Rabu, 12 November 2008

Penilain Acuan Patokan

Pendekatan Penilaian Acuan Kriteria (PAK)


Dalam proses penilaian acuan kriteria (PAK), untuk menentukan kelulusan seseorang ditentukan sejumlah kriteria. Bilamana seseorang telah memenuhi kriteria tersebut, ia dinyatakan lulus atau telah menguasai bahan tersebut.
Kriteria dalam proses pembelajaran selalu mengacu pada tujuan isntruksional umum dan tujuan instruksional khusus. Keberhasilan seseorang dalam proses pembelajaran (kelulusan) ditentukan oleh tingkat kenguasaan tujuan instruksional. Berbeda dengan penilaian acuan norma (PAN), di mana nilai atau kelulusan seseorang ditentukan oleh kelompoknya.
Penilaian dengan pendekatan criteria selalu digunakan dalam sistem belajar tuntas. Sesuai namanya, yaitu belajar tuntas semua tujuan instruksional yang mudah atau yang sukar, yang penting atau yang kurang penting harus benar-benar dikuasai.
Suatu contoh misalnya dalam belajar tuntas IPA SMK Kurikulum 2006 dinyatakan bahwa dalam rangka mencapai kompetensi dasar IPA Tingkat I semeste I, setiap peserta didik harus mampu mengidentifikasi obyek secara terencana dan sistematis untuk memperoleh informasi gejala alam biotik. Untuk ini, indikator yang dikembangkan dalam silabus adalah:
1. Langkah-langkah metode ilmiah diijelaskan dan masing-masing diberikan contohnya
2. Gejala-gejala alam biotik di lingkungan sekitar diidentifikasi secara cermat dan masalah yang ditemukan dirumuskan dengan jelas.
3. Hipotesis disusun sebagai solusi terhadap masalah yang telah dirumuskan.
4. Rumusan hipotesis memperlihatkan hubungan antar variabel.
5. Rencana penelitian disusun dengan varibel-variabel (manipulasi, respon, dan kontrol) yang akan diukur, prosedur, cara pengumpulan data dan mengolah data diuraikan dengan jelas.
6. Variabel-variabel penelitian diperlakukan dan diukur dengan teliti/akurat, diolah serta simpulan yang dibuat sesuai dengan data.
7. Laporan penelitian ditulis, dikomunikasikan dan hasilnya dipertahankan dengan argumentasi yang sesuai.
Untuk penguasaan yang tuntas atas kompetensi dasar ini, kriteria yang dikembangkan dalam bentuk tujuan pembelajaran antara lain adalah, Siswa SMK harus dapat :
a. Memberikan contoh masalah pada gejala alam biotik.
b. Memberikan contoh hipotesis pada gejala alam biotik.
c. Menyusun rencana penelitian dengan variabel-variabelnya pada gejala alam biotik.
d. Memperlakukan dan mengukur variabel penelitian dengan teliti.
e. Mengolah data hasil penelitian secara cermat
f. Menyajikan data hasil penelitian secara tepat
g. Membuat kesimpulan hasil penelitian dengan benar.
h. Membuat laporan hasil penelitian secara baik.
i. Mempertahankan argumentasi laporan penelitian.
Utk mengukur apakah kesembilan tujuan di atas telah dikuasai oleh peserta didik, maka untuk setiap tujuan harus diukur (dites) tingkat penguasaannya dengan menggunakan butir tes untuk setiap kriteria di atas. Kalau digambarkan dalam bentuk tabel akan diperoleh sebagai berikut:

Tujuan : a b c d e f g h i
Tes : Ta Tb Tc Td Te Tf Tg Th Ti
Tujuan a: Siswa Kelas X SMK dapat memberikan contoh masalah pada gejala alam biotik
Tes a :
1. Apakah yang dimaksud dengan masalah pada gejala alam biotik?
2. Berikan contoh masalah yang berkaitan dengan gejala alam biotik!
3. Bagaimana rumusan masalah pada proses pembusukan buah?
4. Bagaimana rumusan masalah pada kemusnahan harimau jawa?
Dengan demikian untuk mengetahui penguasaan tentang tujuan a dapat ditulis beberapa butir soal. Keempat butir soal di atas mengukur tujuan yang sama, keempatnya disebut tes pararel.
Jika jawaban siswa salah dalam menjawab butir soal 1, berarti ia tidak bisa memberikan contoh gejala alam biotik (tidak bisa menjawab butir soal 2). Sehingga siswa perlu diperjelas tentang masalah pada gejala alam biotik.
Jika siswa salah menjawab butir soal 2, maka siswa itu tidak mengetahui bahwa pembusukan buah adalah gejala alam biotik pada tumbuhan. Sehingga ia mungkin juga akan salah menjawab butir soal 3. Oleh karena itu pengenalan masalah gejala alam biotik pada dunia tumbuhan perlu diperluas atau diperdalam. Ia juga belum mengetahui bahwa musnahnya harimau jawa termasuk gejala alam biotik. Sehingga ia mungkin juga akan salah menjawab butir soal 4. Oleh karena itu pengenalan masalah gejala alam pada dunia hewan perlu diperluas atau diperdalam.
Dengan sejumalh butir soal seperti di atas, kita bisa mengetahui kelemahan siswa untuk tujuan a. Kalau kelemahan siswa sudah diketahui, maka guru dapat memberikan perlakuan khusus untuk mengatasi kelemahan tersebut, bagi siswa yang sudah menguasai dapat dimantapkan penguasaannya pada tujuan tersebut sebelum pindah ke tujuan berikutnya, b.
Alat ukur atau butir tes untuk menentukan penguasaan peserta didik terhadap bahan pembelajaran yang sudah dipelajarinya, dikembangkan berdasarkan tujuan pembelajaran. Kalau sekiranya terdapat 60 tujuan instruksional khusus (TIK) yang telah dipelajari selama satu periode maka untuk mengukur tingkat penguasaan peserta didik dikembangkan 60 butir tes (misalnya pilihan ganda). Ini berarti setiap TIK dibuat satu alat ukur berupa satu tes (obyektif-pilihan ganda). Dengan tersedianya satu alat untuk satu tujuan, maka setelah pengadministrasian dan pengolahan jawaban peserta didik akan dapat dibuat pada penguasaan masing-masing peserta didik terhadap 60 buah tujuan (TIK) yang telah diselesaikan melalui analisis nilai peserta pembelajaran.
Melalui peta jawaban tersebut dapat dibaca tingkat penguasaan setiap peserta didik dan juga dapat dibaca tujuan mana yang telah dikuasai oleh sebagian kecil peserta didik, dan tujuan mana yang hampir semua peserta didik sudah menguasainya.
Dalam pendekatan acuan kriteria (PAK) diharapkan peserta didik menguasai semua tujuan yg telah dibelajarkan, namun dalam kenyataan harapan ini sukar dicapai, sehingga kita perlu ditawarkan adanya batas minimal (kriteria ketuntasan minimum, KKM) tingkat pencapaia tujuan tersebut. Misalnya seorang siswa SMK tingkat I dikatakan menguasai kegiatan belajar IPA kalau minimal 75% dari pertanyaan yang tertuang dalam tes formatif dapat dijawab dengan benar. KKM digunakan untuk syarat melanjutkan pada kegiatan belajar/ materi selanjutnya.
Ada persamaan pengembangan butir soal untuk PAN dan PAK, antara lain keduanya menentukan lebih dahulu hasil kemampuan apa yang akan diukur dan cara pengukuran yang bagaimana yang paling tepat untuk melihat kemampuan tersebut (dengan tes tulis, lisan, pengamatan dan sebagainya)
Pada pengembangan butir soal untuk PAN, tingkat kesukaran soal harus diperhatikan. Butir soal yang dikembangkan tidak seluruhnya mudah dan tidak semuanya harus sukar, tetapi kombinasi butir soal yang mudah, sedang, dan sukar. Sehinggga keseluruhan butir soal tersebut tingkat kesukarannya sekitar 50%. Pada pengembangan butir soal untuk PAK tingkat kesukarannya tidak diperhatikan karena maksud soal ini bukan membedakan anak pintar dari yang kurang pintar, tetapi melihat tingkat penguasaan seseorang terhadap bahan atau tujuan instruksional. Juga daya pembeda tidak diperhatikan dalam PAK, justru yang menjadi perhatian adalah daya serap anak didik. Sebiknya semua bahan atau tujuan instruksional dapat dikuasai oleh siswa (tingkat penguasaan 100%). Jika tidak maka ada lembaga pendidikan yang merasa cukup dengan tingkat penguasaan 75% atau 80%.
Menentukan Nilai Menurut PAK
Di atas telah dicontohkan bahwa tingkat penguasaan minimal (KKM) IPA SMK misalnya 75%. Jika si Amir pada akhir semester menurut daftar nilai guru mendapatkan nilai 85%, 90%, 94%, 82% dan 96% maka nilai rata-rata Amir 89,4%. Angka rata-rata 89,4% dalam skala 1-100 adalah 89,4, dan dalam skala 1-10 menjadi 8,94. Jika nilai matapelajaran IPA tadi harus menggunakan konversi huruf (A, B, C, D, dan E) maka nilai Amir adalah B. Konversi nilainya adalah sbb:
95< = A
86- 95 = B
81-85 = C,
76-80 = D,
<75 = E
Pemanfaatan PAK
Menurut Payne (1974), penerapan PAK dalam hal sebagai berikut:
1. Penempatan seseorang dalam rentetan kegiatan belajar
2. Untuk mendiagnosis kemampuan seseorang dalam pembelajaran. Artinya informasi yang diperoleh melalui diagnosis ini langsung dapat digunakan oleh anak didik untuk mengatur langkah apa yang harus dilakukan, atau guru dapat langsung menentukan keperluan anak didik agar proses pembelajaran membawa manfaat yang lebih bermakna bagi anak didik tersebut.
3. Jika dilakuka secara periodik dDapat digunakan untuk memonitor kemajuan setiap anak didik dalam proses pembelajaran. Secara berkelanjutan dapat diketahui status seseorang dalam satu rentetan kegiatan belajar. Akhirnya dapat memacu atau memotivasi semangat belajar siswa.
4. Kemampuan masing-masing anak didik untuk menyelesaikan kurikulum secara kumulatif akandapat menentuka keterlaksanaan kurikulum.
5. Untuk melacak kemampuan khusus para anak didiknya dalam satu bidang studi.
6. Untuk segera mengetahui kelemahan proyek atau program dan segera dilakukan penyesuaian agar dicapai hasil yang paling optimal.

Selasa, 21 Oktober 2008

TES DAN PENILAIAN

TES, PENGUKURAN DAN PENILAIAN

Bagi sebagian besar pendidik istilah tes, pengukuran, dan penilaian adalah istilah yang sering digunakan dalam menjalankan tugasnya sebagai pengajar. Alat ukur, pengukuran dan penilaian adalah bagian integral dari pembelajaran, yang akan menentukan kualitas pembelajaran. Menentukan hasil pembelajaran diupayakan secara obyektif, adil, dan menyeluruh, oleh karena itu penggunaan alat ukur (tes) yang handal dan terpercaya mutlak untuk diadministrasikan dengan cara-cara yang tepat.
Dalam proses pembelajaran pendidik dan peserta didik masing-masing berupaya mensukseskan tugas utama mereka. Menurut R.M. Thomas, menyebutkan bahwa ada tiga tugas utama yang menjadi perhatian pokok masing-masing pihak, yaitu:
Pihak pendidik:
1. Apa yang perlu diajarkan.
2. Bagaimana cara terbaik untuk mengajarkannya.
3. Seberapa baik hasil yang diajarkan.
Pihak pendidik:
1. Apa saja yang perlu dipelajari.
2. Bagaimana cara terbaik untuk mempelajarinya.
3. Seberapa baik hasil yang dipelajari.

Tes (alat ukur)
Di sekitar kita terdapat berbagai alat ukur dengan fungsi masing-masing. Misalnya mistar untuk mengukur panjang, timbangan untuk mengukur berat dan lain-lain. Dalam penggunaannya masing-masing alat ukur itu tidak dapat dipertukarkan, misalnya timbangan untuk mengukur panjang benda. Selain itu, masing-maisng alat ukur itu juga harus terstandarisasi (patokan bakunya).
Kalau pedagang memiliki alar ukur panjang (meteran), alat ukur berat (timbangan), alat ukur volume (literan) dan lain-lain, maka guru pun tidak hanya memiliki satu jenis alat ukur. Alat ukur yang digunakan oleh guru disebut tes. Jadi guru harus memiliki beberapa macam tes.

Pengukuran (Measurement)
Dengan adanya alat ukur kita bisa melakukan pengukuran. Seringkali hasil pengukuran ada perbedaan bilamana diukur dua kali dengan alat ukur yang sama. Misalnya ketika kita membeli 10 liter beras kalau diukur oleh orang dengan menggunakan literan yang sama hasilnya tidak persis 10 liter. Perbedaan ini bisa disebabkan oleh kecurangan atau kekurangmampuan dalam menggunakan alat ukur.
Peristiwa pengukuran di atas yang dilakukan pedagang beras, bisa terjadi juga pada pengukuran hasil belajar. Kecurangan pengukuran hasil belajar dapat terjadi pada pihak pendidik dan peserta didik. Untuk mengurangi tingkat kecurangan ini, maka diperlukan rambu-rambu pengaman agar kesempatan berbuat curang semakin sempit, misalnya dengan pengawas ganda, pembatasan jumlah peserta tiap ruang ujian, pembedaan soal ujian, dll.

