilkan pencemaran udara. Salah
satu bentuk polutan yang berbahaya adalah dalam bentuk hidrokarbon. Hidro
karbon merupakan gabungan antara molekul hidrogen dan karbon.
Kita telah ketahui bahwa hidrogen hanya mempunyai atom 1, di mana konsentrasinya sangat ringan terbawa udara dan masuk ke dalam saluran pernapasan. Zat hidrokarbon dalam konsentrasi besar ditemukan dalam benzene (C6H6) dan toulena (C7H8) yang merupakan bahan pencampur bahan bakar. Apabila zat ini terpapar langsung pada makhluk hidup dalam konsentrasi besar maka dapat mengakibatkan kematian.
Penyebab Polusi Udara
Polusi udara disebabkan oleh berbagai hal, ada yang berasal dari alam seperti gunung berapi dan ada yang berasal dari perbuatan manusia seperti kebocoran gas, TPA, kebakaran hutan, industri, pabrik, pembangkit listrik, dan alat transportasi.
1.
Aktivitas Gunung Berapi
Aktivitas gunung berapi
dapat menyebabkan polusi udara karena letusannya. Ukuran butir abu vulkanik
dari letusan gunung berapi berbeda dan bervariasi. Hal in dapat berdampak pada
gangguan pernafasan. Gas-gas vulkanik dari gunung berapi bersifat toksik, yaitu
berupa HF, NO2, CO2, H2O, dan SO2.
2. Kebakaran Hutan
Penyebab
polusi udara yang paling banyak adalah oleh aktivitas manusia. Kebakaran hutan
walaupun bisa terjadi secara alami terutama di daerah yang sangat kering dan
yang berangin kencang, namun manusia juga sangat berperan dalam kebakaran hutan
yang terjadi salah satunya di Indonesia. Sebagian besar kejadian kebakaran
hutan disebabkan oleh manusia. Kebarakan hutan bisa menyebabkan polusi karena
menghasilkan asap dan kabut yang juga berbahaya untuk kesehatan. Asap akibat
kebakaran hutan mengandung karbon yang berbahaya.
Karbon itu
seperti gas karbon dioksida, nitrous oksida, dan karbon monoksida. Unsur lain
yang lebih berbahaya yaitu partikulan logam berat karena jumlahnya yang banyak
dan wujudnya yang sangat halus. Kandungan yang sangat berbahaya ini dalam
jangka waktu panjang bisa menyebabkan kanker paru-paru dan kematian.
3. Industri
Industri dan pabrik saat ini di Indonesia memiliki jumlah yang sangat banyak. Dengan banyaknya aktivitas pabrik dan industri mengakibatkan banyak juga limbah yang dihasilkan. Limbah yang dihasilkan bisa dalam bentuk limbah cair, limbah padat, maupun limbah gas. Limbah gas merupakan limbah yang sangat berperan dalam mencemari udara. Kandungan limbah ini bermacam-macam sesuai dengan jenis produksinya.
4. Tempat Pembuangan Akhir (TPA)
Tempat
Pembuangan Akhir (TPA) merupakan sanitari landfill atau dikenal sebagai lahan
urug. TPA merupakan salah satu terjadinya pencemaran udara. Timbunan sampah
menyumbang pencemaran gas metan bagi lingkungan. Diperkirakan setiap harinya
dalam 1 ton sampah dapat menghasilkan sekitar 50 kg gas metan. Penumpukan
sampah di TPA pasti mengalami pembusukan yang besar karena diuraikan oleh
bakteri sehingga dapat menghasilkan gas metan, karbon dioksida, dan sejumlah
gas lainnya yang berpotensi menyebabkan pencemaran.
5. Pembangkit Listrik
Pembangkit listrik tenaga
uap menghasilkan polutan yang sangat banyak dalam setiap pembakaran batu
baranya. Polutan beracun yang dihasilkan seperti merkuri, timbal, arsenik, dan
lainnya menyebabkan berbagai masalah kesehatan bagi penduduk yang bertempat
tinggal di sekitar PLTU batu bara tersebut. Hal ini dikarenakan partikel yang
sangat halus dari polutan PLTU dapat dengan mudah terhirup dan masuk ke
paru-paru.
6. Abu Vulkanik
Polutan juga
dapat disebabkan oleh abu dari gunung berapi yang berupa abu vulkanik. Abu yang
mengepul di udara membawa serpihaan-serpihan debu yang dapat mengganggu jarak
pandang dan pernapasan. Letusan gunung api membawa gas seperti CO2,
SO2, CO, He, dan H2O
(gas). Dampak dari adanya letusan gunung berapi ini akan menyebabkan hujan asam
serta pencemaran udara di daerah sekitar.
Bukan
hanya gas yang menimbulkan pencemaran udara dalam letusan gunung api, material
halus seperti debu juga terlempar ke lingkungan sekitar. Paparan debu dari
gunung api sangat berbahaya bagi bayi, anak-anak, dan warga usia lanjut yang
menderita penyakit pernafasan. Debu gunung berapi sendiri bersifat korosif dan
jika masuk ke mata dapat melukai mata. Partikel debu ini beristalin silica yang
dapat menyebabkan penyakit paru silicon jika terpapar lebih lama.
7. Alat Transportasi
Penyebab lain terjadinya polusi udara adalah alat transportasi. Pesatnya laju pertumbuhan penduduk membuat alat transportasi yang semakin banyak. Hal ini menyebabkan alat transportasi memiliki andil yang sangat besar dalam menyebabkan polusi udara. Penggunaan bahan bakar yang belum ramah lingkungan ini dapat menghasilkan emisi zat-zat yang berbahaya. Dampak dari hal tersebut yaitu dapat menimbulkan berbagai penyakit pernafasan kronis.
