Tampilkan postingan dengan label abiotik. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label abiotik. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 12 September 2020

LEMBAR BELAJAR SISWA 3dan 4: GEJALA ALAM BIOTIK DAN ABIOTIK

 

LEMBAR BELAJAR SISWA 3

GEJALA ALAM BIOTIK DAN ABIOTIK

 Semua yang ada di bumi baik makluk hidup maupun benda mati tersusun oleh materi dan memiliki energi. Interaksi materi dan energi akan menimbulkan perubahan. Semua materi mengalami perubahan. Perubahan bersifat permanen, sementara, berlangsung lama maupun cepat, secara alami maupun  buatan. Secara alami, perubahan materi berlangsung secara teratur dan dalam waktu tertentu (bisa cepat, bisa lambat). Perubahan materi secara alami disebut siklus materi atau daur materi. Perubahan materi menimbulkan GEJALA (ALAM).

Dilansir Encyclopaedia Britannica (2015), biotik adalah komponen lingkungan yang terdiri dari makhluk hidup. Sementara abiotik adalah komponen lingkungan yang terdiri atas benda mati. Gejala alam baik biotik dan abiotik dapat berupa gejala alam kebendaan dan gejala alam kejadian (peristiwa). Kejadian alam kebendaan menunjukan benda-benda yang ada disekitar, seperti batu, kerikil, besi, kapur, atau pohon. Sementara gejala alam kejadian berupa peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam seperti banjir, gempa, atau kebakaran. Gejala alam adalah suatu keadaan dari alam yang menandakan akan terjadi sesuatu pada alam, atau keadaan yang menjadi tanda-tanda akan timbulnya (terjadinya, berjangkitnya) sesuatu.

 

A. Ciri Khas Biotik (Hewan Dan Tumbuhan)

 

Unsur biotik  secara mendasar dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok :

1.      makroorganisme, yang terdiri dari ; tumbuhan, hewan dan manusia

2.      mikroorganisme, yang terdiri dari, virus, bakteri, jamur, dan lain-lain.

 

Ada ciri yang dimiliki oleh unsur biotik, yaitu :

1.      Membutuhkan makanan dan air

Baik hewan maupun tumbuhan, keduanya membutuhkan makanan dan air untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya. Makanan dan air menjadi sumber tenaga dan berguna untuk mendukung pertumbuhan mereka. Tanpa adanya makanan keduanya akan mengalami masalah dalam sistemnya sehingga tak jarang mereka bisa mengalami kematian.

2.      Melakukan pergerakan

Sebagai makhluk hidup keduanya mengalami pergerakan. Mereka bergerak dengan cara mereka masing –masing. Gerakan kebanyakan terjadi karena adanya suatu rangsang yang menyebabkan munculnya respon. Meskipun tumbuhan seperti tidak bergerak dan selalu berada dalam satu tempat, sesungguhnya mereka melakukan pergerakan hanya saja tidak setampak pada hewan.

3.      Bernapas

Konsep dasar dari bernapas adalah menghirup oksigen dan mengeluarkannya dalam bentuk karbondioksida. Hewan jelas melakukan pernafasan karena adanya lubang hidung. Pada tumbuhan pernapasan juga terjadi melalui beberapa bagian tubuhnya seperti lubang kecil di area batang dan daun.

4.      Berkembang biak

Kedua makhluk ini, sama-sama melakukan perkembangbiakan sebagai bagian dari proses alam dan cara mereka menjaga keturunan jenisnya. Perkembangbiakan pada hewan terlihat lebih jelas dan dilakukan dengan sendirinya. Tumbuhan berkembang biak dengan mengandalkan bantuan dari angin, hewan lain, penanaman, dan lain sebagainya.

5.      Mengalami pertumbuhan

Sama halnya dengan manusia hewan dan juga tumbuhan mengalami pertumbuhan. Tumbuh secara garis besar diartikan sebagai adanya perubahan ukuran fisik dari kecil menjadi besar. Pertumbuhan terjadi pada semua area yang ada secara fisik. Serta membawa perubahan dalam kekuatan dan sistem dari keduanya.

 

Komparasi Ciri Khas Hewan Dan Tumbuhan

 

1.      Perbedaan cara gerak

Walaupun kedua makhluk hidup ini sama-sama bergerak. Akan tetapi, cara mereka bergerak sangat berbeda. Pada hewan pergerakan dapat melibatkan setiap bagian tubuhnya. Hewan juga bisa melakukan perpindahan ketika bergerak. Pergerakan tumbuhan tidak melibatkan adanya perpindahan tempat. Sebagai contoh, pergerakan batang dan daun tumbuhan untuk mendapat sinar matahari.

2.      Cara berkembang biak

Cara kedua hewan ini melakukan perkembangbiakan juga berbeda. Pada hewan mereka berkembang biak dengan bertelur, melahirkan, dan lainnya, Sedangkan tumbuhan berkembang biak dalam bentuk tunas, biji, stek, dan lainnya

3.      Kepekaan

Dalam hal menanggapi rangsangan kedua makhluk ini merespon dengan cara berbeda. Hewan lebih peka terhadap rangsangan dan dapat merespon dengan cepat. Hal ini karena hewan memiliki syaraf di sekujur tubuhnya. Tumbuhan juga mampu merespon rangsangan tetapi lambat. 

 

Mikroorganisme

 

Menurut Darwis (1992): Mikroorganisme makhluk hidup sangat kecil, mikroorganisme diklasifikasikan ke dalam kelas protista terdiri dari ; Virus, bakteri, jamur, protozoa, dan algae. Ilmu yang mempelajari mikroorganisme disebut mikrobiologi. 

Jenis-Jenis Mikroorganisme 

1.      Bakteri

Bakteri adalah kelompok organisme yang tidak memiliki membran inti sel. Organisme ini milik prokariota dan domain yang sangat kecil (mikroskopik), dan memiliki peran besar dalam kehidupan di bumi. Bakteri biasanya menyebabkan penyakit pada manusia. Contoh: Salmonella, Eccerecia Coli, Staphylococcus dan Difteri bacilus.