Penilaian (Evaluation)
Kegiatan penilaian merupakan kegiatan tindak lanjut dari adanya alat ukur (tes), dilaksanakannya pengukuran yang membuahkan hasil pengukuran. Keputusan mengenai penilaian tidak semata-mata didasarkan pada hasil pengukuran tetapi ada unsur pertimbangan dari pihak guru. Pertimbangan profesional guru dalam menentukan nilai tidak dapat ditiadakan.

Pentingnya Tes, Pengukuran dan Penilaian
Pada manusia terdapat perbedaan individual. Melalui tes, pengukuran, dan penilaian, perbedaan individu itu dapat dibuktikan. Perbedaan tersebut tidak hanya dalam tingkat kecerdasan atau waktu yang diperlukan untuk menguasai bahan pembelajaran, tetapi juga perbedaan dalam sikap, minat, temperamen, karakter, dan penyesuaian pada lingkungan. Oleh karena itu setiap individu terutama bagi para pendidik harus mengetahui kualitas setiap anak didiknya (kelompok didik asuhannya). Tes, pengukuran, dan penilaian dapat menentukan kualitas tersebut. Semakin banyak yang diketahui tentang individu/kelompok, keputusan yang diambil dan atau dilakukan semakin sesuai untuk yang bersangkutan. Akana tetapi hal ini sangat dipengaruhi oleh:
1. Mengukur dengan tepat apa yang seharusnya diukur, artinya apa yang akan diukur dan bagaimana cara mengukurnya. Contohnya, sekiranya yang akan diukur adalah disiplin mengenai peraturan sekolah, yang akan diukur adalah sikap peserta didik, bukan kecerdasannya. Caranya dengan memberikan angket skala sikap kepada peserta didik, dan diadakan pengamatan secara terus menerus dan diberi pembinaan.
2. Diperlukan pengukuran yang akurat, misalnya akan mengukur waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan satu tugas harus jelas apakah diukur dalam menit atau detik atau persepuluh detik. Pengukuran setepat ini memerlukan alat ukur (jam) yang memiliki detikan atau persepuluh detikan. Menilai hasil lukisan siswa harus dirinci dan disepakati oleh penilai apa saja yang akan diukur dan dinilai, misalnya kebersihan, komposisi warna, kesan dibalik gambar tersebut, dll.
3. Tingkat ketelitian dalam pengukuran. Misalnya seorang guru menyatakan si A lebih pinar dari si B. Pernyataan kualitatif seperti ini masih kabur. Lain halnya kalau dinyatakan si A dapat menjawab 75% pertanyaan yang diberikan, sedangkan si B 90%. Dengan persentase ini jelas dapat diukur perbedaan penguasaan mereka, dan yang lebih penting lagi dapat diketahui apa saja yang belum dikuasai masing-masing.

Prosedur, Teknik, dan Pendekatan Penilaian
Prosedur Penilaian

Hasil penilaian digunakan untuk membuat suatu keputusan, misalnya penilaian hasil belajar di sekolah digunakan untuk menentukan keberhasilan peserta didik dalam menguasai berbagai kemampuan yang dirancang berdasarkan kurikulum, penilaian suatu proyek bermuara pada suatu keputusan mengenai keberhasilan mencapai tujuan yang dirancang sejak semula. Dengan kata lain pelaksanaan penilaian tidak bisa lepas dari tujuan kegiatan yang dinilai. Jadi untuk melakukan penilaian prosedur pertama yang harus dikerjakan adalah menentukan tujuan kegiatan atau sasaran yang akan dinilai. Prosedur lainnya adalah penentuan alat ukur yang tepat, mengembangkan kisi-kisi (blue print), pengumpulan data, pengolahan data, dan pelaporan.
a. Menentukan tujuan.
Setiap sasaran penilaian sudah ada tujuannya. Contohnya, penilaian hasil belajar di sekolah, sasarannya adalah peserta didik yang mengikuti pembelajaran. Setelah peserta didik mengikuti pembelajaran satu bulan ingin diketahui apakah tujuan pembelajaran selama satu bulan sudah dikuasai peserta didik. Tujuan pembelajaran ini tertulis dalam kurikulum, guru menjabarkan dalam satuan pelajaran/persiapan mengajar menjadi indikator atau tujuan instruksionl khusus (TIK). Dari tujuan khusus inilah penilai memilih tujuan yang penting yang harus diukur ketercapaiannya. Indikator atau tujuan yang dirumuskan secara operasional akan membantu penilai dalam mengembangkan kegiatan selanjutnya.
b. Memilih alat ukur yang tepat.
Berpedoman pada indikator (TIK) yang direncanakan dan disampaikan dalam proses pembelajaran, penilai dapat memilih atau mengembangkan alat ukur yang dapat mengukur keberhasilan pencapaian indikator tersebut. Kalau dalam pembelajaran dikembangkan ketiga ranah pembelajaran, maka dalam kegiatan pengukuran harus disediakan alat ukur yang mengukur proses berpikir, ketrampilan dan afektif.
c. Mengumpulkan data
Mengumpulkan data atau mengadministrasikan alat ukur atau melaksanakan pengukuran bukanlah hanya sekedar memberikan buku tes, angket, namun pelaksana lapangan harus dilatih sehingga setiap petugas memiliki persepsi yang sama dan bertindak seragam dalam kegiatan pengadministrasian ini. Materi yang tercantum dalam alat ukur terutama yang diperkirakan akan menimbulkan keragu-raguan atau pertanyaan, harus dibahas dengan tuntas dalam pelatihan.
d. Mengolah data dan menulis laporan
Informasi yang terkumpul baik melalui tes maupun non tes harus diolah (diperiksa). Pengolahan data harus dilaksanakan seobyektif mungkin dengan berpedoman pada pengolahan yang disediakan. Memeriksa tes bentuk obyektif tidak memakan waktu lama dan hasilnya obyektif (apa adanya). Namun mengolah tes bentuk uraian ataupun alat ukur yang non tes memerlukan waktu yang cukup lama dan diharapkan pemeriksa dapat bertindak obyektif. Jika tes hasil belajar terdiri dari tes bentuk obyektif dan bentuk uraian terbatas, bobot kedua bentuk tes ini harus dipertimbangkan sesuai dengan peran pokok bahasan yang diukur oleh butir soal tersebut. Untuk tes bentuk pilihan ganda penerapan formula tebakan (guessing formula) perlu dipertimbangkan.

Teknik Penilaian
Pemilihan teknik dalam melaksanakan penilaian tergantung berbagai hal antara lain; maksud penilaian, waktu yang tersedia dan kemampuan yang ingin dinilai. Beberapa teknik penilaian dan hubungannya dengan materi yang dinilai misalnya:
1. Materi: Pengetahuan tentang fakta menggunakan Teknik penilaian : tes tertulis atau lisan.
2. Materi: Kemampuan tentang prosedur menggunakan Teknik penilaian : tes perbuatan
3. Materi: Hubungan individual menggunakan Teknik penilaian : observasi. Dll.

Pendekatan Penilaian
Penentuan nilai kahir peserta didik di Indonesia lebih sering menggunakan pendekatan acuan relatif/norma (PAN). Artinya nilai seseorang peserta didik ditentukan oleh kemampuan kelompoknya. Misalnya ; satu kelas terdiri 40 siswa, nilai hasil belajar si A di kelas itu didasarkan kemampuan kelompok itu. Misalnya si A mendapatkan skor tertinggi dalam pelajaran IPA yaitu dapat menjawab dengan tepat 60% dari semua kegiatan IPA selama semester tersebut. Siswa lainnya di bawah 60%, maka nilai rapor untuk IPA si A mendapatkan angka 10 (rentang 1-10).
Pendekatan yang kedua adalah pendekatan acuan patokan (PAP) atau pendekatan acuan kriteria (PAK). Pendekatan ini menyatakan nilai peserta didik sesuai dengan banyaknya butir tes yang dijawab benar. Misalnya untuk kasus di atas, maka berdasarkan PAK angka rapor IPA si A pada semester tersebut hanya 6, bukan 10 (rentang 1-10).
Pengembangan butir soal untuk PAN berbeda dengan butir soal untuk PAK. Perbedaan ini terutama diterapkan pada saat mengembangkan kisi-kisi. Butir soal untuk PAN, tingkat kesukaran butir soal (mudah, sedang dan sukar) selalu diperhitungkan. Pada PAK butir soal yang ditanyakan hanya yang mengukur indikator atau TIK yang penting saja.

Rabu, 15 Oktober 2008

RPP IPA SMK KELAS XII

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

NAMA SEKOLAH : SMK Jayawisata Surakarta
MATA PELAJARAN : ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)
KELAS/SEMESTER : XII/I
STANDAR KOMPETENSI : Memahami komponen ekosistem serta peranan manusia dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan Amdal
KODE KOMPETENSI : C 3.1
ALOKASI WAKTU : 36 X 45 MENIT

KOMPETENSI DASAR : Mengidentifikasi komponen ekosistem

DURASI PEMBELAJARAN : Teori 9x 45 menit , praktik 2x 45 menit

INDIKATOR :
1. Komponen-komponen ekosistem diidentifikasi berdasarkan lingkungan sekitar
2. Komponen biotik dan abiotik diidentifikasi berdasarkan fungsinya.

TUJUAN PEMBELAJARAN :
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian dan peranan ekologi dengan benar .
2. Siswa dapat menyebutkan komponen ekosistem dengan benar.
3. Siswa dapat menjelaskan pengertian dan peranan ekologi dengan benar .
4. Siswa dapat menyebutkan macam-macam komponen ekosistem dengan benar.
5. Siswa dapat memberikan contoh peristiwa suksesi ekosistem di daerahnya dengan benar.

MATERI PEMBELAJARAN: Ekologi

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1-2 (teori 3 x 45 menit)
1. Pembuka: Apersepsi/ memotivasi siswa. Guru menerangkan materi Semester gasal, alokasi waktu, serta model pembelajaran serta penilaian yang akan dilalui.
2. Inti :
a. Siswa mempelajari Buku IPA SMK Kelas XII, Kompetensi 1, Subkompetensi 1.1, tentang Komponen-komponen Ekosistem, Sub subkompetensi:
• Pengertian dan Peranan Ekologi
• Komponen Ekosistem
• Macam-macam Ekosistem
b. Guru membantu siswa menjelaskan hal-hal yang menjadi kesulitan siswa.
c. Guru membentuk kelompok kerja siswa untuk mengerjakan tugas Buku IPA SMK Kelas XII.
3. Penutup
a. Guru bersama siswa menyimpulkan materi pelajaran hari ini.
b. Guru menugaskan siswa untuk menyelesaikan kegiatan 1.1.1 tentang Ekosistem tiruan (akuarium atau kolam sebagai tugas rumah.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 3-4 (teori 2 x 45 menit, Praktik 2 x 45 menit)
1. Pembuka: Apersepsi/ memotivasi siswa. Guru melakukan refresing atas materi pembelajaran sebelumnya.
2. Inti :
a. Guru mengevaluasi dan mengapresiasi hasil kerja siswa pada kegiatan 1.1.1
b. Siswa melakukan pengamatan perkembangan yang ada pada ekosistem buatannya (kegiatan1)
c. Siswa mengerjakan Evaluasi Subkompetensi 1.1.1.
d. Guru dan siswa membahas pertanyaan-jawaban evaluasi subkompetensi 1.1.1.
3. Penutup
a. Siswa dan guru membuat kesimpulan atas materi pembelajaran hari ini.
b.Guru menugaskan siswa untuk mengerjakan kegiatan 1.1.2 (observasi dan apresiasi ekosistem suksesi di sekitarnya).



KEGIATAN PEMBELAJARAN 5-6 (teori 4 x 45 menit)
1. Pembuka: Apersepsi/ memotivasi siswa. Guru melakukan refresing atas materi pembelajaran sebelumnya.
2. Inti :
a. Guru mengumpulkan tagihan kegiatan 1.1.2, untuk dievaluasi dan diapresiasi.
b. Siswa sesuai kelompoknya melakukan presentasi diskusi untuk hasil kegiatan 1.1.1.
c. Guru mengawasi dan menilai jalannya diskusi kelompok.
d. Siswa mengumpulkan resume hasil diskusi.
3. Penutup
a. Siswa dan guru membuat kesimpulan atas materi pembelajaran hari ini.
b.Guru menugaskan siswa untuk mempersiapkan materi berikutnya.

PENILAIAN :
• Penugasan
• Pengamatan Proses

SUMBER BELAJAR UTAMA:
• Buku IPA SMK Kelas XII, Purwo Sutanto, Klaten: Saka Mitra Kompetensi.

SUMBER BELAJAR PENDAMPING:
• http://www.nysaes.cornell.edu/ent/biocontrol/info/primer.html
• http://www.menlh.go.id

Surakarta, Juli
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran IPA



(Suprapti, S.Pd) (Ir. Purwo Sutanto)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

NAMA SEKOLAH : SMK Jayawisata Surakarta
MATA PELAJARAN : ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)
KELAS/SEMESTER : XII/I
STANDAR KOMPETENSI : Memahami komponen ekosistem serta peranan manusia dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan Amdal
KODE KOMPETENSI : C 3.1
ALOKASI WAKTU : 36 X 45 MENIT

KOMPETENSI DASAR : Mengidentifikasi komponen ekosistem

DURASI PEMBELAJARAN : teori 6 x 45 menit; praktik 4 x 45 menit

INDIKATOR :
1. Komponen biotik dan abiotik diidentifikasi berdasarkan fungsinya.
2. Interaksi antar komponen biotik dalam bentuk mutualisme, komensalisme, dan parasitisme diidentifikasi melalui kegiatan penelitian di lapangan.
3. Peran komponen biotik dan abiotik dijelaskan berdasarkan data hasil praktikum.

