Tampilkan postingan dengan label keseimbangan lingkungan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label keseimbangan lingkungan. Tampilkan semua postingan

Kamis, 26 Agustus 2021

Modul IPA C1 SMK BISMEN

Modul ini saya dedikasikan  secara non komersial untuk rekan rekan guru, siswa SMK dan siapa saja yang berminat, dengan tujuan non komersial. (Bagi yang berniat mengkomersialkan Modul ini harus ada ijin dari saya.) Bagi yang membutuhkan informasi lanjut biwa via WA di 08122981921.

Terima kasih kepada semua pihak yang publikasi karyanya "terpaksa" saya comot untuk melengkapi modul ini. 

Mohon maaf  adanya kekurangan dan kesalahan, mohon saran untuk perbaikan kedepan. Semoga bermanfaat. 

Salam Merdeka Belajar, Merdeka Mengajar.......

Modul 1 IPA C1 SMK  Bismen Tema 1 Materi dan Perubahannya

Modul 2 IPA C1 SMK Bismen Tema 2 Gejala Alam Biotik-Abiotik

MODUL 3 IPA C1 SMK Bismen Tema 3 Komponen Ekosistem dan Interaksinya

Modul 4  IPA C1 SMK  Bismen Tema 4 Keseimbangan Lingkungan

Modul 5 IPA C1 SMK  Bismen Tema 5 Polusi Lingkungan

Modul 6 IPA C1 SMK  Bismen Tema 6 Limbah Di Lingkungan Sekitar

Modul 7 IPA C1 SMK  Bismen Tema 7 AMDAL 

Modul 8 IPA C1 SMK  Bismen Tema 8 K3

Modul 9 IPA C1 SMK  Bismen Tema 9 Mitigasi Bencana 

Sabtu, 12 September 2020

LEMBAR BELAJAR SISWA 7 dan 8 : KESEIMBANGAN LINGKUNGAN

 

LEMBAR BELAJAR SISWA 7

 

KESEIMBANGAN LINGKUNGAN 

Piramida Makanan 

Piramida makanan adalah suatu gambaran secara umum yang berhubungan antar komponen biotik dalam sebuah ekosistem. Berbeda dengan rantai makanan, piramida makanan ini menggambarkan sebuah interaksi antar komponen biotik lebih dari sekedar suatu peristiwa makan dan dimakan dalam sebuah rantai makanan.

Dalam sebuah ekosistem, tumbuhan sebagai produsen yang mempunyai jumlah populasi yang lebih besar dibandingkan dengan tingkat trofik lainnya. Jumlah dari popolasi produsen lebih besar dari konsumen I, konsumen II, konsumen III dan seterusnya hingga sampai dengan konsumen puncak. Berdasarkan dari perbedaan tingkat populasi ini bisa digambarkan sebuah diagram berbentuk piramida.

Piramida ini menggambarkan hubungan antar organisme pada setiap tingkat trofiknya. Hubungan yang terbentuk antar suatu organisme dalam piramida makanan yaitu kerucut, seperti piramid. Dalam sebuah peristiwa makan dan dimakan atau rantai makanan yang sudah dibahas sebelumnya ini menggambarkan sebuah interaksi predasi (pembatas kehidupan/ pembunuh) antar organisme dalam satu garis lurus (linear). Sementara dalam piramida makanan ini menunjukan suatu jumlah organisme dalam tingkat trofik suatu ekosistem. 

Jenis-Jenis Piramida Makanan 

1. Piramida Populasi

 

Pada jenis piramida yang satu ini menggambarkan bahwa organisme yang menempati tingkat trofik lebih rendah mempunyai populasi lebih besar dibandingkan dengan organisme yang bertingkat trofik lebih tinggi. Dasar dari piramida yang satu ini ditempati oleh produsen yang mempunyai jumlah populasi yang lebih besar.

Sedangkan, ujungnya dihuni oleh beberapa individu konsumen puncak. Dan diantara dasar dan ujungnya diduduki oleh beberapa tingkatan konsumen. Jumlah populasi konsumen I lebih besar dibandingkan dengan konsumen II, dan konsumen II lebih besar dibandingkan dengan konsumen III.

