LEMBAR BELAJAR SISWA 3
GEJALA ALAM BIOTIK DAN ABIOTIK
Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015),
biotik adalah komponen lingkungan yang terdiri dari makhluk hidup. Sementara
abiotik adalah komponen lingkungan yang terdiri atas benda mati. Gejala
alam baik biotik dan abiotik dapat berupa gejala alam kebendaan dan gejala alam
kejadian (peristiwa).
Kejadian alam kebendaan menunjukan benda-benda yang ada disekitar, seperti
batu, kerikil, besi, kapur, atau pohon. Sementara gejala alam kejadian berupa
peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam seperti banjir, gempa, atau kebakaran.
Gejala alam adalah suatu keadaan dari alam yang menandakan akan terjadi sesuatu
pada alam, atau keadaan yang menjadi tanda-tanda akan timbulnya (terjadinya, berjangkitnya)
sesuatu.
A. Ciri Khas Biotik (Hewan Dan
Tumbuhan)
Unsur biotik secara mendasar dibagi
menjadi dua kelompok, yaitu kelompok :
1. makroorganisme, yang terdiri dari ; tumbuhan, hewan dan manusia
2. mikroorganisme, yang terdiri dari, virus, bakteri, jamur, dan lain-lain.
Ada ciri yang dimiliki oleh unsur biotik, yaitu :
1.
Membutuhkan makanan dan air
Baik hewan maupun tumbuhan, keduanya membutuhkan makanan dan air untuk mempertahankan
kelangsungan hidupnya. Makanan dan air menjadi sumber tenaga dan berguna untuk
mendukung pertumbuhan mereka. Tanpa adanya makanan keduanya akan mengalami
masalah dalam sistemnya sehingga tak jarang mereka bisa mengalami kematian.
2.
Melakukan pergerakan
Sebagai makhluk hidup keduanya mengalami pergerakan. Mereka bergerak dengan
cara mereka masing –masing. Gerakan kebanyakan terjadi karena adanya suatu
rangsang yang menyebabkan munculnya respon. Meskipun tumbuhan seperti tidak
bergerak dan selalu berada dalam satu tempat, sesungguhnya mereka melakukan
pergerakan hanya saja tidak setampak pada hewan.
3.
Bernapas
Konsep dasar dari bernapas adalah menghirup oksigen dan mengeluarkannya
dalam bentuk karbondioksida. Hewan jelas melakukan pernafasan karena adanya
lubang hidung. Pada tumbuhan pernapasan juga terjadi melalui beberapa bagian
tubuhnya seperti lubang kecil di area batang dan daun.
4.
Berkembang biak
Kedua makhluk ini, sama-sama melakukan perkembangbiakan sebagai bagian dari
proses alam dan cara mereka menjaga keturunan jenisnya. Perkembangbiakan pada
hewan terlihat lebih jelas dan dilakukan dengan sendirinya. Tumbuhan berkembang
biak dengan mengandalkan bantuan dari angin, hewan lain, penanaman, dan lain
sebagainya.
5.
Mengalami pertumbuhan
Sama halnya dengan manusia hewan dan juga tumbuhan mengalami pertumbuhan.
Tumbuh secara garis besar diartikan sebagai adanya perubahan ukuran fisik dari
kecil menjadi besar. Pertumbuhan terjadi pada semua area yang ada secara fisik.
Serta membawa perubahan dalam kekuatan dan sistem dari keduanya.
Komparasi Ciri Khas Hewan Dan Tumbuhan
1.
Perbedaan cara gerak
Walaupun kedua makhluk hidup ini sama-sama bergerak. Akan tetapi, cara
mereka bergerak sangat berbeda. Pada hewan pergerakan dapat melibatkan setiap
bagian tubuhnya. Hewan juga bisa melakukan perpindahan ketika bergerak.
Pergerakan tumbuhan tidak melibatkan adanya perpindahan tempat. Sebagai contoh,
pergerakan batang dan daun tumbuhan untuk mendapat sinar matahari.
2.
Cara berkembang biak
Cara kedua hewan ini melakukan perkembangbiakan juga berbeda. Pada hewan
mereka berkembang biak dengan bertelur, melahirkan, dan lainnya, Sedangkan
tumbuhan berkembang biak dalam bentuk tunas, biji, stek, dan lainnya
3.
Kepekaan
Dalam hal menanggapi rangsangan kedua makhluk ini merespon dengan cara berbeda. Hewan lebih peka terhadap rangsangan dan dapat merespon dengan cepat. Hal ini karena hewan memiliki syaraf di sekujur tubuhnya. Tumbuhan juga mampu merespon rangsangan tetapi lambat.
Mikroorganisme
Menurut Darwis (1992): Mikroorganisme makhluk hidup
sangat kecil, mikroorganisme diklasifikasikan ke dalam kelas protista terdiri
dari ; Virus, bakteri, jamur, protozoa, dan algae.
Ilmu yang mempelajari mikroorganisme disebut mikrobiologi.
Jenis-Jenis Mikroorganisme
1. Bakteri
Bakteri adalah kelompok organisme
yang tidak memiliki membran inti sel. Organisme ini milik prokariota dan domain
yang sangat kecil (mikroskopik), dan memiliki peran besar dalam kehidupan di
bumi. Bakteri biasanya menyebabkan penyakit pada manusia. Contoh: Salmonella, Eccerecia Coli, Staphylococcus dan Difteri bacilus.
Virus adalah parasit mikroskopik yang menginfeksi sel-sel dalam organisme biologis. Virus adalah parasit obligat, itu karena virus hanya dapat bereproduksi dengan menyerang material dan memanfaatkan sel-sel hidup karena mereka tidak memiliki mesin selular untuk bereproduksi sendiri. Biasanya sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak kombinasi keduanya) yang dikelilingi oleh beberapa bentuk bahan pelindung yang terdiri dari protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi dari ketiganya.
