Senin, 22 Desember 2008

Kegiatan Remedial

KEGIATAN REMEDIAL
By: Purwo Sutanto


Menurut Random House Webster’s College Dictionary (1991) remedial diartikan sebagai intended to improve poor skill in specified field, kegiatan yang dilaksanakan untuk memperbaiki ketrampilan yang kurang baik dalam suatu bidang tertentu. Kalau dikaitkan dengan kegiatan pembelajaran, kegiatan remedial dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran yang kurang berhasil. Kekurangberhasilan pembelajaran ini biasanya ditunjukkan oleh ketidakberhasilan siswa dalam menguasai materi yang dibahas dalam kegiatan pembelajaran. Dari pengertian ini maka kegiatan pembelajaran dianggap sebagai kegiatan remedial apabila kegiatan pembelajaran tersebut ditujukan untuk membantu siswa yang mengalai kesulitan dalam memahami materi pelajaran.
Kalau kita melaksanakan her (ujian ulangan) apakah dapat dikatakan sebagai kegiatan remedial. Kegiatan her dapat dianggap sebagai bagian kegiatan remedial apabila sebelum her diberikan, guru melaksanakan kegiatan pembelajaran yang membantu siswa memahami materi pelajaran yang belum dikuasainya. Tetapi apabila guru langsung memberikan ujian ulang tanpa melakukan pembelajaran tambahan yang membantu siswa mengatasi kesulitan yang dihadapinya, maka pelaksanaan her tersebut tidaklah termasuk kegiatan remedial.

Fungsi Kegiatan Remedial
Sebagai salah satu upaya membantu siswa yang mengalami kesulitan belajar, kegiatan remedial memiliki beberapa fungsi yang penting bagi keseluruhan proses pembelajaran. Warkitri dkk, (1991) menyebutkan enam fungsi kegiatan remedial dalam kaitannya dengan proses pembelajaran, yaitu: korektif, pemahaman, penyesuaian, pengayaan, akselerasi dan terapeutik.
Kegiatan remedial mempunyai fungsi korektif bagi kegiatan pembelajaran karena melalui kegiatan remedial guru memperbaiki cara mengajarnya dan siswa memperbaiki cara belajarnya. Berdasarkan hasil analisis kesulitan belajar siswa, guru memperbaiki berbagai aspek proses pembelajaran, mulai dari rumusan tujuan, materi pelajaran, kegiatan pembelajaran , dan evaluasi. Dalam kegiatan remedial guru merumuskan kebali tujuan pembelajaran sesuai dengan taraf kemampuan siswa; mengorganisasikan kembali materi pelajaran sesuai dengan taraf kemampuan siswa; memilih dan menerapkan berbagai alat bantu pengajaran utk mempermudah siswa memahami materi pelajaran yang disajikan; dan sebagainya.
Kegiatan remedial mempunyai fungsi pemahaman karena dalam kegiatan remedial akan terjadi proses pemahaman baik pada diri guru maupun diri siswa. Bagi guru, untuk melaksanakan kegiatan remedial, guru terlebih dahulu harus memahami kelebihan dan kelemahan kegiatan pembelajaran yang telah dilakukannya. Sebelum guru menentukan jenis kegiatan remedial yang akan dilaksanakan, guru terlebih dahulu harus mengevaluasi kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakannya. Apakah metode, media yang digunakan telah membaantu mempermudah pemahaman siswa. Bagi siswa, melalui kegiatan remedial mereka akan lebih memahami kelebihan dan kelemahan cara belajarnya. Sebelum kegiatan remedial, guru mengajak siswa untuk mengevaluasi kegiatan belajarnya. Apa yang mereka lakukan selama kegiatan pembelajaran ? apakah mereke memperhatikan penjelasan guru dengan seksama? Apakah tugas yang diberikan dikerjakan dengan sungguh-sungguh?
Kegiatan remedial memiliki fungsi penyesuaian karena pelaksanaan kegiatan remedial disesuaikan dengan kesulitan dan karakteristik individu siswa yang mengalami kesulitan belajar. Tujua dan materi pelajaran disesuaikan dengan kesulitan yang dihadapi individu siswa. Kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan menerapkan kekuatan yang dimiliki siswa melalui penerapan berbagai metode mengajar dan alat pengajaran. Semua aspek kegiatan remedial disesuaikan dengan kemampuan dan karakteristik individu siswa, agar siswa tidak lagi merasa terbebani dengan kegiatan pembelajaran bahkan menjadi termotivasi.
Kegiatan remedial mempunyai fungsi pengayaan bagi proses pembelajaran karena melalui kegiatan remedial guru memanfaatkan sumber belajar, metode mengajar atau alat bantu pengajaran yang lebih bervariasi dari yang diterapkan guru dalam pembelajaran biasa. Dalam kegiatan remedial guru dapat meminta siswa untuk membaca referensi lain yang ada kaitannya dengan materi yang belum dipahami. Atau siswa diminta mengulang kembali penjelasan konsep melalui diskusi atau kerja kelompok.
Kegiatan remedial memiliki fungsi akselerasi terhadap proses pembelajaran karena melalui keem guru dapat mempercepat penguasaan siswa terhadap materi pelajaran. Dengan menambah waktu dan frekuensi pembelajaran, guru telah mempercepat proses penguasaan materi pelajaran oleh siswa. Tanpa kegiatan remedial, siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami materi pelajaran akan semakin tertinggal oleh teman-temannya yang telah menguasai materi pelajaran.
Kegiatan remedial mempunyai fungsi terapeutik karena melalui kegiatan remedial guru dapat membantu mengatasi kesulitan siswa yang berkaitan dengan aspek sosial-pribadi. Biasanya siswa yang merasa dirinya kurang berhasil dalam belajar sering merasa rendah diri atau terisolasi dalam pergaulan dengan teman-temannya. Dengan membantu siswa mencapai prestasi belajar yang lebih baik melalui kegiatan remedial berarti guru telah membantu siswa meningkatkan rasa percaya diri.