Piramida populasi disebut sebagai penyeimbang dari populasi setiap organisme. Sudah sewajarnya sebuah organisme yang menjadi mangsa lebih besar jumlahnya dibandingkan dengan organisme pemangsa. Dengan demikian sumber makanannya tak akan pernah habis. jika sebaliknya jumlah pemangsa lebih besar, maka yang akan terjadi yaitu kepunahan dari suatu organisme.

 

2. Piramida Biomassa

Piramida biomassa yaitu seperti namanya yang menggambarkan suatu perpaduan massa semua organisme di suatu lingkungan atau habitat tertentu. Kemudian berat dari setiap organisme diukur dalam gram.

Pengukuran pada biomassa pada setiap tingkat trofik ini berdasarkan berat rata-rata organisme dengan memperkirakan jumlahnya. piramida ini lebih akurat dalam menunjukkan suatu hubungan kuantitatif biomassa dalam sebuah ekosistem.

Ada dua jenis piramida biomassa yakni :

a. Piramida Tegak, yaitu piramida yang massa gabungan dari semua produsen lebih besar daripada massa gabungan dari setiap tingkatan konsumennya. Piramida tegak biasanya menggambarkan suatu ekosistem darat.

b. Piramida Terbalik, yaitu jenis piramida yang menggambarkan massa gabungan dari produsen-produsennya yang lebih kecil dari massa gabungan dari konsumennya. Contoh dari piramida ini yakni ekosistem perairan. 

3. Piramida Energi

Pada piramida energi ini terjadi penurunan energi pada setiap tingkat trofik. Semakin tinggi tingkat trofiknya jumlah energi akan semakin mengecil. yang Artinya, produsen sebagai tingkat trofik pertama yang memiliki energi yang lebih besar dibandingkan dengan konsumen-konsumen ditingkat trofik yang lebih tinggi. Semakin mengecilnya jumlah energi pada setiap trofik dikarenakan adanya beberapa sebab, antara lain:

1)       Hanya sebagian makanan tertentu saja yang bisa dimakan oleh tingkat trofik selanjutnya.

2)       Tidak semua makanan yang dimakan bisa dicerna melainkan dikeluarkan menjadi kotoran.

3)       Sebagian makanan yang dimakan dicerna menjadi bagian dari tubuh organisme,

4)       Sedangkan pada sisanya sebagai sumber energi.

Jumlah terbesar makhluk hidup terdapat pada produsen yang menempati dasar piramida.

1)       Makhluk hidup yang menempati tingkat trofik yang lebih rendah, jumlahnya lebih banyak dibanding dengan makhluk hidup yang menempati tingkat trofik yang lebih tinggi.  Hal ini digambarkan oleh produsen yang sangat banyak dan jumlah organisme menurun cepat sampai tinggal beberapa individu karnivora puncak.

2)       Organisme di tingkat trofik pertama biasanya paling melimpah, sedangkan organisme ditingkat trofik kedua, ketiga, dan selanjutnya makin berkurang.

3)       Pada komunitas normal, jumlah tumbuhan selalu lebih banyak daripada organisme herbivora.

4)       Jumlah herbivora selalu lebih banyak daripada jumlah karnivora tingkat 1. Karnivora tingkat 1 juga selalu lebih banyak daripada karnivora tingkat 2.

5)       Dalam ekosistem yang seimbang jumlah produsen lebih banyak daripada jumlah konsumen tingkat I, jumlah konsumen tingkat II lebih banyak daripada konsumen tingkat III, demikian seterusnya. Hal ini disebabkan oleh hilangnya energi pada setiap tingkatan makanan. Jika rantai makanan digambarkan dari produsen sampai konsumen tingkat tinggi, maka akan terbentuk suatu piramida makanan.

Piramida makanan juga dapat digunakan untuk memprediksi keseimbangan populasi dalam suatu ekosistem. Semakin ke atas, populasi piramida maka makanan pun akan semakin sedikit.

Dalam ekosistem seringkali terdapat dua konsumen atau lebih yang menempati puncak piramida, sehingga ada piramida makanan dengan satu puncak dan piramida makanan dengan dua puncak.  Piramida makanan dengan satu puncak berarti hanya terdapat satu jenis karnivora yang menempati puncak piramida (konsumen puncak). Piramida makanan dengan dua puncak berarti pada puncak piramida ditempati oleh dua jenis karnivora yang keduanya tidak saling memakan.

1.      Phytoplankton, yakni sebagai suatu produsen karena di perairan plankton ini bisa berfotosintesis dan menghasilkan suatu cadangan makanan.

2.      Ikan, yaitu sebagai konsumen tingkat 1 diperairan, ikan akan memakan semua phytoplankton sebagai makanannya.

3.      Anjing laut, yaitu sebagai konsumen tingkat 2 di perairan, anjing laut ini akan memakan ikan sebagai makanannya.

4.      Paus pembunuh, yaitu sebagai konsumen tingkat 3 atau tingkat akhir, salah satu makannya yaitu anjing laut. Jadi paus jenis ini bisa digolongkan sebagai konsumen tingkat akhir.

 

Suksesi Ekologi 

Dalam struktur ekologi rantai makanan, manusia adalah yang tertinggi dari lainnya hingga saat ini. Manusia memegang peranan penting dalam perubahan sebuah struktur ekologi. Berbagai penelitian mengenai dampaknya untuk mencari tahu berbagai perubahan yang terjadi dan memetakannya. Para peneliti di belahan dunia sangat berhasrat untuk mengetahui suksesi ekologi yang terjadi hingga saat ini. Lalu apa itu suksesi ekologi dan apa saja jenisnya?

Suksesi ekologi merupakan perubahan bertahap dan dapat diprediksi dalam komposisi spesies di suatu area tertentu, atau serangkaian perubahan yang terjadi di wilayah geografis selama periode waktu tertentu. Proses suksesi ekologi ini terjadi tanpa adanya intervensi manusia dan terjadi dalam kerangka dinamika persaingan antara spesies dari ekosistem yang sama. Dapat juga dikatakan bahwa suksesi merupakan suatu proses perkembangan sebuah ekosistem yang tidak seimbang menuju pada sebuah ekosistem yang seimbang.

Suatu proses suksesi akan diakhiri oleh terbentuknya komunitas klimaks, yaitu suatu komunitas terakhir dan stabil (tidak berubah) yang mencapai keseimbangan. Komunitas klimaks ditandai dengan tercapainya homeostatis atau keseimbangan, yaitu suatu komunitas yang mampu mempertahankan kestabilan komponennya dan dapat bertahan dari berbagai perubahan dalam sistem secara keseluruhan.

Adapun suksesi ekologi ini dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu suksesi primer dan suksesi sekunder. Suksesi primer adalah proses yang terjadi ketika adanya kerusakan yang menyebabkan lenyapnya komunitas awal secara total dan digantikan dengan komunitas baru yang berbeda dari sebelumnya.

Suksesi ekologi primer biasanya terjadi pada daerah baru yang sebelumnya tidak ada kehidupan atau pada daerah-daerah yang telah dilewati oleh aliran lava dan berkembang membentuk lahan baru. Contoh dari suksesi ini antara lain lava yang baru didinginkan, batu karang, maupun kolam atau waduk yang baru dibuat.

Disamping itu, jenis yang kedua adalah suksesi ekologi sekunder yang terjadi jika adanya kerusakan sebagian pada komunitas alami dan masih meninggalkan sisa-sisa kehidupan. Sisa-sisa kehidupan ini akan berkembang kembali membentuk komunitas klimaks seperti awal. Contohnya antara lain lahan pertanian yang ditinggalkan, hutan yang dibakar atau dipotong, dan lahan banjir.

Berdasarkan proses terbentuknya, suksesi ekologi dibedakan menjadi dua, yaitu tipe serial dan tipe siklis. Tipe serial biasanya terjadi pada daerah-daerah yang terkena letusan gunung berapi dengan proses sebagai berikut:

Gunung merapi meletus dan mengeluarkan magma. Magma merupakan batuan cair yang bersuhu tinggi dan sebagai asal dari semua batuan beku. Daerah-daerah yang dilewati magma mematikan seluruh organisme dan setelah magma membeku akan membentuk suatu batuan. Tahapan perkembangan suksesinya sebagai berikut:

1.      Lumut dan lichen tumbuh di batu, sehingga dapat memecahkannya. Pecahan batuan ini bersama dengan tumbuhan yang mati membentuk lapisan tanah.

2.      Lapisan tanah ini dimanfaatkan untuk pertumbuhan rumput.

3.      Rumput dan tumbuhan tingkat tinggi tumbuh subur, spesies ini akan terus digantikan dengan spesies baru secara bertahap.

4.      Tumbuhan berganti dari semak belukar rendah ke semak belukar tinggi.

5.      Kemudian digantikan oleh perdu.

6.      Perdu digantikan dengan pohon berukuran pendek seperti pinus

7.      Pohon berukuran tinggi.

Tumbuhan yang berukuran pendek kalah bersaing terhadap sumber cahaya dengan tumbuhan yang lebih tinggi, sehingga pertumbuhan dan perkembangannya akan terhambat dan terjadi kematian. Tumbuhan ini akan digantikan dengan tumbuhan tingkat ukuran dan ketahanan yang lebih tinggi.

Sedangkan perubahan pada suatu daerah atau habitat terjadi secara periodik termasuk suksesi ekologi tipe siklis. Dimana contoh dari tipe perubahan siklis ini terjadi di daerah pantai yang mengalami pasang-surut.

Ketika rerumputan yang ada di halaman sekolah kita, dipotong dan setelah kering dibakar. Apakah ini juga merupakan contoh suksesi ? Kalau ya, termasuk suksesi yang mana?

 Tugas LBS 7.1 

Susun sebuah konsep atau rencana, yang dengan konsep tersebut bisa  untuk membuat sebuah miniatur ekosistem (ekosistem buatan).

Misalkan disusun sebagai berikut:

Tema ekosistem yang kaliyan pilih:........... 

Tabel jenis  dan nama komponen ekosistem

No.

Komponen Ekosistem

Nama Jenis Individu

Jumlah Populasi

 

Unsur abiotik 1

 

 

 

Unsur abiotik 2

 

 

 

Unsur abiotik 3

 

 

 

Unsur biotik :

 

 

 

1.      Produsen

 

 

 

2.      Konsumen I

 

 

 

3.      Konsumen II

 

 

 

4.      Konsumen III

 

 

 

5.      Pengurai/ Dekomposer

 

 

 Diskusikan konsep kalian dengan teman-teman sekelasmu untuk menyempurnakan konsep yang Anda susun. 

Sumber  informasi : https://www.gurupendidikan.co.id/piramida-makanan/ 

  

LEMBAR BELAJAR SISWA 8 

GANGGUAN KESEIMBANGAN LINGKUNGAN 

Bumi adalah salah satu planet di dalam tata surya. Setiap daerah di bumi memiliki ciri khas masing- masing. Ciri khas ini terjadi akibat relief bentuk muka bumi yang berbeda- beda. Perbedaan ini terjadi akibat adanya dua tenaga yang membentuk bumi. Tenaga tersebut adalah tenaga endogen dan tenaga eksogen. Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi. Tenaga ini menekan lapisan kulit bumi, yang  menyebabkan kulit bumi mengalami patahan atau lipatan. Tenaga endogen sendiri terbagi menjadi tiga, yaitu vulkanismetektonisme, dan seisme.

Tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar. Tenaga ini memanfaatkan angin, air, maupun gletser untuk mengubah bentuk permukaan bumi. Tenaga eksogen dibagi menjadi dua yaitu proses sedimentasi dan erosi.