 2.      Virus

Virus adalah parasit mikroskopik yang menginfeksi sel-sel dalam organisme biologis. Virus adalah parasit obligat, itu karena virus hanya dapat bereproduksi dengan menyerang material dan memanfaatkan sel-sel hidup karena mereka tidak memiliki mesin selular untuk bereproduksi sendiri. Biasanya sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak kombinasi keduanya) yang dikelilingi oleh beberapa bentuk bahan pelindung yang terdiri dari protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi dari ketiganya. 

3.      Parasit

Parasit adalah hewan mikroskopis yang dapat mengurangi produktivitas hewan inang. Parasit dapat menginfeksi manusia dan hewan, seperti menyerang kulit manusia. Parasitoid adalah parasit dari organisme lain yang menggunakan jaringan untuk kebutuhan gizi mereka sampai orang-orang yang menunggang meninggal karena kehilangan jaringan atau nutrisi yang dibutuhkan. Parasitoid juga dikenal sebagai necrotroph.

4.      Jamur

Jamur di sini dimaksudkan adalah jamur dengan kategori jamur. Jamur ini biasanya tidak menyebabkan penyakit, tetapi menyebabkan kerusakan makanan. Misalnya, jamur yang ditemukan pada permukaan daging, daging dapat dibuang bagian tanpa harus membuang semua daging.

 5.      Ragi

Ragi atau Fermen adalah zat yang menyebabkan fermentasi. Ragi biasanya mengandung mikroorganisme yang memfermentasi dan media kultur untuk mikroorganisme. Medium kultur ini bisa dalam bentuk butiran kecil atau nutrisi cair. Ragi umumnya digunakan dalam industri makanan untuk membuat makanan dan minuman fermentasi seperti acar, tempe, tape, roti, dan bir. 

Peranan Mikroorganisme dalam Kehidupan

 

1. Virus

 

Peranan Virus yang negatif / merugikan

 

a. Penyebab penyakit pada manusia

1. Virus Influensa (kelompok Orthomyxovirus) penyebab influensa/ flu

2. Virus dengue (kelompok Flavivirus) penyebab demam berdarah

3. Rubivirus (kelompok Togavirus) penyeba rubella

4. Poliovirus (kelompok Pocarnavirus) penyeba polio

5. Virus Rubeola (kelompok Paramyxovirus) penyeba campak

6. Virus hepatitis A (kelompok Picornavirus) penyebab Hepatitis A

7. Virus Hepatitis B (kelompok Hepadnavirus)  penyebab Hepatitis B

8. Virus Hepatitis C (kelompok Flavivirus)  penyebab Hepatitis C

9. HSV / Herpes Simplex Virus (kelompok Herpes virus)  penyebab Herpes

10. HIV /Human Immunodeficiency Virus (kelompok Retrovirus) penyebab AIDS (Acquored Immuno Deficiency Sindrome)

 

b. Penyebab penyakit pada hewan

1. RSV /Rous Sarcoma Virus (kelompok Retrovirus)  penyebab Kanker pada ayam

2. Virus Rabies (kelompok Rhabdovirus)  penyebab Rabies pada hewan

3. Virus coxsackie A-16 (kelompok Picornavirus)  penyebab Food and Mouth Disease

4. NDV / Newcastle Disease Virus (kelompok Paramyxivirus)   penyebab Tetelo pada ayam

 

c. Penyebab penyakit pada tumbuhan

1. TMV/ Tobacco Mozaic Virus Penyakit, kerdil, bercak kuning tembakau

2. BYV / Beet Yellow Virus (kelompok Luteovirus) Penyakit tanaman pada aster

3. Virus Tungro Kerdil pada padi

4. CVPD / Citrus Vein Phloem Degeneratin Penyakit pada tanaman jeruk

 

Peranan positif / menguntungkan

1. Penghasil vaksin rabies, vaksin MMR (Measles, Mumps, and Rubella) guna pencegahan penyalit campak, gondong, dan rubelle/ campak jerman

2. Kloning gen, guna penyembuhan diabetes dan kanker

 

2.  Peranan Bakteri dalam Kehidupan Manusia

Peranan negatif / merugikan

a. Penyebab penyakit pada menusia

1. Diplococcus pneumoniae penyebab bronkhitis dan radang paru-paru

2. Neisseria gonorrhoeae  penyebab penyakit gonorrhoeae/ penyakit kelamin

3. Streptococcus mutans  penyebab penyakit gigi berlubang

4. Propionibacterium acnes penyebab jerawat

5. Salmonella typhi penyebab tifus

6. Mycobacterium leprae penyebab lepra

7. Clostridium tetani penyebab tetanus

8. Pasteurella pestis penyebab pes

9. Shigella dysentriae penyebab disentri

10. Vibrio cholerae penyebab kolera

11. Treponema pallidum penyebab sifilis

 

b. Penyebab penyakit pada hewan

1. Streptococcus agalactia penyebab radang payudara sapi

2. Bacillus anthracis penyebab antrak pada hewan

3. Actinomyces bovis penyebab bengkak rahang sapi

4. Vibrio fetus  penyebab abortus pada domba

5. Cytopaga columnaris  penyebab penyakit pada ikan

 

c. Penyebab penyakit pada tumbuhan

1. Xanthomonas oryzae  penyebab penyakit pucuk batang padi

2. Xanthomonas campestris  penyebab penyakit pada kubis

3. Pseudomonas solanacearum  penyebab layu pada tanaman terung

4. Erwinia carotovora penyebab  busuk pada buah

 

d. Penyebab kerusakan bahan makanan

1. Acetobacter sp mengubah etanol menjadi asam cuka

2. Pseudomonas sp membentuk asam bongkrek yang menyababkan racun pada tempe bongkrek

3. Clostridium botulinum membusukkan makanan menghasilkan racun botulin yang merusak saraf dan berakibat kematian

 