3. Parasit
Parasit adalah hewan mikroskopis
yang dapat mengurangi produktivitas hewan inang. Parasit dapat menginfeksi
manusia dan hewan, seperti menyerang kulit manusia. Parasitoid adalah parasit
dari organisme lain yang menggunakan jaringan untuk kebutuhan gizi mereka
sampai orang-orang yang menunggang meninggal karena kehilangan jaringan atau
nutrisi yang dibutuhkan. Parasitoid juga dikenal sebagai necrotroph.
4. Jamur
Jamur di sini dimaksudkan adalah
jamur dengan kategori jamur. Jamur ini biasanya tidak menyebabkan penyakit,
tetapi menyebabkan kerusakan makanan. Misalnya, jamur yang ditemukan pada
permukaan daging, daging dapat dibuang bagian tanpa harus membuang semua
daging.
Ragi atau Fermen adalah zat yang
menyebabkan fermentasi. Ragi biasanya mengandung mikroorganisme yang
memfermentasi dan media kultur untuk mikroorganisme. Medium kultur ini bisa
dalam bentuk butiran kecil atau nutrisi cair. Ragi umumnya digunakan dalam
industri makanan untuk membuat makanan dan minuman fermentasi seperti acar,
tempe, tape, roti, dan bir.
Peranan Mikroorganisme dalam
Kehidupan
1. Virus
Peranan Virus yang negatif /
merugikan
a. Penyebab penyakit pada manusia
1. Virus Influensa (kelompok Orthomyxovirus) penyebab influensa/ flu
2. Virus dengue (kelompok Flavivirus) penyebab demam berdarah
3. Rubivirus (kelompok Togavirus) penyeba rubella
4. Poliovirus (kelompok Pocarnavirus) penyeba polio
5. Virus Rubeola (kelompok Paramyxovirus) penyeba campak
6. Virus hepatitis A (kelompok Picornavirus) penyebab Hepatitis A
7. Virus Hepatitis B (kelompok Hepadnavirus) penyebab Hepatitis B
8. Virus Hepatitis C (kelompok Flavivirus)
penyebab Hepatitis C
9. HSV / Herpes Simplex Virus (kelompok Herpes virus) penyebab Herpes
10. HIV /Human Immunodeficiency Virus (kelompok Retrovirus) penyebab AIDS
(Acquored Immuno Deficiency Sindrome)
b. Penyebab penyakit pada hewan
1. RSV /Rous Sarcoma Virus (kelompok Retrovirus) penyebab Kanker pada ayam
2. Virus Rabies (kelompok Rhabdovirus)
penyebab Rabies pada hewan
3. Virus coxsackie A-16 (kelompok Picornavirus) penyebab Food and Mouth Disease
4. NDV / Newcastle Disease Virus (kelompok Paramyxivirus) penyebab Tetelo pada ayam
c. Penyebab penyakit pada tumbuhan
1. TMV/ Tobacco Mozaic Virus Penyakit, kerdil, bercak kuning tembakau
2. BYV / Beet Yellow Virus (kelompok Luteovirus) Penyakit tanaman pada
aster
3. Virus Tungro Kerdil pada padi
4. CVPD / Citrus Vein Phloem Degeneratin Penyakit pada tanaman jeruk
Peranan positif / menguntungkan
1. Penghasil vaksin rabies, vaksin MMR (Measles, Mumps, and Rubella) guna
pencegahan penyalit campak, gondong, dan rubelle/ campak jerman
2. Kloning gen, guna penyembuhan diabetes dan kanker
2. Peranan Bakteri dalam Kehidupan Manusia
Peranan negatif / merugikan
a. Penyebab penyakit pada menusia
1. Diplococcus pneumoniae penyebab bronkhitis dan radang paru-paru
2. Neisseria gonorrhoeae penyebab
penyakit gonorrhoeae/ penyakit kelamin
3. Streptococcus mutans penyebab
penyakit gigi berlubang
4. Propionibacterium acnes penyebab jerawat
5. Salmonella typhi penyebab tifus
6. Mycobacterium leprae penyebab lepra
7. Clostridium tetani penyebab tetanus
8. Pasteurella pestis penyebab pes
9. Shigella dysentriae penyebab disentri
10. Vibrio cholerae penyebab kolera
11. Treponema pallidum penyebab sifilis
b. Penyebab penyakit pada hewan
1. Streptococcus agalactia penyebab radang payudara sapi
2. Bacillus anthracis penyebab antrak pada hewan
3. Actinomyces bovis penyebab bengkak rahang sapi
4. Vibrio fetus penyebab abortus
pada domba
5. Cytopaga columnaris penyebab
penyakit pada ikan
c. Penyebab penyakit pada
tumbuhan
1. Xanthomonas oryzae penyebab
penyakit pucuk batang padi
2. Xanthomonas campestris penyebab
penyakit pada kubis
3. Pseudomonas solanacearum penyebab
layu pada tanaman terung
4. Erwinia carotovora penyebab busuk
pada buah
d. Penyebab kerusakan bahan makanan
1. Acetobacter sp mengubah etanol menjadi asam cuka
2. Pseudomonas sp membentuk asam bongkrek yang menyababkan racun pada tempe
bongkrek
3. Clostridium botulinum membusukkan makanan menghasilkan racun botulin
yang merusak saraf dan berakibat kematian
Peranan positif / menguntungkan
1. Bakteri dekomposer menguraikan sisa organisme
2. Escherichia coli membusukkan makanan di usus besar
3. Nitrosococcus dan Nitrosomonas membentuk nitrit dalam tanah untuk
meningkatkan kesuburan tanah
4. Rhizobium bersimbiosis dengan akar kacang-kacangan untuk mengikat
nitrogen bebas yang meningkatkan kesuburan
5. Streptomyces aureofacien menghasil antibiotik aeuromisin
6. Streptomyces griceus menghasil antibiotik streptomisin
7. Methanobacterium penghasil gas metan / biogas
8. Clostridium acetobutylicum berperan dalam pembuatan aceton dan butanol
9. Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus berperan dalam
pembuatan yoghurt
10. Lactobacillus casei berperan dalam pembuatan susu asam dan sebagai
prebiotik
11. Acetobacter xylinum berperan dalam pembuatan nata de coco
12. Sterpococcus lactis berperan dalam pembuatan mentega
13. Acetobacter sp berperan dalam pembuatan asam cuka
14. Baktyeri penghasil vaksin benghasilkan vaksin kolera, vaksin BCG untuk
mencegah TBC, vaksin DPT (diphteria, pertusis, dan tetanus) untuk mencegah
penyakit difteri, batuk rejan, dan tetanus
Guna mencegah serangan bakteri pada manusia dan yang
menyebabkan penyakit perlu dilakukan dengan menjaga kebersihan, sterilisasi,
imunisasi, vaksinasi, dan pemberian desinfektan pada alat-alat yang akan
dipakai dengan memberi alkohol, risol, maupun karbol. Untuk pencegahan serangan
bakteri pada kerusakan makanan dan bahan makanan perlu dilakukan
langkah-langkah pengawetan makanan seperti dengan pemanasan, pendinginan,
pengasapan, pemberian zat pengawet, diasinkan, dimaniskan, dikeringkan atau
yang merupakan kombinasinya.
2. Protista
Protista merupakan kingdom dengan ciri khas sudah memiliki dinding inti sel
atau bersifat eukaryotik. Protista dikelompokkan menjadi tiga yaitu :
1. Protista yang menyerupai hewan (Protozoa)
2. Protista yang menyerupai jamur
3. Protista yang menyerupai tumbuhan (Algae)
Protista ada yang bersifat uniseluler maupun multiseluler, ada yang
mikroskopis namun ada juga yang makroskopis.
Peranan Protozoa yang positif /
menguntungkan
1. Stentor untuk pengolahan limbah
2. Amoeba proteus untuk dekomposer/ pengurai sisa organisme
Peranan Protozoa yang negatif /
merugikan
1. Entamoeba ginggivalis menyebabkan radang gusi
2. Entamoeba histolytica menyebabkan disentri
3. Balantidium coli menyebabkan balantidiosis (diare pada ternak ) parasit
pada usus besar
4. Trypanosoma brucei gambiense dan Trypanosoma brucei rhodosiense penyebab
penyakit tidur dengan vektor lalat Glosina palpalis
5. Trypanosoma evansi penyebab penyakit surrah pada ternak vektornya lalat
Tabanidae
6. Trypanosoma bruceibrucei penyebab penyakit Nagana pada ternak
7. Leishmania donovani penyebab penyakit kalaazar vektornya serangga
sandfly
8. Trichomonas vaginalis penyebab penyakit saluran kelamin pada pria maupun
wanita
9. Toxoplasma gondii penyebab penyakit toksoplasmamosis yang berbahaya bagi
wanita hamil karena dapat menimbulkan cacat pada janin
10. Plasmodium vivax penyebab penyakit malaria tertiana
11. Plasmodium malariae penyebab malaria kuartana
12. Plasmodium falcifarum penyebab penyakit malaria tropica
b. Protista yang Menyerupai
Tumbuhan (Algae / ganggang)
Peranan Protista yang positif /
menguntungkan
1. Diatomae bahan penggosok metal, campuran semen, pembuat saringan untuk
pemrosesan minyak nabati dan gula
2. Ganggang merah sumber vitamin A dan C serta untuk membuat agar-agar
3. Chlorella merupakan sumber protein sel tunggal (PST)
Peranan Protista yang negatif /
merugikan
1. Gymnodium breve menghasilkan toksin yang dapat membunuh biota air
2. Berbagai species algae menyebabkan blooming dan menurunkan kadar oksigen
dalam air sehingga banyak biota air yang mati
c. Protista yang menyerupai jamur
Peranan Protista yang menyerupai jamur yang positif / menguntungkan
1. Physarium polycephalum dekomposer
Peranan Protista yang menyerupai jamur negatif / merugikan
1. Phytophora infestans parasit pada tanaman kentang
3. Jamur
Peranan Jamur yang positif /
menguntungkan
1. Rhizopus orizae berperan dalam pembuatan tempe
2. Mucor javanicus berperan dalam pembuatan tape
3. Neurospora crassa berperan dalam pembuatan oncom
4. Aspergillus wentii berperan dalam pembuatan kecap
5. Saccharomyces cerevisiae untuk pengembang roti dan untuk membuat minuman
beralkohol
6. Penicillium notatum penghasil antibiotik penisilin
7. Cephalosporium sp penghasil antibiotik cefalosporin
8. Auricularia polytrica (jamur kuping), Volvariella vovacea (jamur
merang), Lentinula edodes (jamur shintake), Pleurotus sp (jamur tiram) menjadi
bahan pangan
Peranan Jamur yang negatif /
merugikan
1. Candica albicans penyebab keputihan pada wanita
2. Amanita penghasil toksin/ racun yang mematikan
3. Aspergillus falvus penghasil aflatoksin yang bersifat racun dan
mematikan
4. Claviceps purpurea infeksi pada bunga serealia
5. Monilia fruticola penyebab penyakit pada buah persik
6. Ustilago maydis parasit pada tanaman jagung
B. Gejala Alam Biotik
Gejala alam biotik merupakan
kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh makhluk hidup. Seperti bergerak,
berkembang biak, tumbuh, melakukan fotosintesis, dan menanggapi rangsangan. Contoh
gejala alam biotik bisa dilihat pada manusia. Di mana dari proses melahirkan
hingga menjadi anak, kemudian tumbuh berkembang dan membesar. Selama hidupnya
manusia melakukan aktifitas kehidupan seperti makan, minum, bernapas, bergerak,
dan peka terhadap rangsangan. Kemudian melakukan pernikahan dan memiliki
keturunan. Gejala alam tersebut maka disebut dengan berkembang biak. Pada hewan
proses gejala alam sama seperti yang dialami pada manusia.
Jika pada tumbuhan, gejala alam bisa diamati pada tanaman
kacang-kacangan. Di mana biji kacang yang ditanam di tanah akan tumbuh menjadi
kecambah. Kemudian dari kecambah akan berkembang menjadi tanaman kacang muda.
Dalam proses perkembangbiakan dengan menyerap makanan dan minuman dari dalam
tanah melalui akar, atau dari fotosintesis.
1.
Pertumbuhan dan Perkembangan
Pertumbuhan
adalah suatu proses pertambahan ukuran, baik volume, bobot, dan jumlah sel yang
bersifat irreversible (tidak dapat kembali ke asal). Perkembangan adalah perubahan atau
diferensiasi sel menuju keadaan yang lebih dewasa.
Pertumbuhan
dan perkembangan memiliki arti yang sangat penting bagi makhluk hidup. Misalnya
pada manusia, dengan tumbuh dan berkembang dapat mempertahankan kelangsungan
hidupnya dan melestarikan keturunannya.
Faktor
Pertumbuhan dan Perkembangan
1. Faktor dalam Tubuh Makhluk Hidup (Internal)
a. Gen
b. Hormon
2. Faktor Luar Eksternal)
a. Makanan/nutrisi (Kualitas (Zat
Gizi), Kuantitas).
b. Kualitas lingkungan/Habitat
c. Habitat Sesuai à Tumbuh kembang sempurna, Sehat.
d. Habitat Tdk Sesuai à Gangguan à (Adaptasi)
2.
Adaptasi Makhluk Hidup
Adaptasi dibagi 3, yaitu:
1) Adaptasi Morfologi (penyesuaian bentuk tubuh ).
a) Gigi-gigi khusus
b) Moncong
c) Paruh
d) Daun
e) Akar
2) Adaptasi Fisiologi (penyesuaian fungsi fisiologi tubuh )
a) Kelenjar bau
b) Kantong tinta
c) Mimikri pada kadal
3) Adaptasi Tingkah Laku (didasarkan pada tingkah laku)
a) Pura-pura tidur atau mati
b) Migrasi
3. Gangguan Kesehatan (Hama dan Penyakit)
1.
Penyebaran virus flu burung
Penyebaran
virus flu burung disebabkan oleh mutasi genetik di berbagai jenis unggas.
Unggas-unggas akan mengidap virus tersebut dan menyebarkannya pada unggas
lainnya yang masih sehat. Manusia pun bisa terinfeksi virus flu burung jika
terjadi interaksi antara unggas dengan manusia.
2.
Penyebaran hama/penyakit
Hama
biasa ditemui di pekarangan, kebun, sawah dan lainnya. Mewabahnya hama
disebabkan adanya interaksi dan beberapa faktor lainnya. Salah satunya adalah
mangsa dari para hama ini telah hilang yang bisa disebabkan pestisida atau
jumlahnya yang telah sedikit akibat hadirnya predator baru di kawasan tersebut.
3.
Meningkatnya pertumbuhan eceng gondok
Sumber
air dengan kandungan nitrogen yang berlebih akan memudahkan eceng gondok untuk
tumbuh subur. Meningkatnya jumlah eceng gondok pada rawa atau danau bukanlah
hal yang baik, karena akan membuat rawa dan danau menjadi dangkal. Hewan yang
hidup di air tersebut pun akan terancam.
4.
Punahnya hewan dan tumbuhan langka
Gejala
alam biotik juga dapat dilihat dari mulai punahnya berbagai jenis hewan maupun
tumbuhan. Hal ini dapat disebabkan terlalu lamanya atau lambatnya laju
perkembang biakan makhluk langka tersebut. Bisa juga dari aktivitas manusia
yang berburu secara ilegal.
4. Pembusukan dan Fermentasi Bahan
Pembusukan atau dekomposisi merupakan
salah satu perubahan secara kimia yang
membuat objek, biasanya makhluk hidup yang mati dapat mengalami perusakan
susunan/struktur yang dilakukan oleh dekomposer atau media pembusukan
(termasuk semut, belatung, bakteri dan jamur).
Fermentasi adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen).
Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan
tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi
sebagai respirasi dalam
lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.
Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa
contoh hasil fermentasi adalah etanol, asam laktat, dan hidrogen. Akan
tetapi beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi
seperti asam butirat dan aseton. Ragi dikenal
sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam bir, anggur dan minuman beralkohol lainnya.
Respirasi anaerobik dalam otot mamalia selama kerja yang keras dapat
dikategorikan sebagai bentuk fermentasi yang mengasilkan asam laktat sebagai
produk sampingannya. Akumulasi asam laktat inilah yang berperan dalam
menyebabkan rasa kelelahan pada otot.
Pembuatan tempe dan tape (baik
tape ketan maupun tape singkong atau peuyeum)
adalah proses fermentasi yang sangat dikenal di Indonesia.
Proses fermentasi menghasilkan senyawa-senyawa yang sangat berguna, mulai dari
makanan sampai obat-obatan. Proses fermentasi pada makanan yang sering
dilakukan adalah proses pembuatan tape, tempe, yoghurt,
dan tahu.