TUJUAN PEMBELAJARAN :
1. Siswa dapat mengidentifikasi komponen biotik dan abiotik berdasarkan fungsinya.
2. Siswa dapat mengidentifikasi interaksi antar komponen biotik dalam bentuk mutualisme, komensalisme, dan parasitisme melalui kegiatan penelitian di lapangan.
3. Siswa dapat menjelaskan peran komponen biotik dan abiotik berdasarkan data hasil praktikum.

MATERI PEMBELAJARAN: Interaksi komponen-komponen ekosistem

KEGIATAN PEMBELAJARAN 7 (teori 2 x 45 menit)
1. Pembuka: Apersepsi/ memotivasi siswa sambil mengulas menyegarkan kembali materi sebelumnya.
2. Inti :
a. Siswa mempelajari Buku IPA SMK Kelas XII Subkompetensi 1.2 tentang Peranan Komponen dan Interaksi Antarindividu, Sub subkompetensi:
• Peranan Komponen Biotik dan Abiotik.
• Interaksi Antar Individu.
b. Guru membantu siswa menjelaskan hal-hal yang menjadi kesulitan siswa.
3. Penutup
a. Guru dan siswa merumuskan kesimpulan materi pembelajaran hari ini.
b.Guru memberi tugas rumah kepada siswa dari kegiatan 1.2.3 (Pengaruh suhu terhadap aktivitas makhluk hidup).

KEGIATAN PEMBELAJARAN 8-9 (teori 2 x 45 menit, praktik 4 x 45 menit)
1. Pembuka: Apersepsi/ memotivasi siswa sambil mengulas menyegarkan kembali materi sebelumnya.
2. Inti :
a. Guru menagih tugas kelompok tentang kegiatan 1.2.3
b. Siswa sesuai kelompoknya masing-masing melakukan demonstrasi dan pengamatan berkaitan dengan kegiatan 1.2.3.
c. Guru melakukan pengamatan kegiatan siswa sambil melakukan penilaian proses.
3. Penutup
a. Guru dan siswa merumuskan kesimpulan materi pembelajaran hari ini.
b. Guru memberi tugas rumah kepada siswa untuk mengerjakan soal evaluasi subkometensi 1. 2 sebagai tugas rumah.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 10 (teori 2 x 45 menit)
1. Pembuka: Apersepsi/ memotivasi siswa sambil mengulas menyegarkan kembali materi sebelumnya.
2. Inti :
a. Guru mengecek tagihan dan mengoreksi bersama siswa sekaligus menjelaskan jawaban soal evaluasi sub kompetensi 1.2.
b. Guru menjelaskan jawaban pertanyaan secara dialogis.
c. Guru merekap penilaian hasil pekerjaan siswa.
3. Penutup
a. Guru dan siswa merumuskan kesimpulan materi pembelajaran hari ini.
b. Guru memberi tugas rumah kepada siswa untuk mempelajari materi berikutnya.

PENILAIAN :
• Penugasan
• Pengamatan proses

SUMBER BELAJAR UTAMA:
• Buku IPA SMK Kelas XII, Purwo Sutanto, Klaten: Saka Mitra Kompetensi.

SUMBER BELAJAR PENDAMPING:
• http://www.nysaes.cornell.edu/ent/biocontrol/info/primer.html
• http://www.menlh.go.id


Surakarta, Juli
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran IPA



(Suprapti, S.Pd) (Ir. Purwo Sutanto)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

NAMA SEKOLAH : SMK Jayawisata Surakarta
MATA PELAJARAN : ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)
KELAS/SEMESTER : XII/I
STANDAR KOMPETENSI : Memahami komponen ekosistem serta peranan manusia dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan Amdal
KODE KOMPETENSI : C 3. 1
ALOKASI WAKTU : 36 X 45 MENIT

KOMPETENSI DASAR :Mengidentifikasi komponen ekosistem

DURASI PEMBELAJARAN : teori 4x 45 menit

INDIKATOR :
1. Jaring-jaring makanan dalam ekosistem diidentifikasi berdasarkan rantai makanan
2. Masalah lingkungan diatasi dengan menggunakan konsep rantai makanan.
3. Interaksi antar komponen biotik dalam bentuk mutualisme, komensalisme, dan parasitisme diidentifikasi melalui kegiatan penelitian di lapangan.

TUJUAN PEMBELAJARAN :
1. Siswa dapat mengidentifikasi jaring-jaring makanan dalam ekosistem berdasarkan rantai makanan.
2. Siswa dapat mengatasi masalah lingkungan dengan menggunakan konsep rantai makanan.
3. Siswa dapat mengidentifikasi interaksi antar komponen biotik dalam bentuk mutualisme, komensalisme, dan parasitisme melalui kegiatan.

MATERI PEMBELAJARAN: Rantai Makanan dan Jaring-Jaring Makanan.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 11 (teori 2 x 45 menit)
1. Pembuka: Apersepsi/ memotivasi siswa sambil mengulas menyegarkan kembali materi sebelumnya.
2. Inti :
a. Siswa mempelajari Buku IPA SMK Kelas XII Subkompetensi 1.3 tentang Rantai Makanan dan Jaring-Jaring Makanan, Sub subkompetensi:
• Rantai Makanan
• Jaring-jaring makanan.
• Piramida makanan
• Arus Energi
b. Guru membantu siswa menjelaskan hal-hal yang menjadi kesulitan siswa.
3. Penutup
a. Guru dan siswa merumuskan kesimpulan materi pembelajaran hari ini.
b.Guru memberi tugas rumah kepada siswa dari kegiatan 1.3.1 membuat tulisan ilmiah berbentuk paparan bertema Tinjauan Ekologi terhadap Wabah (belalang/serangan hama tikus/ulat dll).

KEGIATAN PEMBELAJARAN 12 (teori 2 x 45 menit)
1. Pembuka: Apersepsi/ memotivasi siswa sambil mengulas menyegarkan kembali materi sebelumnya.
2. Inti :
a. Guru mengumpulkan tagihan tugas 1.3.1 kemudian mengapresiasi dua tulisan dari siswa terpandai dan siswa kurang pandai di kelasnya.
b. Siswa mengerjakan evaluasi subkompetensi 1.3
c. Guru dan siswa membahas jawaban soal evaluasi subkompetensi 1.3
3. Penutup
a. Guru dan siswa merumuskan kesimpulan materi pembelajaran hari ini.
b. Guru memberi tugas rumah kepada siswa untuk mempelajari materi berikutnya.

PENILAIAN :
• Penugasan
• Pengamatan proses
SUMBER BELAJAR UTAMA:
• Buku IPA SMK Kelas XII, Purwo Sutanto, Klaten: Saka Mitra Kompetensi.

SUMBER BELAJAR PENDAMPING:
• http://www.nysaes.cornell.edu/ent/biocontrol/info/primer.html
• http://www.menlh.go.id
• http://www.tempointeraktif.com/hg/nusa/jawamadura/2007/08/16/brk,20070816-105704,id.html
• http://www.tempointeraktif.com/hg/nusa/nusatenggara/2008/01/29/brk,20080129-


Surakarta, Juli
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran IPA



(Suprapti, S.Pd) (Ir. Purwo Sutanto)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

NAMA SEKOLAH : SMK Jayawisata Surakarta
MATA PELAJARAN : ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)
KELAS/SEMESTER : XII/I
STANDAR KOMPETENSI : Memahami komponen ekosistem serta peranan manusia dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan Amdal
KODE KOMPETENSI : C 3. 2
ALOKASI WAKTU : 36 X 45 MENIT

KOMPETENSI DASAR : Menjelaskan konsep keseimbangan lingkungan

DURASI PEMBELAJARAN : teori 10 x 45 menit

INDIKATOR :
1. Kondisi lingkungan hidup dijelaskan pada tingkat lokal, regional, nasional dan global
2. Saling ketergantungan antar komponen biotik dan abiotik dijelaskan berdasarkan hasil percobaan

TUJUAN PEMBELAJARAN :
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian saling ketergantungan dan keseimbangan ekosistem dengan benar.
2. Siswa dapat menjelaskan daur materi dan energi dalam ekosistem dengan benar.
3. Siswa dapat menjelaskan pengertian dinamika keseimbangan ekosistem dengan benar.
4. Siswa dapat menjelaskan kondisi lingkungan hidup pada tingkat lokal, regional, nasional dan global.
5. Siswa dapat menjelaskan saling ketergantungan antar komponen biotik dan abiotik berdasarkan hasil pengamatan.

MATERI PEMBELAJARAN: Saling ketergantungan dan Keseimbangan Lingkungan

KEGIATAN PEMBELAJARAN 11-12 (teori 4 x 45 menit)
1. Pembuka: Apersepsi/ memotivasi siswa sambil mengulas menyegarkan kembali materi sebelumnya.
2. Inti :
a. Siswa mempelajari Buku IPA SMK Kelas XII Kompetensi 2 Subkompetensi 2.1 tentang Saling ketergantungan, Sub subkompetensi:
• Hubungan timbal balik
• Keseimbangan ekosistem
• Dinamika Keseimbangan Ekosistem
b. Guru membantu siswa menjelaskan hal-hal yang menjadi kesulitan siswa.
3. Penutup
a. Guru dan siswa merumuskan kesimpulan materi pembelajaran hari ini.
b.Guru memberi tugas rumah kepada siswa dari kegiatan 2.1.1 dan 2.1.2 Karakter komunitas tarap tropi sesuai dengan gambar piramida jumlah.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 13-14 (teori 4 x 45 menit)
1. Pembuka: Apersepsi/ memotivasi siswa sambil mengulas menyegarkan kembali materi sebelumnya.
2. Inti :
a. Guru menagih tugas kelompok tentang kegiatan 2.1.1 dan 2.1.2.
b. Siswa sesuai kelompoknya masing-masing melakukan diskusi hasil kerja kegiatan 2.1.1 dan 2.1.2.
c. Guru melakukan pengamatan kegiatan siswa sambil melakukan penilaian proses.
d. Siswa mengumpulkan resume hasil diskusi.
3. Penutup
a. Guru dan siswa merumuskan kesimpulan materi pembelajaran hari ini.
b. Guru memberi tugas rumah kepada siswa untuk mengerjakan soal evaluasi subkometensi 2. 1 sebagai tugas rumah.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 15 (teori 2 x 45 menit)
1. Pembuka: Apersepsi/ memotivasi siswa sambil mengulas menyegarkan kembali materi sebelumnya.
2. Inti :
a. Guru menagih tugas rumah mengenai soal evaluasi subkompetensi 2.1
b. Guru dan siswa membahas jawaban soal evaluasi subkompetensi 2.1
c. Guru melakukan penilaian kualitas hasil kerja jawaban siswa.
d. Siswa melakukan evaluasi diri terhadap penguasaan materi kompetensi 1-3 (Semester gasal).
3. Penutup
a. Guru dan siswa merumuskan kesimpulan materi pembelajaran hari ini.
b. Guru memberi tugas rumah kepada siswa untuk mempelajari/menyiapkan materi pembelajaran evaluasi kompetensi Semester gasal.

PENILAIAN :
• Penugasan
• Pengamatan proses

SUMBER BELAJAR UTAMA:
• Buku IPA SMK Kelas XII, Purwo Sutanto, Klaten: Saka Mitra Kompetensi.

SUMBER BELAJAR PENDAMPING:
• http://www.nysaes.cornell.edu/ent/biocontrol/info/primer.html
• http://www.menlh.go.id

Surakarta, Juli
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran IPA



(Suprapti, S.Pd) (Ir. Purwo Sutanto)




RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

NAMA SEKOLAH : SMK Jayawisata Surakarta
MATA PELAJARAN : ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)
KELAS/SEMESTER : XII/I
STANDAR KOMPETENSI : Memahami komponen ekosistem serta peranan manusia dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan Amdal

INDIKATOR : Soal evaluasi kompetensi dikerjakan dengan baik dan benar.

TUJUAN EVALUASI KOMPETENSI : Siswa dapat mengerjakan soal evaluasi kompetensi komprehensif dengan skor minimal 75%.

MATERI EVALUASI KOMPETENSI:
1. Komponen-Komponen Ekosistem
2. Interaksi komponen-komponen ekosistem
3. Bentuk interaksi antar komponen biotik
4. Saling Ketergantungan

KEGIATAN EVALUASI KOMPETENSI
1. Pembuka: Apersepsi/ memotivasi siswa.
2. Inti : a. Siswa mengikuti evaluasi kompetensi 1-2 komprehensip Semester gasal
b. Siswa yang sudah mengikuti evaluasi kompetensi 1-2 komprehensip dengan skor kurang dari 70% diberi tugas untuk mempelajari materi sambil dibantu guru atau siswa yang telah/lebih mampu.
3. Penutup:
Guru mengingatkan siswa akan ketentuan ketuntasan minimum Semester gasal, agar siswa instrospeksi diri akan nilai yang diperolehnya setelah pelaporan hasil belajar siswa nanti.

PENILAIAN :
• Tes tertulis evaluasi kompetensi semester gasal.
Instrumen
EVALUASI KOMPETENSI SEMESTER GASAL
WAKTU : 90 MENIT

A. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang di huruf pada lembar jawaban yang tersedia!
1. Makhluk hidup dan faktor abiotik pada suatu lingkungan merupakan satu kesatuan yang disebut .....
A. Ekosistem D. Habitat
B. Populasi E. Bioma
C. Komunitas
2. Ekologi merupakan salah satu cabang ilmu yang pada saat ini ramai diberitakan. Di dalam ekologi dipelajari hubungan timbal balik makhluk hidup dengan lingkungannya. Untuk menyelesaikan masalah-masalah ekologi diperlukan dasar-dasar pengetahuan yang kuat dalam ilmu-ilmu yang lainnya. Dari pernyataan-pernyataan di bawah ini dapat disimpulkan bahwa:
A. Ekologi perlu mendapat dukungan oleh ilmu-ilmu sosial di antaranya adalah ilmu komunikasi masa.
B. Konsep-konsep kimia kurang dapat diterima untuk membantu memahami ekologi.
C. Ekologi dapat berkembang dengan baik apabila memahami konsep-konsep Fisika serta Kimia.
D. Ilmu-ilmu sosial kurang mendukung konsep-konsep ekologi.
E. Biologi banyak berhubungan dengan sejarah serta matematika.
3. Perbedaan antara komunitas dengan ekosistem adalah ....
A. Komunitas adalah merupakan tempat dari ekosistem, sedangkan ekosistem dari organisme yang menempatinya.
B. Komunitas adalah merupakan kumpulan dari berbagai spesies, sedangkan ekosistem adalah merupakan kumpulan satu spesies.
C. Komunitas adalah terdiri dari kumpulan spesies yang sama, sedang ekosistem adalah terdiri dari berbagai spesies.
D. Komunitas merupakan lingkungan biotiknya, sedangkan ekosistem adalah merupakan komunitas bersama dengan lingkungan biotiknya.
E. Ekosistem adalah merupakan tempat komunitas dan komunitas adalah sejenid organisme yang menempatinya.
4. Seorang petani menanam orok-orok di sela-sela tanamannya. Apa yang dikerjakan oleh petani ini merupakan usaha terpuji sebab.........
A. Dengan menanam orok-orok rumput yang lain dapat mati.
B. Sangat baik untuk pelindung tanaman budidaya.
C. Orok-orok mempunyai kemampuan menyerap air yang baik sehingga dapat menahan erosi
D. Dengan menanam orok-orok dapat mempertahankan kesuburan tanah.
E. Biji orok-orok dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan.
5. Tanah yang mengalami erosi akan kekurangan humus sehingga tidak subur lagi. Hal ini disebabkan karena humus berfungsi untuk .....
A. Melindungi tanah dari perubahan suhu lingkungan. D. Pengaturan pH tanah.
B. Mencegah penguapan air tanah. E. Sebagai pupuk.
C. Menahan air dan mengembalikan mineral
6. Kebakaran hutan sangat merugikan karena hutan yang terbakar memakan waktu lama untuk menjadi komunitas hutan lagi sebab.......
A. Suksesi ekologi diawali bukan oleh pohon berkayu.
B. Suhu yang tertinggi saat kebakaran merusak susunan tanah.
C. Mengeringnya sumber mata air di hutan tersebbut.
D. Punahnya benih-benih dari pohon yang asalnya tumbuh di situ.
E. Hutan gundul akibat kebakaran menyebabkan erosi hingga kesuburan tanah menurun.
7. Peran Alga dalam ekosistem antara lain sebagai vegetasi perintis, sebab........
A. Sebagai sumber makanan bagi makhluk hidup.
B. Dapat hidup pada tempat yang tidak menguntungkan.
C. Dapat hidup di tempat yang kering.
D. Dapat mengubah lingkungan, sehingga organisme dapat hidup.
E. Alga tumbuhan kecil yang berhijau daun.
8. Rawa adalah habitat darat yang sampai saat ini belum dapat dibudidayakan, tetapi tetap ada manfaatnya, yaitu .....
A. Sumber bahan organik D. Tempat perlindungan berbagai jenis burung
B. Tempat persediaan ari E. Tempat pertumbuhan berbagai jenis rumput
C. Memelihara kelembaban udara.
9. Bagian laut yang paling berproduksi adalah bagian laut yang terdangkal disebabkan faktor, kecuali....
A. Populasi fitoplankton yang paling besar D. Banyak mengandung mineral
B. Keadaan airnya lebih dinamis E. Tempat hidup ikan besar.
C. Daerah yang masih dapat ditembus sinar matahari
10. Dalam suatu ekosistem kolam terdapat (1) ikan karnivor, (2) bakteri pengurai, (3) fitoplanton, (4) ikan herbivor, (5) zat-zat anorganik. Dari komponen ekosistem tersebut dapat disusun suatu mata rantai makanan yang susunannya..........
A. (3), (4), (5), (1), (2) D. (3), (4), (1), (5), (2)
B. (2), (5), (3), (4), (1) E. (5), (3), (4), (1), (2)
C. (5), (3), (4), (2), (1)
11. Kalau terjadi pencemaran insektisida pada ekosistem air tawar, dalam beberapa tahun kadar bahan itu yang paling tinggi akan didapatkan dalam ....
A. Air D.Tubuh hewan-hewan karnivor
B. Tumbuhan air E. Tubuh hewan-hewan herbivor
C. Tubuh serangga air
12. Pada suatu daerah terdapat kelompok organisme, (1) burung, (2) ular, (3) belalang dan kupu-kupu, (4) rumput-rumputan, (5) bakteri saprofit. Urut-urutan perpindahan energi dapat dituliskan sebagai berikut:
A. A. 1-2-4-5-3 D. 5-4-3-2-1
B. B. 1-4-2-3-5 E. 5-4-1-2
C. 4-3-2-1-5
13. Membuang sampah organik ke sungai tidak baik sebab....
A. Naiknya kadar mineral dalam air.
B. Penguraian sampah organik memerlukan adanya oksigen.
C. Sampah organik tidak terurai.
D. Menyebabkan makhluk anaerob mati.
E. Bertambahnya kadar CO2 dalam air.
14. Cara meningkatkan produksi manakah yang tidak akan menimbulkan perubahan pada keseimbangan alam?
A. Penggunaan pestisida D. Memperluas areal perladangan
B. Penggunaan herbisida E. Membasmi hama secara biologis
Pemakaian bibit unggul
15. Tahun 1883 Krakatau meletus meninggalkan tempat yang steril. Sekarang Krakatau tertutup oleh hutan dan terdapat di sana kurang sebih 1.200 spesies. Manakah yang tumbuh pertama kali di Krakatau?
A. Pohon berkayu D. Rumput
B. Tumbuhan paku E. Lumut kerak
Tumbuhan lumut
16. Apabila kotamu terletak di pinggir sebuah sungai besar, menurut pendapatnu,di manakah letak paling baik untuk pabrik/industri sehingga pengaruh polutannya secara langsung pada manusia menjadi sangat sedikit?
A. Dalam kota dekat bagian hilir sungai D. Di luar kota dekat bagian hulu sungai
B. Dalam kota dekat bagian hulu sungai E. Di luar kota dekat bagian hilir sungai
Dalam kota pada bagian pertengahan
17. Para ilmuwan berpendapat bahwa jutaan tahun yang lalu Mamalia tipe Australia sangat berbeda dari tipe Mamalia lainnya. Hal ini disebabkan .....
A. Anaknya berkembang dalam kantung.
B. Terjadi evolusi dalam lingkungan yang terisolasi.
C. Perkembangan alat reproduksi yang homolog dengan placenta.
D. Tumbuh dalam lingkungan iklim khas.
E. Hidup di daerah yang sangat luas yang berpopulasi sangat sedikit.
18. Punahnya burung di hutan karena habis diburu akan menyebabkan......
A. Perubahan keseimbangan alam di hutan tersebut.
B. Hanya hewan pemakan burung itu saja yang akan musnah.
C. Tidak semua hewan di dalam hutan akan musnah.
D. Hanya semua hewan yang ada di dalam hutan akan musnah.
E. Populasi makhluk hidup tidak akan mengalami perubahan kecuali bertambahnya populasi makanan burung.
19. Bentuk interaksi antara tanaman padi dengan burung pipit adalah .....
A. Parasitisme, karena bila padi mati burung pipit akan mati.
B. predasi, karena matinya burung pipit akan meningkatkan pertumbuhan padi.
C. Komensalisme, karena burung pipit untung, sedang padi tidak rugi.
D. kompetisi karena burung pipit dan padi menempati habitat sama
E. predasi, karena burung pipit memakan biji padi.
20. Pada ekosistem yang komponen-komponen biotiknya berada dalam keadaan seimbang, maka akan ditemukan komponen-komponen.......
A. Konsumen-produsen-detritivora, dan cahaya matahari
B. Mineral-produsen-konsumen-dekomposer
C. Pengurai-mineral-tanah-tumbuhan
D. Tanah-air-tumbuhan-hewan.
E. Produsen-konsumen-detritivora-dekomposer
21. Perpindahan energi dan materi dari organisme yang satu ke organisme yang lain secara satu arah melalui proses memakan dan dimakan disebut....
A. Rantai makanan D. Jaring-jaring makanan
B. Produktivitas ekosistem E. Piramida makanan
C. Aliran energi
22. Untuk memberikan gambaran yang jelas tentang hubungan antarorganisme pada masing-masing taraf trofi maka lebih tepat digunakan piramida....
A. biomasa dan piramida energi D. Ekologi dan piramida energi
B. jumlah dan piramida energi E. Jumlah dan piramida biomasa
C. jumlah dan ekologi
23. Jumlah total energi kimia yang berupa bahan organik yang dibentuk oleh tumbuhan per satuan luas, per satuan waktu disebut.......
A. Produktivitas primer D. Produktivitas kotor
B. Produksi primer E. Produktivitas primer bersih
C. Produktivitas sekunder
24. DI antara pernyatan berikut ini yang benar adalah ....
A. nitrifikasi menguntungkan tumbuhan D. Denitrifikasi menguntungkan tumbuhan
B. nitritasi menghambat pertumbuhan E. Denitrifikasi meningkatkan kesuburan tanah
C. nitrifikasi menurunkan kadar nitrat
25. Di dalam proses sukseci sering ditemukan organisme yang melakukan inasi dan dapat hidup, sehingga membuka kemungkinan organisme lain tumbuh pada ekosistem ini, disebut.....
A.Organisme pioner D. Konsumen pioner
B. konsumen pemula E. Organisme heterotrop
C. tumbuhan pembuka
26. Penggunaan pestisida untuk pemberantasan hama ternyata sangat merugikan manusia, sebab penggunaan bahan tersebut dapat ....
A. mematikan hewan pengganggu D. Menyebabkan berubahnya iklim
B. merusak keseimbangan lingkungan E. Dapat meracuni ekosistem
C. membunuh semua organisme yang bermanfaat.
27. Meningkatnya serangan hama wereng terhadap tanaman padi merupakan petunjuk bahwa.....
A. Pestisida yang digunakan berkualitas rendah D. Wereng sudah menjadi kebal pestisida
B.terbunuhnya parasitoit wereng oleh pestisida E. Terbunuhnya predator wereng oleh pestisida
C. turunnya makanan wereng pada lingkungan aslinya.
28. Pembasmian sebagian komponen biotik lingkungan dapat membahayakan keseimbangan ekosistem sebab dapat mengakibatkan.........
A. meningkatnya populasi komponen biotik predatornya
B. menurunnya populasi komponen biotik yang menjadi makanannya.
C. menyebabkan rusaknya lapisan humus tanah.
D. terancamnya produktivitas produsen dalam ekosistem.
E. terputusnya rantai makanan dan aliran energi.
29. Suatu zat dikatakan menjadi pencemar lingkungan bila memenuhi persyaratan berikut, kecuali....
A. jumlahnya berlebihan D. Membahayakan keseimbangan lingkungan
B. berada pada tempat yang tidak semsetinya E. Berada pada waktu yang tidak tepat
C. jumlahnya melimpah dan bermanfaat bagi manusia
30. Kebijakan moral manusia dalam pergaulan manusia dengan lingkungan disebut........
A. etika lingkungan D. Mutu lingkungan
B. Tdaya dukung lingkungan E. Kelestarian lingkungan
C. bergaul dengan lingkungan

B. Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan benar !
1. Jelaskan pengertian ekosistem ! Sebutkan 2 komponen penyusun ekosistem, berikan masing – masing contohnya !
2. Apakah yang terjadi jika sebuah ekosistem kekurangan produsen ?
3. Berilah contoh hubungan timbal balik antara komponen biotik dengan komponen abiotik di mana komponen abiotik mempengaruhi komponen biotik !
4. Mengapa matahari disebut sebagai sumber energi utama dalam ekosistem ?
5. Di ekosistem sawah, tikus seringkali merusak tanaman padi. Petani harus sering membabat habis populasi tikus di sawah agar panen tidak gagal. Apakah dengan memusnahkan populasi tikus dapat membuat ekosistem sawah menjadi tidak seimbang? Jelaskan !
6. Bilakah taraf trofi suatu rantai makanan berhenti?
7. Beri penjelasan mengapa ilustrasi hubungan antara organisme paling tepat adalah piramida energi. Piramida ini tidak ada yang terbalik urutan besarnya, mengapa?
8. Sebutkanlah masalah lingkungan hidup yang dapat mempengarhui kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup !
9. Sebutkanlah faktor-faktor apa saja yang dapat menyebabkan berkurangnya oksigen yang terlarut di dalam tubuh air !
10. Berbagai kasus pencemaran oleh limbah-limbah menyebabkan semakin merosotnya kualitas lingkungan terlebih kualitas air pada umumnya baik kualitas atau kuantitas. Dari berbagai bentuk dampak yang terjadi, maka perlu diadakan langkah untuk mengamankan sumberdaya air yang ada. Terdapat 3 langkah pendekatan yang diambil untuk mengelola sumberdaya air untuk pembangunan masa depan yakni:
a. Ikhtiar membesarkan kemampuan kita menyimpan dan menahan aliran mantap.
b. meningkatkan efesiensi dalam penggunaan air.
c. berusaha memelihara kualitas air sehingga penggunaannya dapat semaksimal mungkin dan ikhtiar daur terbuka.
Dari ulasan tersebut diatas, sebutkanlah tindakan tehnis untuk mengamankan sumberdaya air !

Kunci Jawaban evaluasi kompetensi semester gasal:
Bagian A:
1. A 2. A 3. E 4. D 5. E 6. A 7. D 8. D 9. E 10. E
11. D 12. C 13. B 14. C 15. C 16. E 17. B 18. A 19. A 20. E
21. B 22. B 23. B 24. A 25. A 26. B 27. E 28. E 29. C 30. A
Bagian B:
1. Jelaskan pengertian ekosistem ! Sebutkan 2 komponen penyusun ekosistem, berikan masing – masing contohnya !
Jawaban: Ekosistem adalah kesatuan fungsi hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungan. Setiap ekosistem memiliki dua komponen pokok yaitu komponen biotik (makhluk hidup) dan kompnen abiotik (benda mati). Komponen biotik misalnya tumbuhan, hewan, mikroorganisme, manusia dll. Komponen abiotik misalnya air, tanah, sinar matahari, mineral, udara dll.
2. Apakah yang terjadi jika sebuah ekosistem kekurangan produsen ?
Jawaban: Produsen yakni organisme yang dapat menyusun senyawa organik dari bahan anorganik, menjadi makanannya sendiri. Karenanya produsen dapat dikatakan unsur primer sebagai pendukung unsur-unsur di atasnya. Jadi jika ekosistem kekurangan produsen maka keseimbangan ekosistem itu mula-mula akan berubah yang kemudian akan stabil legi dengan proporsi yang sama.
3. Berilah contoh hubungan timbal balik antara komponen biotik dengan komponen abiotik di mana komponen abiotik mempengaruhi komponen biotik !
Jawaban: Inti jawabannya adalah seperti di bawah ini. Tetapi siswa bisa mempertegas dengan mencontohkan jenis ekosistemnya, kemudian unsur-unsur yang ia sebutkan.






4. Mengapa matahari disebut sebagai sumber energi utama dalam ekosistem ?
Jawaban : matahari merupakan sumber energi yang keberadaannya mempengaruhi tetapi tidak dipengaruhi oleh komponen ekosistem lainnya.
5. Di ekosistem sawah, tikus seringkali merusak tanaman padi. Petani harus sering membabat habis populasi tikus di sawah agar panen tidak gagal. Apakah dengan memusnahkan populasi tikus dapat membuat ekosistem sawah menjadi tidak seimbang? Jelaskan !
Jawaban : Tikus menempati posisi sebagai herbivora dan sebagai makanan karnivora tingkat I. Tikus memiliki musuh alami atau predator alami. Jika populasi tikus habis maka akan mempengaruhi keberadaan predator tersebut. Dalam jangka panjang keseimbangan ekosistem sawah akan bergesar. Selain itu tikus juga memiliki kompetitor, dengan demikian habisnya tikus belum tentu panen padi petani tidak terancam gagal.
6. Bilakah taraf trofi suatu rantai makanan berhenti?
Jawaban : Taraf trofi adalah tingkatan dalam rantai makanan. Produsen di anggap sebagai taraf trofi pertama. Dalam penghitungan biasanya akan terdapat penurunan jumlah hewan dari taraf trofi kedua ke arah taraf trofi berikutnya. Tumbuhan dalam taraf trofi pertama biasanya juga melebihi jumlahnya daripada hewan di taraf trofi kedua. Hal ini akan menghasilkan piramida jumlah. Taraf trofi akan berhenti bila taraf trofi sudah berada pada posisi puncak (karnivor puncak).
7. Beri penjelasan mengapa ilustrasi hubungan antara organisme paling tepat adalah piramida energi. Piramida ini tidak ada yang terbalik urutan besarnya, mengapa?
Jawaban : Paling ideal dan mendasar untuk menunjukkan hubungan antar organisme pada tiap taraf trofi adalah dengan piramida energi, sebab piramida energi memperhitungkan kecepatan produksi. Berbeda dengan piramida jumlah dan biomass yang menyatakan keadaan organisme hanya pada sesaat waktu saja. Tiap batang segiempat pada piramida energi, menyatakan jumlah energi tiap satuan luas atau volum yang masuk ke taraf trofi dalam waktu yang terukur (misalnya per jam, per hari, per tahun).
8. Sebutkanlah masalah lingkungan hidup yang dapat mempengarhui kelangsungan perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup !
Jawaban : Ada dua dampak negatif yang pasti terjadi terjadi akibat eksploitasi sumber daya alam (komponen ekosistem) yaitu: 1). Polusi dan kerusakan lingkungan, 2). Perubahan lingkungan dengan berbagai dampaknya. Kedua dampak ini pasti menyangkut pada makhluk hidup dan manusia.
9. Sebutkanlah faktor-faktor apa saja yang dapat menyebabkan berkurangnya oksigen yang terlarut di dalam tubuh air !
Jawaban : Keseimbangan oksigen di dalam massa air sangat ditentukan 3 faktor utama, yakni :
a. Pengaerasian kembali, melarutnya oksigen atmosfer pada permukaan air;
b. proses fotosintesa di dalam air; dan
c. penambahan oksigen ke dalam badan air melalui buangan anak sungai.
Berkurangnya pasokan oksigen didalam air disebabkan karena : 1) pernapasan aerob, dimana kegiatan mahkluk hidup yang ada di dalam tubuh air, baik jasad renik, tanaman, ikan, dan mahluk hidup yang besar membutuhkan oksigen. 2). Ekspor, dimana buangan air yang mengadung oksigen terlarut, dan 3) Deaerasi, terjadi jika kejenuhan sudah melebihi 100% terdapat oksigen terlarut (DO/ Dissolved Oxygen) yang hilang dari massa air.
10. Berbagai kasus pencemaran oleh limbah-limbah menyebabkan semakin merosotnya kualitas lingkungan terlebih kualitas air pada umumnya baik kualitas atau kuantitas. Dari berbagai bentuk dampak yang terjadi, maka perlu diadakan langkah untuk mengamankan sumberdaya air yang ada. Terdapat 3 langkah pendekatan yang diambil untuk mengelola sumberdaya air untuk pembangunan masa depan yakni:
1. Ikhtiar membesarkan kemampuan kita menyimpan dan menahan aliran mantap.
2. meningkatkan efesiensi dalam penggunaan air.
3. berusaha memelihara kualitas air sehingga penggunaannya dapat semaksimal mungkin dan ikhtiar daur terbuka.
Dari ulasan tersebut diatas, sebutkanlah tindakan tehnis untuk mengamankan sumberdaya air !

Jawaban :
a. Pencegahan penggundulan hutan.
b. Penggunaan tataguna lahan yang berimbang terhadap lingkungan.
c. Pelestarian lahan resapan.
d. Menghindari pencemaran atau eksploitasi ekosistem baik darat atau ekosistem air tawar .
e. Hemat air.

Norma Penilaian:
Bagian A: Jawaban betul nilai = 2; jawaban salah nilai = 0
Bagian B: Jawan betul sempurna nilai =4, jawaban salah nilai =1
Nilai akhir : Skor A + Skor B

SUMBER BELAJAR UTAMA:
• Buku IPA SMK Kelas XII, Purwo Sutanto, Klaten: Saka Mitra Kompetensi.

SUMBER BELAJAR PENDAMPING:
• http://www.nysaes.cornell.edu/ent/biocontrol/info/primer.html
• http://www.menlh.go.id

Surakarta, Juli
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran IPA



(Suprapti, S.Pd) (Ir. Purwo Sutanto)
SEMESTER GENAP
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

NAMA SEKOLAH : SMK Jayawisata Surakarta
MATA PELAJARAN : ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)
KELAS/SEMESTER : XII/II
STANDAR KOMPETENSI : Memahami komponen ekosistem serta peranan manusia dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan Amdal
KODE KOMPETENSI : C 3. 2
ALOKASI WAKTU : 36 X 45 MENIT

KOMPETENSI DASAR : Menjelaskan konsep keseimbangan lingkungan

DURASI PEMBELAJARAN : teori 8 x 45 menit

INDIKATOR : Bahaya over eksploitasi ekosistem dijelaskan berdasarkan dampaknya.

TUJUAN PEMBELAJARAN :
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian eksploitasi ekosistem dengan benar.
2. Siswa dapat menjelaskan bahaya over eksploitasi ekosistem berdasarkan dampaknya.
3. Siswa dapat menerapkan etika lingkungan dengan baik dan benar.

MATERI PEMBELAJARAN: Eksploitasi Ekosistem dan Dampaknya

KEGIATAN PEMBELAJARAN 1-2 (teori 4x 45 menit)
1. Pembuka: Apersepsi/ memotivasi siswa sambil mengulas menyegarkan kembali materi sebelumnya.
2. Inti :
a. Siswa mempelajari Buku IPA SMK Kelas XII Kompetensi 2 Subkompetensi 2.2 tentang Eksploitasi Ekosistem dan Dmapaknya, Sub subkompetensi:
• Eksploitasi Ekosistem
• Dampak eksploitasi ekosistem
• Etika Lingkungan
b. Guru membantu siswa menjelaskan hal-hal yang menjadi kesulitan siswa.
3. Penutup
a. Guru dan siswa merumuskan kesimpulan materi pembelajaran hari ini.
b.Guru memberi tugas rumah kepada siswa dari kegiatan 2.2.1 Diskusi bertema perilaku hidup dan dampaknya terhadap lingkungan.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 3 (teori 2 x 45 menit)
1. Pembuka: Apersepsi/ memotivasi siswa sambil mengulas menyegarkan kembali materi sebelumnya.
2. Inti :
a. Guru menagih tugas kelompok tentang kegiatan 2.2.1.
b. Siswa sesuai kelompoknya masing-masing melakukan diskusi hasil kerja kegiatan 2.2.1.
c. Guru melakukan pengamatan kegiatan siswa sambil melakukan penilaian proses.
d. Siswa mengumpulkan resume hasil diskusi.
3. Penutup
a. Guru dan siswa merumuskan kesimpulan materi pembelajaran hari ini.
b. Guru memberi tugas rumah kepada siswa untuk mengerjakan soal evaluasi subkometensi 2. 2 sebagai tugas rumah.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 4 (teori 2 x 45 menit)
1. Pembuka: Apersepsi/ memotivasi siswa sambil mengulas menyegarkan kembali materi sebelumnya.
2. Inti :
a. Guru menagih tugas rumah mengenai soal evaluasi subkompetensi 2.12
b. Guru dan siswa membahas jawaban soal evaluasi subkompetensi 2.2
c. Guru melakukan penilaian kualitas hasil kerja jawaban siswa.
3. Penutup
a. Guru dan siswa merumuskan kesimpulan materi pembelajaran hari ini.
b. Guru memberi tugas rumah kepada siswa untuk mempelajari/menyiapkan materi pembelajaran berikutnya

PENILAIAN :
• Penugasan
• Pengamatan proses

SUMBER BELAJAR UTAMA:
• Buku IPA SMK Kelas XII, Purwo Sutanto, Klaten: Saka Mitra Kompetensi.

SUMBER BELAJAR PENDAMPING:
• http://www.nysaes.cornell.edu/ent/biocontrol/info/primer.html
• http://www.menlh.go.id

Surakarta, Januari
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran IPA



(Suprapti, S.Pd) (Ir. Purwo Sutanto)



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

NAMA SEKOLAH : SMK Jayawisata Surakarta
MATA PELAJARAN : ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)
KELAS/SEMESTER : XII/II
STANDAR KOMPETENSI : Memahami komponen ekosistem serta peranan manusia dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan Amdal
KODE KOMPETENSI : C 3.3
ALOKASI WAKTU : 36 X 45 MENIT

KOMPETENSI DASAR : Mendeskripsikan AMDAL

DURASI PEMBELAJARAN : teori 8 x 45 menit

INDIKATOR :
1. Pengertian AMDAL dideskripsikan berdasarkan lingkup suatu kegiatan
2. Kebijaksanaan Lingkungan di Indonesia dijelaskan dalam hubungannya dengan kegiatan pembangunan
3. Dampak kegiatan pembangunan dan pengelolaannya dijelaskan secara tepat

TUJUAN PEMBELAJARAN :
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian AMDAL berdasarkan lingkup suatu kegiatan.
2. Siswa dapat menjelaskan tujuan dan peranan AMDAL berdasarkan lingkup suatu kegiatan.
3. Siswa dapat beberapa kasus Lingkungan di Indonesia dalam hubungannya dengan kegiatan pembangunan.