Relief bumi yang berupa tonjolan maupun cekungan memiliki ekosistem sendiri- sendiri. Setiap ekosistem memiliki keanekaragaman hayati. Setiap ekosistem unik dengan ciri khas masing- masing. Menjaga keanekaragaman ekosistem penting, untuk menjaga keseimbangan lingkungan. Bumi adalah satu- satunya rumah bagi manusia, sehingga bumi hancur, maka manusia juga akan punah. Jika bumi rusak, maka manusia tidak akan punya tempat tinggal. Karena itu sangat penting bagi manusia untuk menjaga keseimbangan alam sekitar. Kepentingan manusia dalam menjaga keseimbangan alam sekitar, karena hanya manusia yang dapat memperbaiki apa yang mereka rusak. 

Gangguan Keseimbangan Lingkungan 

Gangguan pada keseimbangan alam terjadi jika lingkungan menjadi tidak seimbangan. Suatu lingkungan menjadi seimbang jika:

1.    Terjadi pola interaksi antara biotik dengan biotik dan biotik dengan abiotik yang sehat.

2.    Terdapat pola rantai makanan yang sehat, dengan tidak adanya pihak yang mendominasi.

3.    Lingkungan mampu mendukung segala bentuk makhluk hidup di dalamnnya.

4.    Lingkungan mampu bertahan dari segala bentuk ancaman gangguan keseimbangan.

Bumi memiliki ancaman gangguan keseimbangan lingkungan melalui dua faktor. Yaitu faktor alam dan faktor eksploitasi (non alam). 

1. Faktor Alam 

Gangguan keseimbangan lingkungan oleh alam adalah gangguan yang terjadi secara natural. Gangguan keseimbangan lingkungan alam terjadi saat lingkungan melakukan upaya merubah bentuk relief muka bumi. gangguan keseimbangan ini berbentuk bencana alam yang musni disebabkan oleh alam. Gangguan tersebut antara lain:

1.    Banjir adalah luapan air. Air yang meluap akan menyebabkan kerusakan pada hutan maupun mahkluk hidup yang hidup disekitarnya.

2.    Tsunami adalah air laut yang sangat tinggi. Air laut yang menerjang daratan, mampu menghancurkan kehidupan di sekitar pantai.

3.    Kebakaran hutan saat musim kemarau mampu menghanguskan sebagian kecil atau sebagian besar hutan

4.    Letusan gunung api, yang menyebabkan perubahan sebuah gunung, banjir lahar dingin, serta munculnya aliran lava.

5.    Angin topan mampu menghancurkan apapun yang dilewatinya.

Akan tetapi, gangguan keseimbangan yang dilakukan oleh alam tersebut, tidak memberikan kerusakan permanen kepada lingkungan. Karena gangguan tersebut tidak terjadi secara terus menerus, akan tetapi hanya terjadi beberapa tahun sekali atau hanya terjadi beberapa kali dalam setahun.

Saat gangguan keseimbangan oleh alam telah usai, lingkungan memiliki kekuatan untuk kembali pulih dari kerusakan, dan melakukan perbaikan sendiri. Gangguan oleh alam terjadi secara alami, disaat terdapat tekanan yang berasal dari dalam maupun luar bumi. tekanan tersebut akan menyebabkan terjadinya bencana alam. Bencana alam sendiri adalah peristiwa yang mengakibatkan kerusakan. Bencana alam yang tidak mampu merusak bumi secara menyeluruh. Dan bencana alam, mampu memberikan waktu kepada bumi untuk menyembuhkan diri. 

2. Faktor Eksploitasi 

Faktor eksploitasi adalah faktor yang terjadi akibat eksploitasi oleh manusia. Berbeda dengan gangguan oleh alam, fantor eksploitasi terjadi secara terus menerus. Sehingga bumi tidak memiliki waktu untuk menyembuhkan diri. Faktor eksploitasi ini memiliki dampak kerusakan yang sangat besar. Hal ini terjadi karena eksploitasi mampu merusak bumi secara menyeluruh. Gangguang keseimbangan lingkungan oleh eksploitasi adalah:

1.    Penebangan hutan secara membabi buta dan liar, serta tidak mereboisasi hutan yang telah digunduli.

2.    Pembakaran hutan untuk membuka lahan baru.

3.    Melakukan penangkapan ikan memakai kapal pukat harimau atau memakai bom.

4.    Melakukan penambangan minyak dengan teknik pasir minyak. Teknik pasir minyak adalah teknik dimana memompa gas ke atas, gas lalu didinginkan. Gas yang mendingin akan meneteskam minyak ke pasir. Pasir tersebut lalu diperas untuk diambil minyaknya.