Jenis-Jenis Pencemaran Udara
Penemaran udara
dibedakan menjadi 2 yaitu pencemaran udara primer dan sekunder.
1.
Pencemaran Udara Primer
Pencemaran udara primer merupakan substansi
pencemaran yang berasal langsung dari sumber pencemaran udara tersebut dan
dipancarkan langsung ke atmosfer. Karbon monoksida, merupakan contoh dari
pencemaran udara primer karena hasil dari pembakaran akibat dari aktivitas
manusia.
2.
Pencemaran Udara Sekunder
Pencemaran
udara sekunder merupakan substansi zat pencemar yang terbentuk dari hasil
reaksi zat pencemar-pencemar primer di muka bumi. Pembentukan ozon merupakan
salah satu contoh dari pencemaran udara sekunder. Ozon terbentuk dari senyawa
hidrokarbon dan nitrogen oksida dengan adanya sinar matahari. Pencemaran udara
sekunder dapat menyebabkan masalah seperti asap fotokimia.
Perbedaan pencemaran udara primer dengan pencemaran udara sekunder ialah jika pencemaran udara primer secara langsung dipancarkan ke udara oleh sumber pencemar sedangkan pencemaran udara sekunder ialah pencemaran udara yang dihasilkan dari reaksi antara zat pencemar udara primer dengan molekul lain.
Tugas LBS 9.1
Silahkan searching di dumay (internet), sehingga
kaliyan menemukan berita/informasi peristiwa/ gejala polusi di lingkungan
tertentu. Berdasarkan informasi yang kalian peroleh silahkan buat narasi dengan kerangka sesuai pertanyaan berikut
ini:
1. Dimana dan kapan terjadinya polusi lingkungan
tersebut?
2. Apa atau siapa penyebabnya?
3. Apa dampaknya terhadap kehidupan manusia (dampak
kesehatan, sosial, ekonomi)?
4. Adakah pelanggaran hukum yang terjadi, dan
bagaimana penegakkan hukuman/ sanksinya?
5. Bagaimana langkah dan cara mencegahnya?
6. Bagaimana cara memulihkan kerusakannya?
Susun narasinya sesuai style kaliyan sendiri.
Kirim hasilnya ke email: mellu539@yahoo.co.id
Sumber
Belajar:
1.
https://www.gurupendidikan.co.id/polusi-dan-polutan/
2.
https://ilmulingkungan.com/jenis-polutan-pencemar-udara-beserta-dampaknya/
3.
https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/hidrologi/pencemaran-air
4.
https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/tanah/pencemaran-tanah
5.
https://www.merdeka.com/trending/penyebab-pencemaran-udara-dan-5-cara-mengatasinya-kln.html
LEMBAR BELAJAR SISWA 10
DAMPAK PENCEMARAN
Dampak Pencemaran Lingkungan
Pencemaran lingkungan dan pencemaran membawa banyak perubahan pada lingkungan. Misalnya, beberapa spesies hewan dan tumbuhan punah, dan adanya sisa (residu) bahan pencemar pada sayuran, ikan, dan daging yang dikonsumsi manusia.
1. Hilang /Punahnya Spesies
Polutan dapat meracuni berbagai jenis hewan, bahkan mematikannya. Berbagai spesies hewan memiliki kekebalan yang berbeda terhadap polutan. Ada yangpeka, ada pula yang tahan. Hewan muda dan larva peka terhadap bahan pencemar. Ada hewan yang dapat beradaptasi sehingga kebal terhadap bahan pencemar, ada pula yang tidak. Meskipun hewan beradaptasi, harus diketahui bahwa tingkat adaptasi hewan ada batasnya. Jika batas tersebut terlampaui, hewan juga akan mati.
2.
Ledakan Hama
Penggunaan insektisida anorganik dapat pula mematikan serangga predator. Oleh karena predator punah, maka serangga hama akan berkembang tanpa kendali. Penyemprotan dengan insektisida juga dapat mengakibatkan beberapa spesies serangga menjadi kebal (resisten). Untuk memberantas berikutnya, diperlukan dosis obat yang lebih tinggi dari biasanya. Akibatnya, pencemaran akan semakin meningkat.
3.
Gangguan Keseimbangan Lingkungan
Punahnya spesies tertentu dapat mengubah pola interaksi di dalam suatu ekosistem. Rantai makanan, jarring-jaring makanan, dan aliran energi berubah. Akibatnya, keseimbangan lingkungan terganggu. Daur materi dan daur biogeokimia terganggu.
4.
Kesuburan Tanah Berkurang
Penggunaan insektisida dapat mematikan fauna tanah. Hal ini menyebabkan kesuburan tanah menurun. Penggunaan pupuk yang terus-menerus dapat mengakibatkan tanah menjadi asam. Hal ini juga dapat menurunkan kesuburan tanah. Untuk mengatasinya, hendaknya dilakukan pemupukan dengan pupuk kandang atau dengan kompas, sistem penanaman berseling (tumpang sari), serta rotasi tanaman. Rotasi tanaman artinya menanam tanaman yang berbeda secara bergantian di lahan yang sama.
5.
Keracunan dan Penyakit
Orang yang mengonsumsi sayur, ikan, dan bahan
makanan tercemar dapat mengalami keracunan. Akibat keracunan, orang dapat
mengalami kerusakan hati, ginjal, menderita kanker, kerusakan suasana saraf,
menyebabkan cacat pada keturunannya bahkan meninggal dunia.
