LEMBAR BELAJAR SISWA 7
KESEIMBANGAN LINGKUNGAN
Piramida Makanan
Piramida
makanan adalah suatu gambaran secara umum yang berhubungan antar komponen
biotik dalam sebuah ekosistem. Berbeda dengan rantai makanan, piramida
makanan ini menggambarkan sebuah interaksi antar komponen biotik lebih dari
sekedar suatu peristiwa makan dan dimakan dalam sebuah rantai makanan.
Dalam
sebuah ekosistem, tumbuhan sebagai produsen yang mempunyai jumlah populasi yang
lebih besar dibandingkan dengan tingkat trofik lainnya. Jumlah dari popolasi
produsen lebih besar dari konsumen I, konsumen II, konsumen III dan seterusnya
hingga sampai dengan konsumen puncak. Berdasarkan dari perbedaan tingkat
populasi ini bisa digambarkan sebuah diagram berbentuk piramida.
Piramida ini menggambarkan hubungan antar organisme
pada setiap tingkat trofiknya. Hubungan yang terbentuk antar suatu organisme
dalam piramida makanan yaitu kerucut, seperti piramid. Dalam sebuah
peristiwa makan dan dimakan atau rantai makanan yang sudah dibahas sebelumnya
ini menggambarkan sebuah interaksi predasi (pembatas kehidupan/ pembunuh) antar
organisme dalam satu garis lurus (linear). Sementara dalam piramida makanan ini
menunjukan suatu jumlah organisme
dalam tingkat trofik suatu ekosistem.
Jenis-Jenis
Piramida Makanan
1.
Piramida Populasi
Pada jenis piramida
yang satu ini menggambarkan bahwa organisme yang menempati tingkat trofik
lebih rendah mempunyai populasi lebih besar dibandingkan dengan organisme
yang bertingkat trofik lebih tinggi. Dasar dari piramida yang satu ini
ditempati oleh produsen yang mempunyai jumlah populasi yang lebih besar.
Sedangkan, ujungnya
dihuni oleh beberapa individu konsumen puncak. Dan diantara dasar dan ujungnya
diduduki oleh beberapa tingkatan konsumen. Jumlah populasi konsumen I lebih
besar dibandingkan dengan konsumen II, dan konsumen II lebih besar dibandingkan
dengan konsumen III.
Piramida populasi
disebut sebagai penyeimbang dari populasi setiap organisme. Sudah sewajarnya
sebuah organisme yang menjadi mangsa lebih besar jumlahnya dibandingkan dengan
organisme pemangsa. Dengan demikian sumber makanannya tak akan pernah habis.
jika sebaliknya jumlah pemangsa lebih besar, maka yang akan terjadi yaitu
kepunahan dari suatu organisme.
2.
Piramida Biomassa
Piramida biomassa yaitu seperti
namanya yang menggambarkan suatu perpaduan massa semua organisme di suatu
lingkungan atau habitat tertentu. Kemudian berat dari setiap organisme diukur
dalam gram.
Pengukuran pada biomassa pada
setiap tingkat trofik ini berdasarkan berat rata-rata organisme dengan
memperkirakan jumlahnya. piramida ini lebih akurat dalam menunjukkan suatu
hubungan kuantitatif biomassa dalam sebuah ekosistem.
Ada dua jenis piramida biomassa
yakni :
a. Piramida
Tegak, yaitu piramida yang massa gabungan dari semua produsen
lebih besar daripada massa gabungan dari setiap tingkatan konsumennya. Piramida
tegak biasanya menggambarkan suatu ekosistem darat.
b. Piramida
Terbalik, yaitu jenis piramida yang menggambarkan massa gabungan
dari produsen-produsennya yang lebih kecil dari massa gabungan dari
konsumennya. Contoh dari piramida ini yakni ekosistem perairan.
3.