Peranan positif / menguntungkan

1. Bakteri dekomposer menguraikan sisa organisme

2. Escherichia coli membusukkan makanan di usus besar

3. Nitrosococcus dan Nitrosomonas membentuk nitrit dalam tanah untuk meningkatkan kesuburan tanah

4. Rhizobium bersimbiosis dengan akar kacang-kacangan untuk mengikat nitrogen bebas yang meningkatkan kesuburan

5. Streptomyces aureofacien menghasil antibiotik aeuromisin

6. Streptomyces griceus menghasil antibiotik streptomisin

7. Methanobacterium penghasil gas metan / biogas

8. Clostridium acetobutylicum berperan dalam pembuatan aceton dan butanol

9. Lactobacillus bulgaricus dan Streptococcus thermophilus berperan dalam pembuatan yoghurt

10. Lactobacillus casei berperan dalam pembuatan susu asam dan sebagai prebiotik

11. Acetobacter xylinum berperan dalam pembuatan nata de coco

12. Sterpococcus lactis berperan dalam pembuatan mentega

13. Acetobacter sp berperan dalam pembuatan asam cuka

14. Baktyeri penghasil vaksin benghasilkan vaksin kolera, vaksin BCG untuk mencegah TBC, vaksin DPT (diphteria, pertusis, dan tetanus) untuk mencegah penyakit difteri, batuk rejan, dan tetanus

 

Guna mencegah serangan bakteri pada manusia dan yang menyebabkan penyakit perlu dilakukan dengan menjaga kebersihan, sterilisasi, imunisasi, vaksinasi, dan pemberian desinfektan pada alat-alat yang akan dipakai dengan memberi alkohol, risol, maupun karbol. Untuk pencegahan serangan bakteri pada kerusakan makanan dan bahan makanan perlu dilakukan langkah-langkah pengawetan makanan seperti dengan pemanasan, pendinginan, pengasapan, pemberian zat pengawet, diasinkan, dimaniskan, dikeringkan atau yang merupakan kombinasinya.

 

2. Protista

 

Protista merupakan kingdom dengan ciri khas sudah memiliki dinding inti sel atau bersifat eukaryotik. Protista dikelompokkan menjadi tiga yaitu :

1. Protista yang menyerupai hewan (Protozoa)

2. Protista yang menyerupai jamur

3. Protista yang menyerupai tumbuhan (Algae)

Protista ada yang bersifat uniseluler maupun multiseluler, ada yang mikroskopis namun ada juga yang makroskopis.

 

Peranan Protozoa yang positif / menguntungkan

1. Stentor untuk pengolahan limbah

2. Amoeba proteus untuk dekomposer/ pengurai sisa organisme

 

Peranan Protozoa yang negatif / merugikan

1. Entamoeba ginggivalis menyebabkan radang gusi

2. Entamoeba histolytica menyebabkan disentri

3. Balantidium coli menyebabkan balantidiosis (diare pada ternak ) parasit pada usus besar

4. Trypanosoma brucei gambiense dan Trypanosoma brucei rhodosiense penyebab penyakit tidur dengan vektor lalat Glosina palpalis

5. Trypanosoma evansi penyebab penyakit surrah pada ternak vektornya lalat Tabanidae

6. Trypanosoma bruceibrucei penyebab penyakit Nagana pada ternak

7. Leishmania donovani penyebab penyakit kalaazar vektornya serangga sandfly

8. Trichomonas vaginalis penyebab penyakit saluran kelamin pada pria maupun wanita

9. Toxoplasma gondii penyebab penyakit toksoplasmamosis yang berbahaya bagi wanita hamil karena dapat menimbulkan cacat pada janin

10. Plasmodium vivax penyebab penyakit malaria tertiana

11. Plasmodium malariae penyebab malaria kuartana

12. Plasmodium falcifarum penyebab penyakit malaria tropica

 

b. Protista yang Menyerupai Tumbuhan (Algae / ganggang)

 

Peranan Protista yang positif / menguntungkan

1. Diatomae bahan penggosok metal, campuran semen, pembuat saringan untuk pemrosesan minyak nabati dan gula

2. Ganggang merah sumber vitamin A dan C serta untuk membuat agar-agar

3. Chlorella merupakan sumber protein sel tunggal (PST)

 

Peranan Protista yang negatif / merugikan

1. Gymnodium breve menghasilkan toksin yang dapat membunuh biota air

2. Berbagai species algae menyebabkan blooming dan menurunkan kadar oksigen dalam air sehingga banyak biota air yang mati

 

c. Protista yang menyerupai jamur

 

Peranan Protista yang menyerupai jamur yang positif / menguntungkan

1. Physarium polycephalum dekomposer

Peranan Protista yang menyerupai jamur negatif / merugikan

1. Phytophora infestans parasit pada tanaman kentang

 

3. Jamur

 

Peranan Jamur yang positif / menguntungkan

1. Rhizopus orizae berperan dalam pembuatan tempe

2. Mucor javanicus berperan dalam pembuatan tape

3. Neurospora crassa berperan dalam pembuatan oncom

4. Aspergillus wentii berperan dalam pembuatan kecap

5. Saccharomyces cerevisiae untuk pengembang roti dan untuk membuat minuman beralkohol

6. Penicillium notatum penghasil antibiotik penisilin

7. Cephalosporium sp penghasil antibiotik cefalosporin

8. Auricularia polytrica (jamur kuping), Volvariella vovacea (jamur merang), Lentinula edodes (jamur shintake), Pleurotus sp (jamur tiram) menjadi bahan pangan

  

Peranan Jamur yang negatif / merugikan

 

1. Candica albicans penyebab keputihan pada wanita

2. Amanita penghasil toksin/ racun yang mematikan

3. Aspergillus falvus penghasil aflatoksin yang bersifat racun dan mematikan

4. Claviceps purpurea infeksi pada bunga serealia

5. Monilia fruticola penyebab penyakit pada buah persik

6. Ustilago maydis parasit pada tanaman jagung

 

B. Gejala Alam Biotik

 

Gejala alam biotik merupakan kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh makhluk hidup. Seperti bergerak, berkembang biak, tumbuh, melakukan fotosintesis, dan menanggapi rangsangan. Contoh gejala alam biotik bisa dilihat pada manusia. Di mana dari proses melahirkan hingga menjadi anak, kemudian tumbuh berkembang dan membesar. Selama hidupnya manusia melakukan aktifitas kehidupan seperti makan, minum, bernapas, bergerak, dan peka terhadap rangsangan. Kemudian melakukan pernikahan dan memiliki keturunan. Gejala alam tersebut maka disebut dengan berkembang biak. Pada hewan proses gejala alam sama seperti yang dialami pada manusia.

Jika pada tumbuhan, gejala alam bisa diamati pada tanaman kacang-kacangan. Di mana biji kacang yang ditanam di tanah akan tumbuh menjadi kecambah. Kemudian dari kecambah akan berkembang menjadi tanaman kacang muda. Dalam proses perkembangbiakan dengan menyerap makanan dan minuman dari dalam tanah melalui akar, atau dari fotosintesis.

 

1. Pertumbuhan dan Perkembangan

 

Pertumbuhan adalah suatu proses pertambahan ukuran, baik volume, bobot, dan jumlah sel yang bersifat irreversible (tidak dapat kembali ke asal).  Perkembangan adalah perubahan atau diferensiasi sel menuju keadaan yang lebih dewasa.

Pertumbuhan dan perkembangan memiliki arti yang sangat penting bagi makhluk hidup. Misalnya pada manusia, dengan tumbuh dan berkembang dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya dan melestarikan keturunannya.

Faktor Pertumbuhan dan Perkembangan

1.      Faktor  dalam Tubuh Makhluk Hidup (Internal)

a.       Gen

b.      Hormon

2.      Faktor Luar  Eksternal)

a.       Makanan/nutrisi (Kualitas (Zat Gizi), Kuantitas).

b.      Kualitas lingkungan/Habitat

c.       Habitat  Sesuai àTumbuh kembang sempurna, Sehat.

d.      Habitat Tdk Sesuai àGangguan à(Adaptasi)

 

2. Adaptasi Makhluk Hidup

 

Adaptasi dibagi 3, yaitu:

1) Adaptasi Morfologi (penyesuaian bentuk tubuh ).

a) Gigi-gigi khusus

b) Moncong

c) Paruh

d) Daun

e) Akar

2) Adaptasi Fisiologi (penyesuaian fungsi fisiologi tubuh )

a) Kelenjar bau

b) Kantong tinta

c) Mimikri pada kadal

3) Adaptasi Tingkah Laku (didasarkan pada tingkah laku)

a) Pura-pura tidur atau mati

b) Migrasi

 

3. Gangguan Kesehatan (Hama dan Penyakit)

 

1.      Penyebaran virus flu burung

Penyebaran virus flu burung disebabkan oleh mutasi genetik di berbagai jenis unggas. Unggas-unggas akan mengidap virus tersebut dan menyebarkannya pada unggas lainnya yang masih sehat. Manusia pun bisa terinfeksi virus flu burung jika terjadi interaksi antara unggas dengan manusia.

2.      Penyebaran hama/penyakit

Hama biasa ditemui di pekarangan, kebun, sawah dan lainnya. Mewabahnya hama disebabkan adanya interaksi dan beberapa faktor lainnya. Salah satunya adalah mangsa dari para hama ini telah hilang yang bisa disebabkan pestisida atau jumlahnya yang telah sedikit akibat hadirnya predator baru di kawasan tersebut.

3.      Meningkatnya pertumbuhan eceng gondok

Sumber air dengan kandungan nitrogen yang berlebih akan memudahkan eceng gondok untuk tumbuh subur. Meningkatnya jumlah eceng gondok pada rawa atau danau bukanlah hal yang baik, karena akan membuat rawa dan danau menjadi dangkal. Hewan yang hidup di air tersebut pun akan terancam.

4.      Punahnya hewan dan tumbuhan langka

Gejala alam biotik juga dapat dilihat dari mulai punahnya berbagai jenis hewan maupun tumbuhan. Hal ini dapat disebabkan terlalu lamanya atau lambatnya laju perkembang biakan makhluk langka tersebut. Bisa juga dari aktivitas manusia yang berburu secara ilegal.

 

4. Pembusukan dan Fermentasi Bahan

Pembusukan atau dekomposisi merupakan salah satu perubahan secara kimia yang membuat objek, biasanya makhluk hidup yang mati dapat mengalami perusakan susunan/struktur yang dilakukan oleh dekomposer atau media pembusukan (termasuk semutbelatungbakteri dan jamur).

Fermentasi  adalah proses produksi energi dalam sel dalam keadaan anaerobik (tanpa oksigen). Secara umum, fermentasi adalah salah satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelas yang mendefinisikan fermentasi sebagai respirasi dalam lingkungan anaerobik dengan tanpa akseptor elektron eksternal.

Gula adalah bahan yang umum dalam fermentasi. Beberapa contoh hasil fermentasi adalah etanolasam laktat, dan hidrogen. Akan tetapi beberapa komponen lain dapat juga dihasilkan dari fermentasi seperti asam butirat dan asetonRagi dikenal sebagai bahan yang umum digunakan dalam fermentasi untuk menghasilkan etanol dalam biranggur dan minuman beralkohol lainnya. Respirasi anaerobik dalam otot mamalia selama kerja yang keras dapat dikategorikan sebagai bentuk fermentasi yang mengasilkan asam laktat sebagai produk sampingannya. Akumulasi asam laktat inilah yang berperan dalam menyebabkan rasa kelelahan pada otot.