Tugas LBS 3.1
Tema :
1. Manfaat/Keuntungan Gajala Alam
Biotik
2. Bahaya/Kerugian Gajala Alam
Biotik
Gejala
alam biotik merupakan sesuatu gejala (tanda-tanda) atau peristiwa (kejadian)
yang terjadi atau dialami oleh makhluk hidup, baik tumbuhan, hewan maupun
manusia. Dampak suatu peristiwa bisa bersifat menguntungkan atau merugikan baik
bagi yang sedang mengalami peristiwa ataupun yang lainnya. Misalnya peristiwa
pembakaran hutan, bisa menguntungkan bagi pelaku pembuka lahan, tetapi
merugikan bagi hewan atau manusia yang lain. Misalnya kerugian jangka panjang
seperti timbulnya bencana alam banjir, kekeringan, polusi udara.
Nah,
tugas kaliyan sekarang adalah mencari contoh-contoh gejala atau peristiwa
biotik dan dampak yang ditimbulkan. Silahkan direkam seperti data contoh di bawah ini.
No.
|
Contoh Peristiwa/Gejala
|
Dampak positif
(Manfaat)
|
Dampak negatif (Bahaya)
|
1
|
Pandemi
covid19
|
Meningkatkan
kebersihan, ketertiban perilaku manusia, mengurangi polusi udara, mengurangi
kemacetan. dll
|
Menimbulkan
penyakit, setres, kegelisahan, phobi berkumpul, dan kematian, manusia. Dll.
|
2.
|
Dst.
|
|
|
3.
|
Dst.
|
|
|
4.
|
Dst.
|
|
|
5.
|
Dst.
|
|
|
Sumber Belajar:
1) https://ilmupengetahuan.net/beberapa-persamaan-dan-perbedaan-antara-hewan-dan-tumbuhan/
2)
https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/14/200000069/gejala-alam-biotik-dan-abiotik?page=all.
3)
https://endangjegoz.wordpress.com/2012/12/13/materi-ipa-x-sem-2/
LEMBAR BELAJAR SISWA 4
C.
Gejala Alam Abiotik
Unsur Abiotik
1. Tanah (Sumber mineral)
2. Air (Isi: Keasaman, Kadar Garam,
Fungsi)
3. Udara ( Isi dan Fungsi: Angin, Kelembaban)
4. Sinar Matahari.
5. Suhu
6. Topografi
7. Garis lintang.
Gejala abiotik yakni: Gejala alam kebendaan obyek abiotik. Ciri, Contoh
dan Perbedaannya Gejala alam kejadian abiotik merupakan peristiwa yang terjadi
ada benda tidak hidup. Jika kamu melihat air mengalir dari hulu hingga hilir
atau dari pegunungan sampai buara. Itu merupakan gejala alam kejadian obyek
abiotik. Bisa juga dilihat dari air hujan yang jatuh ke bawah masuk ke tanah.
Gejala alam abiotik yang paling mendasar adalah; peristiwa cuaca/ iklim dan
bencana alam (gempa bumi, banjir, gunung meletus, tsunami, tanah longsor,
kebakaran, kekeringan dan lain-lain).
1. Cuaca dan Iklim
Cuaca adalah kondisi udara yang
terjadi di suatu daerah atau wilayah dalam periode waktu tertentu. Cuaca
hanya terjadi dalam waktu singkat yaitu hanya beberapa jam yang disebabkan oleh
adanya perbedaan suhu dan kelembaban (tingkat kebasahan udara).
Mengetahui mengenai unsur cuaca dan juga iklim akan sangat bermanfaat
bagi kita, seperti untuk kepentingan pertanian, penerbangan, pelayaran, serta
untuk kepentingan peluncuran benda- benda ke luar angkasa.
Unsur-unsur cuaca dan iklim
1. Penyinaran dan
suhu udara, dipengaruhi oleh;
a. Keadaan awan
b. Keadaan
permukaan Bumi
c. Sudut datang
matahari
d. Lamanya
penyinaran matahari.
2. Angin
3. Awan
4. Kelembapan udara
5. Curah hujan
Iklim adalah kondisi rata-rata
cuaca pada suatu wilayah yang sangat luas dalam periode waktu yang sangat lama.
Iklim terjadi dalam waktu lama, umumnya 11-30 tahun yang disebabkan
oleh letak geografis dan topografi suatu wilayah yang mempengaruhi
posisi matahari terhadap daerah di bumi.
Jenis-jenis iklim
1. Iklim Matahari.
Yaitu iklim yang dipengaruhi oleh posisi matahari terhadap bumi.
a. Iklim tropis,
wilayah 23,5° LU - 23,5° LS.
b. Iklim sub
tropis, lintang antara 23,5° LU - 40° LU dan antara 23,5° LS -40° LS.
c. Iklim sedang,
lintang antara 40° LU - 66,5° LU dan 40° LS - 66,5° LS.
d. Iklim kutub,
lintang antara 66,5° LU - 90° LU dan 66,5° LS - 90° LS.
2. Iklim Fisis.
Yaitu iklim yang dipengaruhi oleh posisi dan kondisi geografis suatu tempat.
a. Iklim laut atau
maritim,
b. Iklim darat atau
kontinental,
c. Iklim dataran
tinggi
d. Iklim gunung
atau pegunungan
e. Iklim musim atau
muson.
Penjelasan tentang kaitan gerakan semu matahari
terhadap iklim di bumi dapat kaliyan cari di: https://gim-bi.com/rotasi-dan-revolusi-bumi/
Penjelasan tentang jenis-jenis iklim bisa kaliyan peroleh di
situs berikut ini:
1.
https://blog.ruangguru.com/geografi-kelas-10-apa-perbedaan-dan-persamaan-cuaca-dan-iklim
2.
https://www.climate4life.info/2015/11/iklim-dan-cuaca.html
2.
Bencana Alam
1) Pengertian
bencana Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bencana adalah sesuatu
yang menyebabkan (menimbulkan) kesusahan, kerugian atau penderitaan. Dalam
KBBI, bencana alam adalah bencana yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi,
angin besar dan banjir.
2) Dalam Kamus
Cambridge, bencana adalah suatu peristiwa yang mengakibatkan bahaya besar,
kerusakan atau kematian atau kesulitan serius. Bencana juga diartikan sebagai
kejadian mendadak yang menyebabkan banyak kerusakan, seperti kebakaran, badai
atau kecelakaan yang sangat buruk.
3) World Health
Organization (WHO) dari United Nations atau UN (Perserikatan Bangsa-bangsa atau
PBB) mendefinisikan bencana adalah kejadian yang mengganggu kondisi normal dan
menyebabkan tingkat penderitaan melebihi kapasitas adaptasi komunitas yang
terdampak.
4) Dikutip dari
situs resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), menurut Undang-undang
Nomor 24 Tahun 2007, dijelaskan pengertian dan jenis- jenis bencana. Bencana
adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu
kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan baik oleh faktor alam,
nonalam maupun manusia. Sehingga bencana mengakibatkan timbulnya korban jiwa
manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis.
Berbagai
Jenis Bencana Alam
Dibawah ini
akan dijelaskan mengenai jenis-jenis bencana alam tersebut:
1.
Bencana Alam Geologi – Bencana geologi diakibatkan
oleh peristiwa-peristiwa geologi yang terjadi dipermukaan bumi seperti gempa
bumi, tsunami, gunung meletus, dan tanah longsor.
2.
Bencana Alam Meteorologi – Bencana meteorologi
memiliki keterkaitan dengan perubahan iklim dan umumnya tidak terjadi pada
wilayah tertentu, atau dapat dikatakan wilayah terdapampak begitu luas.
Contohnya adalah bencana banjir dan kekeringan akibat perubahan iklim sebagai
dampak dari pemanasan global.
3.
Bencana Alam Ekstra Terestial – Bencana ekstra
terestial adalah bencana yang terjadi di luar angkasa. Misalnya hujan meteor ke
bumi dan badai matahari. Umumnya kita tidak merasakan bencana luar angkasa ini
secara langsung karena benda asing yang jatuh ke bumi terhalang oleh atmosfer
bumi.
1. Gempa Bumi
Seperti
yang telah disinggung sebelumnya, wilayah Indonesia berada wilayah ring of
fire. Wilayah Indonesia berada pada pertemuan 3 lempeng utama dunia, yaitu
Indo-Australia, Eurasia dan Lempeng Pasifik sehingga potensi untuk terjadi
bencana gempa bumi sangat tinggi sekali.
Gempa
bumi adalah guncangan atau getaran yang terjadi pada permukaan bumi akibat
pelepasan energi akibat pergerakan atau pergesekan lempeng / kerak bumi.
Guncangan atau getaran tersebut menciptakan gelombang seismik.
Untuk
memantau besaran gempa bumi yang terjadi maka dipergunakan alat yang bernama
seismograf dengan menggunakan skala Moment Magnitudo. Besaran lokal 5 magnitude
disebut dengan Skala Richter.
Gempa
bumi tidak dapat diperkirakan kapan terjadi. Perkiraan yang dapat diperoleh
adalah kisaran atau besaran gempa yang akan terjadi. Pada gempa bumi yang
berpusat di wilayah laut, dapat menimbulkan bencana lain berupa potensi
tsunami. Oleh karena itu, dengan perkembangan teknologi saat ini telah
diciptakan alat-alat pendeteksi tsunami yang diletakkan ditengah samudra atau
pesisir.
2. Tsunami
Tsunami
dapat dipicu oleh gempa bumi yang berpusat ditengah laut, longsoran dasar laut,
letusan gunung berapi bawah laut, dan hantaman meteor di laut.
Secara
harfiah, arti kata tsunami adalah “ombak besar di pelabuhan”, yaitu peristiwa
perpindahan badan air yang disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara
vertikal secara tiba-tiba. Tsunami berasal dari kata dalam bahasa Jepang, “tsu”
= pelabuhan dan “nami” = gelombang.
Sama
halnya seperti gempa bumi, bencana tsunami tidak dapat diprediksi. Meskipun
saat ini telah ada alat pendeteksi tsunami, sifat dari alat tersebut hanya
sebagai peringatan karena tsunami datang dengan kecepatan tinggi dan waktu yang
cepat.
3. Banjir
Curah
hujan yang tinggi pada musim penghujan umumnya menjadi penyebab banjir. Bencana
banjir biasanya diperparah oleh faktor manusia, dimana saluran air sungai yang
tidak memadai sehingga air meluap ke pemukiman dan hilangnya area resapan air
ke tanah.
Selain
itu, deforestasi hutan yang semakin parah juga memperburuk keadaan. Oleh karena
itu, gerakan reboisasi harus terus diupayakan agar alam kembali seimbang.
Namun
pada daerah tertentu seperti Jakarta, cara alternatif untuk mengatasi curah
hujan tinggi adalah dengan membuat sumur resapan. Pembuatan sumur resapan
diharapkan dapat membantu penyerapan air ke dalam tanah sehingga tidak
menggenangi area dengan risiko banjir.
4. Tanah Longsor
Tanah
longsor adalah peristiwa geologi berupa gerakan masa tanah atau batuan dengan
berbagai jenis dan tipe, seperi jatuhnya bebatuan dan gumpalan tanah yang
besar.
Bencana
tanah longsor dapat disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor pendorong dan
pemicu. Faktor pendorong ialah faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi material
longsor. Sedangkan faktor pemicu adalah faktor penyebab gerakan dari material
longsor.