Piramida Energi
Pada piramida energi ini terjadi
penurunan energi pada setiap tingkat trofik. Semakin tinggi tingkat trofiknya
jumlah energi akan semakin mengecil. yang Artinya, produsen sebagai tingkat
trofik pertama yang memiliki energi yang lebih besar dibandingkan dengan
konsumen-konsumen ditingkat trofik yang lebih tinggi. Semakin mengecilnya
jumlah energi pada setiap trofik dikarenakan adanya beberapa sebab, antara
lain:
1)
Hanya sebagian makanan tertentu saja yang bisa dimakan
oleh tingkat trofik selanjutnya.
2)
Tidak semua makanan yang dimakan bisa dicerna
melainkan dikeluarkan menjadi kotoran.
3)
Sebagian makanan yang dimakan dicerna menjadi bagian
dari tubuh organisme,
4)
Sedangkan pada sisanya sebagai sumber energi.
Jumlah terbesar makhluk hidup
terdapat pada produsen yang menempati dasar piramida.
1)
Makhluk hidup yang menempati tingkat trofik yang lebih
rendah, jumlahnya lebih banyak dibanding dengan makhluk hidup yang menempati
tingkat trofik yang lebih tinggi. Hal ini digambarkan oleh produsen yang
sangat banyak dan jumlah organisme menurun cepat sampai tinggal beberapa
individu karnivora puncak.
2)
Organisme di tingkat trofik pertama biasanya paling
melimpah, sedangkan organisme ditingkat trofik kedua, ketiga, dan selanjutnya
makin berkurang.
3)
Pada komunitas normal, jumlah tumbuhan selalu lebih
banyak daripada organisme herbivora.
4)
Jumlah herbivora selalu lebih banyak daripada jumlah
karnivora tingkat 1. Karnivora tingkat 1 juga selalu lebih banyak daripada
karnivora tingkat 2.
5)
Dalam ekosistem yang seimbang jumlah produsen lebih
banyak daripada jumlah konsumen tingkat I, jumlah konsumen tingkat II lebih
banyak daripada konsumen tingkat III, demikian seterusnya. Hal ini disebabkan
oleh hilangnya energi pada setiap tingkatan makanan. Jika rantai makanan
digambarkan dari produsen sampai konsumen tingkat tinggi, maka akan terbentuk
suatu piramida makanan.
Piramida makanan juga dapat
digunakan untuk memprediksi keseimbangan populasi dalam suatu ekosistem.
Semakin ke atas, populasi piramida maka makanan pun akan semakin sedikit.
Dalam ekosistem seringkali
terdapat dua konsumen atau lebih yang menempati puncak piramida, sehingga ada
piramida makanan dengan satu puncak dan piramida makanan dengan dua
puncak. Piramida makanan dengan satu puncak berarti hanya terdapat satu
jenis karnivora yang menempati puncak piramida (konsumen puncak). Piramida
makanan dengan dua puncak berarti pada puncak piramida ditempati oleh dua jenis
karnivora yang keduanya tidak saling memakan.
1.
Phytoplankton, yakni sebagai suatu
produsen karena di perairan plankton ini bisa berfotosintesis dan menghasilkan
suatu cadangan makanan.
2.
Ikan, yaitu
sebagai konsumen tingkat 1 diperairan, ikan akan memakan semua phytoplankton
sebagai makanannya.
3.
Anjing laut, yaitu
sebagai konsumen tingkat 2 di perairan, anjing laut ini akan memakan ikan
sebagai makanannya.
4.
Paus pembunuh, yaitu
sebagai konsumen tingkat 3 atau tingkat akhir, salah satu makannya yaitu anjing
laut. Jadi paus jenis ini bisa digolongkan sebagai konsumen tingkat akhir.
Suksesi Ekologi
Dalam
struktur ekologi rantai makanan, manusia adalah yang tertinggi dari lainnya
hingga saat ini. Manusia memegang peranan penting dalam perubahan sebuah
struktur ekologi. Berbagai penelitian mengenai dampaknya untuk mencari tahu
berbagai perubahan yang terjadi dan memetakannya. Para peneliti di belahan
dunia sangat berhasrat untuk mengetahui suksesi ekologi yang terjadi hingga
saat ini. Lalu apa itu suksesi ekologi dan apa saja jenisnya?
