Tampilkan postingan dengan label ujian praktik ipa smk. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ujian praktik ipa smk. Tampilkan semua postingan

Rabu, 03 Februari 2016

UJIAN SEKOLAH PRAKTIK IPA SMK



PROPOSAL  UJIAN SEKOLAH  PRAKTIK
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
SMK PGRI 2  SURAKARTA


MATA DIKLAT               : ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM KEAHLIAN   : Semua Program (AP, AK)
HARI/TANGGAL             : ..............................
WAKTU                             : 90 menit (............... - ................)


Standar Kompetensi             : Memahami Polusi dan Dampaknya Terhadap Manusia dan Lingkungan
Kode Kompetensi                  : B.4
Kompetensi Dasar                 : Mendeskripsikan cara-cara menangani limbah
Indikator Kompetensi            : Mengukur kadar zat padat terlarut dalam dua jenis (merek) air minum yang berbeda dengan menggunakan elektrolisa air dan TDS meter.

Tujuan :
  1. Peserta Uji dapat menggunakan alat ukur TDS meter dengan benar.
  2. Peserta Uji dapat menggunakan alat elektrolisa air dengan benar.
  3. Peserta Uji dapat mengapresiasi kualitas beberapa merek  air minum mineral dengan mengukur jumlah zat padat terlarut (TDS) dan warna endapan/gumpalan dengan benar.

Zat Padat Terlarut (TDS)
Zat padat terlarut (Total Dissolved Solid) jumlah total ion yang  meliputi mineral, garam atau logam yang terlarut didalam air.  Adanya TDS mengindikasikan bahwa air sudah tidak murni lagi. Namun TDS tidak selalu berkorelasi dengan tingkat potensi zat bahaya air bagi peruntukannya. Bagi manusia, nilai TDS air minum yang rendah memudahkan  penyerapan air oleh sel. Bila nilai TDS dalam air minum tinggi kemungkinan besar mengandung kontaminan yang berbahaya, dan dapat menghalangi penyerapan air oleh sel.
Kadar TDS dapat diukur dan diketahui secara kuntitatif dengan mudah bila menggunakan TDS meter digital.  Pengukuran TDS meter berdasarkan konduktivitas dalam satuan ppm (part per million), atau milligram per liter (mg/L). Alat ini telah dikalibrasikan dengan larutan NaCl 342 ppm.

Elektrolisa air

Secara teori elektrolisa air adalah peristiwa penguraian senyawa air (H2O) menjadi oksigen (O2) dan hidrogen gas (H2) dengan menggunakan arus listrik yang melalui air tersebut. Pada katode, dua molekul air bereaksi dengan menangkap dua elektron, tereduksi menjadi gas H2 dan ion hidrokida (OH-). Sementara itu pada anode, dua molekul air lain terurai menjadi gas oksigen (O2), melepaskan 4 ion H+ serta mengalirkan elektron ke katode. (Ion H+ dan OH- bisa mengalami netralisasi sehingga terbentuk kembali beberapa molekul air).
Alat elektrolisa air yaitu alat untuk memunculkan partikel kandungan logam (unsur terlarut) yang terdapat di air dan tidak tampak oleh mata. Dengan bantuan elektroda positif dan negatif kandungan logam dalam air (minum) dipecah menjadi ion positif dan ion negative. Ion oksigen akan bereaksi (meng-oksidasi) kandungan logam yang terlarut dalam air sehingga berubahhasilkan gumpalan (koagulan) dan menimbulkan warna khusus.  Sehingga dengan bantuan alat ini, air yang semula tampak bening bisa berubah warna menjadi jingga, hitam, hijau dll tergantung tingkat kandungan logam yang terlarut dalam air tersebut.
Pada saat elektrolisa berlangsung, air di dalam gelas menjadi panas, dan warna dalam air akan berubah (tergantung kandungan logam di dalamnya). Warna hitam menunjukkan kandungan mineral mangan (Mg), merah/kuning untuk besi (Fe), putih untuk aluminium (Al), hijau kehitaman untuk tembaga (Cu), timah (Sn) dan merkuri Hg), biru untuk senyawa fosfor (P) organik.

 Pelaksanaan Percobaan

A. Bahan:
  1. Air minum mineral  merk A (kode A)                     = 1000 ml (1 liter)
  2. Air  minum  mineral merk B (kode B)                    = 1000 ml (1 liter)

B. Alat:
  1. Gelas beker /Gelas Kaca bening                             =  6 buah (belum punya).
  2. TDS meter                                                               =  3 buah (belum punya).
  3. Elektroliser air                                                         =  3 set (belum punya).
  4. Kain Lap/ Tissue                                                     =  1 box (250 sheet) (belum ada).

C. Cara Kerja :
Penggunaan TDS meter
  1. Isikan air yang akan diuji ke dalam gelas (ukur) sampai ¾ penuh.
  2. Cara menggunakan TDS meter
a.       Buka tutup pelindung TDS meter.
b.      Tekan tombol ON/OFF pada posisi ON.
c.       Celupkan ujung bawah TDS meter ke dalam larutan sampai batas maksimum (5 cm). jangan mencelupkan lebih dari batas ini karena kompartemen alat akan bisa kemasukan cairan sehingga bisa merusakkan fungsinya.
d.      Goyangkan dengan pelan untuk menghilangkan gelembung udara yang mungkin ada.
e.       Tunggu sesaat sehingga tampilan angka pembacaan stabil selama 10 detik, tekan tombol HOLD , angkat dari cairan agar bisa membaca digit angka secara dekat dan jelas.
f.       Jika dalam digit angka terdapat tampilan x10, berarti angka yang muncul sebagai hasil pengukuran harus dikalikan 10.
g.      Setelah pemakaian, goyangkan TDS meter untuk membersihkan sisa larutan pada ujung bawah alat.
  1. Catat hasil pengukurannya sesuai kode larutan yang telah disiapkan.
  2. Ulangi pengukuran TDS untuk seluruh larutan yang ada.
  3. Berdasarkan angka hasil pengukuran TDS, buatlah tabel hasil pengukurannya.

Elektrolisa Air
1.      Letakkan dua gelas yang berisi air yang telah diukur TDSnya secara berdekatan.
2.      Pastikan batang/stik elektroda dalam kondisi bersih, jika kotor harus dibersihkan/dilap terlebih dahulu.
3.      Pasang semua stik/batangan logam elektroda pada alat elektrolisa dengan benar.
4.      Taruh alat elektrolisa dengan posisi stik/batangan elektroda tercelup dalam air. Usahakan jangan sampai boks elektroda tidak tercelup air.
5.      Pasang kabel daya pada elektroliser ke stop kontak listrik dengan benar.
6.      Tekan tombol pada posisi on dan perhatikan/amati dan catat perubahan yang terjadi pada air dalam gelas tersebut.
7.      Biarkan sekitar 3-5 menit, setelah itu matikan tombol pada posisi off.
8.      Cabut kabel daya dari stop kontak, baru angkat elektroliser dari gelas.
9.      Biarkan batang/stik elektroda mendingin, lepaskan dari boks elektroliser lalu bersihkan menggunakan tissu atau kain lap.

D. Pertanyaan
1.      Apa fungsi TDS meter ? gambar dan sebutkan bagian-bagiannya!
2.      Apa fungsi elektroliser ? gambar dan sebutkan bagian-bagiannya!
3.      Apakah yang dimaksud dengan Total Dilute Solid dalam air yang Anda uji?
4.      Dari hasil kedua pengukuran pada kedua jenis air, bandingkan kondisi masing-masing! (besar kecilnya angka TDS, jumlah dan warna endapan/gumpalannya)

E. Aspek Penilaian:
1)      Sikap Individu
2)      Ketrampilan Proses                                     
3)      Penampilan hasil proses                              
4)      Kualitas jawaban pertanyaan.                     
F. Format Penilaian
Format penilaian terlampir.
G. Rencana Anggaran
  1. Biaya yang dibutuhkan           : Rp 500.000,- (lima ratus  ribu rupiah), dua kelas.
  2. Sumber biaya                          : Peserta Uji melalui sekolah.

Surakarta, 25 Januari 2016
Mengetahui
Kepala Sekolah                                                                       Guru IPA



Drs. Suwarno, M.M.                                                             Ir. Purwo Sutanto

Jumat, 04 Januari 2013

UJI PRAKTIK IPA 2013

Yang membutuhkan bahan ujian praktik ipa SMK silahkan unduh di sini PENGAMATAN KUALITAS AIR Judul Tugas : Mengukur Zat Padat Terlarut dalam air dengan menggunakan TDS meter Jenis Tugas : Eksplorasi Individual Nilai Karakter : Jujur, kerja keras, mandiri, komunikatif, teliti, rasa ingin tahu. Kegiatan: Mengukur Zat Padat Terlarut dalam air dengan menggunakan TDS meter A. Bahan: 1. Air sumur mentah (kode A) = 250 ml 2. Air sumur matang (kode B) = 250 ml 3. Air sabun (1 sdt deterjen /250 ml) (kode C ) = 250 ml 4. Air bekas cucian pakaian (kode D) = 250 ml 5. Air minum mineral (kode E) = 250 ml 6. Air garam (1sdt garam /250 ml) (kode F) = 250 ml B. Alat: 1. Gelas beker 250 ml = 6 buah 2. TDS meter = 1 buah 3. Kain Lap = 1 buah 4. PH Indikator atau pH meter digital (jika ada) = secukupnya C. Cara Kerja: 1. Siapkan berbagai larutan di atas dan tuangkan dalam gelas beker 250 ml. tiap gelas beker diisi satu jenis larutan sebanyak 50-100 ml. 2. Ukurlah pH masing-masing jenis air tersebut menggunakan pH meter digital (kertas indicator). Catat hasil pengukuran dalam tabel pengamatan. 3. Cara menggunakan TDS meter a. Buka tutup pelindung TDS meter. b. Tekan tombol ON/OFF pada posisi ON. c. Celupkan ujung bawah TDS meter ke dalam larutan sampai batas maksimum (5 cm). jangan mencelupkan lebih dari batas ini karena kompartemen alat akan bisa kemasukan cairan sehingga bisa merusak kan fungsinya. d. Goyangkan dengan pelan untuk menghilangkan gelembung udara yang mungkin ada. e. Tunggu sesaat sehingga tampilan angka pembacaan stabil selama 10 detik, tekan tombol HOLD, angkat dari cairan agar bisa membaca digit angka secara dekat dan jelas. f. Jika dalam digit angka terdapat tampilan x10, berarti angka yang muncul sebagai hasil pengukuran harus dikalikan 10. g. Setelah pemakaian, goyangkan TDS meter untuk membersihkan sisa larutan pada ujung bawah alat. 4. Catat hasil pengukurannya sesuai kode larutan yang telah disiapkan. 5. Ulangi pengukuran TDS untuk seluruh larutan yang ada. 6. Buatlah tabel hasil pengukurannya. 7. Jawablah pertanyaan berikut ini: a. Apakah yang dimaksud dengan TDS, apa fungsi TDS meter? b. Apa hubungan nilai TDS, nilai pH air dengan kualitas cairan (air)? c. Dengan membandingkan nilai TDS air A dan B, mana yang lebih tinggi nilainya, mengapa bisa demikian? d. Dengan membandingkan nilai TDS air C dan D, mana yang lebih tinggi nilainya, mengapa bisa demikian? e. Dengan membandingkan nilai TDS air E dan F, mana yang lebih tinggi nilainya, mengapa bisa demikian? 8. Buatlah kesimpulan dari kegiatan di atas!