Peristiwa
longsor umumnya terjadi di lereng-lereng bukit atau pegunungan dengan posisi
daratan miring. Pemicunya antara lain curah hujan yang lebat dan diperparah
dengan gundulnya hutan atau pepohonan akibat deforestasi.
Selain
itu, tanah longsor juga dapat terjadi secara alami, misalnya dikarenakan
kondisi tanah yang kurang padat disertai hujan lebat dan kondisi kemiringan
yang curam.
5. Gunung Meletus
Masih
berkaitan dengan wilayah cincin api yang berada di Indonesia, hal ini
menyebabkan Indonesia memiliki banyak gunung berapi aktif seperti gunung anak
krakatau, gunung merapi, gunung sinabung, dan lainnya.
Meletusnya
gunung dapat terjadi karena endapan magma dalam perut bumi yang terdorong oleh
gas bertekanan tinggi sehingga menyebabkan letusan. Status aktivitas gunung
berapi dibagi menjadi kategori siaga, waspada, awas dan puncaknya adalah
kategori meletus.
Gunung
berapi yang meletus akan memuntahkan berbagai macam material seperti debu,
batu, kerikil, magma, dan awan panas dari dalam perut bumi. Magma (ketika telah
keluar disebut lava) yang dihasilkan dari letusan gunung memiliki suhu sangat
panas hingga mencapai lebih dari 1.000 derajat celcius.
Meski
digolongkan pada peristiwa bencana, ternyata letusun gunug berapi juga memberi
manfaat bagi manusia, hewan, dan tumbuhan. Hasil letusan akan memberikan
kesuburan bagi tanah dan material vulkanik seperi pasir dan batu sangat bermanfaat
untuk bahan dasar bangunan.
6. Kebakaran Hutan
Terbakarnya
hutan dapat terjadi baik secara alami atau karena faktor manusia. Kebakaran
hutan secara alami dapat disebabkan oleh masa kemarau yang terlampau panjang
dan suhu panas yang ekstrem. Sedangkan, faktor dari manusia salah satunya
karena kebutuhan ekonomi seperti pembukaan lahan hutan untuk perkebunan sawit.
Kebakaran
hutan terparah di Indonesia terjadi pada tahun 1997 – 1998 disebabkan oleh
oknum-oknum tidak bertanggungjawab. Selain merusak lingkungan, negara tetangga
seperti Malaysia, Brunei, Thailand, Singapura, dan Vietnam juga terkena imbas
polusi udara dari asap kebakaran.
7. Kekeringan
Bencana
alam berupa kekeringan adalah kondisi kurangnya pasokan air di suatu daerah
dalam masa yang lama (berbulan-bulan hinga bertahun-tahun)
Curah
hujan yang sangat rendah adalah penyebab dari kekeringan. Peristiwa kekeringan
ini biasanya terjadi pada musim kemarau dimana cadangan air tanah telah habis
dan kesulitan untuk dicari. Habisnya air tanah dapat terjadi akibat penguapan,
transpirasi, atau penggunaan sumber mata air tanpa pengelolaan yang baik.
8. Angin Tornado atau Puting Beliung
Angin
tornado atau puting beliung adalah putaran angin yang terjadi dengan kecepatan
tinggi dan bergerak secara garis lurus dengan durasi maksimal 5 menit. Istilah
untuk angin ini terkadang juga disebut dengan angin lesus.
9. Badai Tropis atau Siklon Tropis
Badai
tropis atau siklon tropis adalah badai sirkuler yang menyebabkan angin kencang
disertai hujan lebat yang mampu merusak daerah yang luas, sekitar 250 mil dari
pusat badai.
Peristiwa
badai atau siklon tropis ini juga menyebabkan naiknya permukaan air laut,
sehingga wilayah pesisir merupakan wilayah paling rawan terkena dampaknya.
10. Wabah Penyakit
Tersebarnya
penyakit pada daerah tertentu dengan waktu yang cepat dan menyebabkan banyak
korban dapat disebut dengan wabah. Wabah penyakit dipelajari dalam bidang ilmu
epidemiologi, sehingga kita mengenal kata epidemi. Arti epidemi adalah wabah
yang terjadi secara cepat daripada perkiraan.
11. Pemanasan Global
Global
warming atau pemanasan global adalah peristiwa yang terjadi pada saat suhu
rata-rata pada daratan, lautan, serta atmosfer terus meningkat secara
menyeluruh di seluruh dunia.
Pemanasan
global disebabkan oleh efek rumah kaca, polusi, efek timbal balik, dan variasi
matahari. Artikel lengkap mengenai global warming dapat dibaca pada artikel
berikut: Pemanasan Global – Pengertian, Kontroversi, Penyebab, Dampak, dan Cara
Mengatasi
Penyebab Bencana Alam
Bencana alam dapat terjadi secara alami melalui
peristiwa alam dan juga oleh manusia. Berikut ini adalah faktor-faktor penyebab
bencana dapat terjadi:
Menurut United Nations International Strategy for
Disaster Reduction (UN-ISDR) bahaya alam dan bahaya karena manusia dibagi
menjadi bahaya geologi (geological hazards), bahaya hidrometeorologi
(hydrometeorological hazards), bahaya biologi (biological hazards), bahaya
teknologi (technological hazards) dan penurunan kualitas lingkungan
(environmental degradation).
Kerentanan (vulnerability) yang tinggi dari
masyarakat, infrastruktur serta elemen-elemen pada kawasan yang memiliki risiko
bencana. Seperti bangunan yang tidak layak dan tidak tahan gempa. Kapasitas
yang rendah dari berbagai komponen masyarakat dan pemerintahan.