6.
Pemekaan Hayati
Bahan pencemar memasuki lingkungan melewati rantai makanan dan jarring-jaring makanan. Bahan beracun yang dibuang ke perairan dapat meresap ke dalam tubuh alga. Selanjutnya, alga tersebut dimakan oleh udang kecil.Udang kecil dimakan oleh ikan. Jika ikan ini ditangkap manusia kemudian dimakan, bahan pencemar akan masuk ke dalam tubuh manusia. Proses peningkatan kadar bahanp encemar melewati tubuh makhluk hidup dikenal sebagia pemekatan hayati (biomagnification).
7.
Terbentuk Lubang Ozon
Terbentuknya lubang ozon merupakan salah satu permasalahan global. Hal ini disebabkan bahan pencemar dapat tersebar dan menimbulkan dampak di tempat lain. Gas CFC, misalnya dari Freon dan spray, yang membubung tinggi dapat mencapai stratosfer. Di stratosfer terdapat lapisan gas ozon (O3). Lapisan ozon ini merupakan pelindung (tameng) bumi dari cahaya ultraviolet. Jika gas CFC mencapai lapisan ozon, akan terjadi reaksi antara CFC dan ozon, sehingga lapisan ozon tersebut “berlubang”.
8.
Efek Rumah Kaca
Permasalahan global lainnya ialah efek rumah kaca. Gas CO2 yang dihasilkan dari proses pembakaran meningkatkan kadar CO2 di atmosfer. Akibatnya, bumi diselimuti gas dan debu-debu pencemar. Kandungan gas CO2 semakin tinggi karena banyak hutan ditebang, sehingga tidak dapat menyerap CO2.
Penanggulangan Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan
Untuk mencegah terjadinya pencemaran terhadap
lingkungan oleh berbagai aktivitas industri dan aktivitas manusia, maka
diperlukan pengendalian terhadap pencemaran lingkungan dengan menetapkan baku
mutu lingkungan. Baku mutu lingkungan
adalah batas kadar yang diperkenankan bagi zat atau bahan pencemar terdapat di
lingkungan dengan tidak menimbulkan gangguan terhadap makhluk hidup, tumbuhan
atau benda lainnya.
Pada saat ini, pencemaran terhadap lingkungan
berlangsung di mana-mana dengan laju yang sangat cepat. Sekarang ini beban
pencemaran dalam lingkungan sudah semakin berat dengan masuknya limbah industri
dari berbagai bahan kimia termasuk logam berat.
Berbagai upaya telah dilakukan, baik oleh
pemerintah maupun masyarakat untuk menanggulangi pencemaran lingkungan, antara
lain melalui penyuluhan dan penataan lingkungan. Namun, usaha tersebut tidak
akan berhasil jika tidak ada dukungan dan kepedulian masyarakat terhadap
lingkungan.
Untuk membuktikan kepedulian kita terhadap lingkungan, kita perlu bertindak. Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menanggulangi pencemaran lingkungan, diantaranya sebagai berikut:
1.
Membuang Sampah Pada Tempatnya
Membuang sampah ke sungai atau
selokan akan meyebabkan aliran airnya terhambat. Akibatnya, samapah akan
menumpuk dan membusuk. Sampah yang membusuk selain menimbulkan bau tidak sedap
juga akan menjadi tempat berkembang biak berbagai jenis penyakit. Selain itu,
bisa meyebabkan banjir pada musim hujan.
Salah satu cara untuk menanggulangi
sampah terutama sampah rumah tangga adalah dengan memanfaatkannya menjadi pupuk
kompos. Sampah-sampah tersebut dipisahkan antara sampah organik dan anorganik.
Selanjutnya, sampah organik
ditimbun di dalam tanah sehingga menjadi kompos. Adapun sampah anorganik
seperti plastik dan kaleng bekas dapat di daur ulang menjadi alat rumah tangga
dan barang-barang lainnya.
2.
Penanggulangan Limbah Industri
Limbah dari industri terutama yang
mengandung bahan-bahan kimia, sebelum dibuang harus diolah terlebih dahulu. Hal
tersebut akan mengurangi bahan pencemar di perairan. Dengan demikian, bahan
dari limbah pencemar yang mengandung bahan-bahan yang bersifat racun dapat
dihilangkan sehingga tidak mengganggu ekosistem.
Menempatkan pabrik atau kawasan
industri di daerah yang jauh dari keramaian penduduk. Hal ini dilakukan untuk
menghindari pengaruh buruk dari limbah pabrik dan asap pabrik terhadap
kehidupan masyarakat.
3.
Penanggulangan Pencemaran Udara
Pencemaran udara akibat sisa dari pembakaran
kendaraan bermotor dan asap pabrik, dapat dicegah dan ditanggulangi dengan
mengurangi pemakaian bahan bakar minyak. Perlu dipikirkan sumber pengganti
alternatif bahan bakar yang ramah lingkungan, seperti kendaraan berenergi
listrik. Selain itu, dilakukan usaha untuk mendata dan membatasi jumlah kendaraan
bermotor yang layak beroperasi. Terutama pengontrolan dan pemeriksaan terhadap
asap buangan dan knalpot kendaraan bermotor.
4.
Diadakan Penghijauan di Kota-kota Besar
Tumbuhan mampu menyerap CO2 di udara
untuk fotosintesis. Adanya jalur hijau akan mengurangi kadar CO2 di
udara yang berasal dari asap kendaraan bermotor atau asap pabrik. Dengan
demikian, tumbuhan hijau bisa mengurangi pencemaran udara.Selain itu, tumbuhan
hijau melepaskan O2 ke atmosfer.
5.
Pengurangan Pupuk Dan Obat Pembasmi Hama Anorganik
Pemberian pupuk pada tanaman dapat
meningkatkan hasil pertanian. Namun, di sisi lain dapat menimbulkan pencemaran
jika pupuk tersebut masuk ke perairan. Eutrofikai merupakan salah satu dampak
negatif yang ditimbulkan oleh pupuk buatan yang masuk ke perairan.
Begitu juga dengan penggunaan obat
anti hama tanaman. Jika penggunaannya melebihi dosis yang ditetapkan akan
menimbulkan pencemaran. Selain dapat mencemari lingkungan juga dapat meyebabkan
musnahnya organisme tertentu yang dibutuhkan, seperti bakteri pengurai atau
serangga yang membantu penyerbukan tanaman.
Pemberantasan hama secara biologis
merupakan salah satu alternatif yang dapat mengurangi pencemaran dan kerusakan
ekosistem pertanian.
6.
Pengurangan Pemakaian CFC
Untuk menghilangkan kadar CFC di
atmosfer diperlukan waktu sekitar seratus tahun salah satu cara
penanggulangannya yaitu dengan mengurangi penggunaan CFC yang tidak perlu oleh
manusia. Mengurangi penggunaan penggunaan CFC dapat mencegah rusaknya lapisan
ozon di atmosfer sehingga dapat mengurangi pemanasan global.
Dewasa ini, tingkah laku manusia
dengan sikap semena-mena terhadap lingkungan sudah sampai pada tingkat yang
mengkhawatirkan.Selain mengeksploitasi alam secara serakah, manusia juga telah
meracuni alam ini dengan berbagai jenis sampahnya.
Dampak Pencemaran Air
Akibat yang ditimbulkan dari pencemaran air
ini cukup mengkhawatirkan apalagi jika intensitas jumlah polutan di dalam air
sudah sangat banyak dan melampaui ambang batas. Berikut ini adalah beberapa
akibat yang akan muncul dari adanya pencemaran air ini:
1.
Kehidupan organisme dan
ekosistem yang ada di dalam wilayah air tercemar tersebut akan mengalami
gangguan bahkan kerusakan karena kadar oksigen di dalam air menjadi berkurang
drastis.
2.
Munculnya pertumbuhan ganggang
dan juga tumbuhan air sebagai parasit yang sangat pesat. Hal ini tidak baik
karena bisa menganggu berbagai aktivitas manusia misalnya menghambat saat
menjaring ikan dan lainnya.
3.
Jika terjadi penumpukan limbah
atau sampah dalam jumlah cukup besar di dalam air maka bisa menyebabkan
pendangkalan air baik itu di danau dan sungai dan hal ini sangat berbahaya
terutama jika musim hujan karena bisa menimbulkan banjir.
4.
Dalam jangka panjang jika air
tersebut terus dikonsumsi maka dapat menyebabkan resiko terkena berbagai
penyakit kanker dan juga resiko bayi cacat lahir.
5.
Jika pencemaran air menggukana
peptisida yang ditujukan untuk membunuh hama namun jika dilakukan secara
berlebih maka bisa juga membunuh hewan dan tumbuhan lain yang ada disekitarnya
padahal mereka ini memiliki fungsi yang sangat baik.
6.
Menyebabkan terjadinya
kepunahan pada berbagai biota kuno diantaranya seperti plankton hingga spesies
burung.
7.
Terjadinya mutasi sel di dalam
tubuh yang akan menyebabkan kanker dan leukemia.
8.
Pencemaran air ini juga mampu
menyebabkan erosi
9.
Kekurangan sumber daya air yang
bersih yang aman dikonsumsi oleh manusia
10. Menjadi sumber dari berbagai jenis penyakit yang serius
11. Menyebabkan penyebab
tanah longsor
Cara
Menangani Pencemaran Air
Karena
akibat yang ditimbulkan dari pencemaran air ini sangat tidak baik dan berbahaya
baik itu bagi kesehatan maupun bagi kelangsungan ekosistem. Oleh karena itu
pencemaran air harus diberikan solusi supaya tidak terjadi lagi dan ekosistem
dapat berlangsung seperti seharusnya. Berikut ini adalah beberapa cara yang
bisa dilakukan sebagai cara menangani pencemaran air:
1.
Menghemat Air – Cara menangani pencemaran air dengan metode ini adalah metode yang
paling sederhana namun yang paling utama harus dilakukan yaitu dengan menghemat
air. Mengapa ini bisa menjadi solusi? Hal ini disebabkan semakin sedikit air
yang digunakan maka jumlah pencemaran yang akan terjadi juga akan sedikit
begitu pula sebaliknya. Hal ini juga sangat baik untuk melakukan hemat air supaya
ketersediaan air di dunia ini tetap terjaga.
2.
Membuang Sampah pada
Tempatnya – Hal yang harus diperhatikan
lagi dalam cara menangani pencemaran air adalah dengan tidak membuang sampah
sembarangan. Sebaiknya untuk memilah mana sampah organik, sampah anorganik
padat, limbah kimia dan lainnya. Jika sampah sudah dikelompokkan berdasarkan jenisnya maka untuk
membuangnya juga akan lebih mudah karena satu jenis sampah dengan lainnya akan
memiliki cara pembuangan yang berbeda. Usahakan untuk tidak membuang sampah
langsung ke dalam air karena selain menyebabkan air keruh juga bisa menyebabkan
penyumbatan pada perairan sehingga sangat rawan terjadi peluapan.