5.    Membuang sampah dan limbah ke sungai maupun laut

6.    Memburu hewan secara membabi buta, tanpa melihat kemampuan hewan tersebut untuk berkembang biak.

7.    Memakai bahan bakar minyak, produk dari kelapa sawit, air dan listrik dengan boros. 

Gangguan keseimbangan bumi oleh ekploitasi manusia, membuat bumi tidak memilik waktu untuk memperbaiki diri. Dampak yang ditimbulkan akibat terganggunya keseimbangan lingkungan adalah muncul pemanasan global di bumi. 

Kepentingan Menjaga Keseimbangan Alam Sekitar 

Setiap ekosistem memiliki kekuatan untuk menjaga keseimbangan bumi. akan tetapi akibat pencemaran, banyak ekosistem yang mulai kehilangan keseimbangan. Ekosistem yang tidak seimbang akan menyebabkan kehancuran pada bumi, dan merugikan manusia. Oleh karena itu sangat penting bagi manusia untuk mau menjaga keseimbangan ekosistem. Menjaga ekosistem tidak harus menjaga daerah yang jauh dari tempat tinggal. Dengan menjaga keseimbangan alam sekitar, maka sama saja dengan menyelamatkan sebuah ekosistem.

Bumi memiliki kekuatan untuk menyembuhkan diri sendiri. Akan tetapi, jika terus menerus dirusak, maka tidak ada waktu bagi bumi untuk menyembuhkan dirinya. Beberapa negara besar, telah melakukan upaya mengurangi perusakan pada bumi. Salah satunya dengan menyetujui adanya pajak karbon. Pajak karbon adalah uang yang harus dikeluarkan sebuah negara berdasarkan banyaknya karbon yang dia kelurkan setiap tahunnya. Uang hasil pajak tersebut akan dipakai untuk memperbaiki kondisi alam yang telah rusak.

Beberapa LSM juga mulai bergerak, untuk menyelamatkan bumi. seperti WWF dan Greenpeace. Bahkan beberapa LSM bergerak langsung untuk menekan oknum yang merusak bumi, seperti Whale Wars, dimana sekelompok orang bergerak untuk mengganggu orang yang menangkap hiu di sekitar artik, dan Ivory Wars adalah sekelompok orang yang berusaha menangkap pemburu gading gajah. Polisi hutan juga ikut membantu dengan menangkap pelaku penebangan hutan liar. Akan tetapi, jika semua manusia tidak mau menjaga keseimbangan alam, maka  suatu saat bumi akan musnah.

Kepentingan manusia dalam menjaga keseimbangan alam sekitar adalah:

1.      Udara bumi akan kembali bersih. Udara yang bersih, akan menyehatkan manusia. Menjaga udara bumi kembali bersih adalah kepentingan yang besar bagi manusia, agar manusia dapat bernapas dan udara yang sehat.

2.      Tidak ada lagi krisis air bersih, karena sungai dan kali telah bersih. air adalah salah satu hal yang sangat dibutuhkan oleh manusia. tanpa air, manusia akan mati. selain itu kebutuhan air bersih juga untuk mencuci dan memasak. Sehingga menjadi penting bagi manusia dalam menjaga kebersihan air.

3.      Binatang- binatang yang terancam punah, akan keluar dari status awas. Akan sangat menyedihkan jika generasi selanjutnya dari manusia hanya dapat melihat contoh satwa berdasarkan patungnya saja. mengenal satwa dalam kondisi masih hidup, dapat memberikan pelajaran mengenai menjaga sesama makhluk bumi. Sehingga penting menjaga keseimbangan populasi mahkluk hidup yang juga bisa menjaga rantai makanan tetap utuh.