Suksesi
ekologi merupakan perubahan bertahap dan dapat diprediksi dalam komposisi
spesies di suatu area tertentu, atau serangkaian perubahan yang terjadi di
wilayah geografis selama periode waktu tertentu. Proses suksesi ekologi ini
terjadi tanpa adanya intervensi manusia dan terjadi dalam kerangka dinamika
persaingan antara spesies dari ekosistem yang sama. Dapat juga dikatakan bahwa
suksesi merupakan suatu proses perkembangan sebuah ekosistem yang tidak
seimbang menuju pada sebuah ekosistem yang seimbang.
Suatu
proses suksesi akan diakhiri oleh terbentuknya komunitas klimaks, yaitu suatu komunitas
terakhir dan stabil (tidak berubah) yang mencapai keseimbangan. Komunitas
klimaks ditandai dengan tercapainya homeostatis atau keseimbangan, yaitu suatu
komunitas yang mampu mempertahankan kestabilan komponennya dan dapat bertahan dari
berbagai perubahan dalam sistem secara keseluruhan.
Adapun
suksesi ekologi ini dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu suksesi primer dan
suksesi sekunder. Suksesi primer adalah proses yang terjadi ketika adanya
kerusakan yang menyebabkan lenyapnya komunitas awal secara total dan digantikan
dengan komunitas baru yang berbeda dari sebelumnya.
Suksesi
ekologi primer biasanya terjadi pada daerah baru yang sebelumnya tidak ada
kehidupan atau pada daerah-daerah yang telah dilewati oleh aliran lava dan
berkembang membentuk lahan baru. Contoh dari suksesi ini antara lain lava yang
baru didinginkan, batu karang, maupun kolam atau waduk yang baru dibuat.
Disamping
itu, jenis yang kedua adalah suksesi ekologi sekunder yang terjadi jika adanya
kerusakan sebagian pada komunitas alami dan masih meninggalkan sisa-sisa
kehidupan. Sisa-sisa kehidupan ini akan berkembang kembali membentuk komunitas
klimaks seperti awal. Contohnya antara lain lahan pertanian yang ditinggalkan,
hutan yang dibakar atau dipotong, dan lahan banjir.
Berdasarkan
proses terbentuknya, suksesi ekologi dibedakan menjadi dua, yaitu tipe serial
dan tipe siklis. Tipe serial biasanya terjadi pada daerah-daerah yang terkena
letusan gunung berapi dengan proses sebagai berikut:
Gunung
merapi meletus dan mengeluarkan magma. Magma merupakan batuan cair yang bersuhu
tinggi dan sebagai asal dari semua batuan beku. Daerah-daerah yang dilewati
magma mematikan seluruh organisme dan setelah magma membeku akan membentuk
suatu batuan. Tahapan perkembangan suksesinya sebagai berikut:
1.
Lumut dan lichen tumbuh di batu, sehingga dapat
memecahkannya. Pecahan batuan ini bersama dengan tumbuhan yang mati membentuk
lapisan tanah.
2.
Lapisan tanah ini dimanfaatkan untuk pertumbuhan
rumput.
3.
Rumput dan tumbuhan tingkat tinggi tumbuh subur,
spesies ini akan terus digantikan dengan spesies baru secara bertahap.
4.
Tumbuhan berganti dari semak belukar rendah ke semak
belukar tinggi.
5.
Kemudian digantikan oleh perdu.
6.
Perdu digantikan dengan pohon berukuran pendek seperti
pinus
7.
Pohon berukuran tinggi.