Bencana Alam Dahsyat di Indonesia
1. Tsunami Aceh (2004) dengan total
korban lebih dari 220.000 jiwa warga Indonesia
2. Letusan Gunung Tambora (1815)
dengan total korban lebih dari 92.000 jiwa
3. Letusan Gunung Krakatau (1883)
dengan total korban lebih 36.000 jiwa
4. Letusan Gunung Agung (1963)
dengan total korban lebih dari 15.000 jiwa
5. Gempa Yogyakarta (2006) dengan
total korban lebih dari 6.000 jiwa
6. Letusan Gunung Kelud (1919)
dengan total korban lebih dari 5.000 jiwa
7. Tsunami Flores (1992) dengan
total korban lebih dari 2.000 jiwa
8. Letusan Gunung Merapi (1930)
dengan total korban lebih dari 1.300 jiwa
9. Gempa Sumatera Barat (2009)
dengan total korban lebih dari 1.100 jiwa
10. Gempa Lombok (2018) dengan total
korban lebih dari 500 jiwa
11. Gempa Palu (2018) dengan total
korban lebih dari 2.000 jiwa
12. Tsunami Selat Sunda (2018) dengan
total korban lebih dari 300 jiwa
Sumber
informasi :
https://rimbakita.com/bencana-alam/
Korelasi Gejala dengan Peristiwa
Fenomena alam adalah peristiwa non-artifisial (alami, bukan buatan), dalam pandangan fisika, dan kemudian
tak diciptakan oleh manusia,
meskipun dapat memengaruhi manusia (mis. bakteri, penuaan, bencana alam). Contoh umum
dari fenomena alam termasuk letusan gunung berapi, cuaca,
dan pembusukan. Aurora merupakan
salah satu fenomena alam
Sebagian besar fenomena alam tak berbahaya seperti hujan.
Fenomena alam seperti letusan gunung berapi, tsunami dan tornado dianggap
berbahaya dan dapat menimbulkan kematian. Fenomena adalah hal yang luar biasa dalam kehidupan di
dunia dan dapat terjadi dengan tidak terduga dan tampak mustahil dalam
pandangan manusia
Suatu peristiwa atau kejadian tertentu biasanya ada
kaitannya dengan gejala tertentu pula, baik sebelum dan, atau sesudah peristiwa
itu terjadi. Misalnya peristiwa kebakaran. Biasanya akan diawali gejala
timbulnya percikan bunga api, timbul asab atau aroma tertentu. Timbulnya bau
busuk biasanya disebabkan peristiwa kematian hewan. Dan lain sebagainya.
Seringkali antara gejala dengan peristiwa membentuk
hukum sebab-akibat. Oleh karena itu, matarantai peristiwa-gejala ini akan
berentetan dengan gejala-peristiwa berikutnya. Misalnya cuaca panas yang
berkepanjangan akan menghasilkan musim kering yang ekstrim. Kondisi ini akan
menimbulkan kelangkaan air (kekeringan). Cepat atau lambat akan berdampak buruk
pada makhluk hidup yang bergantung kepada keberadaan air. Coba kamu analisa,
apa dampak kekeringan bagi tumbuhan, hewan, dan manusia? Silahkan baca di situs
ini; https://ilmugeografi.com/bencana-alam/kekeringan
Tugas LBS 4.1
Tema :
1) Manfaat/Keuntungan Gajala Alam
Abiotik
2) Bahaya/Kerugian Gajala Alam
Abiotik
Gejala
alam abiotik merupakan sesuatu gejala (tanda-tanda) atau peristiwa (kejadian)
yang terjadi pada unsur abiotik (benda mati). Dampak suatu peristiwa bisa
bersifat menguntungkan atau merugikan, baik ketika berlangsungnya peristiwa
ataupun pasca kejadian (peristiwa). Misalnya peristiwa hujan lebat. Pada saat
berlangsungnya hujan, apalagi disertai badai, bisa saja menimbulkan kerugian
bagi sebagian manusia. Belum lagi kerugian akibat kerusakan, banjir, dan
sebagainya. Namun akibat setelah hujan, bisa mendatangkan keuntungan/manfaat,
setidaknya bagi tumbuhan dan hewan, dengan bertambahnya ketersediaan air.
Tanaman menjadi subur, hewan teratasi rasa hausnya.
Nah,
tugas kaliyan sekarang adalah mencari contoh-contoh gejala atau peristiwa abiotik
dan dampak yang ditimbulkan. Silahkan direkam seperti data contoh di bawah ini.
No.
|
Contoh Peristiwa/Gejala
|
Dampak positif
(Manfaat)
|
Dampak negatif (Bahaya)
|
1.
|
Kemarau
panjang
|
Mempercepat
pengeringan jemuran, hasil panen.dll
|
Kekeringan
sawah, kekurangan air, tanaman pada kering, kapasitas PLTA turun. dll
|
2.
|
Dst.
|
|
|
3.
|
Dst. |
|
|
4.
|
Dst. |
|
|
5.
|
Dst. |
|
|
Tugas LBS 4.2
Carilah sebuah foto suatu peristiwa/gejala alam
tertentu. Berdasarkan foto tersebut,
buatlah uraian penjelas, sebagai jawaban pertanyaan berikut ini. Menurut kaliyan ;
1.
Gambaran peristiwa apa yang sedang
terjadi?
2.
Apa gejala/ tanda awal yang bisa
muncul, sebelum peristiwa itu terjadi?
3.
Peristiwa apa yang akan terjadi
berikutnya?
Sumber Belajar:
1.
https://blog.ruangguru.com/geografi-kelas-10-apa-perbedaan-dan-persamaan-cuaca-dan-iklim
2.
https://gim-bi.com/rotasi-dan-revolusi-bumi/
3.
https://www.climate4life.info/2015/11/iklim-dan-cuaca.html
5.
https://ilmugeografi.com/bencana-alam/kekeringan