3.
Melakukan Servis
Kendaraan – Melakukan servis kendaraan
secara rutin mungkin tidak memiliki kaitan dengan pencemaran air. Namun
ternyata hal ini berkaitan karena kendaraan yang tidak diservis secara rutin
maka sangat mungkin terjadi kebocoran bahan bakar baik itu oli atau bahan kimia
lainnya yang bisa menjadi penyebab pencemaran air.
4.
Awasi Penggunaan Pupuk
dan Pestisida Kimia
(Anorgnik) – Meskipun
pupuk kimia dan pestisida sangat membantu para petani untuk menyuburkan tanaman
dan membunuh hama namun perlu diingat bahwa air yang sudah terkontaminasi oleh
kedua bahan tersebut sudah tidak layak dikonsumsi oleh manusia. Untuk mengatasi
penggunaan pupuk kimia dan juga pestisida dapat dilakukan dengan menggantinya
dengan pupuk kompos yang alami saja serta melakukan penyiraman tanaman pada
saat pagi dan sore hari supaya mengurangi terjadinya pengupan dan juga mampu
membantu dalam melakukan penghematan air.
5.
Hukum yang Ketat
– Berikan hukuman yang ketat dan berat
kepada mereka yang membuang limbah sembarangan terutama pada para pelaku
industri besar yang membuang limbah zat kimia dalam jumlah besar.
Dampak Pencemaran Tanah
Setelah mengetahui penyebab dari pencemara tanah kemudian
anda juga perlu untuk mengetahui apa saja dampak dari pencemaran tanah. ada
beberapa bentuk dari dampak pencemaran tanah, diantaranya adalah berikut ini:
1. Dampak pada kesehatan
Adanya
pencemaran tanah sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Seberapa besar dampak
ini pada kesehatan sebenarnya juga sangat tergantung pada jenis polutan serta
seberapa sering dan banyak polutan yang terpapar ke dalam tubuh. semakin banyak
dan sering polutan masuk ke dalam tubuh maka dampak penyakit yang akan dialami
juga akan semakin besar dan juga sebaliknya. Adapun berbagai jenis resiko polutan
dan penyakitnya adalah sebagai berikut ini:
1.
Kromium, yang merupakan zat
kimia yang digunakan dalam berbagai pestisida dan juga herbisida ini mampu
membuat munculnya dampak karsinogenik pada semua populasi bukan hanya untuk
spesies manusia saja namun juga makhluk hidup lainnya.
2.
Zat timbale, ini sangat
berbahaya jika terlalu banyak terpapar ke dalam tubuh karena dapat
mengakibatkan peningkatan resiko terkena penyakit ginjal dan kerusakan otak.
3.
Benzene, jika tubuh terus
menerus mengalami paparan benzene dalam jumlah banyak dan intensitas yang
sering maka bisa meningkatkan terkena penyakit leukemia atau kanker darah.
tentu saja penyakit ini sangat berbahaya bahkan mematikan.
4.
Merkuri, tubuh yang terlalu
sering mendapatkan paparan dari zat ini akan sangat mudah mengalami gangguan
pada organ ginjalnya bahkan ada beberapa penyakit juga yang tidak bisa diobati
karena zat ini.
5.
Sikoldenia, zat ini memicu
timbulnya infeksi dan gangguan pada fungsi organ hati
6.
Karmabat, yang mampu membuat
gangguan pada saraf otot sehingga tubuh akan mengalami kesulitan dalam
bergerak,
7.
Klorin, zat cair yang
mengandung klorin ini sangat berbahaya bagi tubuh karena mengganggu fungsi
kinerja dari organ hati dan ginjal serta menyebabkan gangguan pada saraf pusat
di dalam otak.
Selain dampak pada kesehatan yang telah disebutkan di atas, dampak pada kesehatan lainnya yang akan dirasakan oleh para penderitanya antara lain adalah gangguan pada penglihatan, pendengaran, ruam pada kulit, pusing, letih, lelah, dan gejala penyakit lainnya. apabila terjadi dosis yang sangat besar pada paparan pencemaran ke dalam tubuh bahkan bisa berakibat fatal pada kematian.
2. Dampak pada ekosistem
Dampak lainnya yang timbul dari adanya pencemaran tanah ini
adalah dampak pada ekosistem yang telah ada. Tanah merupakan bahan yang sangat
sensitive dan sangat mudah mengalami perubahan kandungan kimiawi dan struktur
di dalamnya meskipun itu hanya sedikit saja jumlah dari zat kimia yang masuk ke
dalam tanah. perubahan kandungan kimia di dalam tanah ini akan mengakibatkan
perubahan metabolisme pada organism yang hidup di dalam tanah. akibat dari hal
ini tidaklah sepele yaitu bisa memicu adanya putusnya rantai makanan. Bagaimana
hal ini bisa terjadi? Jadi rantai makanan primer jika sudah terkontaminasi oleh
pencemaran juga akan mempengaruhi rantai makanan yang ada di atasnya sehingga
ini bisa memusnahkan rantai makanan. Misalnya saja pengaruh zat DDT pada tanah
yang di atasnya ditumbuhi oleh tanaman yang menjadi makanan burung maka telur
dari burung tersebut akan menjadi rawan pecah.