Pembuatan tempe dan tape (baik tape ketan maupun tape singkong atau peuyeum) adalah proses fermentasi yang sangat dikenal di Indonesia. Proses fermentasi menghasilkan senyawa-senyawa yang sangat berguna, mulai dari makanan sampai obat-obatan. Proses fermentasi pada makanan yang sering dilakukan adalah proses pembuatan tape, tempe, yoghurt, dan tahu.

Tugas LBS 3.1

Tema :

1.      Manfaat/Keuntungan Gajala Alam Biotik

2.      Bahaya/Kerugian Gajala Alam Biotik

 

Gejala alam biotik merupakan sesuatu gejala (tanda-tanda) atau peristiwa (kejadian) yang terjadi atau dialami oleh makhluk hidup, baik tumbuhan, hewan maupun manusia. Dampak suatu peristiwa bisa bersifat menguntungkan atau merugikan baik bagi yang sedang mengalami peristiwa ataupun yang lainnya. Misalnya peristiwa pembakaran hutan, bisa menguntungkan bagi pelaku pembuka lahan, tetapi merugikan bagi hewan atau manusia yang lain. Misalnya kerugian jangka panjang seperti timbulnya bencana alam banjir, kekeringan, polusi udara.

Nah, tugas kaliyan sekarang adalah mencari contoh-contoh gejala atau peristiwa biotik dan dampak yang ditimbulkan. Silahkan direkam seperti data  contoh di bawah ini.

No.

Contoh Peristiwa/Gejala

Dampak positif

(Manfaat)

Dampak negatif (Bahaya)

1

Pandemi covid19

Meningkatkan kebersihan, ketertiban perilaku manusia, mengurangi polusi udara, mengurangi kemacetan. dll

Menimbulkan penyakit, setres, kegelisahan, phobi berkumpul, dan kematian,  manusia. Dll.

2.

Dst.

 

 

3.

Dst.

 

 

4.

Dst.

 

 

5.

Dst.

 

 

 

Sumber Belajar:

1)      https://ilmupengetahuan.net/beberapa-persamaan-dan-perbedaan-antara-hewan-dan-tumbuhan/

2)      https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/14/200000069/gejala-alam-biotik-dan-abiotik?page=all.

3)      https://endangjegoz.wordpress.com/2012/12/13/materi-ipa-x-sem-2/

 

LEMBAR BELAJAR SISWA 4

C. Gejala Alam Abiotik

 

Unsur Abiotik

1.      Tanah (Sumber mineral)

2.      Air  (Isi: Keasaman, Kadar Garam, Fungsi)

3.      Udara ( Isi dan Fungsi: Angin, Kelembaban)

4.      Sinar Matahari.

5.      Suhu

6.      Topografi

7.      Garis lintang.

 

Gejala abiotik yakni: Gejala alam kebendaan obyek abiotik. Ciri, Contoh dan Perbedaannya Gejala alam kejadian abiotik merupakan peristiwa yang terjadi ada benda tidak hidup. Jika kamu melihat air mengalir dari hulu hingga hilir atau dari pegunungan sampai buara. Itu merupakan gejala alam kejadian obyek abiotik. Bisa juga dilihat dari air hujan yang jatuh ke bawah masuk ke tanah. Gejala alam abiotik yang paling mendasar adalah; peristiwa cuaca/ iklim dan bencana alam (gempa bumi, banjir, gunung meletus, tsunami, tanah longsor, kebakaran, kekeringan dan lain-lain).

 

1. Cuaca dan Iklim

 

Cuaca adalah kondisi udara yang terjadi di suatu daerah atau wilayah dalam periode waktu tertentu. Cuaca hanya terjadi dalam waktu singkat yaitu hanya beberapa jam yang disebabkan oleh adanya perbedaan suhu dan kelembaban (tingkat kebasahan udara).

Mengetahui mengenai unsur cuaca dan juga iklim akan sangat bermanfaat bagi kita, seperti untuk kepentingan pertanian, penerbangan, pelayaran, serta untuk kepentingan peluncuran benda- benda ke luar angkasa.

 

Unsur-unsur cuaca dan iklim

1.      Penyinaran dan suhu udara, dipengaruhi oleh;

a.       Keadaan awan

b.      Keadaan permukaan Bumi

c.       Sudut datang matahari

d.      Lamanya penyinaran matahari.

2.      Angin

3.      Awan

4.      Kelembapan udara

5.      Curah hujan

 

Iklim adalah kondisi rata-rata cuaca pada suatu wilayah yang sangat luas dalam periode waktu yang sangat lama. Iklim terjadi dalam waktu lama, umumnya 11-30 tahun yang disebabkan oleh letak geografis dan topografi suatu wilayah yang mempengaruhi posisi matahari terhadap daerah di bumi.

 

Jenis-jenis iklim

1.      Iklim Matahari. Yaitu iklim yang dipengaruhi oleh posisi matahari terhadap bumi.

a.       Iklim tropis, wilayah 23,5° LU - 23,5° LS.

b.      Iklim sub tropis, lintang antara 23,5° LU - 40° LU dan antara 23,5° LS -40° LS.

c.       Iklim sedang, lintang antara 40° LU - 66,5° LU dan 40° LS - 66,5° LS.

d.      Iklim kutub, lintang antara 66,5° LU - 90° LU dan 66,5° LS - 90° LS.

2.      Iklim Fisis. Yaitu iklim yang dipengaruhi oleh posisi dan kondisi geografis suatu tempat.

a.       Iklim laut atau maritim,

b.      Iklim darat atau kontinental,

c.       Iklim dataran tinggi

d.      Iklim gunung atau pegunungan

e.       Iklim musim atau muson.