Prosedur Kegiatan Remedial
Secara ringkas bahwa prosedur kegiatan remedial dapat meliputi langkah-langkah sebagai berikut :
1. Analisis hasil diagnosis melalui kegiatan analisis nilai/ hasil evaluasi atau uji kompetensi sesuai materi pelajaran (kompetensi yang telah diajarkan dan dievaluasi). Dari hasil analisis diagnosis ini diketahui siapa yang mengalami kesulitan penguasaan kompetensi (materi belajar) dan sub materi belajar (sub kompetensi) mana yang belum dikuasai oleh siswa.
2. Identifikasi penyebab kesulitan, baik pada diri siswa maupun pada diri guru. Guru harus melakukan self introspeksi dalam kaitan kegiatan pembelajaran, sehingga dapat diketemukan bantuan yang tepat kepada siswa yang mengalami kesulitan dalam menguasai pelajaran. Identifikasi penyebab kesulitan pada diri siswa oleh guru dapat dilakukan dengan cara membuat observasi dan menganalisa buku catatan (kecil) kejadian kegiatan pembelajaran harian.
3. Menyusun rencana remedial (identik dengan RPP tetapi untuk Remedial) yang meliputi kegiatan; merumuskan tujuan pembelajaran; menentukan materi pelajaran sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan; memilih metode penyampaian sesuai dengan karakteristik siswa; merencanakan waktu yang diperlukan untuk menyampaikan materi pelajaran; menentukan jenis, prosedur, dan alat penilaian untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa.
4. Melaksanakan kegiatan remedial.
5. Menilai kegiatan remedial (Evaluasi). Jika dari hasil evaluasi kegiatan remedial ternyata siswa juga belum bisa mencapai tujuannya, maka guru harus mengulang membuat kegiatan remedial kembali.

Jenis-Jenis Kegiatan Remedial

Banyak kegiatan yang dapat dilakukan guru untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam menguasai materi pelajaran. Berikut ini beberapa bentuk kegiatan remedial sebagaimana yang dikemukakan oleh Suke (1991):
1. Mengajarkan kembali, yaitu guru menjelaskan kembali materi yang belum dipahami dikuasai siswa. Apabila siswa kurang memahami konsep, guru harus banyak memberikan contoh dalam menerapkan konsep tersebut atau banyak memberikan latihan yang menuntut siswa menerapkan konsep yang sedang dibahas.
2. Menggunakan alat peraga, terutama untuk memudahkan memahami konsep yang belum dikuasainya, dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencoba/menggunakan alat peraga tersebut.
3. Kegiatan kelompok. Diskusi atau kerja kelompok dapat digunakan guru untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan memahami materi pelajaran. Hal yang perlu diperhatikan dalam pengelompokan siswa adalah menentukan anggota kelompok. Diusahakan dalam setiap kelompok ada salah satu siswa yang lebih menguasai materi dan mampu menjelaskan kepada anggota kelompoknya.
4. Tutorial. Dalam hal ini guru meminta bantuan siswa lain yang lebih pandai untuk membantu siswa yang menghadapi kesulitan dalam memahami materi pelajaran. Siswa yang ditunjuk bisa diambilkan dari kelas yang lebih tinggi. Tutorial sebaya bisa digunakan untuk pengayaaan bagi siswa yang telah lebih dahulu kompeten.
5. Sumber belajar yang relevan, yaitu siswa disuruh membaca literatur lain yang sejenis materinya, khususnya yang membahas materi belajar yang belum dikuasainya. Kegiatan ini juga dapat diterapkan untuk proses pengayaan bagi siswa yang telah lebih menguasai materi pelajaran (siswa yang telah kompeten).
Sumber: Suciati dkk., 2005, Modul Belajar dan Pembelajaran II. Jakarta: Universitas Terbuka.

Tidak ada komentar: