Sabtu, 07 Juni 2008

MATERI PEMBELAJARAN IPA SMK TK I

Beberapa materi pembelajaran tentang GUNUNG BERAPI dapat anda lihat di sini:
http://teacher.scholastic.com/activities/wwatch/volcanoes/indepth3.htm
Beberapa materi foto TORNADO dapat anda lihat di sini:
http://www.photolib.noaa.gov/nssl/index.html.
Beberapa materi pembelajaran tentang GEMPA BUMI dapat anda lihat di sini:
http://teacher.scholastic.com/activities/wwatch/earthquakes/

Minggu, 01 Juni 2008

Petunjuk Penulisan Ilmiah

PETUNJUK PENULISAN ILMIAH

STRUKTUR PENULISAN ILMIAH
Susunan struktur Penulisan Ilmiah adalah sebagai berikut :
1. Bagian Awal
2. Pendahuluan
3. Tinjauan Pustaka / Landasan Teori.
4. Hasil Penelitian dan Analisa Bagian Pokok
5. Kesimpulan (& Saran)
6. Bagian akhir

1. Bagian Awal
Bagian Awal, terdiri atas :
- Halaman Judul
Ditulis sesuai dengan cover depan Penulisan Ilmiah standar sekolah.
- Lembar Pengesahan
Dituliskan Judul Tulisan Ilmiah, Nama, Nomor Induk Siswa, Tanggal, dan tanda tangan pembimbing, serta Kepala Sekolah.
- Abstraksi
Berisi ringkasan dari penulisan. Maksimal 1 halaman.
- Kata Pengantar
Berisi ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang ikut berperan dalam pelaksanaan penelitian dan penulisan ilmiah (a.l. Kepala Sekolah, Ketua Program, Pembimbing, Perusahaan).
- Daftar Tabel 
- Daftar Gambar  Kalau ada
- Daftar Lampiran 

2. Pendahuluan
Pendahuluan menguraikan pokok persoalan. Terdiri dari :
- Latar Belakang Masalah
Menguraikan mengapa penulis sampai kepada pemilihan topik permasalahan yang bersangkutan.
- Masalah dan Pembatasan Masalah
Memberikan batasan yang jelas bagian mana dari persoalan yang dikaji dan bagian mana yang tidak.
- Tujuan Penulisan
Menggambarkan hasil-hasil yang diharapkan dari penelitian ini dengan memberikan jawaban terhadap masalah yang diteliti.
- Metode Penelitian
Menjelaskan cara pelaksanaan kegiatan penelitian, mencakup cara pengumpulan data dan cara analisa data.
Jenis-Jenis Metode Penelitian :
a. Studi Pustaka : Semua bahan diperoleh dari buku-buku dan/atau jurnal, web, dll.
b. Studi Lapangan : Data diambil langsung di lokasi penelitian.
c. Gabungan : Menggunakan gabungan kedua metode di atas.
(Bila penulis melakukan Praktek Kerja, laporan ditulis menurut format penulisan ilmiah).
- Sistematika Penulisan
Memberikan gambaran umum dari bab ke bab isi dari Penulisan Ilmiah.

3. Landasan Teori (untuk yang melakukan penelitian)
Menguraikan teori-teori yang menunjang penulisan / penelitian, yang bisa diperkuat dengan menunjukkan hasil penelitian sebelumnya.

4. Gambaran Umum Perusahaan (untuk yang melakukan penelitian / kerja praktek di perusahaan)
Menguraikan secara singkat profil perusahaan tempat dilakukannya kerja praktek / penelitian. Dibuat bab sendiri (tidak termasuk dalam landasan teori).

5. Hasil Penelitian dan Analisa
Bagian ini dapat dipecah menjadi beberapa bab.
- Hasil Penelitian (Analisa Perusahaan)
Menguraikan hasil penelitian yang mencakup semua aspek yang terkait dengan penelitian.
- Analisa dan Pembahasan (Pembahasan)
Menjelaskan tentang keterkaitan antar faktor-faktor dari data lapangan yang diperoleh dan membahas masalah-masalah yang diajukan.

6. Kesimpulan (dan Saran)
Bab ini bisa terdiri dari Kesimpulan saja atau ditambahkan Saran.
- Kesimpulan
Berisi jawaban dari masalah yang diajukan penulis, yang diperoleh dari penelitian.
- Saran
Ditujukan kepada pihak-pihak terkait, sehubungan dengan hasil penelitian.

7. Bagian Akhir
- Daftar Pustaka
Berisi daftar referensi (buku, jurnal, majalah, dll), yang digunakan dalam penulisan.
- Daftar Simbol
Berisi deretan simbol-simbol yang digunakan di dalam penulisan, lengkap dengan keterangannya.

- Lampiran
Penjelasan tambahan, dapat berupa uraian, program, gambar, perhitungan-perhitungan, grafik, atau tabel, yang merupakan penjelasan rinci dari apa yang disajikan di bagian-bagian terkait sebelumnya.

TEKNIK PENULISAN

1. Penomoran Bab serta subbab
- Bab dinomori dengan menggunakan angka romawi.
- Subbab dinomori dengan menggunakan angka latin dengan mengacu pada nomor bab/subbab dimana bagian ini terdapat.
II ………. (Judul Bab)
2.1 ………………..(Judul Subbab)
2.2 ………………..(Judul Subbab)
2.2.1 ………………(Judul Sub-Subbab)
- Penulisan nomor dan judul bab di tengah dengan huruf besar, ukuran font 14, tebal.
- Penulisan nomor dan judul subbab dimulai dari kiri, dimulai dengan huruf besar, ukuran font 12, tebal.

2. Penomoran Halaman
- Bagian Awal, nomor halaman ditulis dengan angka romawi huruf kecil (i,ii,iii,iv,…).Posisi di tengah bawah (2 cm dari bawah). Khusus untuk lembar judul dan lembar pengesahan, nomor halaman tidak perlu diketik, tapi tetap dihitung.
- Bagian Pokok, nomor halaman ditulis dengan angka latin. Halaman pertama dari bab pertama adalah halaman nomor satu. Peletakan nomor halaman untuk setiap awal bab di bagian bawah tengah, sedangkan halaman lainnya di pojok kanan atas.
- Bagian akhir, nomor halaman ditulis di bagian bawah tengah dengan angka latin dan merupakan kelanjutan dari penomoran pada bagian pokok.

3. Judul dan Nomor Gambar / Grafik / Tabel
- Judul gambar / grafik diketik di bagian bawah tengah dari gambar. Judul tabel diketik di sebelah atas tengah dari tabel.
- Penomoran tergantung pada bab yang bersangkutan, contoh : gambar 3.1 berarti gambar pertama yang ada di bab III.

4. Penulisan Daftar Pustaka
- Ditulis berdasarkan urutan penunjukan referensi pada bagian pokok tulisan ilmiah.
- Ditulis menurut kutipan-kutipan
- Menggunakan nomor urut, jika tidak dituliskan secara alfabetik
- Nama pengarang asing ditulis dengan format : nama keluarga, nama depan.
Nama pengarang Indonesia ditulis normal, yaitu : nama depan + nama keluarga
- Gelar tidak perlu disebutkan.
- Setiap pustaka diketik dengan jarak satu spasi (rata kiri), tapi antara satu pustaka dengan pustaka lainnya diberi jarak dua spasi.
- Bila terdapat lebih dari tiga pengarang, cukup ditulis pengarang pertama saja dengan tambahan ‘et al’.
- Penulisan daftar pustaka tergantung jenis informasinya yang secara umum memiliki urutan sebagai berikut :
Nama Pengarang, Judul karangan (digarisbawah / tebal / miring), Edisi, Nama Penerbit, Kota Penerbit, Tahun Penerbitan.

Contoh :
Buku :
1.Date, C.J., An Introduction To Database Systems, 6th ed., Addison Willey Publishing Wesley Company, Inc., Reading Massachusetts, 1995.

Anonim :
1.Anonim, Sistem Pemerintahan di Indonesia, cetakan pertama, PT. Gunung Agung, Jakarta 1983.

Majalah / Jurnal :
1.Cattell R.G.G. and Skeen.J. “Object Operation Benchmark”. ACM Trans. Database Systems, 17, 1992, pp. 1 - 31.
(Jika ada, nama dan kota penerbit dapat dicantumkan di antara volume dan halaman, nama jurnal digarisbawah / tebal / miring).

Lebih dari tiga penulis :
1 Stoica, I, et all., “A Proportional Share Resource Allocation Algorithm for Real-Time, Time-Shared Systems”, In Proceedings Real-Time Systems Symposium, IEEE Comp. Press, Desember, 1996, hlm. 288 - 299.

5. Pengutipan
Agar pengutipan menjadi sederhana, judul materi yang diacu tidak perlu diletakkan di bagian bawah pada halaman yang bersangkutan, melainkan cukup dengan memberikan nomor urut acuan dari daftar pustaka, sbb :
………………..(kutipan)………………… 3. berarti kutipan diambil dari buku ke tiga dari daftar pustaka.
- Jika kutipan kurang atau sama dari tiga baris, bagian awal dan akhir kutipan diberi tanda kutip, spasi tetap biasa.
- Kutipan yang lebih panjang dari tiga baris tidak perlu diberi tanda kutip, tapi diketik dengan jarak satu spasi dengan indent yang lebih dalam 7 ketuk pada bagian kiri.

6. Format Pengetikan
- Menggunakan kertas ukuran A4.
- Margin Atas : 4 cm Bawah : 3 cm
Kiri : 4 cm Kanan : 3 cm
- Jarak spasi : 1,5
- Jenis huruf (Font) : Times New Roman.
- Ukuran / variasi huruf : Judul Bab 14 / Tebal + Huruf Besar
Isi 12 / Normal
Subbab 12 / Tebal

Sumber: Petunjuk Penulisan Ilmiah; FTI Gunadarma.

Sabtu, 31 Mei 2008

Bencana Alam & Tanggung Jawab Sosial

Bencana dan Tanggung Jawab Sosial Kita
Senin, 29 Oktober 2007 8:13 WIB

Kaum muslimin sidang Jum’ah yang berbahagia

Berbagai bencana mendera bangsa kita, dan mengharuskan kita untuk introspeksi. Karena semuanya toh karena ulah manusia itu sendiri.

Tanah longsor, banjir, serta musibah kapal tenggelam dan pesawat jatuh, kini melanda bangsa kita di awal tahun. Di berbagai daerah, ancaman bencana alam banjir dan longsor tetap mengintai beberapa minggu ke depan.

Tapi, kini, banyak orang berdalih dan menyalahkan cuaca dan alam. Katanya cuaca sedang buruk, dan alam sedang memasuki musim penghujan yang sangat buruk. Tapi sebetulnya perilaku kita sendiri terhadap lingkunganlah yang perlu harus kita waspadai.

Banyaknya hutan yang dibabat habis hingga melahirkan longsor dan banjir adalah sebagian ulah manusia yang rakus terhadap alam dan lingkungan. Kelalaian dan keteledoran dalam mengantisipasi dan menghadapi segenap cuaca juga berimplikasi pada sistem transportasi laut dan udara kita, sehingga muncul musibah terhadap sjeumlah kapal yang tenggelama dan kasus jatuhnya pesawat milik maskapai Adam Air di darah Sulawesi Barat.
Dalam pandangan agama kita, musibah dan bencana yang kita alami ini boleh jadi merupakan ujian dari Allah SWT. kepada kita semua untuk menguji keimanan dan kesabaran kita seperti firman Allah:

الَّذِينَ إِذَآ أَصَابَتْهُم مُّصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا للهِ وَإِنَّآ إِلَيْهِ رَاجِعُونَ {156} أُوْلآئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتُُ مِّن رَّبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ وَأُوْلآئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ {157)* إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِن شَعَآئِرِ اللهِ فَمَنْ حَجَّ الْبَيْتَ أَوِ اعْتَمَرَ فَلاَ جُنَاحَ عَلَيْهِ أَن يَطَّوَّفَ بِهِمَا وَمَن تَطَوَّعَ خَيْرًا فَأِنَّ اللهَ شَاكِرٌ عَلِيمٌ
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, "Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji`uun" Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk” (QS. al-Baqarah: 155-157)
Akan tetapi musibah ini bisa juga merupakan hukuman (‘uqubah) yang diberikan Allah kepada kita karena mulai dari kelalaian kita hingga kerakusan dan ketamakan kita terhadap alam. Seperti yang ditegaskan dalam firman Allah:

وَمَآأَنتُمْ بِمُعْجِزِينَ فِي اْلأَرْضِ وَمَالَكُم مِّن دُونِ اللهِ مِن وَلِيٍّ وَلاَنَصِيرٍ
“Dan musibah apapun yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)” (QS. asy-Syura: 30).

Kaum muslimin sidang Jum’ah yang berbahagia
Bencana yang kita alami sekarang ini, boleh jadi merupakan adzab Allah kepada kita karena kerakusan dan ketamakan terhadap alam sekitar kita. Dosa dan kesalahan jangan sampai kita timpakan kepada anak cucu kita.

Coba kita simak firman Allah berikut: “Katakanlah: Dialah yang berkuasa untuk mengirimkan azab kepadamu, dari atas kamu atau dari bawah kakimu atau Dia mencampurkan kamu dalam golongan-golongan (yang saling bertentangan) dan merasakan kepada sebahagian) kamu keganasan sebahagian yang lain. Perhatikanlah, betapa Kami mendatangkan tanda-tanda kebesaran Kami silih berganti agar mereka memahami (Nya). (QS. Al-An’am: 65)

Kaum muslimin sidang Jum’ah yang berbahagia

Ayat ini mengingatkan kepada kita, karena sebab kekufuran kita kepada Allah, maka Allah SWT. mengancam kita dengan tiga macam azab. Petama: azab dari atas, kedua, azab dari bawah, dan ketiga, azab berupa konflik antara kita sehingga mengakibatkan perpecahan.

Azab dari atas: bisa berupa taufan ganas yang membakar hutan, atau badai yang menurunkan hujan yang membawa bencana dan mengancam kehidupan kita. Pada umat terdahulu, azab itu berupa halilintar yang menghancurkan penentang Nabi Luth a.s. atau butir-butir api yang memporak porandakan tentara gajah yang terjadi di zaman kelahiran Nabi Muhammad saw.
Azab dari bawah : bisa muncul dalam bentuk banjir, gempa dan gunung meletus. Banjir seperti yang menenggelamkan umat Nabi Nuh a.s. atau gempa bumi seperti yang menenggelamkan Qarun, atau gunung meletus.

Dan tentu saja turunnya azab itu tidak terjadi tanpa sebab, tapi ada beberapa sebab yang mesti diperhatikan seperti yang dijelaskan Ibnu Abbas a.s. dan Imam Qatadah.
Ibnu Abbas a.s. dan Qatadah menjelaskan bahwa yang dimaksud azab dari atas adalah siksaan karena kekejaman para pemimpin, kelaliman para pembesar negara, atau keserakahan orang-orang di atas kita.

Sementara azab dari bawah; kekejaman yang dilakukan oleh rakyat dari kelas bawah berupa kerusuhan, kekacauan, perampokan, penodongan, dan penjarahan. Sedangkan azab dari sesama kita; perpecahan yang menimbulkan bentrokan antara golongan, saling membunuh, saling menyerang dan saling membinasakan.
Menurut Jabir bin Abdullah, ketika Rasulullah Saw. membawa ayat: “Katakanlah, Allah berkuasa untuk mengirim kepada kamu azab dari atas”, beliau memohon perlindungan kepada Allah SWT. “A’uzu bi wajhika” (Aku berlindung kepada-Mu).
Sumber http://www.dmijatim.or.id/index.php?mn=vkhutbah&idkh=18