Penjelasan tentang kaitan gerakan semu matahari terhadap iklim di bumi dapat kaliyan cari di: https://gim-bi.com/rotasi-dan-revolusi-bumi/

Penjelasan tentang jenis-jenis iklim bisa kaliyan peroleh di situs berikut ini:

1.      https://blog.ruangguru.com/geografi-kelas-10-apa-perbedaan-dan-persamaan-cuaca-dan-iklim

2.      https://www.climate4life.info/2015/11/iklim-dan-cuaca.html

 

2. Bencana Alam

 

1)      Pengertian bencana Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), bencana adalah sesuatu yang menyebabkan (menimbulkan) kesusahan, kerugian atau penderitaan. Dalam KBBI, bencana alam adalah bencana yang disebabkan oleh alam seperti gempa bumi, angin besar dan banjir.

2)      Dalam Kamus Cambridge, bencana adalah suatu peristiwa yang mengakibatkan bahaya besar, kerusakan atau kematian atau kesulitan serius. Bencana juga diartikan sebagai kejadian mendadak yang menyebabkan banyak kerusakan, seperti kebakaran, badai atau kecelakaan yang sangat buruk.

3)      World Health Organization (WHO) dari United Nations atau UN (Perserikatan Bangsa-bangsa atau PBB) mendefinisikan bencana adalah kejadian yang mengganggu kondisi normal dan menyebabkan tingkat penderitaan melebihi kapasitas adaptasi komunitas yang terdampak.

4)      Dikutip dari situs resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), menurut Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007, dijelaskan pengertian dan jenis- jenis bencana. Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan baik oleh faktor alam, nonalam maupun manusia. Sehingga bencana mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda dan dampak psikologis.  

Berbagai Jenis Bencana Alam

 Meski banyak peristiwa dapat digolongkan menjadi bencana, namun secara umum bencana yang berasal dari alam dapat dibagi menjadi 3 macam, yaitu bencana geologi, bencana meteorologi, dan bencana ekstra terestial.

Dibawah ini akan dijelaskan mengenai jenis-jenis bencana alam tersebut:

1.      Bencana Alam Geologi – Bencana geologi diakibatkan oleh peristiwa-peristiwa geologi yang terjadi dipermukaan bumi seperti gempa bumi, tsunami, gunung meletus, dan tanah longsor.

2.      Bencana Alam Meteorologi – Bencana meteorologi memiliki keterkaitan dengan perubahan iklim dan umumnya tidak terjadi pada wilayah tertentu, atau dapat dikatakan wilayah terdapampak begitu luas. Contohnya adalah bencana banjir dan kekeringan akibat perubahan iklim sebagai dampak dari pemanasan global.

3.      Bencana Alam Ekstra Terestial – Bencana ekstra terestial adalah bencana yang terjadi di luar angkasa. Misalnya hujan meteor ke bumi dan badai matahari. Umumnya kita tidak merasakan bencana luar angkasa ini secara langsung karena benda asing yang jatuh ke bumi terhalang oleh atmosfer bumi.

 

1. Gempa Bumi

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, wilayah Indonesia berada wilayah ring of fire. Wilayah Indonesia berada pada pertemuan 3 lempeng utama dunia, yaitu Indo-Australia, Eurasia dan Lempeng Pasifik sehingga potensi untuk terjadi bencana gempa bumi sangat tinggi sekali.

Gempa bumi adalah guncangan atau getaran yang terjadi pada permukaan bumi akibat pelepasan energi akibat pergerakan atau pergesekan lempeng / kerak bumi. Guncangan atau getaran tersebut menciptakan gelombang seismik.

Untuk memantau besaran gempa bumi yang terjadi maka dipergunakan alat yang bernama seismograf dengan menggunakan skala Moment Magnitudo. Besaran lokal 5 magnitude disebut dengan Skala Richter.

Gempa bumi tidak dapat diperkirakan kapan terjadi. Perkiraan yang dapat diperoleh adalah kisaran atau besaran gempa yang akan terjadi. Pada gempa bumi yang berpusat di wilayah laut, dapat menimbulkan bencana lain berupa potensi tsunami. Oleh karena itu, dengan perkembangan teknologi saat ini telah diciptakan alat-alat pendeteksi tsunami yang diletakkan ditengah samudra atau pesisir.

 

2. Tsunami

Tsunami dapat dipicu oleh gempa bumi yang berpusat ditengah laut, longsoran dasar laut, letusan gunung berapi bawah laut, dan hantaman meteor di laut.

Secara harfiah, arti kata tsunami adalah “ombak besar di pelabuhan”, yaitu peristiwa perpindahan badan air yang disebabkan oleh perubahan permukaan laut secara vertikal secara tiba-tiba. Tsunami berasal dari kata dalam bahasa Jepang, “tsu” = pelabuhan dan “nami” = gelombang.

Sama halnya seperti gempa bumi, bencana tsunami tidak dapat diprediksi. Meskipun saat ini telah ada alat pendeteksi tsunami, sifat dari alat tersebut hanya sebagai peringatan karena tsunami datang dengan kecepatan tinggi dan waktu yang cepat.

 

3. Banjir

Curah hujan yang tinggi pada musim penghujan umumnya menjadi penyebab banjir. Bencana banjir biasanya diperparah oleh faktor manusia, dimana saluran air sungai yang tidak memadai sehingga air meluap ke pemukiman dan hilangnya area resapan air ke tanah.

Selain itu, deforestasi hutan yang semakin parah juga memperburuk keadaan. Oleh karena itu, gerakan reboisasi harus terus diupayakan agar alam kembali seimbang.

Namun pada daerah tertentu seperti Jakarta, cara alternatif untuk mengatasi curah hujan tinggi adalah dengan membuat sumur resapan. Pembuatan sumur resapan diharapkan dapat membantu penyerapan air ke dalam tanah sehingga tidak menggenangi area dengan risiko banjir.