Tumbuhan
yang berukuran pendek kalah bersaing terhadap sumber cahaya dengan tumbuhan
yang lebih tinggi, sehingga pertumbuhan dan perkembangannya akan terhambat dan
terjadi kematian. Tumbuhan ini akan digantikan dengan tumbuhan tingkat ukuran
dan ketahanan yang lebih tinggi.
Sedangkan
perubahan pada suatu daerah atau habitat terjadi secara periodik termasuk
suksesi ekologi tipe siklis. Dimana contoh dari tipe perubahan siklis ini
terjadi di daerah pantai yang mengalami pasang-surut.
Ketika
rerumputan yang ada di halaman sekolah kita, dipotong dan setelah kering
dibakar. Apakah ini juga merupakan contoh suksesi ? Kalau ya, termasuk suksesi
yang mana?
Tugas LBS 7.1
Susun
sebuah konsep atau rencana, yang dengan konsep tersebut bisa untuk membuat sebuah miniatur ekosistem
(ekosistem buatan).
Misalkan
disusun sebagai berikut:
Tema
ekosistem yang kaliyan pilih:...........
Tabel jenis dan
nama komponen ekosistem
No.
|
Komponen
Ekosistem
|
Nama Jenis
Individu
|
Jumlah Populasi
|
|
Unsur
abiotik 1
|
|
|
|
Unsur
abiotik 2
|
|
|
|
Unsur
abiotik 3
|
|
|
|
Unsur
biotik :
|
|
|
|
1. Produsen
|
|
|
|
2. Konsumen I
|
|
|
|
3. Konsumen II
|
|
|
|
4. Konsumen III
|
|
|
|
5. Pengurai/ Dekomposer
|
|
|
Diskusikan
konsep kalian dengan teman-teman sekelasmu untuk menyempurnakan konsep yang
Anda susun.
Sumber informasi : https://www.gurupendidikan.co.id/piramida-makanan/
LEMBAR BELAJAR SISWA 8
GANGGUAN KESEIMBANGAN
LINGKUNGAN
Bumi
adalah salah satu planet di dalam tata surya. Setiap daerah di bumi memiliki
ciri khas masing- masing. Ciri khas ini terjadi akibat relief bentuk muka bumi yang
berbeda- beda. Perbedaan ini terjadi akibat adanya dua tenaga yang membentuk
bumi. Tenaga tersebut adalah tenaga endogen dan tenaga eksogen. Tenaga endogen
adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi. Tenaga ini menekan lapisan kulit
bumi, yang menyebabkan kulit bumi
mengalami patahan atau lipatan. Tenaga
endogen sendiri terbagi menjadi tiga, yaitu vulkanisme, tektonisme,
dan seisme.
Tenaga
eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar. Tenaga ini memanfaatkan angin,
air, maupun gletser untuk mengubah bentuk permukaan bumi. Tenaga eksogen dibagi
menjadi dua yaitu proses sedimentasi dan erosi.
Relief
bumi yang berupa tonjolan maupun cekungan memiliki ekosistem sendiri- sendiri.
Setiap ekosistem memiliki keanekaragaman hayati. Setiap ekosistem unik dengan
ciri khas masing- masing. Menjaga keanekaragaman ekosistem penting, untuk
menjaga keseimbangan lingkungan. Bumi adalah satu- satunya rumah bagi manusia,
sehingga bumi hancur, maka manusia juga akan punah. Jika bumi rusak, maka
manusia tidak akan punya tempat tinggal. Karena itu sangat penting bagi manusia
untuk menjaga keseimbangan alam sekitar. Kepentingan manusia dalam menjaga
keseimbangan alam sekitar, karena hanya manusia yang dapat memperbaiki apa yang
mereka rusak.
Gangguan Keseimbangan Lingkungan
Gangguan
pada keseimbangan alam terjadi jika lingkungan menjadi tidak seimbangan. Suatu
lingkungan menjadi seimbang jika:
1. Terjadi
pola interaksi antara biotik dengan biotik dan biotik dengan abiotik yang
sehat.