4.      Iklim dan suhu tidak lagi mengalami perubahan ekstrim, karena lapisan udara bumi telah kembali bersih. adanya global watming akibat dari lapisan udara di bumi yang kotor, sehingga memantulkan panas kembali kebumi. dengan menjaga udara tetap bersih, maka energi panas bumi tidak akan kembali ke bumi, akan tetapi terbuang ke angkasa. Menjaga keseimbangan alam sekitar, akan berdampak pada pengurangan efek rumah kaca yang menyebabkan global warming di bumi.

5.      Anak cucu akan mendapatkan warisan bumi yang sehat dan bersih. Memberikan warisan terbaik kepada anak cucu sangat penting dilakukan oleh manusia sekarang. Selain itu, dengan udara yang bersih, genari selanjutnya akan merasakan hidup yang jauh lebih sehat.

Dampak Jika Alam Tidak Seimbang 

Dengan mengubah kebiasaan, maka akan berdampak besar pada keseimbangan alam sekitar. Alam sekitar perlu dijaga, karena manusia tinggal berdampingan dengan alam. Banyak cerita mengenai hewan liar, gajah atau orang utan yang tidak masuk ke dalam pemukiman warga. Hal ini terjadi karena keseimbangan ekosistem mulai rusak. Manusia terlau serakah dalam memakai bumi, sehingga tidak ada tempat bagi makhluk hidup untuk tinggal.

Dampak yang dapat terjadi jika keseimbangan alam sekitar goyah adalah:

1.      Jumlah oksigen akan terus berkurang, karena jumlah pohon semakin sedikit,

2.      Tidak ada lagi air bersih, karena badan air (sungai) telah tercemar.

3.      Terjadinya pemanasan global.

4.      Beberapa hewan dan tanaman akan punah, bahkan ilmuwan telah memprediksi tanaman kopi akan langka, jika bumi terus mengalami kerusakan.

5.      Jumlah hewan pemangsa dan hewan buruan menjadi tidak seimbang akibat perburuan liar. 

Cara Menjaga Keseimbangan Lingkungan 

Menjaga keseimbangan lingkungan sangat penting. Cara yang bisa dilakukan oleh manusia antara lain:

1.    Melakukan reboisasi.

2.    Melakukan tebang pilih, yaitu dengan memilih pohon tua untuk di tebang, dan membuarkan pohon muda untuk tumbuh.

3.    Mengurangi pemakaian bahan bakar fosil, seperti berjalan kaki atau naik sepede jika bepergian ke tempat yang dekat

4.    Menjadi konsumen yang bijak dengan mengurangi pemakaian kertas, tissue, dan produk berbahan kelapa sawit.

5.    Tidak membuang sampah sembarangan

6.    Tidak membuang limbah ke laut maupun sungai

7.    Menggunakan teknik mengambil ikan yang ramah lingkungan

8.      Tidak membuang sampah sembarangan.

9.      Tidak membuang sampah ke kali atau sungai.

10.  Tidak membuang limbah pabrik ke kali atau sungai secara langsung.

11.  Saat berkunjung ke tempat wisata alam, bawalah kantong untuk menyimpan sampah kita sendiri.

12.  Biasakan berjalan kaki atau bersepeda jika bepergian dengan jarak yang dekat

13.  Matikan lampu dan cabut sambungan listrik jika tidak terpakai.

14.  Pakailah air sesuai kebutuhan, dan tidak membuang- buang air.

 Tugas LBS 8.1

 Silahkan searching untuk mencari informasi/ berita terbaru, terkait peristiwa gangguan keseimbangan lingkungan. Minimal informasi yang harus kalian peroleh antara lain:

1.      Apa jenis ekosistem yang mengalami gangguan keseimbangan?

2.      Dimana lokasi kejadian?

3.      Kapan waktu terjadinya?

4.      Apa penyebabnya?

5.      Apa dampak negatifnya/ bahaya bagi manusia dan terhadap lingkungan?

6.      Apa dampak positifnya/ keuntungan bagi manusia dan terhadap lingkungan?

7.      Bagaimana cara pencegahannya agar tidak berlanjut?

 Sumber informasi:

https://ilmugeografi.com/biogeografi/gangguan-keimbangan-lingkungan

https://ilmugeografi.com/biogeografi/kepentingan-menjaga-keseimbangan-alam-sekitar