MATERI PEMBELAJARAN: Amdal dan Kebijakan Lingkungan di Indonesia

KEGIATAN PEMBELAJARAN 5 (teori 2 x 45 menit)
1. Pembuka: Apersepsi/ memotivasi siswa sambil mengulas menyegarkan kembali materi sebelumnya.
2. Inti :
a. Siswa mempelajari Buku IPA SMK Kelas XII Kompetensi 3 Subkompetensi 3.1 tentang Amdal, Sub subkompetensi:
• Arti Lingkungan
• Beberapa Kasus Lingkungan
• ANDAL dan AMDAL
b. Guru membantu siswa menjelaskan hal-hal yang menjadi kesulitan siswa.
3. Penutup
a. Guru dan siswa merumuskan kesimpulan materi pembelajaran hari ini.
b.Guru memberi tugas rumah kepada siswa untuk mempelajari materi berikutnya dan mengerjakan kuis 3.1.1

KEGIATAN PEMBELAJARAN 6 (teori 2 x 45 menit)
1. Pembuka: Apersepsi/ memotivasi siswa sambil mengulas menyegarkan kembali materi sebelumnya.
2. Inti :
a. Guru menagih tugas siswa (jawaban kuis 3.1.1.)
b. Siswa dan guru membahas jawaban kuis 3.1.1
c. Siswa melanjutkan mempelajari materi sub subkompetensi :
• Proses Pelingkupan
• Rona Lingkungan
• Deskripsi proyek
• Tujuan Amdal
• Peranan Amdal
d. Guru membantu siswa menjelaskan hal-hal yang menjadi kesulitan siswa.
3. Penutup
a. Guru dan siswa merumuskan kesimpulan materi pembelajaran hari ini.
b. Guru memberi tugas rumah kepada siswa untuk mengerjakan kegiatan 3.1.1 tentang Diskusi Penyebab banjir yang melanda daerah tertentu setiap musim hujan.
KEGIATAN PEMBELAJARAN 7 (teori 2 x 45 menit)
1. Pembuka: Apersepsi/ memotivasi siswa sambil mengulas menyegarkan kembali materi sebelumnya.
2. Inti :
a. Guru menagih tugas kelompok tentang kegiatan 3.1.1.
b. Siswa sesuai kelompoknya masing-masing melakukan diskusi hasil kerja kegiatan 3.1.1
c. Guru melakukan pengamatan kegiatan siswa sambil melakukan penilaian proses.
d. Siswa mengumpulkan resume hasil diskusi.
3. Penutup
a. Guru dan siswa merumuskan kesimpulan materi pembelajaran hari ini.
b. Guru memberi tugas rumah kepada siswa untuk mengerjakan soal evaluasi subkometensi 3. 1 sebagai tugas rumah.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 8 (teori 2 x 45 menit)
1. Pembuka: Apersepsi/ memotivasi siswa sambil mengulas menyegarkan kembali materi sebelumnya.
2. Inti :
a. Guru menagih tugas rumah mengenai soal evaluasi subkompetensi 3.1
b. Guru dan siswa membahas jawaban soal evaluasi subkompetensi 3.1
c. Guru melakukan penilaian kualitas hasil kerja jawaban siswa.
3. Penutup
a. Guru dan siswa merumuskan kesimpulan materi pembelajaran hari ini.
b. Guru memberi tugas rumah kepada siswa untuk mempelajari/menyiapkan materi pembelajaran berikutnya.

PENILAIAN :
• Penugasan
• Pengamatan proses

SUMBER BELAJAR UTAMA:
• Buku IPA SMK Kelas XII, Purwo Sutanto, Klaten: Saka Mitra Kompetensi.

SUMBER BELAJAR PENDAMPING:
• http://www.nysaes.cornell.edu/ent/biocontrol/info/primer.html
• http://www.menlh.go.id

Surakarta, Januari
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran IPA



(Suprapti, S.Pd) (Ir. Purwo Sutanto)



RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

NAMA SEKOLAH : SMK Jayawisata Surakarta
MATA PELAJARAN : ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)
KELAS/SEMESTER : XII/II
STANDAR KOMPETENSI : Memahami komponen ekosistem serta peranan manusia dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan Amdal
KODE KOMPETENSI : C3.3
ALOKASI WAKTU : 36 X 45 MENIT

KOMPETENSI DASAR : Mendeskripsikan AMDAL

DURASI PEMBELAJARAN : teori 4 x 45 menit

INDIKATOR :
1. Pengertian AMDAL dideskripsikan berdasarkan lingkup suatu kegiatan
2. Kebijaksanaan Lingkungan di Indonesia dijelaskan dalam hubungannya dengan kegiatan pembangunan

TUJUAN PEMBELAJARAN :
1. Siswa dapat menjelaskan kebijaksanaan Lingkungan di Indonesia dalam hubungannya dengan kegiatan pembangunan.
2. Siswa dapat menjelaskan rona lingkungan hidup dalam amdal.
3. Siswa dapat menjelaskan maksud pembangunan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan

MATERI PEMBELAJARAN: Kebijakan Lingkungan di Indonesia

KEGIATAN PEMBELAJARAN 9 (teori 2 x 45 menit)
1. Pembuka: Apersepsi/ memotivasi siswa sambil mengulas menyegarkan kembali materi sebelumnya.
2. Inti :
a. Siswa mempelajari Buku IPA SMK Kelas XII Kompetensi 3 Subkompetensi 3.2 tentang Kebijakan Lingkungan di Indonesia, Sub subkompetensi:
• Perkembangan Istitusi Pengendalian Lingkungan
• Rona Lingkungan hidup dan Amdal
b. Guru membantu siswa menjelaskan hal-hal yang menjadi kesulitan siswa.
3. Penutup
a. Guru dan siswa merumuskan kesimpulan materi pembelajaran hari ini.
b.Guru memberi tugas rumah kepada siswa untuk mempelajari materi berikutnya dan mengerjakan kegiatan 3.2.1 tentang tulisan ilmiah apresiasi kasus pembangunan lingkungan.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 10 (teori 2 x 45 menit)
1. Pembuka: Apersepsi/ memotivasi siswa sambil mengulas menyegarkan kembali materi sebelumnya.
2. Inti :
a. Guru menagih tugas siswa hasil tulisan ilmiah
b. Siswa mengerjakan soal evaluasi subkompetensi 3.2:
c. Guru bersama siswa membahas jawaban evaluasi subkompetensi 3.2
3. Penutup
a. Guru dan siswa merumuskan kesimpulan materi pembelajaran hari ini.
b. Guru memberi tugas rumah kepada siswa untuk mempelajari/menyiapkan materi pembelajaran berikutnya.

PENILAIAN :
• Penugasan
• Pengamatan proses

SUMBER BELAJAR UTAMA:
• Buku IPA SMK Kelas XII, Purwo Sutanto, Klaten: Saka Mitra Kompetensi.

SUMBER BELAJAR PENDAMPING:
• http://www.nysaes.cornell.edu/ent/biocontrol/info/primer.html
• http://www.menlh.go.id

Surakarta, Januari
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran IPA



(Suprapti, S.Pd) (Ir. Purwo Sutanto)


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

NAMA SEKOLAH : SMK Jayawisata Surakarta
MATA PELAJARAN : ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)
KELAS/SEMESTER : XII/II
STANDAR KOMPETENSI : Memahami komponen ekosistem serta peranan manusia dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan Amdal
KODE KOMPETENSI : C3.3
ALOKASI WAKTU : 36 X 45 MENIT

KOMPETENSI DASAR : Mendeskripsikan AMDAL

DURASI PEMBELAJARAN : teori 6 x 45 menit

INDIKATOR : Dampak kegiatan pembangunan dan pengelolaannya dijelaskan secara tepat

TUJUAN PEMBELAJARAN :
1. Siswa dapat menjelaskan makna dampak pada aktivitas pembangunan lingkungan .
2. Siswa dapat menjelaskan dampak kegiatan pembangunan dan pengelolaannya secara tepat.

MATERI PEMBELAJARAN: Dampak kegiatan pembangunan dan pengelolaannya

KEGIATAN PEMBELAJARAN 11 (teori 2 x 45 menit)
1. Pembuka: Apersepsi/ memotivasi siswa sambil mengulas menyegarkan kembali materi sebelumnya.
2. Inti :
a. Siswa mempelajari Buku IPA SMK Kelas XII Kompetensi 3 Subkompetensi 3.3 tentang Dampak Kegiatan Pembangunan dan Pengolahannya, Sub subkompetensi:
• Arti Dampak
• Pembangunan dan Dampaknya
• Ruang Lingkup Dampak
b. Guru membantu siswa menjelaskan hal-hal yang menjadi kesulitan siswa.
3. Penutup
a. Guru dan siswa merumuskan kesimpulan materi pembelajaran hari ini.
b.Guru memberi tugas rumah kepada siswa untuk mempelajari materi berikutnya dan mengerjakan kegiatan 3.3.1 tentang tulisan ilmiah apresiasi kasus pembangunan lingkungan.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 12 (teori 2 x 45 menit)
1. Pembuka: Apersepsi/ memotivasi siswa sambil mengulas menyegarkan kembali materi sebelumnya.
2. Inti :
a. Siswa melanjutkan mempelajari materi sub subkompetensi:
• Dampak penting.
• Pengelolan Dampak
• Pengelolaan Limbah B3
b. Guru membantu menjelaskan kesulitan siswa/ hal yang belum dipahami.
3. Penutup
a. Guru dan siswa merumuskan kesimpulan materi pembelajaran hari ini.
b. Guru memberi tugas rumah kepada siswa untuk menyelesaikan kegiatan 3.3.1 dan mengerjakan soal evaluasi subkompetenis 3.4.

KEGIATAN PEMBELAJARAN 13 (teori 2 x 45 menit)
1. Pembuka: Apersepsi/ memotivasi siswa sambil mengulas menyegarkan kembali materi sebelumnya.
2. Inti :
a. Guru menagih tugas siswa hasil tulisan ilmiah dan jawaban evaluasi subkompetensi 3.3
b. Guru bersama siswa membahas jawaban evaluasi subkompetensi 3.3



3. Penutup
a. Guru dan siswa merumuskan kesimpulan materi pembelajaran hari ini.
b. Guru memberi tugas rumah kepada siswa untuk mempelajari/menyiapkan materi pembelajaran berikutnya.

PENILAIAN :
• Penugasan
• Pengamatan proses

SUMBER BELAJAR UTAMA:
• Buku IPA SMK Kelas XII, Purwo Sutanto, Klaten: Saka Mitra Kompetensi.

SUMBER BELAJAR PENDAMPING:
• http://www.nysaes.cornell.edu/ent/biocontrol/info/primer.html
• http://www.menlh.go.id

Surakarta, Januari
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran IPA



(Suprapti, S.Pd) (Ir. Purwo Sutanto)


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

NAMA SEKOLAH : SMK Jayawisata Surakarta
MATA PELAJARAN : ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)
KELAS/SEMESTER : XII/II
STANDAR KOMPETENSI : Memahami komponen ekosistem serta peranan manusia dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan Amdal
KODE KOMPETENSI : C3.3
ALOKASI WAKTU : 36 X 45 MENIT

KOMPETENSI DASAR : Mendeskripsikan AMDAL

DURASI PEMBELAJARAN : teori 5 x 45 menit

INDIKATOR :
1. Metode Identifikasi Prakiraan dan Evaluasi Dampak dijelaskan dengan tepat
2. Prosedur pelaksanaan pengambilan data AMDAL dilakukan dengan benar
3. Faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan AMDAL
diidentifikasi berdasarkan praktik di lapangan.

TUJUAN PEMBELAJARAN :
1. Siswa dapat menjelaskan metode Identifikasi Prakiraan dan Evaluasi Dampak dengan tepat.
2. Siswa dapat melakukan prosedur pelaksanaan pengambilan data AMDAL dilakukan dengan benar.
3. Siswa dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan AMDAL
berdasarkan praktik di lapangan.

MATERI PEMBELAJARAN: Metode Identifikasi Prakiraan dan Evaluasi Dampak

KEGIATAN PEMBELAJARAN 14 (teori 2 x 45 menit)
1. Pembuka: Apersepsi/ memotivasi siswa sambil mengulas menyegarkan kembali materi sebelumnya.
2. Inti :
a. Siswa mempelajari Buku IPA SMK Kelas XII Kompetensi 3 Subkompetensi 3.4 tentang Metode Identifikasi Prakiran dan Evaluasi Dampak, Sub subkompetensi:
• Metode Identifikasi Dampak
• Prakiraan Dampak
• Evaluasi Dampak
b. Guru membantu siswa menjelaskan hal-hal yang menjadi kesulitan siswa.
3. Penutup
a. Guru dan siswa merumuskan kesimpulan materi pembelajaran hari ini.
b.Guru memberi tugas rumah kepada siswa untuk mempelajari materi berikutnya dan mengerjakan kegiatan 3.4.1 tentang Evaluasi dampak dari suatu kasus pembangunan di suatu daerah.(Jika memungkinkankegiatan 3.4.1 berupa simulasi amdal atau kunjungan lapangan).

KEGIATAN PEMBELAJARAN 15 (teori 2 x 45 menit)
1. Pembuka: Apersepsi/ memotivasi siswa sambil mengulas menyegarkan kembali materi sebelumnya.
2. Inti :
a. Guru mengumpulkan tagihan tugas 3.4.1
b. Siswa melanjutkan mempelajari materi sub subkompetensi:
• Prosedur Pengumpulan Data
• Faktor Penting dalam Amdal
b. Guru membantu menjelaskan kesulitan siswa/ hal yang belum dipahami.
c. Guru bersama siswa membahan penyelesaian kegiatan 3.4.1
3. Penutup
a. Guru dan siswa merumuskan kesimpulan materi pembelajaran hari ini.
b. Guru memberi tugas rumah kepada siswa untuk mengerjakan soal evaluasi subkompetensi 3.4.