 

4. Tanah Longsor

Tanah longsor adalah peristiwa geologi berupa gerakan masa tanah atau batuan dengan berbagai jenis dan tipe, seperi jatuhnya bebatuan dan gumpalan tanah yang besar.

Bencana tanah longsor dapat disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor pendorong dan pemicu. Faktor pendorong ialah faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi material longsor. Sedangkan faktor pemicu adalah faktor penyebab gerakan dari material longsor.

Peristiwa longsor umumnya terjadi di lereng-lereng bukit atau pegunungan dengan posisi daratan miring. Pemicunya antara lain curah hujan yang lebat dan diperparah dengan gundulnya hutan atau pepohonan akibat deforestasi.

Selain itu, tanah longsor juga dapat terjadi secara alami, misalnya dikarenakan kondisi tanah yang kurang padat disertai hujan lebat dan kondisi kemiringan yang curam.

 

5. Gunung Meletus

Masih berkaitan dengan wilayah cincin api yang berada di Indonesia, hal ini menyebabkan Indonesia memiliki banyak gunung berapi aktif seperti gunung anak krakatau, gunung merapi, gunung sinabung, dan lainnya.

Meletusnya gunung dapat terjadi karena endapan magma dalam perut bumi yang terdorong oleh gas bertekanan tinggi sehingga menyebabkan letusan. Status aktivitas gunung berapi dibagi menjadi kategori siaga, waspada, awas dan puncaknya adalah kategori meletus.

Gunung berapi yang meletus akan memuntahkan berbagai macam material seperti debu, batu, kerikil, magma, dan awan panas dari dalam perut bumi. Magma (ketika telah keluar disebut lava) yang dihasilkan dari letusan gunung memiliki suhu sangat panas hingga mencapai lebih dari 1.000 derajat celcius.

Meski digolongkan pada peristiwa bencana, ternyata letusun gunug berapi juga memberi manfaat bagi manusia, hewan, dan tumbuhan. Hasil letusan akan memberikan kesuburan bagi tanah dan material vulkanik seperi pasir dan batu sangat bermanfaat untuk bahan dasar bangunan.

 

6. Kebakaran Hutan

Terbakarnya hutan dapat terjadi baik secara alami atau karena faktor manusia. Kebakaran hutan secara alami dapat disebabkan oleh masa kemarau yang terlampau panjang dan suhu panas yang ekstrem. Sedangkan, faktor dari manusia salah satunya karena kebutuhan ekonomi seperti pembukaan lahan hutan untuk perkebunan sawit.

Kebakaran hutan terparah di Indonesia terjadi pada tahun 1997 – 1998 disebabkan oleh oknum-oknum tidak bertanggungjawab. Selain merusak lingkungan, negara tetangga seperti Malaysia, Brunei, Thailand, Singapura, dan Vietnam juga terkena imbas polusi udara dari asap kebakaran.

 

7. Kekeringan

Bencana alam berupa kekeringan adalah kondisi kurangnya pasokan air di suatu daerah dalam masa yang lama (berbulan-bulan hinga bertahun-tahun)

Curah hujan yang sangat rendah adalah penyebab dari kekeringan. Peristiwa kekeringan ini biasanya terjadi pada musim kemarau dimana cadangan air tanah telah habis dan kesulitan untuk dicari. Habisnya air tanah dapat terjadi akibat penguapan, transpirasi, atau penggunaan sumber mata air tanpa pengelolaan yang baik.

 

8. Angin Tornado atau Puting Beliung

Angin tornado atau puting beliung adalah putaran angin yang terjadi dengan kecepatan tinggi dan bergerak secara garis lurus dengan durasi maksimal 5 menit. Istilah untuk angin ini terkadang juga disebut dengan angin lesus.

 

9. Badai Tropis atau Siklon Tropis

Badai tropis atau siklon tropis adalah badai sirkuler yang menyebabkan angin kencang disertai hujan lebat yang mampu merusak daerah yang luas, sekitar 250 mil dari pusat badai.

Peristiwa badai atau siklon tropis ini juga menyebabkan naiknya permukaan air laut, sehingga wilayah pesisir merupakan wilayah paling rawan terkena dampaknya.

 

10. Wabah Penyakit

Tersebarnya penyakit pada daerah tertentu dengan waktu yang cepat dan menyebabkan banyak korban dapat disebut dengan wabah. Wabah penyakit dipelajari dalam bidang ilmu epidemiologi, sehingga kita mengenal kata epidemi. Arti epidemi adalah wabah yang terjadi secara cepat daripada perkiraan.

 

11. Pemanasan Global

Global warming atau pemanasan global adalah peristiwa yang terjadi pada saat suhu rata-rata pada daratan, lautan, serta atmosfer terus meningkat secara menyeluruh di seluruh dunia.

Pemanasan global disebabkan oleh efek rumah kaca, polusi, efek timbal balik, dan variasi matahari. Artikel lengkap mengenai global warming dapat dibaca pada artikel berikut: Pemanasan Global – Pengertian, Kontroversi, Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasi

 

Penyebab Bencana Alam

 

Bencana alam dapat terjadi secara alami melalui peristiwa alam dan juga oleh manusia. Berikut ini adalah faktor-faktor penyebab bencana dapat terjadi:

Menurut United Nations International Strategy for Disaster Reduction (UN-ISDR) bahaya alam dan bahaya karena manusia dibagi menjadi bahaya geologi (geological hazards), bahaya hidrometeorologi (hydrometeorological hazards), bahaya biologi (biological hazards), bahaya teknologi (technological hazards) dan penurunan kualitas lingkungan (environmental degradation).

Kerentanan (vulnerability) yang tinggi dari masyarakat, infrastruktur serta elemen-elemen pada kawasan yang memiliki risiko bencana. Seperti bangunan yang tidak layak dan tidak tahan gempa. Kapasitas yang rendah dari berbagai komponen masyarakat dan pemerintahan.