Selain itu dengan adanya pencemaran tanah ini juga dapat
menimbulkan zat kimia masuk ke dalam air tanah sehingga membuat berbagai jenis
tumbuhan akan sulit tumbuh di atasnya. Kesuburan tanah pun akan menghilang dan
ini akan sangat berbahaya bagi kehidupan makhluk hidup di bumi ini.
3. Dampak pada pertanian
Dampak pencemaran tanah pada pertanian akan dapat terlihat
jelas terutama pada perubahan metabolisme tanaman dan akhirnya dapat terlihat
langsung dari adanya penurunan hasil pertanian itu sendiri. Pencemaran tanah
ini juga akan mengakibatkan tumbuhan tidak dapat tumbuh dengan optimal sehingga
tanah juga menjadi rawan mengalami erosi tanah karena
tidak ada penahannya lagi. Jika tanah mengalami pencemaran dalam jangka waktu
yang lama maka bisa menyebabkan tanah tercemar secara permanen sehingga tidak
bisa digunakan lagi sebagai lahan pertanian. Untuk itu sebaiknya para petani
untuk tidak menggunakan bahan kimia seperti pupuk dan pestisida dalam jumlah
yang berlebihan pada tanamannya karena ternyata bukan hanya membunuh hama namun
juga membuat pencemaran di dalam tanah.
Penanganan
Pencemaran Tanah
Dampak dari adanya pencemaran tanah ini sangat berbahaya bukan hanya bagi manusia saja namun juga bagi makhluk hidup lainnya. oleh karena itu setelah tanah mengalami pencemaran hal pertama yang harus dilakukan adalah mengembalikan fungsi tanah dan membuatnya sehat kembali. Ada dua cara yang bisa dilakukan sebagai cara penanganan pencemaran pada tanah, seperti berikut ini:
1.
Remidiasi
Remidiasi
ini dilakukan untuk membersihkan tanah yang tercemar. Saat ini telah diketahui
dua cara untuk membersihkan tanah yaitu melalui in-situ dan juga ex-situ.
Remidiasi denga in-situ dilakukan
dengan cara membersihkan lahan kemudian dilakukan injeksi dan juga melakukan
bioremidiasi. Cara ini lebih banyak dilakukan oleh orang karena biayanya yang
murah dan jangka waktu penaganannya pun tidak terlalu lama. Sedangkan untuk
remidiasi ex-situ dilakukan dengan
cara menggali tanah yang mengalami pencemaran dan kemudian tanah tersebut
dipindahkan ke daerah lain untuk diamankan. Biasanya tanah ini akan masuk ke
dalam tangki atau bunker khusus kemudian ditambahkan berbagai zat yang mampu
menghilangkan zat pencemar di dalamnya. setelah tanah menjadi aman dan bersih
kemudian bisa diletakan lagi pada tempat sebelumnya. namun cara ex-situ ini jarang dilakukan karena
memerlukan waktu yang lama dan biaya yang mahal serta proses yang cukup rumit.
2.
Bioremidiasi
Cara
penanganan pencemaran tanah lainnya adalah dengan melakukan bioremidiasi.
Sesuai dengan namanya, bioremidiasi dilakukan dengan menggunakan komponen
biologi atau organisme lainnya untuk mengobati tanah. caranya adalah dengan
memberikan beberapa mikroorganisme khusus yang mampu menguraikan berbagai zat
pencemar di dalam tanah, seperti jamur dan juga bakteri. Bioremidiasi ini
membutuhkan waktu yang cukup lama karena dilakukan dengan cara yang alami.
Pencegahan Pencemaran Tanah
Pencegahan terhadap pencemaran sangat penting dilakukan
supaya tidak terjadi pencemara tanah yang sangat membahayakan kehidupan makhluk
hidup di dunia ini. tindakan pencegahan pencemaran tanah ini dilakukan sesuai
dengan jenis dari polutan dan seberapa besar kadarnya di dalam tanah. untuk
melakukan tindakan pencegahan pencemaran tanah ini bisa dilakukan dengan
beberapa langkah berikut ini:
1.
Membedakan sampah organik dan
anorganik, ini sangat penting dilakukan dengan cara memilah sampah mana yang
termasuk dalam sampah organik dan anorganik. Untuk sampah yang organik maka
bisa dibuang ke dalam tanah saja karena secara alami akan ada mikoorganisme
pengurai yang mampu menguraikan jenis sampah ini serta beberapa jenis sampah organik
juga bisa dijadikan sebagai pupuk alami. Untuk jenis sampah anorganik bisa
dibakar sampai benar-benar habis karena sangat susah untuk diuraikan di dalam
tanah. untuk jenis sampah yang besar bisa juga dipotong-potong menjadi ukuran
yang kecil kemudian di kubur di dalam tanah. namun sebaiknya lakukan hal ini
jauh dari wilayah pemukiman tanah karena bisa membuat paparan pencemaran ini
kepada warga sekitar.
2.
Pada jenis limbah kimia cair
maupun padat dapat dilakukan pengolahan terlebih dahulu supaya kadar kimia di
dalamnya sudah aman bagi tanah. biasanya ini sudah diatur dalam undang-undang
dalam tiap negara mengenai masalah pembuangan limbah kimia ini. para pabrik
industri juga biasanya telah memiliki mekanisme pemurnian limbah kimia sendiri
supaya aman dibuang di dalam tanah maupun air.
3.
Untuk para petani yang menggunakan
pupuk dan juga pestisida untuk membasmi hama sebaiknya menggunakannya dalam
kadar yang semestinya dan tidak berlebihan. Hal ini sangat penting dilakukan
karena bisa menyebabkan pencemaran tanah yang buruk. Untuk mengantisipasi hal
ini pemerintah bisa melakukan penyuluhan kepada petani supaya menggunakan kadar
pestisida yang sesuai dan aman.