KEGIATAN PEMBELAJARAN 16 (teori 2 x 45 menit)
1. Pembuka: Apersepsi/ memotivasi siswa sambil mengulas menyegarkan kembali materi sebelumnya.
2. Inti :
a. Guru menagih tugas siswa evaluasi subkompetensi 3.4
b. Guru bersama siswa membahas jawaban evaluasi subkompetensi 3.4
c. Siswa melakukan evaluasi diri terhadap penguasaan materi kompetensi 3-4 (Semester genap).
3. Penutup
a. Guru dan siswa merumuskan kesimpulan materi pembelajaran hari ini.
b. Guru memberi tugas rumah kepada siswa untuk mempersiapkan materi ceramah umum dari pakar AMDAL (petugas BAPEDAL setempat)

KEGIATAN PEMBELAJARAN 17 (teori 2 x 45 menit)
1. Pembuka: Apersepsi/ memotivasi siswa sambil mengulas menyegarkan kembali materi sebelumnya.
2. Inti :
a. Guru bersama siswa atau komponen sekolah yang lain mempersiapkan acara ceramah umum tentang AMDAL.
b. Guru bersama siswa kelas lain mengukuti ceramah umum tentang AMDAL.
c. Siswa melakukan evaluasi diri terhadap penguasaan materi kompetensi 1-3 (Semester genap).
3. Penutup
a. Guru dan siswa merumuskan kesimpulan materi pembelajaran hari ini.
b. Guru memberi tugas rumah kepada siswa untuk mempelajari/menyiapkan materi pembelajaran evaluasi kompetensi Semester genap).

PENILAIAN :
• Penugasan
• Pengamatan proses

SUMBER BELAJAR UTAMA:
• Buku IPA SMK Kelas XII, Purwo Sutanto, Klaten: Saka Mitra Kompetensi.

SUMBER BELAJAR PENDAMPING:
• http://www.nysaes.cornell.edu/ent/biocontrol/info/primer.html
• http://www.menlh.go.id

Surakarta, Januari
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran IPA



(Suprapti, S.Pd) (Ir. Purwo Sutanto)


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

NAMA SEKOLAH : SMK Jayawisata Surakarta
MATA PELAJARAN : ILMU PENGETAHUAN ALAM (IPA)
KELAS/SEMESTER : XII/II
STANDAR KOMPETENSI : Memahami komponen ekosistem serta peranan manusia dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan Amdal
KODE KOMPETENSI : C3.3
ALOKASI WAKTU : 36 X 45 MENIT

KOMPETENSI DASAR : Mendeskripsikan AMDAL

INDIKATOR : Soal evaluasi kompetensi dikerjakan dengan baik dan benar.

TUJUAN EVALUASI KOMPETENSI : Siswa dapat mengerjakan soal evaluasi kompetensi komprehensif dengan skor minimal 75%.

MATERI EVALUASI KOMPETENSI:
1. Amdal dan Kebijakan Lingkungan di Indonesia
2. Dampak kegiatan pembangunan dan pengelolaannya
3. Metode Identifikasi Prakiraan dan Evaluasi Dampak

KEGIATAN EVALUASI KOMPETENSI:
1. Pembuka: Apersepsi/ memotivasi siswa.
2. Inti : a. Siswa mengikuti evaluasi kompetensi 3-4 komprehensip Semester genap
b. Siswa yang sudah mengikuti evaluasi kompetensi 3-4 komprehensip dengan skor kurang dari 70% diberi tugas untuk mempelajari materi sambil dibantu guru atau siswa yang telah/lebih mampu.
3. Penutup:
Guru mengingatkan siswa akan ketentuan ketuntasan minimum Semester genap, agar siswa instrospeksi diri akan nilai yang diperolehnya setelah pelaporan hasil belajar siswa nanti.

PENILAIAN :
• Tes tertulis evaluasi kompetensi semester gasal.

EVALUASI KOMPETENSI SEMESTER GENAP
WAKTU : 90 MENIT

A. Pilihlah satu jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang di huruf pada lembar jawab yang tersedia !

1.Berbagai aktivitas yang berdampak terhadap menipisnya lapisan ozon adalah……………
A. pengaspalan jalan
B. pembangunan rumah-rumah didaerah puncak.
C. pemakaian kulkas.
D. pemakaian perkakas rumah tangga dari melamin.
E. pemakaian kendaraan bermotor.
2. Undang-undang tentang lingkungan di Indonesia diatur dalam :
A. UU RI No.4 th. 1982. D. UU RI No.5 th 1988
B. UU RI No.4 th.1988. E. UU RI No.10 th 1982
C. UU RI No.5 th. 1982
3. Berikut ini keseluruhan dokumen yang termasuk dalam ruang lingkup Amdal kecuali :
A. Kerangka acuan (KA). D. Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL).
B. Analisis Dampak Lingkungan (Andal) E. Rencana Perubahan Lingkungan (RPL).
C. Rencana Pengelolaan Lingkungan (RPL).



4. Ruang tempat masyarakat dapat secara leluasa melakukan kegiatan sosial ekonomi dan sosial budaya sesuai dengan peraturan yang berlaku disebut …
A. batas proyek D. batas administratif
B. batas ekologis E. batas wilayah studi.
C. batas sosial
5. Tujuan Evaluasi dampak potensial adalah ......................
A. mengidentifikasi segenap dampak lingkungan
B. meniadakan dampak potensial yang tidak relevan dalam studi Amdal.
C. mengelompokkan dampak besar dan penting yang telah dirumuskan pada tahap sebelumnya.
D. mengevaluasi kemungkinan terjadinya dampak buruk .
E. mengevaluasi kemungkinan terjadinya dampak tak terduga.
6. Berikut ini bukan termasuk empat kelompok besar komponen lingkungan yang diajukan oleh Leopold, yaitu ....................
A. fisik D. biologis
B. kimia E. sosial
C. hubungan ekologi
7. Peranan Amdal dalam proyek-proyek pembangunan adalah ..................
A. melindungi lingkungan alami dan buatan
B. melindungi manusia di sekitar proyek
C. melindungi binatang dan tumbuhan di sekitar proyek.
D. melindungi lingkungan sekaligus pembangunan itu sendiri.
E. melindungi proyek pembangunan karena merupakan investasi.
8.Tanpa disadari pembangunan pemukiman sering menimbulkan dampak ……
A. Menurunnya kesuburan tanah. D. Meningkatnya pendapatan asli daerah.
B. Terbukanya lapagan kerja. E. Terbukanya pendapatan asli daerah.
C. Meningkatnya ekonomi masyarakat.
9. Pesatnya industrialisasi dan padatnya transportasi di kota-kota besar jika berlanjut akan berdampak….
A. Mudahnya transportasi D. Memicu terjadinya pemanasan global.
B.Terjadinya peningkatan devisa. E. Lancarnya komunikasi
C.Terbukanya lapangan kerja.
10. Dasar utama pembangunan di Indonesia seperti termaktub dalam GBHN mengamankan………
A. pembangunan harus disertai terbukanya lapangan kerja.
B. pembangunan harus disertai peningkatan ekonomi.
C. pembangunan harus dibarengi pelestarian lingkungan.
D. pembangunan harus meningkatkan fasilitas warga setempat.
E. pembangunan harus disertai pembukaan sarana peribadatan.
11. Berikut ini adalah bukan tujuan pembangunan lingkungan hidup yaitu ...........
A. merehabilitasi kerusakan lingkungan
B. memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan
C. meningkatkan kualitas lingkungan hidup.
D. meningkatkan pendapatan asli daerah.
E. mengendalikan pencemaran
12. Berikut ini daftar lingkungan hidup yang bukan merupakan bagian dari iklim adalah ..........
A. Data periodik bencana. D. Kualitas udara.
B. Stasiun meteorologi dan geofisika E. Sumber kebisingan dan getaran.
C. Interaksi dengan cuaca.
13. Berikut ini adalah usaha yang tidak wajib disertai Amdal ...........
A. Pertambangan umum yang luasnya lebih daripada 500 Ha.
B. Pembangkit Listrik Tenaga Uap yang berdaya diatas 500 MW
C. Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir.
D. Pengolahan biji dengan Sianida.
E. Usaha makanan dengan sistem Waralaba.
14. Pengelolaan Analisis Mengani Dampak Lingkungan (AMDAL) dan pembinaan teknis kemampuan pengendalian dampak lingkungan secara kelembagaan merupakan tugas……….
A. Bapedal D. Masyarakat setempat.
B. Menteri Lingkungan Hidup E. Kepala Desa.
C. Kepala Daerah Tingkat I

15. Syarat mutlak terciptanya pembangunan berkelanjutan adalah……
A. pembangunan selalu menghasilkan keuntungan
B. pembangunan selalu bermanfaat bagi sekelilingnya.
C. pembangunan selalu disertai penyediaan sarana pendidikan transportasi dan peribadatan.
D. pembangunan harus selalu meningkatkan pendapatan daerah
E. pembangunan harus berwawasan lingkungan
16. Dampak dapat diartikan sebagai ………
A. Suatu perubahan yang terjadi sebagai akibat dari sutau aktivitas.
B. Suatu perubahan yang buruk akibat suatu aktivitas .
C. Suatu perubahan yang baik akibat suatu aktivitas.
D. Suatu ativitas yang menyebabkan perubahan.
E. Suatu benturan yang akibat adanya proyek.
17. Berikut ini dampak positif kerja.
A. terbukanya lapangan kerja. D. kehadiran fasilitas listrik
B. pelonjakan sarana transportasi. E. tergusurnya sebagian penduduk
C. kemudahan sarana transportasi.
18. Berikut ini dampak positif akibat adanya suatu proyek yaitu ............
A. matinya ikan-ikan di pinggir saah karena penyemprotan hama.
B. berkurangnya beberapa populasi hewan langka .
C. tergusurnya sebagian penduduk.
D. meningkatnya fasilitas pendidikan dan kesehatan.
E. terjadinya kesenjangan sosial- ekonomi.
19. Peningkatan kepadatan lalu-lintas berdampak negatif, diantaranya……
A. peningkatan gas CO (Karbon monoksida). D. peningkatan gas oksigen di jalan.
B. lancarnya lalu lintas E. harga bensin semakin mahal
C. mudahnya komunikasi
20. Tumpahnya minyak ke perairan selama pengangkutan di laut, secara garis besar merupakan jenis dampak yang termasuk dalam ruang lingkupnya……
A. dampak biologis D. dampak sosial- budaya
B. dampak fisis dan khemis E. dampak geologis.
C. dampak sosial – ekonomis
21. Vegetasi penutup tanah termasuk komponen penyusun dampak .............
A. fisis D. sosial
B. khemis E. ekonomi
C. biologis
22.Berikut ini termasuk daftar komponen yang termasuk ruang lingkup sosial budaya………..
A. cagar budaya D. penyerapan tenaga kerja
B. tanaman pertanian E. luas areal hutan
C. produksi ternak
23. Berikut ini adalah beberapa pihak yang tidak terkait dengan mata rantai pengelolaan limbah B-3, yaitu.......
A. penghasil limbah B-3 D. pengolah limbah B-3
B. pengumpul limbah B-3 E. pengawas limbah B-3
C. pengangkut limbah B-3
24. Komponen atas lahan milik penduduk untuk keperluan rencana usaha atau kegiatan merupakan cara penanganan dampak melalui pendekatan ..............
A. teknologi D. biologis
B. institusi E. sosial budaya
C. sosial ekonomi
25. Metode identifikasi dampak yang memuat daftar uji aktivitas pembangunan dan daftar uji lingkungan yang terkena dampak disebut ……..
A. metode daftar uji D. metode sebab akibat
B. metode matrik E. metode kasualitas
C. metode bagan alir
26.Metode identifikasi dampak yang berusaha untuk mengidentifikai interaksi antara aktivitas dampak dengan faktor lingkungan yang terkena dampak dalam bentuk jaringan (network) disebut……………
A. metode network D. metode bagan alir
B. metode daftar uji E. metode beringin
C. metode matrik
27.Pada prinsipnya prakiraan dampak secara kuantitaif merupakan perbedaan antara …………
A. kondisi penyebab dampak dengan lingkungan
B. kondisi lingkungan sebelum dengan sesudah ada proyek.
C. kondisi pabrik dengan lingkungan
D. kondisi masyarakat sesudah ada proyek dengan sebelum ada proyek.
E. kondisi pemerintah selama lima tahun terakhir.
28. Evaluasi dampak merupakan proses studi Amdal sebelum……………
A. Dilaporkan ke pemrakarsa proyek. D. Rekomendasi penanganan dampak.
B. Dilaporkan ke pemerintah E. Identifikasi dampak.
C. Proses pelingkupan
29. Data mengenai peta daerah bahaya gunung Merapi dapat kita peroleh di…….
A. Bakosurtanal D. Pusat Penelitian
B. Badan Pertanahan Nasional E. LAPAN
C. Direktorat Vulkanologi
30. Kelemahan metode informal dalam evaluasi dampak adalah ……..
A. Adanya sel matriks D. Sifatnya sangat sederhana
B. Adanya skor yang tidak jelas. E. Mudah dilakukan
C. Fluktuasi yang besar antara anggota tim dalam pemberian nilai

B. Jawablah dengan singkat, jelas dan benar !
1. Jelaskan apayang dimaksud dengan
a. Amdal b. Rona Lingkungan
2. Sebutkan beberapa cakupan (dokumen) yang merupakan bagian-bagian dari Amdal !
3. Sebutkan dan jelaskan beberapa batas-batas ruang yang menjadi pertimbangan penetapan lingkup wilayah studi Amdal !
4. Jelaskan peranan Amdal dalam pelaksanaan proses pembangunan !
5. Jelaskan tujuan diberlakunya Amdal dalam setiap aktivitas pembangunan !
6. Sebutkan beberapa fungsi adanya institusi Bapedal !
7. Sebutkan tiga pokok pikiran penting yang terkandung dalam pembangunan berwawasan lingkungan !
8. Jelaskan arti mengenai konsep pembangunan berkelanjutan. Apa syarat mutlak agar pembangunan berkelanjutan dapat terwujud ?
9. Jelaskan bagaimana mengelola dampak dengan pendekatan teknologi !
10. Jelaskan faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan Amdal !