2. Terdapat
pola rantai makanan yang sehat, dengan tidak adanya pihak yang mendominasi.
3. Lingkungan
mampu mendukung segala bentuk makhluk hidup di dalamnnya.
4.
Lingkungan mampu bertahan dari segala bentuk ancaman
gangguan keseimbangan.
Bumi
memiliki ancaman gangguan keseimbangan lingkungan melalui dua faktor. Yaitu
faktor alam dan faktor eksploitasi (non alam).
1. Faktor Alam
Gangguan
keseimbangan lingkungan oleh alam adalah gangguan yang terjadi secara natural.
Gangguan keseimbangan lingkungan alam terjadi saat lingkungan melakukan upaya
merubah bentuk relief muka bumi. gangguan keseimbangan ini berbentuk bencana
alam yang musni disebabkan oleh alam. Gangguan tersebut antara lain:
1. Banjir
adalah luapan air. Air yang meluap akan menyebabkan kerusakan pada hutan maupun
mahkluk hidup yang hidup disekitarnya.
2. Tsunami
adalah air laut yang sangat tinggi. Air laut yang menerjang daratan, mampu
menghancurkan kehidupan di sekitar pantai.
3. Kebakaran
hutan saat musim kemarau mampu menghanguskan sebagian kecil atau sebagian besar
hutan
4. Letusan
gunung api, yang menyebabkan perubahan sebuah gunung, banjir lahar dingin,
serta munculnya aliran lava.
5. Angin
topan mampu menghancurkan apapun yang dilewatinya.
Akan
tetapi, gangguan keseimbangan yang dilakukan oleh alam tersebut, tidak
memberikan kerusakan permanen kepada lingkungan. Karena gangguan tersebut tidak
terjadi secara terus menerus, akan tetapi hanya terjadi beberapa tahun sekali
atau hanya terjadi beberapa kali dalam setahun.
Saat
gangguan keseimbangan oleh alam telah usai, lingkungan memiliki kekuatan untuk
kembali pulih dari kerusakan, dan melakukan perbaikan sendiri. Gangguan oleh
alam terjadi secara alami, disaat terdapat tekanan yang berasal dari dalam
maupun luar bumi. tekanan tersebut akan menyebabkan terjadinya bencana alam.
Bencana alam sendiri adalah peristiwa yang mengakibatkan kerusakan. Bencana
alam yang tidak mampu merusak bumi secara menyeluruh. Dan bencana alam, mampu
memberikan waktu kepada bumi untuk menyembuhkan diri.
2. Faktor Eksploitasi
Faktor
eksploitasi adalah faktor yang terjadi akibat eksploitasi oleh manusia. Berbeda
dengan gangguan oleh alam, fantor eksploitasi terjadi secara terus menerus.
Sehingga bumi tidak memiliki waktu untuk menyembuhkan diri. Faktor eksploitasi
ini memiliki dampak kerusakan yang sangat besar. Hal ini terjadi karena
eksploitasi mampu merusak bumi secara menyeluruh. Gangguang keseimbangan
lingkungan oleh eksploitasi adalah:
1. Penebangan
hutan secara membabi buta dan liar, serta tidak mereboisasi hutan yang telah
digunduli.
2. Pembakaran
hutan untuk membuka lahan baru.
3. Melakukan
penangkapan ikan memakai kapal pukat harimau atau memakai bom.
4. Melakukan
penambangan minyak dengan teknik pasir minyak. Teknik pasir minyak adalah
teknik dimana memompa gas ke atas, gas lalu didinginkan. Gas yang mendingin
akan meneteskam minyak ke pasir. Pasir tersebut lalu diperas untuk diambil
minyaknya.
5. Membuang
sampah dan limbah ke sungai maupun laut
6. Memburu
hewan secara membabi buta, tanpa melihat kemampuan hewan tersebut untuk
berkembang biak.
7. Memakai
bahan bakar minyak, produk dari kelapa sawit, air dan listrik dengan boros.