4.
Untuk para ibu rumah tangga
juga sebaiknya tidak membuang deterjen sembarangan.
5.
Memberikan pendidikan kepada
anak sejak dini mengenai bahaya membuang sampah sembarangan dan akibat dari
adanya pencemaran tanah supaya mereka sejak dini bisa memiliki rasa cinta pada
lingkungan.
6.
Biasakan diri untuk tidak
membuang sampah sembarangan karena dengan ini akan membuat tanah menjadi lebih
aman dan tidak mudah tercemar.
7.
Untuk mengendalikan para pelaku
industri yang sangat beresiko membuang limbah kimia langsung ke dalam tanah
sebaiknya untuk pemerintah membuat peraturan yang ketat dengan hukuman yang
berat dan denda yang sesuai supaya para pelaku bisnis industri ini tidak semena-mena
pada lingkungannya dan membuat efek jera kepada mereka ini.
8. Pelajarilah bagaimana cara mengelola limbah kimia yang baik dan benar supaya anda benar-benar tidak membuang limbah pada tanah secara langsung dimana limbah tersebut masih sangat berbahaya bagi tanah.
3.
Dampak Pencemaran Udara
Pencemaran udara memiliki dampak yang luas. Salah satu dampak yang paling krusial ialah dampak bagi kesehatan.
1. Dampak Kesehatan Adanya Pencemaran Udara
Semakin tinggi laju
pertumbuhan maka semakin tinggi tingkat polusi udara. Polutan masuk ke dalam
tubuh melalui sistem pernafasan. Partikel-partikel yang masuk ke dalam tubuh
berbagai macam ukuran. Partikel besar dapat tertahan di saluran pernafasan
bagian atas. Namun apabila yang masuk partikel dengan ukuran kecil maka
bahayanya bisa masuk sampai ke paru-paru. Dari paru-paru zat pencemar yang
berbahaya tersebut diserap oleh sistem peredaran darah dan bisa menyebar ke
seluruh bagian tubuh.
Dampak penyakit yang
paling sering kita jumpai ialah Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA),
misalnya bronkhitis, asma, dan gangguan pernapasan lainnya. Beberapa zat
berbahaya dikategorikan sebagai toksik dan karsinogenik.Di Indonesia sendiri
50% dari angka kesakitan diakibatkan oleh polusi udara. Menurut WHO terdapat
sekitr 3,2 juta kasus kematian disebabkan oleh pencemaran udara tiap tahunnya.
2.
Dampak Sosial Ekonomi Pencemaran Udara
Dampak pencemaran
udara bagi kesehatan akan merembet menjadi dampak ekonomi bagi masyarakat.
Beban ekonomi termasuk pada biaya yang akan dikeluarkan jika membutuhkan
penanganan khusus misal harus pergi ke rumah sakit. Akibat adanya pencemaran
udara, makhluk hidup tidak dapat menikmati udara sehat yang menjadikan
aktivitas sosial jadi terhambat.
3. Dampak Pendidikan
Di bidang
pendidikan, dampak pada pendidikan sangatlah berbahaya bagi pelajar. Mereka
akan terhambat dalam hal berfikir dan menyelesaikan suatu pekerjaan atau pun
permasalahan.
4. Dampak terhadap Sektor Pertanian
Pencemaran udara sangat mempengaruhi sektor
pertanian. Tumbuhan atau tanaman akan rentan terhadap terjadinya penyakit
nekrosis, klorosis, dan bitnik hitam. Partikel yang terdeposisi pada permukaan
tanaman tersebut dapat mengganggu proses fotosintesis. Penyakit tersebut
menyebabkan sirkulasi udara sehat berkurang dan udara menjadi kotor sehingga
tidak bak untuk dihirup. Akibatnya para petani akan mengalami kegagalan panen
sehingga berimplikasi pada kerugian yang dihadapi petani.
5. Dampak Lingkungan Pencemaran Udara
a.
Polusi udara
juga berdampak terhadap lingkungan yaitu hujan asam, eutrofikasi, haze,
penipisan ozon, dan perubahan iklim global. Hujan Asam merupakan salah satu
dampak terjadinya dari pencemaran udara.
b.
Pencemaran
udara antara zat SO2 dan NO2 apabila bereaksi dengan air
hujan dapat membentuk asam dan menurunkan pH air menyebabkan terjadinya hujan
asam. Air hujan biasa memiliki pH 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer.
c.
Hujan asam
merupakan hujan yang mengandung asam sulfat dan nitrat yang berbahaya. Hujan
asam dapat merusak pohon, merubah tanah, dan badan air menjadi asam. Hal ini
mengakibatkan tanah menjadi tidak subur dan air menjadi tidak cocok untuk ikan
dan satwa lainnya.
d.
Eutrofikasi
sebenarnya merupakan suatu proses alami dari alam, akan tetapi dengan aktivitas
manusia yang menyebabkan polusi udara dapat mempercepat proses eutrofikasi.
e. Efek rumah kaca juga disebabkan oleh keberadaan CO2,
CFC, NO2, dan metana yang terdapat di lapisan troposfer yang
menyerap radiasi panas yang dipantulkan permukaan bumi.
Adanya efek rumah
kaca dapat menyebabkan peningkatan suhu rata-rata bumi, perubahan ilkim,
pencairan kawasan es di kutub, dan perubahan siklus hidup makhluk hidup. Kerusakan
lapizan ozon yang berada di stratosfer. Lapisan tersebut merupakan pelindung
alami bumi yang berguna untuk memfilter sinar ultraviolet dari matahari.