Kunci Jawaban Evaluasi kompetensi Semester genap:
Bagian A:
1. C 2. A 3. E 4. C 5. B 6. B 7. D 8. C 9. D 10. C
11. D 12. C 13. E 14. A 15. E 16. A 17. A 18. D 19. A 20. B
21. C 22. A 23. E 24. C 25.A 26. C 27. B 28. D 29. C 30. C

Bagian B:
1. Jelaskan apayang dimaksud dengan
a. Amdal b. Rona Lingkungan
Jawaban :
a. Amdal diartikan sebagai hasil studi mengenai dampak suatu kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan. Di dalam Amdal memuat keseluruhan dokumen studi kelayakan lingkungan yang terdiri atas Kerangka Acuan (KA), Analisis Dampak lingkungan (Andal), Rencana Pengelolaan Lingkungan (RPL) dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL).
b. Rona lingkungan adalah gambaran keadaan lignkungan di tempat proyek yang akan dibangun dan didaerah sekitarnya. Rona lingkungan meliputi Rona lingkungan alam dan lingkungan buatan (Pemukiman, pertanian dan sebagainya).
2. Sebutkan beberapa cakupan (dokumen) yang merupakan bagian-bagian dari Amdal !
Jawaban : Pelingkupan dampak besar dan penting dilakukan melalui tahap-tahap proses sebagai berikut :
a. Identifikasi dampak potensial
b. Tahap ini bertujuan untuk mengidentifikasi segenap dampak lingkungan hidup (primer, sekunder) yang secara potensial akan timbul sebagai akibat adanya rencana usaha dan/ atau kegiatan. Pada tahap ini hanya diinvetarisasi dampak potensial yang mungkin timbul tanpa memperhatikan besar/kecilnya dampak atau penting tidaknya suatu dampak.
c. Evaluasi dampak potensial
d. Tahap ini bertujuan untuk menghilangkan/meniadakan dampak potensial yang dianggap tidak relevan atau tidak penting, sehingga diperoleh daftar dampak besar dan penting yang dipandang perlu dan relevan untuk ditelaah secara mendalam dalam studi Andal. Selanjutnya daftar dampak besar dan penting potensial ini disusun berdasarkan perkembangan atas hal-hal yang dianggap penting oleh masyarakat di sekitar rencana usaha dan/atau kegiatan, instansi yang bertanggungjawab dan para pakar.
e. Pemusatan dampak besar dan penting /Focussing
Tahap ini bertujuan untuk mengelompokkan/mengorganisir dampak besar dan penting yang telah dirumuskan dari tahap sebelumnya dengan maksud agar diperoleh isu-isu pokok lingkungan yang dapat mencerminkan atau menggambarkan secara utuh dan lengkap perihal :
1). Keterkaitan antara rencana usaha dan atau kegiatan dengan komponen lingkungan hidup yang mengalami perubahan mendasar (dampak besar dan penting).
2). Keterkaitan antara berbagai komponen dampak besar dan penting yang telah dirumuskan.
3. Sebutkan dan jelaskan beberapa batas-batas ruang yang menjadi pertimbangan penetapan lingkup wilayah studi Amdal !
Jawaban : Lingkup wilayah studi analisis dampak lingkungan (Andal) ditetapkan berdasarkan perkembangan batas-batas ruang sebagai berikut :
a. Batas Proyek
Batas proyek adalah ruang tempat suatu rencana usaha dan/atau kegiatan akan melakukan kegiatan pra konstruksi, konstruksi dan operasi. Posisi batas proyek ini sebaiknya dinyatakan dalam koordinat.
b. Batas ekologis
Batas ekologis adalah ruang persebaran dampak dari suatu rencana usaha dan/ atau kegiatan menurut media (ransportasi limbah/ air, udara), dimana proses alami yang berlangsung di dalam ruang tersebut diperkirakan akan mengalami perubahan mendasar. Ruangan ini mencakup ruang disekitar rencana usaha dan/atau kegiatan yang secara ekologis memberi dampak terhadap aktivitas dan/atau kegiatan .
c. Batas sosial
Batas sosial adalah ruang di sekitar rencana usaha dan/atau kegiatan yang merupakan tempat berlangsungnya interaksi sosial yang mengandung norma dan nilai tertentu yang sudah mapan (termasuk sistem dan struktur sosial), sesuai dengan proses dinamika sosial suatu kelompok masyarakat, yang diperkirakan akan mengalami perubahan mendasar akibat suatu rencana usaha dan /atau kegiatan. Batas sosial ini sangat penting bagi pihak-pihak yang terlibat dalam studi ANDAL, mengingat adanya kelompok-kelompok yang kehidupan sosial ekonomis dan budaya akan mengalami perubahan mendasar akibat usaha dan/atau kegiatan.
d. Batas Administratif
Batas Administratif adalah ruang tempat masyarakat dapat secara leluasa melakukan kegiatan sosial ekonomi dan sosial budaya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam ruang tersebut. Batas ruang tersebut dapat berupa batas administrasi pemerintah atau batas konsesi pengelola sumber daya oleh suatu usaha dan/atau kegiatan (misalnya, batas HPH, batas kuasa pertambangan).
e. Batas ruang lingkup wilayah studi ANDAL.
Batas ruang lingkup wilayah studi ANDAL adalah ruang yang merupakan kesatuan dari keempat wilayah diatas, namun penentunya disesuaikan dengan kemampuan pelaksana yang biasanya memiliki keterbatasan sumber data, seperti waktu, dana, tenaga, teknik dan metode teladan. Ruang lingkup wilayah studi bertitik tolak pada ruang bagi rencana usaha dan/atau kegiatan, kemudain diperluas ke ruang ekosistem, ruang sosial dan ruang administratif yang lebih luas.
4. Jelaskan peranan Amdal dalam pelaksanaan proses pembangunan !
Jawaban : Setidaknya ada dua alasan penting mengapa Amdal perlu dilakukan. Pertama, Amdal dilakukan untuk proyek yang akan dibangun karena undang-undang dan Peraturan Pemerintah menghendaki demikian. Kedua Amdal harus dilakukan agar kualitas lingkungan tidak rusak karena adanya proyek-proyek pembangunan.
5. Jelaskan tujuan diberlakunya Amdal dalam setiap aktivitas pembangunan !
Jawaban : Menurut Caldwell (1978), tujuan fundamental Amdal adalah internalisasi pertimbangan lingkungan dalam proses perencanaa pembuatan program dan pengambilan keputusan. Dalam buku pegangan Badan Pembangunan Internasional Development (AID) menyatakan tujuan Amdal adalah untuk menjamin bahwa pertimbangan lingkungan telah diikutsertakan dalam perencanaan, rancang bangun (design) dan pelaksanaan proyek.
6. Sebutkan beberapa fungsi adanya institusi Bapedal !
Jawaban : Adapun fungsi BAPEDAL adalah sebagai berikut :
1. Menetapkan kebijaksanaan teknis pencegahan dan penanggulangan pencemaran dan kerusakan lingkungan serta pemulihan kualitas lingkungan.
2. Pengembangan kelembagaan dan peningkatan kapasitas pengendalian dampak lingkungan.
3. Pengendalian kebijaksanaan teknis pencegahan dan penanggulangan pencemaran dan kerusakan lingkungan serta pemulihan kualitas lingkungan.
4. Pelaksanaan pencegahan dan penanggulangan pencemaran dan kerusakan lingkungan serta pemulihan kualitas lingkungan .
5. Penyelenggaraan bimbingan teknis terhadap upaya pencegahan dan penanggulangan pencemaran dari kerusakan lingkungan serta pemulihan kualitas lingkungan.
6. Pengelolaan analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL) dan pembinaan teknis kemampuan pengendalian dampak lingkungan .
7. Sebutkan tiga pokok pikiran penting yang terkandung dalam pembangunan berwawasan lingkungan !
Jawaban : tiga pokok pikiran yang penting yang terkandung dalam pembangunan berwawasan lingkungan, yaitu (1) pengelolaan sumber alam secara bijaksana, (2) pembangunan berkesinambungan sepanjang waktu dan (3) peningkatan kualitas hidup.
8. Jelaskan arti mengenai konsep pembangunan berkelanjutan. Apa syarat mutlak agar pembangunan berkelanjutan dapat terwujud ?
Jawaban : Menurut Komisi sedunia tentang lingkungan dan Pembangunan (WCED, 1987), pembangunan berkelanjutan sendiri didefinisikan sebagai pembangunan yang mengusahakan dipenuhinya kebutuhan sekarang tanpa mengurangi kemampuan generasi yang akan datang untuk memenuhi kebutuhan mereka. Pembangunan berkelanjutan mengandung makna bahwa lingkungan dapat mendukung pembangunan secara terus menerus karena tidak habisnya sumber daya yang menjadi modal pembangunan, pabrik, prasarana pembangunan dan sumber daya alam.
Dengan demikian, agar konsep pembangunan berkelanjutan dapat terwujud maka hendaklah pembangunan harus berwawasan lingkungan. Dengan kata lain, pembangunan berwawasan lingkungan merupakan syarat mutlak terwujudnya pembangunan berkelanjutan.
9. Jelaskan bagaimana mengelola dampak dengan pendekatan teknologi !
Jawaban : Pendekatan ini merupakan cara-cara atau teknologi yang digunakan untuk mengelola dampak besar dan penting lingkungan hidup. Misalnya :
a Dalam rangka penanggulangan Limbah bahan berbahaya dan beracun (B-3) akan ditempuh cara :
1). membatasi atau mengisolasi limbah.
2). melakukan minimalisasi limbah dengan mengurangi jumlah/ volume limbah (“reduce”), menggunakan kembali limbah (“reuse”) atau mendaur ulang (“re-cycle”).
3). netralisasi limbah dengan menambah zat kimia tertentu sehingga tidak membahayakan manusia dan makhluk hidup lainnya.
b. Dalam rangka mencegah, mengurangi atau memperbaiki sumber daya alam, akan ditempuh cara, misalnya :
1.Membangun terasering atau penanaman tanaman penuhnya tanah untuk mencegah erosi.
2.Mereklamsi lahan bekas galian tambang dengan pengaturan tanah atas dan penanaman tanaman penutup tanah.
c. Dalam rangka meningkatkan dampak positif berupa peningkatan nilai tambah dari dampak positif yang telah ada, misalnya melalui daya guna dari dampak positif tersebut.
10. Jelaskan faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan Amdal !
Jawaban : Berdasarkan praktik lapangan, beberapa faktor yang diperhatikan dalam pelaksanaaan Amdal antara lain :
1. Dalam pengumpulan data harus dilakukan dengan metode yang tepat,baik meliputi data primer (langsung) maupun data sekunder. Jenis data yang diperoleh hendaknya bersifat sahih dan dapat dipercaya (reliabel). Disamping itu data yang disajikan harus relevan dengan masalah yang dipelajari. Kurang fokusnya data terhadap permasalahan yang timbul akan mempersulit penggunaan laporan Amdal bagi para perencanaan dan pemrakarsa pembangunan.
2. Penyusunan Studi Amdal
Penyusunan Amdal harus dilakukan oleh para ahlu yang berkompeten. Menurut aturan, dan pedoman penyusunan Amdal, ketua tim penyusun studi Amdal harus bersertifikat Amdal B, sedangkan anggota penyusun lainnya harus mempunyai keahlian yang sesuai dengan lingkungan studi Amdal yang akan dilakukan .
3. Rona lingkungan hidup
Penyajian rona lingkungan hidup di wilayah proyek kegiatan hendaknya dilakukan secara lengkap, cermat dan tepat. Penyajian rona lingkungan hidup dalam pengambilan keputusan.
4. Waktu
Penyerahan laporan Amdal hendaknya dilakukan tepat waktu. Keterlambatan laporan Amdal akan menyebabkan kurang berfungsinya Amdal dalam memberikan masukan untuk pengambilan keputusan dalam proses perencanaan.
5. Persyaratan Proyek
Penyertaan Amdal dalam suatu rencana proyek atau usaha haruslah menjadi bagian intergral izin pelaksanaan proyek. Pernyataan Amdal dalam suatu rencana proyek akan mempermudah dalam pemantauan lingkungan hidup.
6. Adanya komisi Amdal yang berkualitas dan berwibawa. Keberadaan komisi Amdal yang berasal dari pihak pemerintah untuk menjamin dilaksankannya Amdal sangat diperlukan. Badan Pemerintah tersebut haruslah mempunyai kewenangan untuk mengawasi pelaksanaan segala sesuatu yang telah direkomendasikan dalam laporan Amdal. Bahkan jika terjadi penyimpangan badan pemerintah tersebut harus dapat menegur atau bahkan dapat memerintahkan penghentian suatu proyek.

Norma Penilaian:
Bagian A: Jawaban betul nilai = 2; jawaban salah nilai = 0
Bagian B: Jawan betul sempurna nilai =4, jawaban salah nilai =1
Nilai akhir : Skor A + Skor B

SUMBER BELAJAR UTAMA:
• Buku IPA SMK Kelas XII, Purwo Sutanto, Klaten: Saka Mitra Kompetensi.

SUMBER BELAJAR PENDAMPING:
• http://www.nysaes.cornell.edu/ent/biocontrol/info/primer.html
• http://www.menlh.go.id

Surakarta, Januari
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran IPA



(Suprapti, S.Pd) (Ir. Purwo Sutanto)