Gangguan
keseimbangan bumi oleh ekploitasi manusia, membuat bumi tidak memilik waktu
untuk memperbaiki diri. Dampak yang ditimbulkan akibat terganggunya
keseimbangan lingkungan adalah muncul pemanasan global di bumi.
Kepentingan Menjaga Keseimbangan Alam Sekitar
Setiap
ekosistem memiliki kekuatan untuk menjaga keseimbangan bumi. akan tetapi akibat
pencemaran, banyak ekosistem yang mulai kehilangan keseimbangan. Ekosistem yang
tidak seimbang akan menyebabkan kehancuran pada bumi, dan merugikan manusia.
Oleh karena itu sangat penting bagi manusia untuk mau menjaga keseimbangan
ekosistem. Menjaga ekosistem tidak harus menjaga daerah yang jauh dari tempat
tinggal. Dengan menjaga keseimbangan alam sekitar, maka sama saja dengan
menyelamatkan sebuah ekosistem.
Bumi
memiliki kekuatan untuk menyembuhkan diri sendiri. Akan tetapi, jika terus
menerus dirusak, maka tidak ada waktu bagi bumi untuk menyembuhkan dirinya.
Beberapa negara besar, telah melakukan upaya mengurangi perusakan pada bumi. Salah
satunya dengan menyetujui adanya pajak karbon. Pajak karbon adalah uang yang
harus dikeluarkan sebuah negara berdasarkan banyaknya karbon yang dia kelurkan
setiap tahunnya. Uang hasil pajak tersebut akan dipakai untuk memperbaiki
kondisi alam yang telah rusak.
Beberapa LSM juga mulai bergerak, untuk menyelamatkan
bumi. seperti WWF dan Greenpeace. Bahkan beberapa LSM bergerak langsung untuk menekan
oknum yang merusak bumi, seperti Whale Wars, dimana sekelompok orang bergerak
untuk mengganggu orang yang menangkap hiu di sekitar artik, dan Ivory Wars
adalah sekelompok orang yang berusaha menangkap pemburu gading gajah. Polisi
hutan juga ikut membantu dengan menangkap pelaku penebangan hutan liar. Akan
tetapi, jika semua manusia tidak mau menjaga keseimbangan alam, maka suatu saat bumi akan musnah.
Kepentingan manusia dalam menjaga keseimbangan alam
sekitar adalah:
1.
Udara bumi akan kembali bersih. Udara yang bersih,
akan menyehatkan manusia. Menjaga udara bumi kembali bersih adalah kepentingan
yang besar bagi manusia, agar manusia dapat bernapas dan udara yang sehat.
2.
Tidak ada lagi krisis air bersih, karena sungai dan
kali telah bersih. air adalah salah satu hal yang sangat dibutuhkan oleh
manusia. tanpa air, manusia akan mati. selain itu kebutuhan air bersih juga untuk
mencuci dan memasak. Sehingga menjadi penting bagi manusia dalam menjaga
kebersihan air.
3.
Binatang- binatang yang terancam punah, akan keluar
dari status awas. Akan sangat menyedihkan jika generasi selanjutnya dari
manusia hanya dapat melihat contoh satwa berdasarkan patungnya saja. mengenal
satwa dalam kondisi masih hidup, dapat memberikan pelajaran mengenai menjaga
sesama makhluk bumi. Sehingga penting menjaga keseimbangan populasi mahkluk
hidup yang juga bisa menjaga rantai makanan tetap utuh.
4.
Iklim dan suhu tidak lagi mengalami perubahan ekstrim,
karena lapisan udara bumi telah kembali bersih. adanya global watming akibat
dari lapisan udara di bumi yang kotor, sehingga memantulkan panas kembali
kebumi. dengan menjaga udara tetap bersih, maka energi panas bumi tidak akan
kembali ke bumi, akan tetapi terbuang ke angkasa. Menjaga keseimbangan alam
sekitar, akan berdampak pada pengurangan efek rumah kaca yang menyebabkan
global warming di bumi.