Emisi CFC yang dapat mencapai stratosfer bersifat stabil dapat menyebabkan laju penguraian molekul-molekul yang ada di lapisan ozon lebih cepat dari pembentukannya. Alhasil terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon.
Pencegahan dan Penanggulangan Pencemaran Udara
Dampak dari pencemaran lingkungan sangat luas dan
merugikan manusia. Usaha pencegahan dan penanggulangan sangat perlu
dilakukan.Menurut Lazuardi (2003) usaha pencegahan pencemaran lingkungan dapat
dilakukan dengan cara mengganti penggunaan bahan mebel yang berbahan sterophom
digantikan dengan bahan organik seperti bulu angsa, sabut kelapa, dan
lain-lain.
Melakukan penyaringan asap sebelum asap tersebut
dibebaskan ke udara dengan cara memasang saringan atau bahan penyerap polutan,
mengalirkan gas buangan ke dalam larutan pengikat sebelum di bebaskan ke dalam
air, mengurangi pemakaian bahan bakar fosil yang megandung asap dan gas-gas
polutan lainnya, mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, dan lebih memilih
menggunakan angkutan umum.
Untuk menanggulangi polusi udara di Jakarta, pemerintah Kota Jakarta menetapkan beberapa kebijakan seperti car free day, penambahan fasilitas angkutan umum, pembuatan jalur hijau, meningkatkan pajak kendaraan pribadi, menambah jumlah angkutan umum, menghilangkan subsidi bahan bakar bagi pengguna kendaraan pribadi, dan penggunakan kendaraan yang ramah lingkungan.
Hutan sebagai Solusi dari Polusi Udara
Masyarakat yang tinggal di kota besar sangat
rentan dan berpotensi besar terkena polusi udara. Hutan kota merupakan solusi
untuk mengurangi polusi udara di wilayah perkotaan. Hutan kota merupakan salah
satu dari komponen Ruang Terbuka Hijau (RTH). Hutan kota berfungsi untuk
mengurangi polusi udara.
Perlakuan dalam mengelola hutan kota berpengaruh terhadap
kualitas udara yang dihasilkan. Banyaknya tumbuhan dalam suatu hutan kota
mempengaruhi kualitas udara yang dihasilkan pula. Hutan kota dari tahun ke
tahun semakin menurun. Dalam sepuluh tahun terakhir ruang terbuka hijau
mengalami penurunan. Idealnya RTH menempati luasan 30% dari total luas kota.
Apabila hutan kota hilang, bisa saja munculnya berbagai permasalahan di
lingkungan dan psikologis masyarakat kota. Keberadaan hutan kota sangat penting
karena dapat menstabilkan kondisi iklim di lingkungan perkotaan. Memberikan
rasa sejuk di kala siang hari dan hangat di kala malam hari.
Hasil penelitian membuktikan bahwa adanya hutan
kota dapat menyerap gas-gas rumah kaca dan zat polutan lain sehingga dapat
mengurangi adanya polusi udara. Hutan kota berfungsi sebagai daerah resapan air
yang dapat menambah dan menyimpan
persediaan air bagi warga penduduk kota. Seperti yang kita tahu wilayah
perkotaan sering kali terjadi krisis air, maka dari itu solusinya ialah adanya hutan
kota. Adanya hutan kota dapat meminimalisasi penggunaan AC dan kipas angin
sehingga dapat menghemat penggunaan energi listrik juga.
Pencemaran udara merupakan masalah yang
membutuhkan perhatian khusus. Masalah ini tak hanya berdampak pada lingkungan,
namun juga berdampak bagi keberlangsungan makhluk hidup, terlebih akan
berpengaruh langsung terhadap kesehatan manusia. Partikel-partikel kecil,
radikal bebas, dan zat beracun lainya yang terbawa dalam polutan akan
menimbulkan masalah kesehatan yang serius apabila manusia terpapar langsung
dalam waktu yang relatif lama.
Untuk itu, pengurangan emisi gas pencemar udara
ini perlu untuk dilakukan. Tindak lanjut akan hidup sehat, mengurangi
penggunaan bahan bakar, dan menggunakam bahan berbasis ekolabel merupakan
gerakan sederhana untuk mengurangi dampak polutan.
Udara dikatakan tercemar jika udara tersebut
mengandung unsur-unsur yang mengotori udara. Bentuk pencemar udara
bermacam-macam, ada yang berbentuk gas dan ada yang berbentuk partikel cair
atau padat.
Setelah kaliyan mempelajari konsep polusi lingkungan dan dampaknya, silahkan membuat media informasi yang tujuannya untuk mengedukasi (mengajak mengerti) masyarakat agar semakin peduli terhadap lingkungan sehingga bisa mencegah terjadinya polusi lingkungan akibat ulah manusia. Media informasi bisa berupa audia, video, maupun grafis (gamabr/foto/tulisan). Hasil karya kaliyan silahkan dikirim ke email: mellu539@yahoo.co.id.
Sumber
Belajar:
1.
https://www.gurupendidikan.co.id/polusi-dan-polutan/
2.
https://ilmulingkungan.com/jenis-polutan-pencemar-udara-beserta-dampaknya/
3.
https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/hidrologi/pencemaran-air
4.
https://ilmugeografi.com/ilmu-bumi/tanah/pencemaran-tanah
5.
https://www.merdeka.com/trending/penyebab-pencemaran-udara-dan-5-cara-mengatasinya-kln.html