Bencana Alam Dahsyat di Indonesia

1.      Tsunami Aceh (2004) dengan total korban lebih dari 220.000 jiwa warga Indonesia

2.      Letusan Gunung Tambora (1815) dengan total korban lebih dari 92.000 jiwa

3.      Letusan Gunung Krakatau (1883) dengan total korban lebih 36.000 jiwa

4.      Letusan Gunung Agung (1963) dengan total korban lebih dari 15.000 jiwa

5.      Gempa Yogyakarta (2006) dengan total korban lebih dari 6.000 jiwa

6.      Letusan Gunung Kelud (1919) dengan total korban lebih dari 5.000 jiwa

7.      Tsunami Flores (1992) dengan total korban lebih dari 2.000 jiwa

8.      Letusan Gunung Merapi (1930) dengan total korban lebih dari 1.300 jiwa

9.      Gempa Sumatera Barat (2009) dengan total korban lebih dari 1.100 jiwa

10.  Gempa Lombok (2018) dengan total korban lebih dari 500 jiwa

11.  Gempa Palu (2018) dengan total korban lebih dari 2.000 jiwa

12.  Tsunami Selat Sunda (2018) dengan total korban lebih dari 300 jiwa

Sumber informasi :

https://rimbakita.com/bencana-alam/

 

Korelasi Gejala dengan Peristiwa

Fenomena alam adalah peristiwa non-artifisial (alami, bukan buatan), dalam pandangan fisika, dan kemudian tak diciptakan oleh manusia, meskipun dapat memengaruhi manusia (mis. bakteripenuaanbencana alam). Contoh umum dari fenomena alam termasuk letusan gunung berapicuaca, dan pembusukan. Aurora merupakan salah satu fenomena alam

Sebagian besar fenomena alam tak berbahaya seperti hujan. Fenomena alam seperti letusan gunung berapi, tsunami dan tornado dianggap berbahaya dan dapat menimbulkan kematian. Fenomena adalah hal yang luar biasa dalam kehidupan di dunia dan dapat terjadi dengan tidak terduga dan tampak mustahil dalam pandangan manusia

Suatu peristiwa atau kejadian tertentu biasanya ada kaitannya dengan gejala tertentu pula, baik sebelum dan, atau sesudah peristiwa itu terjadi. Misalnya peristiwa kebakaran. Biasanya akan diawali gejala timbulnya percikan bunga api, timbul asab atau aroma tertentu. Timbulnya bau busuk biasanya disebabkan peristiwa kematian hewan. Dan lain sebagainya.

Seringkali antara gejala dengan peristiwa membentuk hukum sebab-akibat. Oleh karena itu, matarantai peristiwa-gejala ini akan berentetan dengan gejala-peristiwa berikutnya. Misalnya cuaca panas yang berkepanjangan akan menghasilkan musim kering yang ekstrim. Kondisi ini akan menimbulkan kelangkaan air (kekeringan). Cepat atau lambat akan berdampak buruk pada makhluk hidup yang bergantung kepada keberadaan air. Coba kamu analisa, apa dampak kekeringan bagi tumbuhan, hewan, dan manusia? Silahkan baca di situs ini; https://ilmugeografi.com/bencana-alam/kekeringan

 

Tugas LBS 4.1

Tema :

1)      Manfaat/Keuntungan Gajala Alam Abiotik

2)      Bahaya/Kerugian Gajala Alam Abiotik

Gejala alam abiotik merupakan sesuatu gejala (tanda-tanda) atau peristiwa (kejadian) yang terjadi pada unsur abiotik (benda mati). Dampak suatu peristiwa bisa bersifat menguntungkan atau merugikan, baik ketika berlangsungnya peristiwa ataupun pasca kejadian (peristiwa). Misalnya peristiwa hujan lebat. Pada saat berlangsungnya hujan, apalagi disertai badai, bisa saja menimbulkan kerugian bagi sebagian manusia. Belum lagi kerugian akibat kerusakan, banjir, dan sebagainya. Namun akibat setelah hujan, bisa mendatangkan keuntungan/manfaat, setidaknya bagi tumbuhan dan hewan, dengan bertambahnya ketersediaan air. Tanaman menjadi subur, hewan teratasi rasa hausnya.

Nah, tugas kaliyan sekarang adalah mencari contoh-contoh gejala atau peristiwa abiotik dan dampak yang ditimbulkan. Silahkan direkam seperti data  contoh di bawah ini.

 

No.

Contoh Peristiwa/Gejala

Dampak positif

(Manfaat)

Dampak negatif (Bahaya)

1.

Kemarau panjang

Mempercepat pengeringan jemuran, hasil panen.dll

Kekeringan sawah, kekurangan air, tanaman pada kering, kapasitas PLTA turun. dll

2.

Dst.

 

 

3.

Dst.

 

 

4.

Dst.

 

 

5.

Dst.

 

 

 

Tugas LBS 4.2

Carilah sebuah foto suatu peristiwa/gejala alam tertentu.  Berdasarkan foto tersebut, buatlah uraian penjelas, sebagai jawaban pertanyaan berikut ini.  Menurut kaliyan ;

1.      Gambaran peristiwa apa yang sedang terjadi?

2.      Apa gejala/ tanda awal yang bisa muncul, sebelum peristiwa itu terjadi?

3.      Peristiwa apa yang akan terjadi berikutnya?

 

Sumber Belajar:

1.      https://blog.ruangguru.com/geografi-kelas-10-apa-perbedaan-dan-persamaan-cuaca-dan-iklim

2.      https://gim-bi.com/rotasi-dan-revolusi-bumi/

3.      https://www.climate4life.info/2015/11/iklim-dan-cuaca.html

4.      https://www.kompas.com/skola/read/2020/01/05/200000569/pengertian-bencana-dan-jenis-jenisnya?page=all.

5.      https://ilmugeografi.com/bencana-alam/kekeringan