5.
Anak cucu akan mendapatkan warisan bumi yang sehat dan
bersih. Memberikan warisan terbaik kepada anak cucu sangat penting dilakukan
oleh manusia sekarang. Selain itu, dengan udara yang bersih, genari selanjutnya
akan merasakan hidup yang jauh lebih sehat.
Dampak Jika Alam Tidak Seimbang
Dengan
mengubah kebiasaan, maka akan berdampak besar pada keseimbangan alam sekitar.
Alam sekitar perlu dijaga, karena manusia tinggal berdampingan dengan alam.
Banyak cerita mengenai hewan liar, gajah atau orang utan yang tidak masuk ke
dalam pemukiman warga. Hal ini terjadi karena keseimbangan ekosistem mulai
rusak. Manusia terlau serakah dalam memakai bumi, sehingga tidak ada tempat
bagi makhluk hidup untuk tinggal.
Dampak
yang dapat terjadi jika keseimbangan alam sekitar goyah adalah:
1.
Jumlah oksigen akan terus berkurang, karena jumlah
pohon semakin sedikit,
2.
Tidak ada lagi air bersih, karena badan air (sungai)
telah tercemar.
3.
Terjadinya pemanasan global.
4.
Beberapa hewan dan tanaman akan punah, bahkan ilmuwan
telah memprediksi tanaman kopi akan langka, jika bumi terus mengalami kerusakan.
5.
Jumlah hewan pemangsa dan hewan buruan menjadi tidak
seimbang akibat perburuan liar.
Cara Menjaga
Keseimbangan Lingkungan
Menjaga
keseimbangan lingkungan sangat penting. Cara yang bisa dilakukan oleh manusia
antara lain:
1.
Melakukan reboisasi.
2.
Melakukan tebang pilih, yaitu dengan memilih pohon tua
untuk di tebang, dan membuarkan pohon muda untuk tumbuh.
3.
Mengurangi pemakaian bahan bakar fosil, seperti
berjalan kaki atau naik sepede jika bepergian ke tempat yang dekat
4.
Menjadi konsumen yang bijak dengan mengurangi
pemakaian kertas, tissue, dan produk berbahan kelapa sawit.
5.
Tidak membuang sampah sembarangan
6.
Tidak membuang limbah ke laut maupun sungai
7.
Menggunakan teknik mengambil ikan yang ramah
lingkungan
8.
Tidak membuang sampah sembarangan.
9.
Tidak membuang sampah ke kali atau sungai.
10. Tidak
membuang limbah pabrik ke kali atau sungai secara langsung.
11. Saat
berkunjung ke tempat wisata alam, bawalah kantong untuk menyimpan sampah kita
sendiri.
12. Biasakan
berjalan kaki atau bersepeda jika bepergian dengan jarak yang dekat
13. Matikan
lampu dan cabut sambungan listrik jika tidak terpakai.
14. Pakailah
air sesuai kebutuhan, dan tidak membuang- buang air.
Tugas LBS 8.1
Silahkan searching untuk mencari informasi/
berita terbaru, terkait peristiwa gangguan keseimbangan lingkungan. Minimal
informasi yang harus kalian peroleh antara lain:
1. Apa jenis ekosistem yang mengalami gangguan keseimbangan?
2. Dimana lokasi kejadian?
3. Kapan waktu terjadinya?
4. Apa penyebabnya?
5. Apa dampak negatifnya/ bahaya bagi manusia dan terhadap
lingkungan?
6. Apa dampak positifnya/ keuntungan bagi manusia dan
terhadap lingkungan?
7. Bagaimana cara pencegahannya agar tidak berlanjut?
Sumber informasi:
https://ilmugeografi.com/biogeografi/gangguan-keimbangan-lingkungan
https://ilmugeografi.com/biogeografi/kepentingan-menjaga-keseimbangan-alam-sekitar